Emily langsung memukul lengan Aaron sambil tertawa."Haha.. Mana Mungkin. Ketika umur Lima belas tahun, adalah saat aku menduduki bangku SMA. Pengawasan kedua orang tuaku begitu ketat. Aku hanya pergi ke sekolah dan tidak diizinkan kemanapun. Aku tidak pernah pergi kemana mana. Kadang aku ingin pergi berlibur bersama teman teman, tapi Ayah selalu melarang. Aku tidak pernah pergi berlibur, kecuali hanya sekali waktu, itu pun hanya berlibur ke kampung halaman Nenek .."Kampung halaman?Ketika menyebut ini, Emily tertegun. Seperti ada kesan saat menyebut kampung halaman.Melihat ekspresi Emily, Aaron tahu bahwa Emily hampir mengingat sesuatu."Apa kamu sudah mengingat? Apa saja yang kamu lakukan di kampung halaman Nenekmu itu?"Emily seketika terbengong."Pada saat itu aku dikurung di sebuah gudang di halaman belakang. Mereka tidak menyiksaku, tetapi tidak memberiku air dan makanan sedikitpun dalam waktu yang cukup lama. Mungkin mereka ingin agar aku tidak bisa kabur. Benar saja,Aku Bahk
Dilihat dari kondisi Pemuda ini, sudah pasti dia sudah berada lama di gudang ini. Tanpa makanan dan air, Emily berpikir demikian."Kakak sudah makan?"Aaron menatap Emily dan kemudian menggeleng."Aku membawa buah ini. Apa kamu mau?" Emily mengangkat beberapa tangkai Buah Rambutan dan memasukan ke dalam Jendela.Aaron yang sangat kelaparan langsung membuka buah itu dan memakannya dengan sangat lahap.Sumpah demi apapun, buah ini sangatlah asam, dia tidak pernah memakan buah seperti ini sebelumnya.Tetapi demi perut yang tak pernah kemasukan apa apa setelah sekian lama, lidah Aaron tidak ingin merasakan apapun lagi.Aaron tersedak beberapa kali. Emily melihat itu, ada rasa iba begitu dalam."Kakak. Pelan pelan. Tunggu sebentar, aku akan mengambil air minum untukmu. Rumahku tidak terlalu jauh."Mendengar itu Aaron mendongak dan mendekatkan diri."Jangan beritahu siapapun. Atau mereka tidak akan mengampuniku lagi."Emily hanya mengangguk kemudian berlari. Setelah sampai dirumah, Nenek da
Kakek dan Nenek berlari keluar dan mendapati Emily sudah bernafas ngos ngosan."Tolong temanku Kek." Emily menunjuk Aaron yang sudah pingsan.Tentu kala itu Kakek panik dan segera mengajak Nenek untuk membawa Aaron masuk.Nenek segera mengurus Aaron yang mendadak demam.Begitu Aaron sudah membaik, Kakek sempat bertanya tentang Siapa Aaron. Aaron tidak ingin menyebutkan namanya.Emily yang mengerti dengan maksud Aaron, segera memberitahu Kakek dan Nenek jika Pemuda ini diculik seseorang. Seseorang yang sangat berbahaya.Kala itu Kakek tertawa dan tidak percaya."Baiklah. Kakek akan menghubungi polisi dan Polisi akan menemukan keluargamu segera."Tetapi Aaron benar benar memohon kepada Kakek untuk tidak menghubungi Polisi. Aaron khawatir yang datang nanti bisa jadi bukan polisi atau pihak keluarganya melainkan para penculik.Emily pun mencegah Kakek.Kakek masih tertawa. "Baiklah, baiklah. Aku tidak akan menghubungi siapapun. Beristirahat lah beberapa hari. Saat kamu sudah membaik, bole
Aaron mulai meneror Nomor Emily yang ia dapatkan dengan susah payah. Dia juga yang telah mengirim banyak Foto foto mesra Felix dengan beberapa wanita selingkuhannya. Aaron mendapatkan sebagian itu tentu dari orang orang suruhannya yang menyelidiki Felix.Ternyata Emily bukanlah wanita yang mudah percaya begitu saja hanya karena sebuah foto. Aaron tidak berhasil, sehingga dia perlu bekerja keras.Aaron kemudian menyelidiki secara khusus satu wanita yang ia bisa temukan bersama Felix.Dia Adalah Sekretaris Felix sendiri.Suatu hari disebuah kesempatan yang tepat, Aaron menemui secara langsung Wanita itu.Tentu saja wanita itu ketakutan ketika melihat siapa yang menemuinya. Sebagai seorang Sekretaris tentu dia begitu kenal siapa Aaron Albarez, meskipun baru ini bisa melihat langsung orangnya."Aku menjamin keselamatan mu dan keselamatan keluarga mu, jika kamu bersedia bekerja sama denganku." Ancam Aaron.Kemudian dia melempar sebuah koper berisi penuh dengan uang.Melihat uang begitu ban
