"Barkah mengatakan aku akan menguasai Dunia Bafang di masa yang akan datang. Dan aku tanyakan padanya bagaimana dengan racun yang ada di tubuh Hanna?” Michael tersenyum. "Tapi dia tidak mengatakan apa pun padaku,” ujar Pam. "Tidak. Pak tua itu bicara banyak. Dia katakan padaku agar menyerahkannya pada alam. Dia juga mengatakan kini waktunya untukku memahaminya dan melakukan apa yang ingin aku lakukan.” Pam tidak bertanya banyak mengenai apa yang diucapkan Barkah tapi Michael menjelaskan dengan sangat terperinci. Michael bahkan memberitahunya apa yang harus dia lakukan. Wajar apabila mengerti saat waktunya nanti tiba. Michael tahu dirinya akan dijebak sebelum waktu itu tiba. Dia pun memutuskan membuat sebuah rencana matang karena dirinya sudah bisa melihat dengan jelas tujuan mereka. Tapi Barkah memberi sebuah jawaban pada Michael agar dirinya memenangkan pertarungan di babak akhir yang bisa menyelamatkannya dari jebakan. Lakukan apa yang kamu mau artinya lawanlah deng
Si buah ginseng lanjut berbicara dengan sikap bangga saat melihat Michael, Bella dan Pam tercengang, “Kalian tidak percaya?” Si buah ginseng tiba-tiba mengambil pisau belati yang terselip di pinggang Pam sambil tersenyum sinis. Lalu pisau belati tersebut melayang di depan Michael dan mengiris tangan Michael. Darah mengalir seketika dan jatuh ke atas balok es. Mereka semua terkejut melihat warna darah Michael. Darah Michael tidak berwarna merah seperti manusia pada umumnya. Tapi memiliki tujuh warna. Namun yang paling mengejutkan, es setebal 20 cm tiba-tiba berasap dan meleleh membentuk lubang saat darah warna warni Michael jatuh di permukaan es. Hal ini membuktikan permukaan es tertimpa panas yang luar biasa kuat. Lubang yang terbentuk berwarna gelap karena hangus. Asap hitam juga terpancar dari tanah persis seperti es saat terkena tetesan darah warna warni. Tidak lama kemudian, tanah juga berlubang dan darah kembali menetes. Si buah ginseng tersenyum. Dia melo
"Kamu tidak perlu percaya dengan semua ucapan pak tua itu,” Pam sampai sekarang masih sangsi dengan apa yang dikatakan Barkah pada Michael. Pam juga merasa tidak berdaya. Kemunculan dua dewa di pertandingan bela diri membuat Pam merasa mereka tidak mungkin bisa mengalahkan mereka. Kedua dewa tersebut dapat membuat semua orang yang berada di radius seratus mil dari mereka merasa depresi. Napasnya yang sangat luar biasa kuat membuat para jagoan lain langsung tidak percaya diri. Jangankan mengalahkan mereka, bahkan untuk mengejarnya saja bagai mengejar surga. Sangat sulit sekali. Dan Michael ingin mengalahkan salah satu dari mereka. Bukankah mimpinya itu sangat bodoh? Tapi Michael tidak peduli dengan kekhawatiran Pam. Terlebih lagi, mereka tidak akan bisa mengabaikan Michael jika Michael bisa mengendalikan mereka. Michael melirik Bella. Dia menunggu respon Bella. Bella menatap Michael dan tersenyum, “Apa pun yang kamu lakukan, aku akan selalu mendukung dan percaya padam
Ava tidak berani marah sama sekali. Dia memilih untuk bangkit lalu berlutut dalam ketakutan. Dia tidak tahu kalau dirinya telah menyinggung tuannya. Ava tidak pernah tahu ucapan seperti apa yang bisa membuat Rahel senang atau marah. "Siapa yang menyuruhmu membunuhnya dengan tanganmu sendiri?” Rahel marah besar. Ava semakin tercengang dan cepat-cepat berlutut, “Maafkan si pelayan bodoh ini.” "Aku ingin kamu membantunya,” Rahel terkekeh. "Nona Muda, aku ini pelayan bodoh. Tapi si Pria Misterius membantu Laut Abadi hingga membuat Puncak Gunung Biru mengalami kekalahan untuk pertama kalinya. Nona dan tuan muda Adit disalahkan oleh tuan besar karena dianggap tidak bisa mengatasi pria ini. Bagaimana mungkin kamu masih mau membantunya?” tanya Ava yang merasa aneh dengan sikap Rahel. Puncak Gunung Biru kini harus melepas predikatnya sebagai salah satu dari tiga dewa. Kekalahannya mempertahankan diri sebagai satu dari tiga dewa bukan satu-satunya masalah yang harus dihadapi Pu
