Tadi, Alika ingin mengatakan sesuatu, tetapi Rafael sama sekali tidak mau menatapnya. Dan bahkan pergi begitu saja. Alika hanya terdiam terpaku di atas ranjang, masih dengan senyuman sinisnya.Tangan kanannya terus membelai perutnya dengan lembut. "Tidak mengapa kamu tidak memperdulikan aku sekarang Rafael. Aku hanya berharap, kesibukan kita semalam akan membuahkan hasil. Lihat saja, apakah kamu masih akan bisa lari dariku dan mengharapkan untuk kembali dengan Erina?"Dikatakan jika anak adalah ikatan emosional antara dua orang. Jika dia hamil, maka Rafael tidak akan bisa menyingkirkannya seumur hidup!Sementara Rafael sudah pergi, Dia cepat pergi ke Stasiun Televisi. Di ruangan Direksi, dia terlihat duduk melamun.Adegan adegan semalam tampak biasa biasa saja, tapi seperti sudah diatur dengan sangat cermat.Alika tiba tiba ada di kamar hotel dan tidur bersamanya.Dia teringat foto foto ekstra yang dikeluarkan Alika saat perjamuan makan malam di Rumah Kakek Alfian Rafael makin yak
Ketika Erina menyatakan setuju untuk Fic menyelidiki Alika yang dicurigai sebagai dalang dibalik orang yang telah memberinya obat, tiba tiba Fic mengingat sesuatu. Sekarang dia memberitahu Erina meskipun dengan ragu ragu."Erina, apa kamu ingin mendengar, tentang hasil penyelidikan atas Pria yang bersamamu tiga bulan yang lalu?"Erina langsung menoleh dan langsung bertanya."Apa kamu sudah mendapatkan informasinya Fic?"Fic mengangguk. "Ternyata yang bersamamu malam itu bukanlah Pria Tua, melainkan Pria lain."Erina tertegun. Bukan Pria Tua, tetapi Pria lain? Baginya tetap saja, meskipun itu Pria Tua ataupun pria tampan sama saja orang itu yang sudah membuatnya kehilangan kesucian."Itu sudah tidak penting lagi bagiku. Yang terpenting adalah, siapa dalang dibalik ini semua. Karena perbuatannya sudah sangat merugikan aku baik mental maupun pencemarannya nama baikku. Jadi hanya ingin tahu itu saja." Erina menjawab dengan perasaan yang gelisah.Fic tahu jika Erina merasa tidak nyaman, ke
Saat ini, Editor Sania keluar dari Ruangan Direksi dan mendatangi meja Erina yang tengah melihat lihat postingan Asmirandah.Matanya langsung berbinar dan berkata kepada Erina."Instingmu terhadap berita sangatlah tajam. Aku tahu kamu juga sedang memperhatikan berita ini Erina."Erina seketika mendongak."Aku tadi sudah mendiskusikan dengan ketua Direksi, memutuskan untuk mencari tahu tentang kebenaran berita ini. Satunya adalah artis wanita terkenal, dan satunya lagi adalah Presdir terhormat. Gosip mereka berdua akan menjadi trending. Jadi kami memutuskan akan mengirimkan kamu untuk mengejar berita ini."Erina tercengang dan membuka mulut lebar lebar. Tidak mungkin!Seorang istri sah akan mewawancarai suaminya sendiri dan selingkuhannya yang digosipkan? Jika ini sampai diketahui orang lain, apa tidak malah menjadi berita dahsyat yang menghebohkan dunia?Sungguh akan sangat heboh!Diluar, ada wanita yang sedang mengejar anda, lalu apa pendapat Anda Tuan Presdir? Kalian sudah berkenca
Oca yang terlebih dahulu merespon, dia cepat mendekati Erina. "Erina. Kamu hebat sekali! Bisa mendapatkan informasi dengan sangat kilat. Kamu memang profesional di bidang ini."Sementara Meli mencibir."Dia memang hebat, tetapi sayang. Hebatnya dengan cara tidak benar. Aku yakin informasi ini tidak datang dari jalan yang benar. Caranya menggoda orang sungguh luar biasa. Siapa yang kali ini kamu goda Erina?"Benar saja. Meli berpikir, ketua Direksi saja yang masih kerabat Presdir Albarez tidak bisa memiliki informasi, ini Erina malah mendapatkan informasi? Mustahil bukan?Erina ingin sekali rasanya mengatakan jika Pria yang mereka agungkan itu Adalah suaminya. Tetapi, mana mungkin mereka percaya begitu saja?Tetapi Oca juga merasa heran dan bertanya kepada Erina."Erina, sebenarnya berita apa? Dari mana kamu tahu?"Erina terdiam sesaat lalu menjawab. "Sebenarnya, suamiku.. suamiku bekerja di perusahaan Galaxy Group. Jadi, dia tau berita ini dan memberitahuku. Hari ini Asmirandah dan P
