Kata-kata Michael membuat seluruh vila langsung sunyi senyap.Memangnya dia siapa? Dia tidak punya hak untuk mengatakan hal itu di sini. Robert memandang Michael dengan ngeri. Waduh. Bagaimana dia bisa mengatakan hal seperti itu? Nenek bakalan marah besar. Masa depan Bella akan benar-benar hancur.“Michael, diam kamu! Apa hakmu bisa berbicara seperti itu?” Robert berkata dengan marah.Meskipun Suzy ikut terkejut dengan pernyataan Michael, kali ini dia cukup puas. Bagaimanapun, bukan dirinya yang menanggung konsekuensinya setelah itu. Michael yang membuat masalah. Yang terbaik saat ini memang tidak membiarkan nenek tinggal di vila."Michael, apa kamu salah minum obat hari ini? Kakek sudah memberi keluarga kalian uang. Wajar jika nenek tinggal di sini. Kamu yang seharusnya tidak berada di sini,” kata Edward.“Nenek adalah kepala keluarga Su. Wajar baginya untuk tinggal di sini." Amanda harus menerima bahwa Bella memiliki kehidupan yang lebih baik, tetapi Michael terus ikut-ikuta
Tapi baru saja hendak berbicara, Suzy tiba-tiba menutup mulutnya.Michael-lah yang membeli vila. Jika dia diusir dari keluarga Su, bagaimana nasibnya nanti? Bahkan jika vila ini atas nama suami dan istri, Bella akan dapat sebagian villa. Tampaknya harus menemukan cara untuk membuat sertifikat vila itu atas nama Bella saja. Dengan cara ini Michael dapat diusir dari keluarga Su.“Nenek, aku tidak setuju,” Bella berkata dengan tegasNenek hampir menghancurkan gigi palsunya. Lalu dia pergi dengan marah.Yang lain juga mengikuti nenek dan meninggalkan vila."Nenek, Bella benar-benar tidak tahu diri. Aku sudah katakan sebelumnya kalau Michael ingin menguasai harta keluarga Su. Lihatlah sikap Bella sekarang. Di masa depan keluarga kita bisa jatuh ke tangan orang asing itu," kata Edward sambil mengikuti nenek."Bella tidak akan pernah menjadi ketua perusahaan. Segera hubungi Henry," kata nenek.Edward tampak bahagia. Nenek sudah bergerak. Selama posisi Bella sebagai penanggung jawab
Suzy dan Robert kembali dalam waktu kurang dari tiga jam. Mereka memiliki segalanya di vila, jadi mereka hanya membawa beberapa pakaian. Suzy berencana untuk menjual rumah lama secara daring. Mereka yakin akan tinggal di vila baru selama sisa hidup mereka. Mereka juga sudah melupakan kata-kata yang mereka katakan kepada Michael sebelumnya. “Rumah ini terlihat kosong, besok aku akan mengaturnya.” Ketika Suzy mengatakannya, Michael dan Bella mencoba tidak peduli, tetapi mimpi buruk sudah dimulai.Keesokan harinya, Michael mengantar Bella bekerja. Sementara Suzy pergi ke pasar bunga. Dia tidak hanya membeli banyak bunga dan tanaman murah, tapi juga dekorasi dan botol seharga puluhan yuan. Barang-barang itu memenuhi ruang tamu.Vila sebenarnya sudah ditata dengan dekorasi sederhana, namun elegan. Jika Suzy mengubah dekorasinya dengan memenuhinya dengan barang-barang murahan, kesannya jadi murahan. Vila mewah yang seharga ratusan juta rasanya akan menjadi kurang dari satu juta jika me
