Michael tersenyum. Gover merasakan celananya basah. Air hangat mengalir lewat pahanya. Tujuh pria besar ditambah pria botak adalah pengawal terbaik yang dimiliki Gover. Kemampuan mereka cukup mumpuni. Gover menggunakan tenaga mereka untuk mendapatkan apa yang dia inginkan. Apa yang dilakukan Michael membuat Gover takut. Michael hampir membunuh semuanya. "Tidak, aku … aku akan menyingkirkan dirimu. Asal kamu tahu, aku baru saja menunjukkan kekuatanku di Istana Biyao kemarin."Lutut Gover langsung lemas. Dia terjatuh dan menggertakkan giginya. Michael menggelengkan kepala sambil tersenyum, "Keras kepala. Masih menyangkal kamu berpura-pura meniruku?""Bagaimana mungkin aku menirumu? Akulah pria bertopeng. Atau … kita bisa bekerja sama. Nanti ... kita bisa membagi keuntungan. Bagaimana menurutmu?" Gover berusaha untuk tersenyum padahal di dalam hatinya ingin menangis. Dia hanya berharap Michael percaya akan ucapannya. "Bodoh," Michael menggelengkan kepala. Api langit dan
Michael membalikkan badannya. Siapakah sebenarnya Putri Laut itu?!Bella mengangguk pada Michael sebagai tanda bahwa dia mengenali sosok itu. "Apa yang kamu inginkan?" Michael bertanya pada Putri Laut. "Aku ingin menyelamatkan 40 gadis," Grace berterima kasih pada Michael. Dia berjalan mendekati Grover dan menatapnya dengan dingin. "Aku ... aku tidak tahu apa yang kalian bicarakan," Grover menggelengkan kepalanya. Lingkaran air muncul lagi. Kali ini air itu berwarna hitam dan hendak menenggelamkan Grover."Aku … aku mengaku salah. Ayahku yang melakukannya!" teriak Grover. Lingkaran hitam itu menghilang. Grover mendesah lega. "Aku tadi menyerangmu tiba-tiba. Maafkan aku. Sebagai permohonan maaf, aku akan memberimu hadiah," Grace tersenyum dan berkata dengan nada penuh terima kasih pada Michael.Michael mengerutkan kening, "Apa maksudmu dengan empat puluh gadis?""Aku melewati daerah ini beberapa hari yang lalu dan tinggal di rumah petani. Untuk menyambutku, sang petani
Dalam waktu beberapa menit, para pengawal itu berjatuhan di tanah!Pria tua itu ketakutan. Dia tidak percaya dengan apa yang terjadi. Para pengawal itu dikalahkan dengan cepat!"Siapa kamu? Kenapa kamu menyerang ke sini?""Aku si Pria Misterius!" Michael berkata dengan nada sengit. "Pria Misterius?" Wajah pria tua itu sempat bingung sebelum dia menyadari sesuatu, "Tunggu. Maksudmu, kamu … kamu adalah pria yang sama dengan yang muncul di Istana Biyao kemarin?"Michael tersenyum. Wajah pria tua itu menjadi pucat. Pria Misterius yang membunuh ribuan pasukan ada di sini?!"Harus ... harus segera beritahu Pemimpin!" Pria tua itu berkata pada salah satu pengawal yang masih hidup. Wajah si pengawal juga pucat. Dia segera berlari ke bangunan utama. Di dalam bangunan utama, Pemimpin Keluarga Zhang sudah berganti baju tidur. Baru beberapa menit yang lalu dia mendengar suara keributan. Dia segera menyuruh pengawalnya untuk mengecek. Kemudian pintu kamarnya terbuka. Seorang pengawal
