Beranda / Romansa / Suami Dadakan Ibu Muda / Ketegangan di Ruang Rapat

Share

Ketegangan di Ruang Rapat

Penulis: Choco Raein
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

“Berhenti!” seru Fran saat dirinya dan Rama baru saja keluar dari ruangan rapat tersebut.

Seketika semua orang yang juga baru keluar dari ruangan tersebut langsung menatap Fran dan Rama dengan tatapan bingung.

Rama berbalik dan menatap Fran dengan tatapan bertanya. Beberapa saat setelahnya ia menyadari bahwa tidak perlu ada orang yang menyaksikan perdebatannya dengan Fran saat ini.

“Kalian kembalilah bekerja!” suruh Rama.

Mereka semua hanya mengangguk, tidak berani menjawab. Setelahnya, mereka semua pun langsung pergi dari tempat tersebut.

Rama berjalan menuju lorong yang lebih sepi agar ia dan Fran bisa berbicara secara bebas di sana dan tidak perlu ada yang melihat hal tersebut.

“Sudah cukup kaburnya!” tegas Fran.

Rama menghentikan langkahnya saat ia sudah mendapati tempat yang lebih sepi di salah satu lorong perusahaan itu. Saat itu juga ia kembali berbalik menghadap Fran dan tertawa kecil.

“Aku tidak pernah kabur. Untuk apa juga aku kabur darimu, aku tidak takut denganmu,” ujar Ra
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Suami Dadakan Ibu Muda   Aku Takut

    “Pak Rama baik-baik saja?” tanya seorang staf yang mendapati wajah Rama sedikit lebam.Bagi mereka yang tidak menghadiri rapat tadi, mereka tidak akan mengerti dengan apa yang menjadi penyebab wajah Rama lebam seperti itu. Namun, bagi mereka yang mengetahuinya, mereka akan sedikit canggung dengan Rama saat ini.Rama menghampiri resepsionis perusahaan tersebut untuk menanyakan suatu hal. “Saya tidak melihat Tasya di ruangannya, di mana dia?”“Bu Tasya baru saja keluar beberapa saat yang lalu, saya tidak mengetahui tujuannya, tetapi mungkin dia sedang makan siang di luar, sekarang sudah waktunya istirahat, Pak,” sahut perempuan yang ada di meja resepsionis tersebut.“Baiklah, terima kasih.” Rama mengangguk dan segera pergi dari kantor tersebut.Seperti yang sudah ia janjikan dengan Mawar siang ini. Ia akan datang ke kantor Mawar untuk makan siang bersama dan juga bertemu dengan Dio.Meski ia mengalami sedikit masalah saat di kantor tadi, tetapi ia tidak peduli, janjinya harus tetap ia t

  • Suami Dadakan Ibu Muda   Cara Untuk Bertemu

    “Sore, Pak Rama!”“Selamat berlibur, Pak!“Terima kasih atas kerja keras Bapak!”Rama yang mendapati sapaan-sapaan itu langsung menunjukkan wajah bingung dan menatap mereka semua dengan tatapan aneh.“Itu seperti tradisi di kantor ini, ketika menjelang weekend mereka akan mengatakan kata-kata itu kepada siapa pun yang mereka temui di kantor ini. Sebab, apa yang sudah mereka kerjakan selama seminggu ini pasti melelahkan, maka perlu waktu berlibur dan bersantai untuk menghilangkan rasa lelah itu,” jelas Reno.“Tradisi yang cukup unik dan mengundang kekeluargaan,” gumam Rama.“Itu tradisi yang dicetuskan oleh ibumu saat ia masih bekerja di perusahaan ini. Sudah sangat lama, tetapi tradisi itu tidak pernah dihilangkan,” jelas Reno.Rama tersenyum senang mendengar hal itu. Ternyata, masih banyak orang yang mengingat ibunya, termasuk mereka yang meneruskan tradisi itu.“Oh iya, ada apa kamu ke sini? Kamu seharusnya juga pulang dan istirahat,” ujar Reno.“Aku tertinggal beberapa barang dan a

  • Suami Dadakan Ibu Muda   Temani Aku!

