Token yang Michael berikan pada Bulan adalah identitas yang diberikan oleh Istana Qishan saat pertandingan bela diri berlangsung! Bulan pun tidak meragukan lagi kalau pria yang ada di depannya adalah Pria Misterius yang melegenda. Semua pengikut Istana Biyao semakin gembira mendengar keyakinan Bulan. Walaupun si Pria Misterius dikabarkan mati tanpa disangka-sangka, tapi orang-orang terus membicarakannya karena mereka sangat mencintai pria yang melegenda itu. Dan tentu saja para pengikut Istana Biyao juga mendengar semua cerita yang menyebar itu. Awalnya mereka hanya mendengarkan semua cerita mengenai si Pria Misterius sebagai cerita yang berlalu begitu saja. Mereka tidak pernah membayangkan akan bertemu langsung dengannya. Terlebih lagi, Pria Misterius itu kini menjadi pemimpin mereka. "Ya Tuhan, Pria Misterius ini benar-benar pemimpin kita?” "Tidak diduga! Orang-orang mengatakan Pria Misterius itu sangat berani dan bisa mengalahkan semua lawannya. Dan tadi, tadi
Bulan tersenyum. Dia berjalan keluar dengan digandeng para pengikutnya. Di halaman Istana Biyao, Nolan sedang mengatur anggota baru Kelompok Misterius. Bulan menatap Sheila dan Keisya. Kedua gadis itu mengangguk dan kembali memanggil Mutiara Awet Muda dengan membidikkan kedua tangan mereka. Energi pun terpancar dan Mutiara Awet Muda muncul. "Wow!"Tiba-tiba, mutiara kecil itu menyemburkan air terus menerus. Michael tercengang melihat batu mutiara sekecil itu bisa mengeluarkan air yang terus mengalir seperti keran tanpa penutup. Halaman seluas ratusan meter digenangi air hanya dalam waktu singkat. Bulan tersenyum lalu melambaikan tangannya. Aliran air pun bertambah seketika hingga dua kali lipat! Boom!!!Aliran air terus keluar menggila hingga menyebabkan banjir. Para pengikut Istana Biyao tidak dapat menahan tawa saat melihat wajah Michael yang tercengang. Bulan menarik kembali energinya hanya dengan sekali menggerakkan tangan. Dia mengulurkan tangan perlah
Di depan gerbang kota sudah dipenuhi banyak orang. Mereka melihat Gery dengan tingkahnya dan mulai membicarakannya. Sebagian dari mereka tertawa karena terhibur oleh tingkah Gery. Nolan juga tidak dapat menahan tawanya saat melihat Gery. Dia menatapnya seolah-olah Gery orang gila. "Gery yang beberapa hari lalu begitu sombong. Tidak disangka dia bertingkah seperti orang bodoh hari ini.” "Aku mendengar dia menyerang Istana Biyao tapi kalah oleh seseorang hingga jadi gila seperti sekarang ini.” "Aku bisa melihat dengan jelas kalau lawannya benar-benar telah mempermalukannya hingga titik terendah seperti ini. Bukankah ada Paviliun Dewa Pengobatan yang melindunginya? Tapi aku tidak melihat si laki-laki tua itu bersamanya.”"Belakangan ini Paviliun Dewa Pengobatan sedang menjadi pusat perhatian. Mereka pasti dipermalukan dan merasa kecewa luar biasa.”Sekelompok orang bergunjing membicarakan kekalahan Paviliun Dewa Pengobatan sambil mencemooh Gery yang berdiri dengan celana dal
”Ayah, apa hadiah yang akan ayah berikan untuk ibu? Apakah sebuah buku?” tanya Hanna dengan wajah tak berdosa. Michael tersenyum penuh misteri, “Bella, tarik napas dulu. Aku khawatir kamu tidak dapat mengontrol diri setelah melihatnya.” Bola mata Bella hampir keluar, “Kamu akan merasakan cubitan yang mengerikan kalau kamu tidak segera memberikannya padaku! Jangan sok rahasia!” Hanna tersenyum dan mulai berusaha untuk mencubit dengan kedua tangan kecilnya untuk menakuti Michael. Michael jatuh ke lantai dan pura-pura menangis saat melihatnya, “Ah, Hanna kuat sekali. Aku kalah.” Senyum puas tersungging lebar di bibir Hanna. Dia tidak peduli Michael yang jatuh ke lantai. Hanna bergegas naik ke punggung Michael dan memukul Michael dengan kedua tangan mungilnya. Bella tersenyum bahagia melihat ayah dan anak bergelut di lantai. Mereka sekeluarga tidak tahu sudah berapa lama tidak menikmati waktu bersama dalam kebahagiaan dan kehangatan sebuah keluarga di rumah. Kini tiba wa