Michael mengerutkan keningnya. Pemimpin Keluarga Zhang mendongakkan kepalanya. Darah mengalir dari sudut kedua matanya. "Hahaha!" Pemimpin Keluarga Zhang tertawa kencang seperti orang gila. “Dewa memilih Pemimpin Keluarga Zhang. Mereka bersumpah dengan sumpah darah!”Setelah mengatakan hal itu, Pemimpin Keluarga Zhang mengangkat tangan dan menunjuk dahinya sendiri. Dia terbatuk dan mengeluarkan darah."Dia akan bunuh diri!" Michael mengingatkan yang lain. Dia mengalirkan tenaga dalamnya ke tangan dan membuat gerakan membentuk dinding energi untuk melindungi ketiga perempuan di belakangnya. "Dewa memilih aku. Dewa memilih aku," teriak Pemimpin Keluarga Zhang. Bang!!!Tubuh Pemimpin Keluarga Zhang meledak!Energi yang timbul dari ledakan tubuh Pemimpin Keluarga Zhang itu membuat barang-barang di sekeliling terbang. Sedangkan tubuh para pelayan dan pengawal Keluarga Zhang ambruk ke lantai. Mereka menunjukkan hal yang sama. Mata terbuka dengan sorot mata ketakutan. Michael me
Grace menatap Michael. Dia ingin tahu apa yang akan Michael lakukan.Bukankah Michael ingin membunuh Grover sebelumnya? Kenapa sekarang dia tiba-tiba berubah?!"Siapa yang menyuruh kalian melakukan tindakan kejam ini? Apakah kalian dan Wali Kota Lushui bekerja sama?" tanya Michael dengan nada tajam. Sorot mata Grover langsung panik begitu Michael menyebutkan Kota Lushui. Aksi Kota Lushui dihentikan oleh Marcus dan pasukannya. Namun, Michael curiga masih ada hal yang belum selesai. "Aku … aku tidak tahu. Ayahku yang melakukannya, Kalau kamu penasaran, tanyakan saja padanya," Grover tidak berani memandang Michael. "Ayahmu sendiri mengatakan untuk bertanya padamu dan ...." Michael berkata dengan menggerakkan tangannya sebagai tanda memotong leher. Grover terpana mengetahui ayahnya sudah mati. Dia tidak memiliki alasan lagi untuk mengelak. "Kamu akan kulepaskan begitu kamu memberitahu siapa dalang di balik semua ini," Michael menatap tajam Grover. "Ayahmu sudah mati. Sekarang
Grace melangkah maju menuju gadis muda itu. "Rosie, apa kamu masih ingat padaku? Kemarin aku menginap di rumahmu. Aku Grace.""Rosie, jangan takut. Orang-orang ini datang bersamaku untuk menyelamatkan dirimu. Lihat, laki-laki yang menangkapmu sudah kami kalahkan."Rosie mendekati dinding. Dia menggelengkan kepalanya. Kemudian dia menatap Grace dan menangis. Grace cepat-cepat menghampiri Rosie dan memeluknya sambil mengelus-ngelus kepalanya. Michael membawa Bella dan yang lainnya keluar dari penjara. Biarkan Grace yang menenangkan Rosie. Michael membalikkan badan dan melihat Rosie menangis di pundak Grace. Namun, sekilas Michael melihat Rosie tersenyum di balik rambutnya. Penerangan di penjara tidak begitu bagus. Mungkin Michael salah lihat. Bagaimana mungkin Rosie tersenyum setelah diperlakukan bejat oleh ayah dan anak Keluarga Zhang? Sambil menggelengkan kepala, Michael menaiki tangga bersama yang lain. Keempat orang itu menunggu sampai Grace datang bersama Rosie. Grace me
"Aku tidak ikut kompetisi bela diri kemarin. Aku dengar reputasi Pria Misterius sangat popular. Tidak kusangka, sekarang aku bisa bertemu dengannya," Grace tersenyum. "Kamu pikir aku bukan si Pria Misterius?" Michael tertawa. "Jika aku tidak bertarung melawanmu, mungkin aku akan berpikir begitu. Tapi ada para pengikut Istana Biyao yang datang bersamamu. Bagaimana mungkin aku bisa meragukan identitasmu?" Grace tersenyum. Kemudian Grace melihat ke arah Rosie dan mengangguk.Rosie menatap Michael dan berkata, "Terima kasih!"Sheila dan Keisya menyambut kedatangan Rosie seperti saudara mereka sendiri. "Hore!" Kedua perempuan itu bersorak gembira. Rosie merasa malu, tapi dia juga merasa gembira. Memang benar, kebahagiaan itu menular. "Jangan cemas, Rosie. Tidak ada yang berani mengganggumu jika kamu ikut bersama kami. Pemimpin kami juga akan melindungimu," ujar Sheila sambil tersenyum. "Itu benar!" Michael mengangguk. Air mata Rosie kali ini adalah air mata kebahagiaan, "T