    “Pak Agus! Papah ada di dalam?” tanya Rama saat ia baru memasuki rumah sakit tempat papahnya dirawat.“Kamu tau papahmu ada di sini? Bagaimana bisa?” Agus mengerutkan keningnya bingung.“Tidak penting aku tau dari siapa mengenai hal ini. Aku ingin bertemu dengan Papah dan memastikan keadaannya, di mana ruangan tempatnya dirawat?” tanya Rama.“Ada ruang nomor 123, dia sedang istirahat, kamu jangan terlalu mengganggunya,” jawab Agus.“Tenang saja, aku bukan anak kecil lagi,” gumam Rama yang kemudian langsung pergi menuju ruangan tersebut.Sesampainya di depan ruangan itu, ia tidak langsung masuk ke dalam, melainkan ia terdiam memperhatikan papahnya yang sedang berbaring dengan beberapa alat yang terpasang di tubuhnya.Beberapa saat ia di sana, ia tidak ingin mengganggu papahnya yang sedang beristirahat, maka akan lebih baik jika ia menunggunya di luar.Saat ia sedang berdiri di depan pintu tersebut, tiba-tiba ada yang menepuk bahunya. “Permisi, ada yang bisa saya bantu?”Seketika Rama l

  • Suami Dadakan Ibu Muda   Urusi Hidup Sendiri

    “Pah, aku pulang dulu, ya. Aku tidak bisa terlalu lama di sini, sebab Hana pun akan menungguku di rumah,”ujar Rama.“Kamu sudah pindah ke apartemen yang Papah belikan?” tanya Reynald.“Tadi sore, Hana dan Mawar sudah merapikan barang-barang untuk pindah ke sana, tetapi aku belum menanyakan lagi di mana keberadaan mereka sekarang,” jawab Rama.Saat mereka sedang mengobrol, tiba-tiba pintu kamar tersebut terbuka dan menampilkan Agus dengan wajah tergesa-gesa.“Pak, ada berita penting,” ujar Agus.“Ada apa? Kenapa wajahmu sepanik itu?” tanya Reynald.“Bu Dewi mengetahui tentang apartemen yang Bapak berikan kepada Mas Rama dan Mbak Hana,” ujar Agus.Seketika Reynald dan Rama menunjukkan wajah terkejut, mereka kaget dengan berita yang Agus bawakan saat itu.“Pah, bagaimana ini?” Rama menatap papahnya dengan tatapan bingung.“Kamu cepat pulang! Jangan biarkan adikmu sendiri di rumah dan menghadapi ibu tirimu tanpa adanya perlindungan darimu,” ujar Reynald.“Apa dia akan ke rumah malam ini?”

  • Suami Dadakan Ibu Muda   Jangan Sembunyikan

    “Pergi dari sini!” suruh Rama.“Aku akan pergi bersama dengan kamu dan adikmu yang pergi dari kehidupan suamiku!” sahut Dewi.“Bermimpilah sesukamu!” ujar Rama yang hendak pergi meninggalkan Dewi.Namun, saat itu juga Dewi langsung menahan tangan Rama dan menatapnya dengan tatapan tajam.Mereka saling menatap sengit, sampai akhirnya ada beberapa orang petugas keamanan di sana yang datang menghampiri mereka.“Ada apa ini?” tanya salah satu dari petugas keamanan itu.“Jika Anda bukan penghuni di sini, sebaiknya Anda pergi. Waktu sudah cukup malam dan Anda bisa mengganggu orang-orang yang tinggal di sini,” tambah yang lainnya.Dwei langsung melepaskan tangan Rama dan kembali menatap Rama dengan tatapan tajam. “Tunggu saja kau nanti!”Dewi langsung pergi dari area apartemen tersebut, ia tidak ingin berurusan dengan orang lain yang tidak memiliki masalah dengannya.“Terima kasih, Pak!” Rama bersalaman dengan para petugas keamanan itu.“Bapak baik-baik saja, kan? Maaf kami telat datang,” uj