Nenek berkata, "Ini tentang kerja sama kita. Sepertinya kemampuan Bella sangat terbatas. Aku khawatir proyek Chengxi akan terbengkalai.""Kemampuan Bella memang tidak sebagus yang aku kira, tetapi kemampuan belajarnya sangat luar biasa. Akhir-akhir ini hal itu sangat terlihat jelas. Dia juga adalah orang yang sangat bertanggung jawab," puji Henry."Dia memang mempunyai tanggung jawab yang tinggi dan mau melakukan apa yang dia bisa. Namun, kemampuan manusia memang ada batasnya. Tidak peduli bagaimana dia belajar, pasti akan ada ujungnya. Agar kerja sama kita menjadi lebih baik, aku berencana untuk mengganti penanggung jawab proyek ini,” nenek kemudian menjelaskan.Begitu nenek selesai berbicara, Edward langsung berkata, "Henry, meskipun aku tidak berpartisipasi dari awal di proyek, aku tahu mengenai hal-hal spesifik dari proyek ini. Kamu tidak usah khawatir, di tanganku pasti tidak akan ada masalah."Melihat Henry tersenyum, Edward melanjutkan kalimatnya. "Dalam keluarga Su, aku pun
Nenek sebenarnya enggan melakukan ini. Memberi Bella wewenang yang lebih besar bukanlah sesuatu yang baik untuk keluarga Su, bahkan akan merugikan Edward.Bukan hal yang mudah mengizinkan Bella memilliki pengaruh besar di perusahaan. Terlebih lagi, proyek Chengxi akan berlangsung setidaknya beberapa tahun ke depan. Tentunya reputasi Bella akan dengan mudah meningkat. Tetapi untuk mempertahankan kerja sama, dia harus melakukan ini.Karena hanya dengan kerja sama ini keluarga Su dapat bertahan!Jika tahu dari awal hal ini akan terjadi, nenek tidak akan pernah mau menemui Henry. Tapi nasi sudah menjadi bubur. “Apa yang kukatakan tidak akan ada gunanya. Bosku yang akan memutuskan masalah ini.” Henry langsung meninggalkan ruangan. Edward berkata kepada nenek dengan panik. "Nenek, apa yang harus kita lakukan? Jika kerja sama ini terhenti, bagaimana nasib keluarga Su!"Nenek menatap Edward dengan geram. Jika bukan karena Edward, ini tidak akan terjadi. Henry sudah menyelidiki lat
Ketika anggota keluarga Su yang lain mengetahui bahwa kerja sama bisa saja dibatalkan, mereka setika panik. Nasib keluarga Su sangat tergantung dari kerja sama di bagian barat Kota Yuncheng. Semua orang juga tahu, kalau kerja sama dibatalkan, nasib keluarga Su juga akan berakhir dengan tidak baik. "Ibu, kenapa dirimu tidak membahas ini lebih dulu dengan kami? Terakhir kali, sikap Henry sudah jelas sekali. Bukankah itu memang untuk mencari masalah?” "Iya betul Nenek. Kinerja Bella yang baik memang penting bagi perusahaan. Apa maksudmu untuk melibatkan Edward dalam hal ini?""Jika kerja sama ini berakhir, kita semua akan terkena dampaknya. Bisakah Edward menanggung tanggung jawab ini?”Anggota keluarga Su yang lain mulai menyerang Edward. Edward dan Jonathan bungkam seribu bahasa, karena mereka sadar konsekuensi yang sangat serius mengenai hal ini. "Nenek, bisakah kau menemukan siapa yang dulu mengirimkan hadiah mas kawin? Amanda tidak akan pernah lupa akan hal itu. Dia bahkan
Bella mendapatkan dukungan dari semua orang dan ini adalah pertama kalinya terjadi. Setelah pertemuan itu, Edward kembali ke kantor dengan lemas. Dia tahu bahwa begitu Bella menyelesaikan masalah ini, statusnya di perusahaan akan menurun drastis. Nanti akan ada momen di mana Bella bisa saja menginjak kepalanya dan membuat kesempatannya untuk mencapai posisi puncak jadi batal. “Tidak, aku harus memikirkan cara untuk keluar dari masalah ini.” Edward menggerutu. Pada saat yang sama, Jonathan datang ke kantor dengan ekspresi yang kurang lebih sama. "Bella sekarang tinggal di vila mewah. Dia juga mengendalikan perusahaan. Ini benar-benar menjengkelkan," Jonathan berkata dengan gusar. "Ayah, tolong bantu aku menemukan solusinya. Aku harus merebut kembali hakku. Kalau tidak, kita harus tunduk kepada Bella," kata Edward.Jonathan menghela napas. Dia sebenarnya tidak mau tetapi tidak punya pilihan lain saat ini. Terlebih lagi, nenek sudah berbicara dan tidak ada yang bisa membatalkan
