”Ya, dia sangat kuat di arena. Satu jarinya saja bisa membuat gunung runtuh seketika. Coba bayangkan jika jarinya itu ....” Freya tersenyum mesum. Jika keadaannya normal, Arum pasti terhibur oleh ucapan Freya. Namun, jantungnya saat ini terasa hampir copot karena terkejut.Dia hampir tidak percaya, apa benar pria yang dimaksud Freya adalah si Pria Misterius?! Dan Arum juga tertarik pada pria yang sama! Seharusnya tidak ada rahasia di antara mereka. Tapi Arum tahu dia tidak akan membocorkan rahasianya pada Freya. Dia berteman baik dengan pesaingnya. Saingannya tidak boleh mengetahui rahasianya. Dia harus diam-diam mengalahkan Freya dalam gelap. Bagi Arum, walaupun Freya cantik dan centil, tapi Arum tidak menganggapnya sebagai saingan. Namun, siapa yang bisa menjamin jika ternyata Freya bisa mendapatkan Michael?! "Walaupun dia garang, tapi dia hanyalah seorang bajingan. Mungkin sikapnya itu untuk meremehkan musuhnya,” Arum berpura-pura tidak mengetahui si Pria Misterius l
"Mengingat karakter Arum, aku yakin dia akan melakukan persis seperti apa yang kalian perkirakan,” ucap Mira yang sudah sangat mengenal Arum. Dia juga sudah menduga apa yang akan Arum lakukan. "Mereka berusaha memprovokasi orang lain, tapi malah mereka yang terprovokasi. Oh, aku hampir mati karena tertawa. Michael, kamu pintar sekali memanfaatkan situasi,” Nolan lanjut tertawa. "Siapa suruh dia menghina istriku?” Michael tersenyum lembut. Bella adalah orang yang paling penting dalam hidup Michael. Memangnya siapa Arum, berani menjelek-jelekkan Bella di hadapannya?! Danu tersenyum pahit. Dia memandang Nolan dan berkata, “Kini aku tahu mengapa kamu lega Michael menjadi teman kita, bukan menjadi musuh kita. Langkah seorang jagoan bisa jadi tidak dapat diduga. Dia bisa menghancurkan IQ-mu dengan berbagai cara. Mengerikan sekali.” Arum ingin menghancurkan perasaan orang lain, tapi justru perasaannya sendiri yang hancur. Ucapan Michael telah menghentikan langkah Arum hingga
Nolan akhirnya menarik napas lega melihat Michael membelanya. Cameron tercengang. "Kamu, Pahlawan Muda ....” Cameron memandang Michael dengan tatapan bingung. Cameron tidak mengerti. Bukankah sebelumnya Michael sudah sepakat dengannya? "Kamu masih ingat perjanjian kita, kan?” Cameron mengernyit seketika. "Ho ho, Pria Misterius yang kita anggap sebagai seorang pahlawan ini tidak mempunyai itikad baik untuk memenuhi janjinya?” "Jika kamu ingkar janji, aku khawatir semua orang akan berbalik menghinamu.” Dua orang anggota senior Keluarga Fu turut berkomentar. Rencana Cameron menangkap babi malam ini akan terancam gagal jika si Pria Misterius membantu Nolan dan yang lainnya. "Jangan khawatir, pria ini akan selalu memegang ucapannya. Cameron, apa kamu lupa dengan apa yang aku katakan padamu siang tadi?” Michael tersenyum. "Kamu mengatakan tidak akan pernah campur tangan dengan urusan antara Nolan denganku.” "Ya. Apakah aku melanggar janjiku tadi?” Michael t
Michael ingin melepaskan kedua belas gundik yang diberikan Cameron padanya. Walaupun penampilan para gundik tersebut terlihat menawan, tapi sebenarnya hidup mereka sangat menderita. Mereka hanya digunakan sebagai alat dan boneka untuk menghasilkan uang. Ide Michael didukung oleh semua anggota Kelompok Misterius. Michael pun menyerahkan urusan pembebasan para wanita cantik itu pada Keisya dan Sheila. Sementara untuk giok bunga, anak buah Nolan yang mengurusnya untuk diberikan pada Bella. "Sebenarnya batu giok di bunga itu bukan untukku, kan?” Bella menutup pintu bersama Hanna setelah semua orang pergi. Kemudian dia berjalan ke arah Michael. Michael tersenyum dan mengulurkan tangannya. Satu tangan memegang Bella dan satunya lagi memegang Hanna. Bella mengangguk tanpa menunggu jawaban Michael. Dia berkata, “Hmm, aku tahu kamu berhutang pada seseorang dan ingin mengembalikan barang yang hilang itu. Seandainya pun mutiara awet muda masih ada di tanganmu, kamu tidak perlu men