  • Suami Dadakan Ibu Muda   Laporan Baru

    Pagi ini Rama sudah siap untuk pergi ke kantor dan menjalani aktivitasnya seperti biasa.Sebelum ia keluar dari kamarnya, ia duduk di ujung kasurnya seraya memainkan ponselnya. Sampai saat ini ia masih memikirkan tentang apa yang terjadi tadi malam.“Dia tidak akan tinggal diam setelah mengetahui hubunganku dan Papah sudah membaik, entah apa yang akan dia lakukan nanti, yang pasti aku tidak boleh lengah, jangan sampai dia melakukan sesuatu yang membahayakan Hana.”“Selain itu, dia pun akan terus berusaha menghancurkanku dan membuat hubunganku dan Papah hancur kembali. Saat ini dan seterusnya Papah akan sangat membutuhkanku dan Papah tidak boleh terjebak lagi dalam permainan mereka. Maka, aku harus bergerak lebih cepat untuk menangani hal ini. Tujuan dan rencana yang sudah aku buat bersama dengan Papah harus segera terlaksana, sebelum dia mematahkan rencana itu.”Rama beralih membuka laptopnya untuk melihat peluang apa yang bisa ia gunakan untuk membantu papahnya dan melindungi perusah

  • Suami Dadakan Ibu Muda   Halangan atau Jebakan?

    “Ini semua laporan yang baru aku rekap beberapa hari lalu, laporan ini adalah laporan bulan kemarin yang sesuai dengan file laporan asli yang kamu berikan tadi. Ini adalah laporan dari salah satu perusahaan yang memproduksi telepon seluler, yang di mana itu di bawah tanggung jawab Fran,” ujar Tasya.Rama membuka laporan-laporan tersebut dan mencocokan dengan laporan asli yang ia miliki. Ia mencoba memahami kedua laporan tersebut dengan baik.“Apa hanya Fran yang bertanggung jawab atas perusahaan cabang ini? Apa Papah tidak ikut campur?” tanya Rama.“Perusahaan ini awalnya hanya bergerak di bagian informatika, lalu perusahaan Fran bergerak di bidang telekomunikasi. Meski kedua perusahaan ini sudah melebur, tetapi tetap saja Fran masih memiliki kekuasaan yang lebih besar akan perusahaan telekomunikasi itu, jadi hampir setiap kegiatan yang ada di sana lebih berkaitan dengan Fran dibandingkan dengan Pak Reynald,” jelas Tasya.Rama menarik nafas panjang, jika begitu ia harus mencari tau le

  • Suami Dadakan Ibu Muda   Keraguan

    “Pak, Anda mengalami luka robek di bagian bahu kanan, yang akibat oleh benda berat yang menimpa Anda, kami sarankan agar Anda beristirahat dulu di sini sampai besok, jika keadaan Anda membaik, maka besok Anda bisa langsung pulang,” ujar seorang dokter yang memeriksanya.“Terima kasih, Dok,” sahut Rama. “Saya ingin tau siapa yang membawa saya ke sini?”“Seorang perempuan dan laki-laki yang membawa Anda ke sini, mereka ada di luar, jika Anda mau saya akan memanggilnya,” ujar dokter tersebut.Rama mengangguk, lalu dokter tersebut pun keluar dari ruangan tersebut dan setelah beberapa saat berganti dengan Tasya dan Edo yang bergegas masuk ke ruangan itu dengan wajah khawatir.“Rama, bagaimana keadaanmu? Kamu baik-baiks aja?” tanya Tasya.“Hanya sedikit luka,” sahut Rama. “Kamu jangan beritahukan ini ke Papah, jangan ganggu waktu istirahatnya.”“Aku belum memberitahukan papahmu tentang hal ini, aku baru memberitahukan kepada Mawar karena kebetulan tadi dia menelpon dan menanyakan tentangmu.