"Sebenarnya, dalam beberapa tahun terakhir ini, ada berita yang beredar kalau Putri Laut terlihat lagi. Banyak yang percaya kalau sebenarnya raja naga atau istana naga itu sebenarnya tidak ada di dunia ini. Aku pikir cerita itu memang hanya sebuah legenda saja. Sampai sekarang ternyata aku bertemu dengan Grace,” ujar Bella sambil menghela napas. Michael mengangguk. Mungkin banyak yang menganggap aneh, tapi Michael berpikir kalau 4 istana naga yang hilang itu ada hubungannya dengan hati naga. Kehilangan hati naga adalah pukulan besar untuk keluarga naga. Masa kejayaan naga sudah lewat. Michael dan rombongan tiba di penginapan. Mereka lalu beristirahat. Keesokan paginya, mereka berangkat ke Kota Qinglong.Di dalam Kota Qinglong, berita mengenai Keluarga Zhang sudah tersebar luas. Orang-orang ramai membicarakannya. Mereka tidak mengetahui siapa pelakunya. Kelompok Misterius memutuskan untuk menunggu para pengikut dari Paviliun Dewa Pengobatan selama satu hari. Namun, tidak ada se
“Malam sudah larut. Kembalilah ke pondok dan istirahatlah.”Michael menepuk bahu si trenggiling dan membawanya menuju halaman belakang.Di halaman belakang, Sari sedang duduk dalam keadaan gelisah. Dari sorot matanya yang indah, terlihat perasaan cemas dan kesepian.Ketika Jenny datang dengan penuh kegembiraan mengumumkan kembalinya Michael, mata cantik Sari menjadi berbinar-binar. Meskipun dia adalah seorang perempuan yang terbiasa bersikap anggun, tetap saja Sari tidak bisa menahan diri untuk cepat-cepat menyambut kedatangan Michael. Ketika melihat Michael, mata Sari yang indah menampakkan rasa haru, cemas dan gembira. Bibir merahnya terbuka. Michael tidak bisa menahan diri untuk tidak terkejut. Sebelumnya Michael menjaga jarak dengan Sari. Sekarang Michael tersenyum padanya.Meskipun hanya senyuman, namun makna dari senyuman itu terlihat jelas.Sari memahami senyuman Michael. Dalam hatinya, dia merasa sedih. Namun Sari tetap tersenyum. “Hei, kalian ke mana saja? Tahuk
Parza menghela napas panjang sambil menatap Felix, yang sudah dibawa jauh. Putranya melihat Parza dengan tatapan putus asa. "Dewa Es, aku sudah menghukum anakku. Kalau kamu masih belum puas, aku bersedia menambah hukumannya."“Bukankah besok putramu akan menikah? Itu adalah acara besar Keluarga Fang, bukan? Mengapa kalian melakukan sesuatu yang serius seperti ini?" Michael tertawa. Perlahan-lahan dia berdiri, "Begini saja. Tambahkan hukuman itu ketika dia sudah menikah nanti, atau ketika suasana hatiku sedang buruk. Bagaimana?"Mata Parza melebar. Bagaimana Dewa Es bisa bersikap murah hati seperti ini? Dewa Es membela Felix meskipun dirinya dimasukkan ke dalam Penjara Langit dan diberi hukuman es dan api. Tuan Onn mengerutkan dahi dan memandang Michael dengan aneh.Meskipun sosok laki-laki di depannya masih muda, tapi dia memiliki kebijaksanaan seperti tetua. Tidak jadi menghukum Felix? Apa … apa Dewa Es menyukai Keluarga Fang?Parza tidak tahu pikiran Michael tapi baginya