Bella memberitahu Michael tentang kebodohan nenek dan Edward. "Memangnya mereka tidak bisa duduk manis saja dan membiarkanku bekerja tanpa harus menimbulkan masalah baru? Sekarang lihat, Henry tidak mau menjawab teleponku atau menemuiku. Kerja sama yang sudah baik selama ini jadi ternoda.” "Ini ... merepotkan. Teman sekelasku itu masih di luar negeri. Aku tidak bisa menghubunginya sekarang," sahut Michael dengan cemberut.Bella melirik Michael diam-diam. Meskipun Bella tidak bermaksud meminta Michael membantunya, tetapi rasanya sudah terlalu banyak yang diceritakan. Selesai sudah. Bella tidak bisa menyelamatkan kerja sama ini. "Michael," Bella bersuara pelan.Jantung Michael berdetak kencang. Dia menahan senyum, "Ya?"Wajah Bella memerah tanpa sadar. Dia menggigit bibir bawahnya. Bella tidak bisa mengucapkan sepatah kata pun untuk beberapa waktu.Michael menunggu dengan tenang."Bisakah kamu ... membantuku?" Akhirnya Bella mengeluarkan kalimat ini dari mulutnya.Michael pura-
“Malam sudah larut. Kembalilah ke pondok dan istirahatlah.”Michael menepuk bahu si trenggiling dan membawanya menuju halaman belakang.Di halaman belakang, Sari sedang duduk dalam keadaan gelisah. Dari sorot matanya yang indah, terlihat perasaan cemas dan kesepian.Ketika Jenny datang dengan penuh kegembiraan mengumumkan kembalinya Michael, mata cantik Sari menjadi berbinar-binar. Meskipun dia adalah seorang perempuan yang terbiasa bersikap anggun, tetap saja Sari tidak bisa menahan diri untuk cepat-cepat menyambut kedatangan Michael. Ketika melihat Michael, mata Sari yang indah menampakkan rasa haru, cemas dan gembira. Bibir merahnya terbuka. Michael tidak bisa menahan diri untuk tidak terkejut. Sebelumnya Michael menjaga jarak dengan Sari. Sekarang Michael tersenyum padanya.Meskipun hanya senyuman, namun makna dari senyuman itu terlihat jelas.Sari memahami senyuman Michael. Dalam hatinya, dia merasa sedih. Namun Sari tetap tersenyum. “Hei, kalian ke mana saja? Tahuk
Parza menghela napas panjang sambil menatap Felix, yang sudah dibawa jauh. Putranya melihat Parza dengan tatapan putus asa. "Dewa Es, aku sudah menghukum anakku. Kalau kamu masih belum puas, aku bersedia menambah hukumannya."“Bukankah besok putramu akan menikah? Itu adalah acara besar Keluarga Fang, bukan? Mengapa kalian melakukan sesuatu yang serius seperti ini?" Michael tertawa. Perlahan-lahan dia berdiri, "Begini saja. Tambahkan hukuman itu ketika dia sudah menikah nanti, atau ketika suasana hatiku sedang buruk. Bagaimana?"Mata Parza melebar. Bagaimana Dewa Es bisa bersikap murah hati seperti ini? Dewa Es membela Felix meskipun dirinya dimasukkan ke dalam Penjara Langit dan diberi hukuman es dan api. Tuan Onn mengerutkan dahi dan memandang Michael dengan aneh.Meskipun sosok laki-laki di depannya masih muda, tapi dia memiliki kebijaksanaan seperti tetua. Tidak jadi menghukum Felix? Apa … apa Dewa Es menyukai Keluarga Fang?Parza tidak tahu pikiran Michael tapi baginya