Bab terbaru

  • Suami Dadakan Ibu Muda   Akhir Cerita Kita

    Sore ini Rama dan Reynald sudah kembali ke apartemen mereka setelah melewati hari panjang dan penuh dengan penyelesaiaan masalah ini.Mereka berdua langsung duduk di ruang tengah untuk bersantai sejenak dan mengistirahatkan tubuhnya.Saat mereka sedang duduk bersama di sana, Rama bergeser ke sebelah Reynald dan memeluknya dengan erat.“Pah, terima kasih atas segalanya,” ujar Rama.Reynald yang mendapati hal itu pun langsung menatap putranya dengan tatapan bingung.“Selama ini Papah selalu sabar menghadapiku, Papah tidak pernah marah kepadaku, meski perlakuanku kepada Papah sangatlah tidak pantas. Papah tetap berjuang untuk hubungan kita, Papah tidak pernah menyerah menghadapiku. Bahkan, di saat aku berlaku kasar kepada Papah dan menyakiti Papah dalam keadaan tidak sadar, Papah menerimanya dan malah menyayangiku lebih dari sebelumnya,” jelas Rama.“Kamu anak Papah, sudah sepatutnya Papah menyayangimu. Kamu tidak pernah menyakiti Papah,” ucap Reynald.Rama mendongak dan tersenyum kepada

  • Suami Dadakan Ibu Muda   Penangkapan

    Saat ini Rama dan Reynald sudah berkumpul dengan beberapa klien yang bekerja sama dengan perusahaannya. Mereka semua melakukan rapat tertutup di kantor mereka agar tidak ada orang yang tidak diizinkan masuk ikut dalam rapat tersebut.“Terima kasih karena Bapak-Bapak semua sudah berkumpul dan menyempatkan waktu untuk hadir dalam rapat kali ini. Sebelumnya saya meminta maaf karena mengundang kalian secara dadakan pada rapat kali, sebab ada beberapa hal penting yang harus kita bicarakan,” ujar Reynald langsung membuka pembicaraan.“Pak Reynald tidak akan mengadakan rapat dadakan seperti ini jika keadaannya tidak begitu genting. Untuk itu, Bapak bisa langsung jelaskan saja apa yang sebenarnya terjadi?” Salah satu kliennya menatap penuh tanya.Saat ini semua orang di ruangan itu memasang wajah penasaran dan penuh ketegangan. Pasalnya, rapat tersebut tidak akan diadakan tanpa keadaan mendesak.“Ada berita buruk dari perusahaan kami, salah pimpinan di perusahaan kami, Fran telah melakukan su

  • Suami Dadakan Ibu Muda   Kembali dan Menghancurkan

    Saat ini Rama dan Mawar sedang dalam perjalanan menuju Bandung. Sebentar lagi mereka akan masuk tol untuk pergi keluar kota dan menuju Bandung.Selama perjalanan itu Rama hanya diam dengan tatapan kosong ke depan, sedangkan Mawar fokus menyetir mobil tersebut.Beberapa saat setelahnya tiba-tiba Rama memegang tangan Mawar. “Kita putar balik.”Mawar yang mendengar hal itu tentu langsung menoleh dan menatap Rama dengan tatapan bingung.“Ada masalah apa?” tanya Mawar.“Ada hal yang harus kita selesaikan,” jawab Rama.Mawar yang masih tidak mengerti dengan ucapan Rama pun mengerutkan keningnya dan menatap Rama dengan tatapan bingung.“Di depan kita putar balik saja!” suruh Rama.Mawar yang masih dalam keadaan bingung hanya bisa mengangguk. Ia masih melajukan mobilnya dan saat bertemu dengan tempat putar balik, ia langsung memutar balikan mobilnya dan melajukan kembali mobil tersebut ke arah apartemen tempat Rama tinggal.Saat ini yang bisa Mawar lakukan hanya mengikuti perintah Rama. Ia ti