"Guru, kamu kenapa?” Michael cepat-cepat menarik Nourman. "Racun, racun mematikan. Racun mematikan abadi. Michael, bagaimana racun mematikan ini masuk ke dalam tubuhmu?” seru Nourman dalam keterkejutannya. Dia berusaha bangkit dan memandang Michael dengan cemas, “Cepatlah kemari. Aku tunjukkan sesuatu.” "Tidak perlu,” Michael tersenyum. “Jangan khawatir. Aku bisa hidup berdampingan dengan racun ini walaupun racunnya sangat mematikan. Racun ini tidak akan menyakitiku.” Nourman tercengang mendengar penjelasan Michael. Dia melangkah ke hadapan Michael. Energi di tangannya bergerak. Tidak lama kemudian, seluruh telapak tangannya menghitam. "Aneh sekali. Sungguh aneh,” Nourman menggeleng-gelengkan kepalanya. “Aku tidak pernah melihat racun aneh seperti ini sejak aku berguru selama ribuan tahun. Tapi ... kamu bisa hidup dengan racun aneh. Ini ....” "Racun mematikan ini ada di dalam tubuhku setelah Huw meracuniku dengan Racun Kehidupan dan Kematian Surgawi. Sejak saat itu, ked
Michael baru saja hendak bertanya saat tiba-tiba sebuah gambar terlintas di dalam pikirannya. Di dalam gambar itu, dia melihat lautan luas dengan permukaan air yang hijau. Suasananya berkabut dan dengan jarak pandang yang dekat. Angin sepoi-sepoi berhembus. Awan terbuka perlahan dan samar-samar terlihat sebuah pulau yang terisolasi. Pulaunya seperti pulau mimpi di bumi yang dipenuhi pepohonan hijau dan bunga-bunga merah merekah. "Guru, ini ....” Michael menggelengkan kepala. Gambar di kepalanya pun menghilang berganti dengan kenyataan. Apa yang baru saja Michael lihat sangat aneh bagi Michael. Apakah semua itu hanya ilusi setelah dia meminum air pemberian Nourman? Namun Michael merasa apa yang baru saja dilihatnya bukanlah ilusi. Michael yakin semua itu adalah nyata. Nourman tidak menjawab. Dia memandang pada tamu-tamunya yang lain. Nourman tersenyum setelah semua tamunya selesai minum air yang disajikannya. Michael memandang yang lainnya menunggu respon mereka tapi sepe
Wajah Nourman kusut tapi Michael senang mendengar suara yang berasal dari dalam kuil. Nourman menggertakkan gigi sambil memandang para tamunya, “Michael ikut denganku. Yang lainnya tunggu di luar.” Nourman mendesah panjang setelah mengatakannya. Bau yang sudah Michael kenal pun menyeruak setelah Nourman membuka gorden. Bella, Pam dan Danu tidak dapat menahan diri untuk menutup hidung. Tapi Michael tidak melakukannya. Michael mengikuti Nourman masuk ke dalam rumah tanpa mengindahkan bau busuk yang menusuk hidungnya. Keadaan di dalam masih sama seperti pertama kali Michael datang ke sana, lembab dan gelap. Sebuah peti mati dan sebuah lilin menyala di tengah ruangan. "Michael datang menemui Guru,” Michael berlutut dan menundukkan kepala penuh hormat. "Bagus, bagus. Anak yang baik,” suara dari dalam peti mati masih saja membuat Michael merinding. Nourman menggertakkan gigi dan menuntun Michael maju ke dekat peti mati. Michael mendekat ke arah peti mati. Bau meny
"Ah! Ah! Ah!"Michael berteriak kesakitan. Tangan Michael seperti tersengat listrik saat menyentuh Guru. Sengatannya pun menjalar dengan cepat dari ujung jari ke seluruh tubuh Michael. Tubuh Michael memancarkan cahaya keemasan yang sangat menyilaukan. "Tidak, tidak, tidak!” Nourman berteriak histeris. Dia terkejut dengan sorot mata penuh kesedihan. Bella dan yang lainnya menerobos masuk saat mendengar teriakan dari dalam kuil. Mereka semua kaget melihat apa yang terjadi. Mereka ketakutan dan terkejut karena melihat keadaan Michael. Si buah ginseng tersenyum santai, “Tidak apa-apa. Dia tidak akan mati. Ayo cepat ke luar.” Si buah ginseng mendorong Bella dan yang lainnya ke luar rumah. Walaupun Bella sangat khawatir dengan keadaan Michael tapi ketika si buah ginseng mengatakan Michael akan baik-baik saja, Bella pun segera berjalan ke luar rumah. Terlebih lagi, Nourman dari sejak awal tidak mengizinkan mereka masuk ke dalam rumah. Bella pun harus pergi. Boom!!!Gelom