Felix mengerutkan dahi, "Aku benar-benar bingung dengan sikap kalian. Aku menangkap seorang laki-laki yang menganiaya perempuan tua. Kenapa sikap kalian berlebihan seperti ini?""Orang ini cukup kuat meskipun sudah melakukan kejahatan. Jadi aku memberinya hukuman kecil sekaligus sebagai bentuk peringatan."Felix menatap Michael dengan kejam.Laki-laki sialan ini pasti menceritakan kejadian yang tidak sebenarnya kepada Tuan Onn dan ayahnya, Parza sehingga membuat keduanya marah. Felix ingin menambah hukuman Michael!Hukuman kecil?!Mata Tuan Onn dan Parza melebar. Kaki Dewa Es hitam seperti batu bara. Bagaimana mungkin hukuman yang diberikan kepada Dewa Es ini bisa disebut hukuman kecil?!Parza dan Tuan Onn sudah hidup lama di dunia gurun. Bagaimana mungkin mereka tidak tahu hukuman apa yang digunakan sehingga menyebabkan kaki seseorang menjadi hitam?!Jika Michael adalah orang biasa, mereka tidak akan semarah ini tapi ini Dewa Es! Semakin memikirkannya, Tuan Onn semakin jeng
Felix terlihat bangga. Penerangan Penjara Langit itu relatif gelap. Felix tidak menyadari ekspresi kemarahan di wajah ayahnya. Felix menatap Michael yang ada di dalam sel penjara sambil mendengus. Dari tatapan Felix seolah-olah dia memberi tahu Michael bahwa meskipun ayahnya, Parza datang, itu bukanlah jaminan nyawa Michael bisa diselamatkan. Felix tidak bisa menyembunyikan rasa puasnya ketika melihat bekas pertarungan di sekeliling Penjara Langit. Sepertinya si pembunuh sudah menghajar Michael berkali-kali. Namun, yang membuat Felix senang adalah Michael tetap hidup setelah mengalami penyiksaan seperti itu.Kalau saja Felix mengetahui bahwa Michael adalah Dewa Es, maka semua ini tidak akan terjadi. Tidak seperti Felix, Parza menggertakkan gigi dan ingin meluapkan amarahnya. Jika sebelumnya Felix adalah kebanggaan besar dalam hidupnya, sekarang Parza merasa lebih baik memiliki telur daripada memiliki anak bodoh seperti itu.“Apa jangan-jangan kamu menangkapnya?” tanya Parza
Kacau!Berantakan!Ruangan sel Penjara Langit itu begitu berantakan. Dari situ terlihat bekas pertarungan yang sudah terjadi. “Apa ini?” Tuan Onn terkejut melihat pemandangan di depannya ini. Firasat tidak enak muncul di hatinya. Apa jangan-jangan Dewa Es ….“Parza!” teriak Tuan Onn. Parza tidak berdaya melihat situasi di dalam penjara tersebut. “Keluarga Fang, tunggu saja nasib kalian. Kalian akan dikuburkan bersama-sama,” Tuan Onn menggelengkan kepala. Dia segera bergegas masuk ke dalam penjara.Parza masih berlutut. Matanya kosong. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Setelah melihat Tuan Onn masuk ke dalam penjara, Parza segera tersadar. Buru-buru dia berdiri dan berkata pada salah satu pelayan, "Pergi … pergi jemput anakku yang bodoh itu ke sini.”Pelayan itu mengangguk dan segera pergi. Sejenak Parza menjadi ragu. Dia menghela napas dan menghirupnya. Kemudian bersama pelayannya yang lain, Parza segera masuk menuju Penjara Langit.Penjara itu gelap dan bau. Orang - o
Penjara Langit!Tidak perlu dijelaskan lagi apa makna tempat itu bagi Keluarga Fang, apalagi Tuan Onn. Tidak mungkin!Kaki Parza lemas. Tubuhnya bergoyang hingga menabrak meja di belakangnya. Meja kayu itu mundur beberapa meter.Namun, ketika Parza tidak bisa menahan lagi, para pelayan itu datang membantunya!Penjara Langit adalah tempat dikurungnya orang-orang yang paling keji. Lingkungan penjara itu juga buruk. Jika orang biasa masuk ke dalam Penjara Langit, hal itu biasa saja tapi ini Dewa Es! “Lihat apa yang kamu lakukan!” Tuan Onn menjadi marah. Meskipun Tuan Onn tidak berinteraksi langsung dengan Dewa Es. Namun sebagai manusia gurun, dukungan Dewa Es terukir di tulangnya. Bagaimana mungkin Tuan Onn tidak marah ketika Dewa Es dipenjara di tempat seperti itu?!Parza jadi tambah lemas. Dia terhuyung dan duduk di tanah.Benar. Apa sebenarnya yang dilakukan Keluarga Fang di sini?!"Kenapa kamu masih berdiri di situ? Cepat jemput dia!" Tuan Onn segera membentak dan berge
