Share

Kagetnya Mama Ani Saat Mengetahui Kalau Mama Winda yang Menabrak nya.

Rania membeku. Merasa seperti mimpi bagi Ibu satu anak itu--sebab Ibu kandung nya mama Ani sempat divonis Dokter sangat kemungkinan kecil untuk sadar, namun setelah mendengar apa yang baru saja Deni katakan membuat perasaan Rania saat ini campur-aduk. Bahagia, haru, melebur jadi satu.

"Mama, sudah sadar?" tanya Rania memastikan, suara nya bergetar--bola mata itu pun sudah berkaca-kaca menahan tangis.

"Iya-Mama sudah sadar, dan dia menanyakan dirimu,"ujar Deni, dengan senyum yang dia ukir pada akhir ucapan nya.

"Aku akan melihat Mama!" ujar Rania dengan penuh semangat. Mengusap kedua sudut mata, dan segera melangkah pergi.

Suara pintu yang dibuka dengan sangat kuat--mengalihkan pandangan mama Ani yang saat ini tengah terlentang pasrah membiarkan tenaga medis melepaskan alat-alat medis yang menempel di tubuh nya.

"Rania," gumam mama Ani dengan lirih, menatap putri nya dengan penuh haru. Senyum tipis terukir, menyelimuti wajah pucat wanita paruh baya itu.

"Mama---," jerit
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status