  • Suami Dadakan Ibu Muda   Kendali

    “Om! Rama ingin tetap pergi untuk menenangkan diri, tetapi Om tenang saja karena aku akan pergi bersama dengannya. Rama sudah berjanji denganku kalau dia mau pergi denganku dan dia akan kembali nantinya jika dia sudah lebih baik,” ujar Mawar.Reynald yang mendapatkan berita baik itu pun langsung tersenyum senang. Akhirnya ada cara untuk membuat putranya kembali memiliki keinginan untuk bertahan.“Om ada sebuah vila di Bandung, kalian bisa pergi ke sana untuk menenangkan diri. Vila itu terletak di desa, jadi suasananya akan jauh lebih tenang dan segar untuk kalian menjernihkan pikiran,” sahut Reynald.“Baiklah, Om. Aku akan membawa Rama ke sana, mungkin aku perlu waktu beberapa hari untuk menenangkan Rama di sana dan nantinya kami akan kembali dan melanjutkan rencana yang sudah kita buat sebelumnya,” ucap Mawar.“Tolong jaga Rama, saat ini hanya kamu yang bisa dekat dan berbicara baik-baik kepadanya. Jadi, bantu Om untuk membuatnya memiliki ambisi untuk hidup dan membuatnya kembali sep

  • Suami Dadakan Ibu Muda   Pergilah Bersamaku

    “Rama! Kamu sudah bangun?” Wulan mengetuk-ngetuk pintu kamar Rama.Tidak ada jawaban dari dalam kamar tersebut, sehingga Wulan langsung langsung saja masuk ke dalam kamar tersebut.Wulan masuk ke kamar tersebut dan langsung melihat Rama yang sudah menggunakan pakaian rapi dan membawa tas juga kopernya.“Rama kamu mau ke mana?” Wulan menghampirinya dengan tatapan khawatir.Rama hanya diam, tidak ingin menjawab pertanyaan tersebut. Ia hanya fokus membereskan barang-barangnya yang masih tersisa di meja kamar tersebut.“Rama, kamu yakin mau pergi? Kamu yakin mau meninggalkan keluargamu ini?” tanya Wulan.Rama masih tidak menjawab, sehingga Wulan langsung memegang tangan Rama dan menahan dirinya untuk berhenti membereskan barang-barang tersebut.“Rama, Tante sudah bilang jika kita harus membicarakan hal ini dulu, kamu tidak boleh langsung pergi seperti ini. Kamu akan membuat papahmu dan semua orang yang dekat denganmu khawatir jika kamu pergi seperti ini,” ujar Wulan.“Aku baik-baik saja,

  • Suami Dadakan Ibu Muda   Harapan Bertahan

    “Wulan, bagaimana keadaan Rama setelah kamu lakukan pemeriksaan tadi?” tanya Reynald. “Keadaannya cukup parah, sama seperti keadaannya satu tahun lalu,” jawab Wulan. “Tapi, aku menemukan fakta bahwa dia masih memiliki kelemahan untuk kita gunakan agar dia tidak membahayakan dirinya sendiri.”Reynald yang mendengar hal itu langsung menatap Wulan dengan tatapan bertanya. Ia sangat penasaran dengan kelemahan Rama itu.“Dia masih memikirkan kalian, saat aku membahas tentang bagaimana kalian ketika dia pergi, dia terdiam, seolah berpikir mengenai apa yang aku tanyakan. Semua itu menunjukkan bahwa dia masih peduli kepada kalian dan ini kesempatan kita untuk tetap mempertahankannya,” jelas Wulan.“Selanjutnya, langkah apa yang harus aku ambil untuk menangani masalah ini?” tanya Reynald.“Saat ini kita bisa menahan Rama dengan cara kalian yang kembali bergantung kepadanya. Semakin dia merasa dibutuhkan, maka ada kemungkinan dia akan bertahan dan kembali seperti semula,” jelas Wulan. “Yang pa