Jika bukan karena pelayan di belakangnya yang buru-buru membantunya, Parza sudah pasti jatuh lemas duduk di tanah. Itu dia!Ternyata itu dia!Dia adalah teman Dewa Es!Berarti ….Tuan Onn mengerutkan dahi. Memang dia yang memberikan saran untuk pergi ke penjara, tapi tetap saja dia jadi terkejut melihat ucapannya terbukti.“Lihat apa yang telah kamu lakukan!” Tuan Onn mengutuk Parza. Dia mendorong si pengawal dan membungkukkan badan sebagai tanda hormat pada si trenggiling, "Pahlawan Muda, kenapa … kamu ada di sini?"Parza segera tersadar dari rasa terkejutnya ketika dimarahi oleh Tuan Onn. Dia menyadari kesalahannya dan bergegas maju dengan panik. Ketika Tuan Onn menangani trenggiling, Parza segera mengambil tindakan yang diperlukan. Dia menendang pengawal hingga jatuh ke tanah."Berani-beraninya kamu! Berani-beraninya kamu memperlakukan tamu Keluarga Fang seperti ini? Aku ingin kamu mati. Pengawal!" teriak Parza. "Hadir!"“Bawa orang itu pergi. Potong tubuhnya menjadi d
Alis Parza berkerut. Dia berkata dengan nada mendesak, "Tuan Onn, tolong beri tahu aku."“Parza. Jika kamu hanya berambisi menjadi kepala keluarga, kemampuanmu yang sekarang sudah lebih dari cukup. Namun, jika kamu ingin jadi pemimpin masa depan dunia gurun, tentunya kemampuanmu yang sekarang tidaklah cukup."Kalau orang lain membicarakan Parza seperti itu, tentu saja Parza tidak akan senang. Bahkan dia bakal sangat marah.Namun karena ucapannya ini datang dari Tuan Onn, Parza menerimanya dengan rendah hati."Tolong beri aku nasihat, Tuan."“Jika orang itu memiliki ambisi besar di masa depan, dia tidak boleh melupakan hal kecil. Bahkan dia harus bisa kejam," Tuan Onn berdiri dan tersenyum. Dia datang mendekati Parza dan menepuk pundaknya. Tuan Onn menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kalau kamu masih menjaga hatimu seperti ini, kamu tidak akan bisa maju."“Hatiku?” Parza jadi bingung. “Parza, jangan terlalu mempercayai orang lain, terutama orang-orang di sekitarmu,” ujar Tuan
Tuan Onn tidak langsung menjawab pertanyaan Parza. Dia mengerutkan dahi seolah-olah sedang memikirkan sesuatu.Parza sudah tidak sabar, tapi dia tidak berani mengganggu Tuan Onn. Jadi Parza hanya bisa berdiri di sana. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Waktu berlalu. Mungkin dalam suasana hati Parza saat ini, satu menit terasa seperti setahun. Tuan Onn mengerutkan dahi. Perlahan-lahan dia menatap Parza, "Apa menurutmu itu tidak aneh?”“Tuan Onn, apanya yang aneh?”“Maksudku, Dewa Es,” jawab Tuan Onn sambil mengerutkan dahi. “Dewa Es?” Parza jadi lebih bingung."Rumah ini dijaga ketat, apalagi ketika perjamuan besar. Tentunya tidak mudah bagi siapa pun untuk keluar masuk rumah ini tanpa ijin. Bahkan jika Dewa Es memiliki kemampuan luar biasa, tidak mungkin dia bisa menghilang."“Aku juga berpikir seperti itu tapi aku juga tidak memahaminya,” Parza mengira Tuan Onn kepikiran sesuatu tapi ketika mendengarnya, Parza jadi lemas. Selain itu, apa alasan Dewa Es pergi?"Maksud Tua