Cameron semakin terkejut saat dia sampai di aula. Para tetua Keluarga Fu dan Keluarga Ye telah hadir berhadapan di kedua belah sisi aula. Sementara Arum dan Axel duduk di kursi terdepan. Para tetua dua keluarga menunjuk-nunjuk Cameron begitu dia datang. Wajah Axel dingin dan wajah Arum tidak ada cantik-cantiknya. "Cameron, di mana kedua belas gundikku?” tanya Axel dingin. Pertanyaan Axel di depan begitu banyak orang penting membuat hati Cameron dingin seketika. Siapa yang bisa dimintai bantuan kalau sampai terjadi apa-apa? Cameron menundukkan kepala tanpa tahu harus menjawab apa. "Kamu tidak bisa menjawabnya, kan? Kamu telah memberikan dua belas gundik itu pada orang lain, hah? Cameron, kelakuanmu bagus sekali. Kamu telah kehilangan wajahmu di hadapan Kelompok Yefu. Kamu tahu apa yang terjadi di luar sana? Di luaran sana sebuah kabar telah menyebar kalau Kelompok Yefu telah dipermalukan oleh pria bertopeng. Kini penduduk kota menganggap Kelompok Yefu sebagai bahan
"Hahahaha, aku kira Cameron menggambar lingkaran yang tak terkira banyaknya di lantai sambil mengutukmu. Aku menghitung kamu sudah bersin sepuluh kali sepanjang jalan,” Nolan tertawa. "Aku sudah tidak tahan lagi. Pemimpin menderita demi menangkap Nolan. Dia mempermalukan dirinya sendiri dan harus kehilangan barang-barangnya. Saat dia kembali, dia disidang oleh seluruh anggota keluarga. Pemimpin, nasibmu buruk sekali,” Sheila terkekeh sambil menutup mulutnya. Michael memaksa Danu untuk melepaskannya. Cameron akan menggigit jika Michael yang melakukannya. "Cameron akan kehilangan kepercayaan semua orang. Sementara Arum akan dianggap sebagai penyelamat Keluarga Fu. Semuanya akan berubah. Arum akan semakin harum dan Cameron akan terkucilkan. Namun, apa mungkin Cameron bersedia melepas kekuasaannya? Apa Arum bisa mengendalikan kekuasaan yang dipegangnya?” Mira mengungkapkan masalah yang paling berat dalam Keluarga Fu. Walaupun koalisi Keluarga Fu dan Keluarga Ye sepertinya l
"Pam, jangan bicara sembarangan,” ucap Nadine dingin. Walaupun Nadine tidak suka melihat sikap Marcus dan beberapa guru lainnya, tapi bukan berarti dia setuju dengan Michael. Bagi Perguruan Harapan, Michael adalah masa lalu yang memalukan. "Apa aku salah? Perguruan Harapan tidak akan seperti ini jika Michael masih hidup. Jika Michael ada di sini, mereka semua tidak akan berani menjelek-jelekan Perguruan Harapan dan kurang ajar di hadapan pemimpin perguruan!” jawab Pam dengan wajah dingin. Siapa yang berani membuat masalah di sini kalau ada Michael? Jangankan satu pengacau, bahkan sepuluh atau bahkan seribu pengacau pun bisa Michael kendalikan! "Plak!"Pam merasa wajahnya panas. Dia menatap Nadine dengan sinis. Nadine menatap tangannya yang telah menampar Pam dengan penuh penyesalan. "Jangan pernah menyebut nama si sampah itu lagi. Bukankah dia sudah sangat menyakitimu?” Nadine bahkan lebih sedih dari Pam karena Michael telah menyakiti putrinya sendiri. Oleh karena
Semua orang saling berpandangan saat mendengar ucapan Pam. Tatapan Stephen dan Nadine pun tampak tidak percaya. "Pam, apa yang kamu katakan tadi?” tanya Stephen pelan sambil mengernyit. Wajah Pam terkesiap. Dia menyadari kesalahannya yang telah membocorkan rahasia Michael. Namun dia kemudian menunduk dan berkata, “Tidak, aku tidak bicara apa pun.” "Si pria bertopeng adalah si Pria Misterius? Dan si Pria Misterius itu adalah Michael? Pam, kamu ... yang benar saja!” Guru Kedua mendesah. Ucapan Pam telah menjatuhkan dirinya sendiri di hadapan orang-orang Perguruan Harapan. Sikap Pam yang bagai dewi dingin dan sombong berubah total sejak kedatangan Michael di Perguruan Harapan. Dan pernyataannya hari ini seperti wanita gila. Michael telah lama mati, tapi Pam masih juga memikirkannya. Di mata Guru Kedua, Pam buta karena cinta. Tiga guru lainnya tidak dapat menahan diri, “Pam, apa yang telah berlalu biarlah berlalu. Kita harus melihat ke depan. Tidak baik untukmu dan or