"Boom!!!"Sebuah telapak tangan berusaha menekan Michael secara perlahan. Mata Michael tertutup hingga dia bisa merasakan napas Buddha yang kuat semakin dekat padanya. Michael merasa dirinya sulit bernapas dan jantungnya berhenti berdetak. Tapi Michael masih memilih untuk diam dan menunggu. Boom!!!Tiba-tiba segalanya senyap. Saat Michael membuka matanya, dia tidak melihat telapak tangan Buddha menekan tubuhnya atau pun menghancurkannya. Semuanya terlihat normal seperti biasa. Michael tersenyum. "Apa yang kamu tertawakan?” teriak Buddha Iblis dingin. "Aku tertawa karena aku masih hidup,” jawab Michael. "Dasar bodoh! Kamu masih hidup karena aku tidak ingin membunuhmu. Aku kasihan padamu,” ucap Buddha Iblis. "Mana mungkin Buddha Iblis mempunyai belas kasihan? Kamu tidak membunuhku karena kamu tidak dapat membunuhku,” balas Michael. "Kamu pasti akan mati begitu aku membalikkan telapak tangan Vajra Buddha. Apa kamu tidak melihat kekuatanku tadi?” ujar Buddha
Di luar himpunan bendera panji. Huw memimpin pasukannya membombardir punggung Michael dari segala arah. Baju zirah yang Michael kenakan telah berubah warna dari ungu menjadi merah. Jelas sekali baju zirah misterius kesulitan menahan serangan bertubi-tubi dari segala macam arah. Semua orang mulai melihat luka Michael semakin parah dengan cepat. Mereka pun menghembuskan napas lega. "Aku pikir kamu benar-benar terbuat dari baja. Kini kamu tidak akan bisa lagi menahan serangan ini,” Huw berkata dingin sambil tersenyum culas. "Seorang pemimpin harus memiliki kemampuan dan juga integritas untuk menyerang sedikit lebih keras. Walaupun Michael sekeras baja tapi dia akan diperlakukan sebagai baja cair oleh kita,” puji Marcus. "Pria ini sudah lemah. Dia sudah kesulitan menahan serangan kita sekarang. Kita manfaatkan rasa sakitnya dengan membunuhnya,” seseorang berkata. Bang! Guru Pertama berkata dengan sangat sombong sekali. "Gila! Dia keras kepala sekali! Kita telah
Michael melayang di angkasa. Walaupun Michael sudah bisa menguasai diri, tapi dia menyadari keadaan fisiknya tidak sedang baik-baik saja.Luka dalam yang sangat serius membuat Michael merasakan kesakitan luar biasa. Wajahnya pucat dan lemah karena kehilangan banyak darah. Tubuhnya kram dan terus berkedut karena luka dalam yang dideritanya. Seandainya kejadian ini terjadi pada orang lain yang semangatnya tidak sekeras Michael maka orang tersebut akan jatuh tersungkur ke tanah dan mati. Michael mencoba menahan rasa sakitnya. Dia tidak ingin menjadi bulan-bulanan mereka yang ada di bawah. Namun baru beberapa saat, keringat terus bercucuran dengan deras dari tubuh Michael karena rasa sakit yang ditahannya. Aku tidak boleh jatuh! Itulah satu-satunya hal yang dipikirkan Michael di kepalanya. Dia tahu apa yang akan terjadi jika dia jatuh. "Nona, dia telah berhasil menerobos bendera panji iblis, tapi sepertinya kondisinya buruk.” Ava mengernyit di satu tempat di sebua
Mulut Michael sudah dipenuhi darah namun dia berusaha keras menelannya. Kekuatan yang diterimanya membutuhkan dukungan kekuatan luar biasa. Penggunaan kapak Pangu membuat kondisi tubuh Michael semakin memburuk karena beban yang ditanggungnya semakin berat. Tapi Michael tidak mempunyai pilihan lain menghadapi serangan ribuan pasukan dan para pengikut Paviliun Dewa Pengobatan yang beterbangan di atas langit Perguruan Harapan. Sorot mata marah Michael balas menatap ketiga jagoan Sekte Iblis. Mereka bertiga terjungkal beberapa meter ke belakang. Pada saat yang bersamaan, Michael memaksa kekuatan kecepatan berubah menjadi bayangan dan mengusir sebagian pengikut Paviliun Dewa Pengobatan"Hentikan dia!” teriak Huw. Ratusan pengikut Paviliun Dewa Pengobatan dengan cepat terbang ke angkasa. Namun semuanya ketakutan dan tidak ada seorang pun yang berani menghentikan Michael saat Michael datang dengan Kapak Pangu di tangan dan sorot mata membunuh. Hanya di saat seperti ini Pavil