Mendengar ucapan Putranya, Fic mendekat. "Cinta seorang pria yang besar, bisa meluluhkan hati wanita. Ketahuilah. Jangan membuat wanita marah. Dia akan luluh. Ayo, berjuang lah kembali untuk mendapatkan hatinya. Sedikit lagi Aaron. Sedikit lagi." Ucap Fic."Pelan pelan, kemudian dia akan mengingatmu. Pelan pelan, tidak masalah." Fic menyemangati Aaron.Pada saat itu Aaron ketakutan. Dia sangat takut kehilangan Emily. Dia sudah mendapatkannya, bagaimana jika terlepas?Aaron tidak bisa berpikir jernih ketika sedang memikirkan Emily. Dia seperti orang gila yang tidak waras. Ingin mengikat atau merantai Emily saja dan membawanya ke sebuah tempat yang tidak bisa ditemukan oleh orang lain.Flashback off!Aaron menggenggam kedua tangan Emily begitu erat, membiarkan air matanya luruh berjatuhan."Sekarang kamu tahu Alasan ku, kenapa aku bisa mempunyai begitu banyak cinta padamu? Sekarang kamu tahu, kenapa aku tidak bisa menahan diri ketika berada didekatmu?" Ucap Aaron."Emily. Apakah kamu ma
Aaron tercengang saat mendapati Emily tersenyum, dan mengusap bibirnya yang masih basah."Tidak apa apa. Aku tidak akan marah lagi.""Kamu tidak akan marah?" Aaron hampir tidak percaya dengan yang ia dengar.Emily mengangguk. Aaron merasa badannya sangat panas, ketika itu untung dia cepat menyadari sedang berada dimana saat ini.Ini bukan Rumahnya, ini Adalah Rumah Keluarga Knight. Tidak mungkin dia melakukan disini. Itu pasti tidak akan sangat nyaman bagi Emily.Jika ibunya tiba tiba datang dan mengetuk pintu bagaimana?Mereka belum tahu yang sebenarnya jika Aaron dan Emily sudah memiliki sertifikat Pernikahan. Jadi Aaron harus bisa menjaga diri Emily dahulu.Pada akhirnya Aaron hanya memeluk Emily dengan cukup erat dan kemudian berbisik."Kedua orang tuamu sudah pulang.""Hah!" Emily sangat terkejut.Untung saja!Emily tertawa sekaligus malu didalam hati.Chloe dan Alan benar sudah ada di depan pintu. Saat memasuki rumah Chloe merasa begitu sepi dan sedikit aneh.Paman Asisten cepa
Emily tidak bisa membantah perkataan Ayahnya, gosip dan rumor yang beredar tentang Keluarga Albarez dan Aaron itu memang banyak benarnya. Tetapi mereka tidak pernah tahu, kenapa keluarga Albarez bisa menjadi seperti Singa Ganas seperti saat ini. Hanya Emily sekarang yang mengerti alasan mereka."Baiklah. Ajak dulu dia turun. Waktunya makan." Chloe memberi perintah pada putrinya.Emily hanya mengangguk kemudian pergi untuk memanggil Aaron.Ayah dan Ibu Emily menarik nafas dalam-dalam. Ada kekhawatiran yang menyelubungi hati mereka.Bagaimana mungkin mereka tidak merasa khawatir?Meskipun mereka sudah pernah menyelidiki, tetapi tetap saja mereka merasa khawatir. Keluarga Aaron bukanlah keluarga biasa. Gosip dan rumor keganasan mereka bukan isapan jempol semata. Bagaimana mereka tidak khawatir melepaskan Putrinya untuk masuk ke keluarga singa itu?Alan menggenggam erat tangan Istrinya. Dia tahu Chloe sangat gelisah."Kita sudah berada di tahap ini. Seberapapun besarnya kekhawatiran kita
Mereka sekarang dapat melihat, bagaimana Nyonya besar Albarez dan Tuan Albarez menuruni mobil. Bahkan kedua orang tua dari Aaron itu sudah melempar senyuman sejak keluar dari mobil kepada mereka."Besanku. Apa kabar Kalian?" Tidak pernah diduga oleh keluarga Knight yang sudah berkumpul menyambut, begitu melihat Chloe, Nyonya besar Albarez langsung memeluknya dengan sangat hangat.Terasa seperti Saudara jauh yang baru bertemu kembali. Begitu juga dengan Fic yang langsung menyalami tangan Alan dan menepuk bahu Alan penuh persahabatan.Mereka kemudian mempersilahkan rombongan terhormat itu untuk masuk."Tidak menyangka kita akan menjadi besan seperti ini. Kita pernah beberapa kali bertemu di Pertemuan besar. Tapi aku mengabaikanmu. Ah, maafkan besanmu yang tidak tahu diri ini Tuan Alan." Fic tiba-tiba berkata demikian dengan nada yang begitu sopan.Seorang Fico Albarez meminta maaf hanya karena pernah mengabaikan Alan?Apa Mereka datang dalam keadaan mabuk?Tentu saja, orang orang sepert