Felix mengerutkan dahi, "Aku benar-benar bingung dengan sikap kalian. Aku menangkap seorang laki-laki yang menganiaya perempuan tua. Kenapa sikap kalian berlebihan seperti ini?""Orang ini cukup kuat meskipun sudah melakukan kejahatan. Jadi aku memberinya hukuman kecil sekaligus sebagai bentuk peringatan."Felix menatap Michael dengan kejam.Laki-laki sialan ini pasti menceritakan kejadian yang tidak sebenarnya kepada Tuan Onn dan ayahnya, Parza sehingga membuat keduanya marah. Felix ingin menambah hukuman Michael!Hukuman kecil?!Mata Tuan Onn dan Parza melebar. Kaki Dewa Es hitam seperti batu bara. Bagaimana mungkin hukuman yang diberikan kepada Dewa Es ini bisa disebut hukuman kecil?!Parza dan Tuan Onn sudah hidup lama di dunia gurun. Bagaimana mungkin mereka tidak tahu hukuman apa yang digunakan sehingga menyebabkan kaki seseorang menjadi hitam?!Jika Michael adalah orang biasa, mereka tidak akan semarah ini tapi ini Dewa Es! Semakin memikirkannya, Tuan Onn semakin jeng
Felix terlihat bangga. Penerangan Penjara Langit itu relatif gelap. Felix tidak menyadari ekspresi kemarahan di wajah ayahnya. Felix menatap Michael yang ada di dalam sel penjara sambil mendengus. Dari tatapan Felix seolah-olah dia memberi tahu Michael bahwa meskipun ayahnya, Parza datang, itu bukanlah jaminan nyawa Michael bisa diselamatkan. Felix tidak bisa menyembunyikan rasa puasnya ketika melihat bekas pertarungan di sekeliling Penjara Langit. Sepertinya si pembunuh sudah menghajar Michael berkali-kali. Namun, yang membuat Felix senang adalah Michael tetap hidup setelah mengalami penyiksaan seperti itu.Kalau saja Felix mengetahui bahwa Michael adalah Dewa Es, maka semua ini tidak akan terjadi. Tidak seperti Felix, Parza menggertakkan gigi dan ingin meluapkan amarahnya. Jika sebelumnya Felix adalah kebanggaan besar dalam hidupnya, sekarang Parza merasa lebih baik memiliki telur daripada memiliki anak bodoh seperti itu.“Apa jangan-jangan kamu menangkapnya?” tanya Parza
Kacau!Berantakan!Ruangan sel Penjara Langit itu begitu berantakan. Dari situ terlihat bekas pertarungan yang sudah terjadi. “Apa ini?” Tuan Onn terkejut melihat pemandangan di depannya ini. Firasat tidak enak muncul di hatinya. Apa jangan-jangan Dewa Es ….“Parza!” teriak Tuan Onn. Parza tidak berdaya melihat situasi di dalam penjara tersebut. “Keluarga Fang, tunggu saja nasib kalian. Kalian akan dikuburkan bersama-sama,” Tuan Onn menggelengkan kepala. Dia segera bergegas masuk ke dalam penjara.Parza masih berlutut. Matanya kosong. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Setelah melihat Tuan Onn masuk ke dalam penjara, Parza segera tersadar. Buru-buru dia berdiri dan berkata pada salah satu pelayan, "Pergi … pergi jemput anakku yang bodoh itu ke sini.”Pelayan itu mengangguk dan segera pergi. Sejenak Parza menjadi ragu. Dia menghela napas dan menghirupnya. Kemudian bersama pelayannya yang lain, Parza segera masuk menuju Penjara Langit.Penjara itu gelap dan bau. Orang - o
Penjara Langit!Tidak perlu dijelaskan lagi apa makna tempat itu bagi Keluarga Fang, apalagi Tuan Onn. Tidak mungkin!Kaki Parza lemas. Tubuhnya bergoyang hingga menabrak meja di belakangnya. Meja kayu itu mundur beberapa meter.Namun, ketika Parza tidak bisa menahan lagi, para pelayan itu datang membantunya!Penjara Langit adalah tempat dikurungnya orang-orang yang paling keji. Lingkungan penjara itu juga buruk. Jika orang biasa masuk ke dalam Penjara Langit, hal itu biasa saja tapi ini Dewa Es! “Lihat apa yang kamu lakukan!” Tuan Onn menjadi marah. Meskipun Tuan Onn tidak berinteraksi langsung dengan Dewa Es. Namun sebagai manusia gurun, dukungan Dewa Es terukir di tulangnya. Bagaimana mungkin Tuan Onn tidak marah ketika Dewa Es dipenjara di tempat seperti itu?!Parza jadi tambah lemas. Dia terhuyung dan duduk di tanah.Benar. Apa sebenarnya yang dilakukan Keluarga Fang di sini?!"Kenapa kamu masih berdiri di situ? Cepat jemput dia!" Tuan Onn segera membentak dan berge