Rahel sudah sering bertemu begitu banyak jagoan. Dia juga berpikir dirinya terlalu menganggap serius kekuatan Michael padahal tidak seharusnya seperti itu. Sebagai orang yang memiliki visi ke depan, Rahel sangat bangga jika dirinya tidak dipandang rendah oleh Michael. Namun Michael terus menerus mengagetkannya. Awalnya dia pikir Michael tidak mungkin bisa melakukan banyak hal. Namun ekspektasinya terhadap Michael terus berubah dari hari ke hari.Michael telah membuat Rahel yang dingin dan sombong menjadi terkesan karena keberaniannya kali ini. "Ava, selamatkan dia dengan cara apa pun,” bisik Rahel. Wajah menawan Rahel memancarkan rasa gembira dan cinta yang tersembunyi. Ava masih tenggelam dalam keterkejutan yang disebabkan oleh Michael. Dia belum pernah melihat cara membunuh orang seperti yang dilakukan oleh Michael. Cara membunuh yang sangat sederhana dengan menyemburkan darah tapi ribuan orang mati olehnya. Gaya membunuhnya mengerikan dan membuatnya panik. Yang lebi
"Hooooo!"Tian Lu Pixiu kecil mengaum pada penjahat di hadapannya. Sorot matanya tajam penuh dengan amarah karena dia merasa terganggu. Yang muncul di hadapan Michael dan Tian Lu Pixiu kecil tidak lain tidak bukan adalah si buah ginseng. Pam takut rahasianya bocor setelah si buah ginseng mengikutinya pulang ke Perguruan Harapan. Perguruan Harapan penuh dengan para guru yang tidak menyukai Michael. Pam khawatir si buah ginseng salah ucap yang bisa mengakibatkan konsekuensi yang tak terbayangkan oleh Pam. Oleh karena itu, Pam mengurung si buah ginseng di kamarnya dan memerintahkan si buah ginseng untuk tidak ke luar dari kamar sejak mereka sampai di Perguruan Harapan. Si buah ginseng yang malang bisa dengan mudahnya mengabaikan perintah Michael, tapi dia patuh pada perintah Pam dan tidak akan pernah melanggarnya. Tapi tanpa diduga, sesuatu terjadi di Perguruan Harapan. Pam disekap. Si buah ginseng pun kesepian menunggu sendirian di kamar. Sampai akhirnya hari ini si bu
Sebagai orang bijak yang mengenal dunia obat di Dunia Bafang, tidak ada yang lebih tahu selain Michael betapa sulitnya mengobati luka parah hanya dalam waktu singkat karena harus kembali bertarung. Bahkan Michael sendiri sangat kesulitan harus mengobati luka sendiri dengan cepat. "Monster macam apa kamu, Michael? Michael, kamu masalah terbesarku. Aku tidak akan bisa tenang seumur hidupku jika kamu belum mati.” Huw mengumpat sendiri. Kemudian sorot matanya tajam dan berteriak marah, “Kita cari bantuan sebanyak-banyaknya. Pergilah pada Guru Agung untuk minta bantuan.” "Tapi pemimpin, Guru Agung sedang berperang melawan Keluarga Yefu. Aku khawatir kedatangan kita akan berpengaruh pada situasi di sana jika kita gegabah meminta bantuan untuk datang ke sini.” "Suruh dia menghadapku dulu. Kita akan mengirim pasukan untuk membantunya apabila dia membutuhkannya,” ujar Huw dingin. Orang kepercayaan Huw tertegun, “Keluarga Yefu akan untung besar jika Guru Agung jatuh. Kejatuhan
Dugaan Guru Kedua tampak indah tapi kenyataannya hanyalah sebuah tamparan keras bagi mereka. "Apa yang diucapkan Guru Kedua benar. Kita bisa membuat memukul mundur pasukan Paviliun Dewa Pengobatan. Paviliun Dewa Pengobatan pasti kalah,” ujar Guru Ketiga dengan bahagia. Perkiraan Guru Kedua dan Ketiga juga diaminkan oleh banyak orang. Hampir seluruh anggota Perguruan Harapan, termasuk Nolan sangat optimis. Namun Sheila dan Keisya mengernyit karena melihat kesedihan di mata Michael. Mereka berjalan beberapa langkah mendekati Michael dan bertanya, “Michael, apa kamu khawatir pasukan Keluarga Fu tidak akan membantu kita?” "Keluarga Fu memang bukan petarung yang tangguh. Mereka sedang menghadapi hidup dan mati. Keluarga Fu tidak akan bersusah payah berjalan dalam air berlumpur hanya demi dendam personal. Benar, kan? Mereka akan mengalami kekalahan yang lebih serius dari kita jika Perguruan Harapan jatuh,” ungkap Nolan. "Ya. Keluarga Yefu sebenarnya tidak ingin bermasalah