"Tidak boleh melakukan ini dengan Asmirandah, Baiklah. Aku akan melakukannya hanya denganmu saja."Fic semakin menekan tubuh Erina dan jarak diantara dua-duanya semakin tidak ada."Fic. Jangan seperti ini?" Meskipun berkata demikian, tapi Tubuh Erina mulai merespon.Fic yang merasakan reaksi tubuh Erina akhirnya semakin menjadi jadi. Dia mencumbui Erina dan membuka pakaian Erina. "Reporter Clarissa Handoyo, ini bukan stasiun televisi. Jadi tidak ada yang akan merekam kita. Jangan tegang ya?" Fic berkata demikian untuk bercanda. Itu membuat wajah Erina seketika memerah.Fic mencium bibir Erina dengan begitu lembut dan penuh perasaan. Dia sangat lembut, tahu bagaimana caranya agar bisa membuat Erina merasa tenang dan nyaman.Erina tidak menolak lagi, dia mengalungkan kedua tangannya ke leher Fic.Seperti inilah, wanita seharusnya memang seperti ini. Menjadi bunga yang hanya akan mekar di hadapan seseorang yang dicintainya. Aroma harum yang menyeruak, dan kulit licin yang lembut ini jug
Rafael sudah berada di depan meja Erina.Menatap wajah Erina yang berseri. Bagi Rafael, Erina adalah wanita yang paling cantik dalam hidupnya, bahkan sampai sekarang masih menggenggam erat hatinya.Dulu, wanita ini sangat mencintainya, mereka saling mencintai dan pernah berjanji untuk hidup bersama selamanya.Erina tidak menyadari jika Rafael sedang memperhatikannya. Dia malah tersenyum senyum sambil bernyanyi kecil karena suasana hatinya sedang sangat membaik, sambil menyusun apa apa yang akan diperlukan nanti disana, ditempat dimana dia dan rekan rekannya akan mendapatkan berita panas.Rafael masih menatap Erina, bahkan tersenyum hangat melihat senyuman Erina yang sudah sangat lama tidak dapat ia lihat.Tetapi teman teman Erina tentu melihat itu, melihat bagaimana tatapan Rafael terhadap temannya. Oca sampai menyikut pinggang Melda, seperti ingin berbisik sesuatu tetapi Melda buru-buru meletakkan jarinya ke bibir Oca, memberi isyarat agar diam saja.Meli yang sampai di pintu dan ha
"Dilihat dari kedekatan mereka, sepertinya memang ada hubungan. Kalau begini, keberadaan Nyonya Albarez terancam." Bisik Melda. Dia sama Sekali tidak menyangka kalau yang di dekatnya ini adalah Nyonya Albarez, malah meminta Erina untuk terus mengambil gambar.Dia melirik Asmirandah yang berjalan ke arah Fic, dia memegang segelas wine."Presdir, sepertinya kita perlu merayakan keberhasilan iklan." Fic belum saja menjawab, tubuh Asmirandah terjatuh ke pelukannya. Wine tumpah mengenai baju keduanya.Erina tercengang begitu juga teman temannya. Seketika kak Awan mengambil gambar, tetapi tidak untuk Erina. Dia membelalakkan matanya penuh amarah.Awalnya Fic begitu marah dan ingin mendorong tubuh Asmirandah saat ini juga, tetapi ketika melihat tatapan marah Erina, dia malah mengambil kesempatan. Fic meraih tisu dan membantu Asmirandah untuk membersihkan Wine di gaunnya."Wow! Berita panas!" "Presdir Albarez, menjaga Asmirandah dengan setia!" Kak awan dengan sangat Puas menatap Gambar yan
Asmirandah masih terbelalak melihat Fic yang menggandeng mesra Tangan Erina. Tetapi setelah menatap seksama kondisi Erina yang bisa dikatakan jauh dibawah level dia.Perempuan ini sepertinya Wanita biasa saja. Dilihat dari baju dan sepatu yang dikenakan, sama sekali tidak menarik.Kenapa Presdir Albarez menyukai wanita Seperti ini? Tidak menyangka jika Presdir Albarez mempunyai selera begitu rendah."Presdir Albarez. Aku menyusul karena anda lama sekali. Aku khawatir ada sesuatu yang terjadi. Tapi, anda malah bersama wanita Seperti ini.""Makan malam kita sudah berakhir. Aku ingin pulang saja." Jawab Fic, kemudian merangkul Pinggang Erina."Ayo sayang. Kita pulang." Ketika menyadari jika Presdir Albarez telah mengabaikan dirinya, Asmirandah ingin sekali marah, apalagi ketikaMelihat Presdir Albarez memperlakukan wanita itu dengan lembut dan memanggil sayang, hati Asmirandah sangat sakit. Dia seperti mendapatkan hinaan yang besar. Presdir Albarez memilih selingkuh dengan Wanita macam