  • Suami Dadakan Ibu Muda   Izinkan Aku Menemaninya

    “Mawar, kamu sudah lama menunggu?” Tasya datang menghampiri Mawar yang sudah menunggunya di sebuah kafe dekat tempat tinggal mereka.“Belum, aku juga baru datang beberapa menit lalu,” jawab Mawar. “Duduklah!”Tasya duduk di sana, lalu ia menatap Mawar dengan tatapan bertanya. Sepertinya ada hal penting yang ingin Mawar bicarakan, sampai ia mengajaknya bertemu.“Kamu tau tentang penyakit mental Rama sebelumnya?” tanya Mawar.“Aku tau, sebab pada saat itu aku sudah ikut dan dekat dengan Pak Reynald,” jawab Tasya.“Sebenarnya apa yang terjadi kepada Rama saat itu? Apa Rama tidak mengingat sedikitpun kejadian tentang hari itu?” tanya Mawar.

  • Suami Dadakan Ibu Muda   Hanya Ingin Pergi

    “Rama sudah lebih tenang sekarang, Dokter bisa masuk untuk menemuinya,” ujar Edo. “Saya akan berjaga di sini. Panggil saja jika terjadi sesuatu.”“Saya hanya akan mengajak Rama mengobrol baik-baik saja, kalian tenanglah dan jangan masuk dulu sebelum saya izinkan, takutnya itu mengganggu emosi Rama,” ujar seorang dokter perempuan yang merupakan seorang psikiater Rama.“Wulan, saya mohon sembuhkan Rama seperti dulu, saya menaruh harapan besar padamu,” ujar Reynald.“Kamu tenang saja, saya sudah menghadapi Rama sejak dia masih kecil, saya akan coba untuk menyembuhkannya kembali kali ini,” ujar dokter perempuan itu.Reynald mengangguk, lalu ia membiarkan Wulan masuk ke kamar tempat Rama berada.Di dalam sana ia langsung mendekat ke arah Rama yang kini menatapnya dengan tatapan tajam.“Rama, kamu ingat dengan Tante?” tanya Wulan.Rama menatap Wulan dengan lamat, mencoba mengenalinya, tetapi ia tidak bisa mengingat wajah perempuan yang ada di depannya itu.“Tante temannya ibumu, orang yang

  • Suami Dadakan Ibu Muda   Keadaan Terburuk

    “Mawar, saat ini Om benar-benar takut akan keadaannya. Saat melihatnya menangis dengan wajah yang menunjukkan raut kekacauan, Om takut jika Rama kembali seperti dulu,” ujar Reynald.“Rama pasti akan baik-baik saja, Om, aku yakin. Saat ini dia hanya sedang stres karena terlalu banyak berpikir, jika Om bisa memberikan pengertian kepadanya tentang apa yang ia kira buruk tentang dirinya, aku yakin dia akan perlahan-lahan mengerti dan kembali lagi seperti biasanya,” jelas Mawar.Reynald menarik napas panjang dan tersenyum tipis. “Om mengerti apa yang Rama pikirkan. Selama ini dia menganggap dirinya sudah sangat sempurna dengan semua hal yang dia usahakan untuk adiknya dan untuk dirinya sendiri. Namun, kenyataan bahwa segalanya tidak sesuai sangat menghantam dirinya dan membuatnya kecewa dengan dirinya sendiri.”“Saat ini Rama hanya perlu dukungan dan pengertian, dia yang merasa tidak berguna harus mendapatkan pengakuan bahwa sebenarnya dirinya sudah hebat karena bertahan sejauh ini. Dan, p

DMCA.com Protection Status