”Ayah, apa hadiah yang akan ayah berikan untuk ibu? Apakah sebuah buku?” tanya Hanna dengan wajah tak berdosa. Michael tersenyum penuh misteri, “Bella, tarik napas dulu. Aku khawatir kamu tidak dapat mengontrol diri setelah melihatnya.” Bola mata Bella hampir keluar, “Kamu akan merasakan cubitan yang mengerikan kalau kamu tidak segera memberikannya padaku! Jangan sok rahasia!” Hanna tersenyum dan mulai berusaha untuk mencubit dengan kedua tangan kecilnya untuk menakuti Michael. Michael jatuh ke lantai dan pura-pura menangis saat melihatnya, “Ah, Hanna kuat sekali. Aku kalah.” Senyum puas tersungging lebar di bibir Hanna. Dia tidak peduli Michael yang jatuh ke lantai. Hanna bergegas naik ke punggung Michael dan memukul Michael dengan kedua tangan mungilnya. Bella tersenyum bahagia melihat ayah dan anak bergelut di lantai. Mereka sekeluarga tidak tahu sudah berapa lama tidak menikmati waktu bersama dalam kebahagiaan dan kehangatan sebuah keluarga di rumah. Kini tiba wa
Di Istana Putri Puncak Gunung Biru. Rahel membelai lembut kucingnya sambil berbaring di sofa empuk. Tubuh rampingnya terlihat sempurna. Ava perlahan mendekatinya dan berlutut, “Aku datang menemuimu.” "Ada berita apa?” "Nona, prediksimu benar. Ada kehebohan besar terjadi di Kota Qinglong,” Ava menundukkan kepala. Dia melaporkan apa yang terjadi di Kota Qinglong setelah kemarin mendapat perintah dari Rahel untuk menyelidikinya. "Lanjutkan,” ucap Rahel dingin. "Gunung Tianding menyerang Istana Biyao setelah bergabung dengan Paviliun Dewa Pengobatan. Pasukan mereka yang berjumlah lebih dari 70.000 orang sudah memenangkan pertempuran tapi tiba-tiba salah seorang dari mereka terbunuh dan pertempuran kacau balau. Gunung Tianding melancarkan dua kali serangan. Serangan pertama menyebabkan 10.000 orang terbunuh dan serangan kedua menyebabkan 50.000 orang terbunuh. Mereka tidak hanya gagal memenangkan pertempuran tapi juga kehilangan lebih dari setengah pasukan mereka,” lanjut
Michael bangkit dari tempat tidur lalu memakai pakaiannya dan cepat-cepat membuka pintu setelah mendengar apa yang dikatakan Bella. Sheila dan Keisya bersipu di depan pintu. Mereka berlutut begitu melihat Michael, “Kami datang menemui Pemimpin!” Aduh. Sakit kepala hebat menyerang Michael seketika. Pengikut Istana Biyao datang menemuinya. Apa yang harus dia lakukan? "Jangan bersikap seperti itu. Cepat bangun. Mengapa kalian ke sini? Apa kalian akan mengambil kembali Mutiara Awet Muda?” Michael tersenyum canggung. "Pemimpin Bulan menyuruh beberapa pengikut belanja ke kota untuk perbekalan besok. Dia meminta kami datang ke sini untuk membantumu. Dia khawatir istrimu mempunyai pertanyaan tentang Mutiara Awet Muda,” jawab Sheila. "Haha." Michael sangat malu sampai tidak bisa bicara. Dia hanya tertawa untuk menyembunyikan rasa bersalahnya, “Mana mungkin aku sebodoh itu? Jangan khawatir. Tidak ada masalah.” Sheila dan Keisya, para gadis sederhana itu tidak meragukan u
"Swit swit!"Sebuah suara siulan panjang terdengar jelas. Michael menolehkan kepala ke belakang. Seorang pria duduk di sebuah kursi kulit besar di ruang VIP. Tujuh pria berbadan besar dan seorang pria botak sekurus monyet berdiri di belakang kursi yang diduduki si pria dengan tatapan bengis. Lengan para pria bertubuh besar tersebut tampak kekar. Besarnya bahkan hampir sama dengan paha Michael. Walaupun si pria botak itu kurus lemah dan pakaiannya tampak tidak serasi, tapi sorot mata elangnya tidak kalah garang dengan ketujuh pria besar itu. Tatapan mata Michael bertabrakan dengan si pria tampan itu. Wajah si pria tiba-tiba menunjukkan senyum menggoda. "Oh ya, perkenalkan tamu kehormatan kami, Tuan Gover,” si resepsionis memperkenalkan si pria tersebut pada Michael dengan cepat. Michael memandang si resepsionis dan berkata, “Ok. Silakan lanjutkan pekerjaanmu.” Si resepsionis mengangguk lalu pergi. Michael menuntun Bella berjalan menuju area umum. "Mengapa tiga wa