Jika bukan karena pelayan di belakangnya yang buru-buru membantunya, Parza sudah pasti jatuh lemas duduk di tanah. Itu dia!Ternyata itu dia!Dia adalah teman Dewa Es!Berarti ….Tuan Onn mengerutkan dahi. Memang dia yang memberikan saran untuk pergi ke penjara, tapi tetap saja dia jadi terkejut melihat ucapannya terbukti.“Lihat apa yang telah kamu lakukan!” Tuan Onn mengutuk Parza. Dia mendorong si pengawal dan membungkukkan badan sebagai tanda hormat pada si trenggiling, "Pahlawan Muda, kenapa … kamu ada di sini?"Parza segera tersadar dari rasa terkejutnya ketika dimarahi oleh Tuan Onn. Dia menyadari kesalahannya dan bergegas maju dengan panik. Ketika Tuan Onn menangani trenggiling, Parza segera mengambil tindakan yang diperlukan. Dia menendang pengawal hingga jatuh ke tanah."Berani-beraninya kamu! Berani-beraninya kamu memperlakukan tamu Keluarga Fang seperti ini? Aku ingin kamu mati. Pengawal!" teriak Parza. "Hadir!"“Bawa orang itu pergi. Potong tubuhnya menjadi d
Alis Parza berkerut. Dia berkata dengan nada mendesak, "Tuan Onn, tolong beri tahu aku."“Parza. Jika kamu hanya berambisi menjadi kepala keluarga, kemampuanmu yang sekarang sudah lebih dari cukup. Namun, jika kamu ingin jadi pemimpin masa depan dunia gurun, tentunya kemampuanmu yang sekarang tidaklah cukup."Kalau orang lain membicarakan Parza seperti itu, tentu saja Parza tidak akan senang. Bahkan dia bakal sangat marah.Namun karena ucapannya ini datang dari Tuan Onn, Parza menerimanya dengan rendah hati."Tolong beri aku nasihat, Tuan."“Jika orang itu memiliki ambisi besar di masa depan, dia tidak boleh melupakan hal kecil. Bahkan dia harus bisa kejam," Tuan Onn berdiri dan tersenyum. Dia datang mendekati Parza dan menepuk pundaknya. Tuan Onn menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kalau kamu masih menjaga hatimu seperti ini, kamu tidak akan bisa maju."“Hatiku?” Parza jadi bingung. “Parza, jangan terlalu mempercayai orang lain, terutama orang-orang di sekitarmu,” ujar Tuan
Tuan Onn tidak langsung menjawab pertanyaan Parza. Dia mengerutkan dahi seolah-olah sedang memikirkan sesuatu.Parza sudah tidak sabar, tapi dia tidak berani mengganggu Tuan Onn. Jadi Parza hanya bisa berdiri di sana. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Waktu berlalu. Mungkin dalam suasana hati Parza saat ini, satu menit terasa seperti setahun. Tuan Onn mengerutkan dahi. Perlahan-lahan dia menatap Parza, "Apa menurutmu itu tidak aneh?”“Tuan Onn, apanya yang aneh?”“Maksudku, Dewa Es,” jawab Tuan Onn sambil mengerutkan dahi. “Dewa Es?” Parza jadi lebih bingung."Rumah ini dijaga ketat, apalagi ketika perjamuan besar. Tentunya tidak mudah bagi siapa pun untuk keluar masuk rumah ini tanpa ijin. Bahkan jika Dewa Es memiliki kemampuan luar biasa, tidak mungkin dia bisa menghilang."“Aku juga berpikir seperti itu tapi aku juga tidak memahaminya,” Parza mengira Tuan Onn kepikiran sesuatu tapi ketika mendengarnya, Parza jadi lemas. Selain itu, apa alasan Dewa Es pergi?"Maksud Tua