Di Istana Putri Puncak Gunung Biru. Rahel membelai lembut kucingnya sambil berbaring di sofa empuk. Tubuh rampingnya terlihat sempurna. Ava perlahan mendekatinya dan berlutut, “Aku datang menemuimu.” "Ada berita apa?” "Nona, prediksimu benar. Ada kehebohan besar terjadi di Kota Qinglong,” Ava menundukkan kepala. Dia melaporkan apa yang terjadi di Kota Qinglong setelah kemarin mendapat perintah dari Rahel untuk menyelidikinya. "Lanjutkan,” ucap Rahel dingin. "Gunung Tianding menyerang Istana Biyao setelah bergabung dengan Paviliun Dewa Pengobatan. Pasukan mereka yang berjumlah lebih dari 70.000 orang sudah memenangkan pertempuran tapi tiba-tiba salah seorang dari mereka terbunuh dan pertempuran kacau balau. Gunung Tianding melancarkan dua kali serangan. Serangan pertama menyebabkan 10.000 orang terbunuh dan serangan kedua menyebabkan 50.000 orang terbunuh. Mereka tidak hanya gagal memenangkan pertempuran tapi juga kehilangan lebih dari setengah pasukan mereka,” lanjut
Michael bangkit dari tempat tidur lalu memakai pakaiannya dan cepat-cepat membuka pintu setelah mendengar apa yang dikatakan Bella. Sheila dan Keisya bersipu di depan pintu. Mereka berlutut begitu melihat Michael, “Kami datang menemui Pemimpin!” Aduh. Sakit kepala hebat menyerang Michael seketika. Pengikut Istana Biyao datang menemuinya. Apa yang harus dia lakukan? "Jangan bersikap seperti itu. Cepat bangun. Mengapa kalian ke sini? Apa kalian akan mengambil kembali Mutiara Awet Muda?” Michael tersenyum canggung. "Pemimpin Bulan menyuruh beberapa pengikut belanja ke kota untuk perbekalan besok. Dia meminta kami datang ke sini untuk membantumu. Dia khawatir istrimu mempunyai pertanyaan tentang Mutiara Awet Muda,” jawab Sheila. "Haha." Michael sangat malu sampai tidak bisa bicara. Dia hanya tertawa untuk menyembunyikan rasa bersalahnya, “Mana mungkin aku sebodoh itu? Jangan khawatir. Tidak ada masalah.” Sheila dan Keisya, para gadis sederhana itu tidak meragukan u
"Swit swit!"Sebuah suara siulan panjang terdengar jelas. Michael menolehkan kepala ke belakang. Seorang pria duduk di sebuah kursi kulit besar di ruang VIP. Tujuh pria berbadan besar dan seorang pria botak sekurus monyet berdiri di belakang kursi yang diduduki si pria dengan tatapan bengis. Lengan para pria bertubuh besar tersebut tampak kekar. Besarnya bahkan hampir sama dengan paha Michael. Walaupun si pria botak itu kurus lemah dan pakaiannya tampak tidak serasi, tapi sorot mata elangnya tidak kalah garang dengan ketujuh pria besar itu. Tatapan mata Michael bertabrakan dengan si pria tampan itu. Wajah si pria tiba-tiba menunjukkan senyum menggoda. "Oh ya, perkenalkan tamu kehormatan kami, Tuan Gover,” si resepsionis memperkenalkan si pria tersebut pada Michael dengan cepat. Michael memandang si resepsionis dan berkata, “Ok. Silakan lanjutkan pekerjaanmu.” Si resepsionis mengangguk lalu pergi. Michael menuntun Bella berjalan menuju area umum. "Mengapa tiga wa
Sheila dan Keisya terkejut melihat mereka semua berbaris rapi dan menunduk hormat pada Michael, “Senang bertemu dengan Pemimpin Kelompok Misterius.” Para pria itu terlihat begitu menghormati Michael tapi tidak lama kemudian mereka tertawa sampai berguling-guling. Sungguh ironis sekali!"Hahaha!""Hahaha!""Gila! Aku tertawa sampai hampir mati. Tidak ada hal bodoh dan lebih menyedihkan dari kejadian ini. Mereka menyebut pria bodoh itu pemimpin mereka!” Gover tertawa seperti orang gila. "Aku ini apa kalau orang seperti dia bisa menjadi seorang pemimpin kelompok? Kalau begitu aku bisa menjadi pemimpin dari pemimpinnya hahaha.” "Kamu!” Sheila dan Keisya melompat dan memandang Michael dengan tidak sabar, “Pemimpin, beri kami perintah. Kami akan membunuh bajingan-bajingan ini untukmu saat ini juga.” "Dua gadis baik-baik menjadi liar seperti ini. Kalian tidak tahu bagaimana bersikap manis. Aku ingatkan kalian, hati-hati ditipu,” ujar Gover. Kemudian dia berjalan beberapa langka