Sheila dan Keisya terkejut melihat mereka semua berbaris rapi dan menunduk hormat pada Michael, “Senang bertemu dengan Pemimpin Kelompok Misterius.” Para pria itu terlihat begitu menghormati Michael tapi tidak lama kemudian mereka tertawa sampai berguling-guling. Sungguh ironis sekali!"Hahaha!""Hahaha!""Gila! Aku tertawa sampai hampir mati. Tidak ada hal bodoh dan lebih menyedihkan dari kejadian ini. Mereka menyebut pria bodoh itu pemimpin mereka!” Gover tertawa seperti orang gila. "Aku ini apa kalau orang seperti dia bisa menjadi seorang pemimpin kelompok? Kalau begitu aku bisa menjadi pemimpin dari pemimpinnya hahaha.” "Kamu!” Sheila dan Keisya melompat dan memandang Michael dengan tidak sabar, “Pemimpin, beri kami perintah. Kami akan membunuh bajingan-bajingan ini untukmu saat ini juga.” "Dua gadis baik-baik menjadi liar seperti ini. Kalian tidak tahu bagaimana bersikap manis. Aku ingatkan kalian, hati-hati ditipu,” ujar Gover. Kemudian dia berjalan beberapa langka
Proses seluruh pelelangan selesai setelah Gover memenangkan penawaran terakhir. Sebagai orang yang tidak ingin diketahui identitasnya, Michael meminta penanggung jawab rumah lelang tidak mengumumkan semua barang lelang yang didapatnya. Dan jadilah Gover sebagai orang yang paling bersinar di rumah lelang hari itu. "Wow, pria muda itu kaya sekali. Aku pikir dia memenangkan banyak barang lelang sore ini.” "Ya, selain tampan dan muda, dia juga kaya. Aku dengar dia adalah si Pria Misterius dalam pertempuran di Istana Biyao kemarin.” Hampir semua tamu rumah lelang saling berbisik. Gadis-gadis genit mulai memperhatikan Gover dan berusaha menarik perhatiannya. Sayangnya, Gover tidak lagi tertarik pada mereka karena perhatiannya sudah teralihkan oleh tiga wanita yang dipimpin oleh Bella. Meskipun begitu, Gover menikmati disanjung oleh banyak orang. Sementara sikap Michael, yang sebenarnya merupakan pembeli kelas kakap di rumah lelang tersebut, sangat jauh berbeda dengan
Hari sudah malam. Suasana sekitar tampak berbeda walaupun malam belum terlalu larut. Angin dingin begitu menusuk. Keadaan pun sangat hening. Dedaunan yang gugur dan debu di jalanan tersapu oleh angin dingin dan terbang ke udara hingga membuat malam yang dingin semakin mencekam. "Keluarlah,” teriak Michael sambil tersenyum. Suasana sekitar terasa lebih damai begitu Michael bicara. Namun tidak lama kemudian, sebuah langkah terdengar dari kegelapan. Beberapa bayangan hitam berkelebat dengan cepat. Sheila dan Keisya menghunuskan pedang mereka dengan penuh kewaspadaan. Michael tersenyum sambil melindungi Bella tanpa panik sedikit pun. "Cepat keluar! Kamu pikir aku takut padamu?” tantang Michael. Sembilan orang muncul dari sebuah jalan kecil di hadapan Michael. Bella, Sheila dan Keisya terkejut dan marah saat melihat kesembilan orang di depan mereka. Gover dan delapan anak buahnya datang mendekat. "Mengapa? Bukankah tidak lucu berpura-pura menjadi Pria Misteri
Michael tersenyum. Gover merasakan celananya basah. Air hangat mengalir lewat pahanya. Tujuh pria besar ditambah pria botak adalah pengawal terbaik yang dimiliki Gover. Kemampuan mereka cukup mumpuni. Gover menggunakan tenaga mereka untuk mendapatkan apa yang dia inginkan. Apa yang dilakukan Michael membuat Gover takut. Michael hampir membunuh semuanya. "Tidak, aku … aku akan menyingkirkan dirimu. Asal kamu tahu, aku baru saja menunjukkan kekuatanku di Istana Biyao kemarin."Lutut Gover langsung lemas. Dia terjatuh dan menggertakkan giginya. Michael menggelengkan kepala sambil tersenyum, "Keras kepala. Masih menyangkal kamu berpura-pura meniruku?""Bagaimana mungkin aku menirumu? Akulah pria bertopeng. Atau … kita bisa bekerja sama. Nanti ... kita bisa membagi keuntungan. Bagaimana menurutmu?" Gover berusaha untuk tersenyum padahal di dalam hatinya ingin menangis. Dia hanya berharap Michael percaya akan ucapannya. "Bodoh," Michael menggelengkan kepala. Api langit dan