Share

BAB 58 Cucu Kakek

Author: Liliput
last update Last Updated: 2024-02-27 20:08:32

"Rujuk bagaimana maksud kamu, Noah?" Ayah Aliesha rupanya masih jeli dengan kalimat yang dia dengar.

"Kamu bisa saja seperti orang pernah menikah sebelumnya, Noah. Hahahaha..." Dia masih bisa mencerna kalimat yang diucapkan oleh lawan bicaranya.

Dia masih bisa mencerna kalimat yang diucapkan oleh lawan bicaranya.

Tawa ayahnya untuk pertama kali terdengar.

Bi Lastri yang beberapa hari ini uring-uringan tampak bersemangat mendengar babak baru yang seru ini.

"Ya..." Noah tersipu malu.

Sementara Aliesha sudah seperti orang kebakaran jenggot. Kalau dia tidak ingat sedang menggendong anaknya, mungkin dia sudah memukul kuat-kuat berondong muda itu.

"Kamu mau? Menikahi anakku yang sudah janda ini?" Ayahnya terlihat serius saat menanyakan itu pada Aliesha.

"Yah, aku kan harusnya juga ditanya. Jangan hanya Noah saja yang Ayah tanya-tanya." Protes Aliesha pada sang ayah.

Sari dan Lastri saling berpandangan lalu tertawa.

"Kamu sudah tidak punya hak untuk menolak, Aliesha. Kamu itu janda. Kalau
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Suami Berondongku Ternyata CEO Billionaire   Bab 59 Bertemu Kakek Noah

    "Jadi, semuanya ini..." Aliesha tak mampu melanjutkan kalimatnya."Semua pemuda yang di sini adalah sepupuku. Dan Benedict, kekasihmu itu adalah salah satu tangan kakekku. Orang yang menyuruhku untuk masuk ke keluargamu juga." Noah seolah mengejek Aliesha yang selama ini telah bodoh dan mudah diperdaya."Jadi, kalian sebenarnya saling mengenal?" Aliesha menutup mulutnya dan tak kuasa berlama-lama di situ."Betul, kekasihmu itu menjalankan misi yang seharusnya aku selesaikan..." Ucap Noah lagi.Telinga Aliesha seperti ditusuk dengan jarum."Tidak mungkin... bagaimana bisa...." Aliesha lagi-lagi menangisi hal ini.Dia tak bisa membiarkan ini terjadi di keluarganya. Bagaimana bisa dia membiarkan lelaki asing yang merupakan musuh keluarganya masuk di kehidupannya setelah Noah?Betapa dirinya telah dibutakan oleh cinta."Kalian semua tidak ada yang bisa dipercaya!"Aliesha berlari ke luar ruangan.Dia menuju parkiran depan yang tak lagi terlihat dari dalam. Dia berlari sekuat tenaga untuk

    Last Updated : 2024-02-28
  • Suami Berondongku Ternyata CEO Billionaire   BAB 60 Menjadi Menantu

    "Kakek, apa maksud Kakek dengan memberinya penawaran?" Noah meragukan kalimat kakeknya sendiri. Dia tahu betul kelihaian dan kelicikan kakeknya dalam berbicara. Ricky juga sudah mengingatkannya berkali-kali agar tidak menelan kalimatnya mentah-mentah. "Noah, kuharap kamu sebagai cucu kandungku, kamu tidak gegabah juga. Hahaha." Tawanya terdengar menggema di seluruh ruangan yang kosong itu. "Kakek, suruh Benedict juga untuk menghentikan aksinya. Biarkan Aliesha hidup tenang. Aku berjanji aku tidak akan menghubungi dia lagi. Aku akan melupakannya dan menikah dengan siapapun yang Kakek mau!" ucap Noah sungguh-sungguh. Dia ingin Aliesha tak lagi menderita dan kena karma yang sebenarnya adalah kesalahan yang harusnya ditanggung akibatnya oleh ayahnya saja. Sejak ayahnya menikah lagi, Noah tahu betul penderitaan dan kerja keras yang harus dilalui oleh Aliesha saat dia menjadi sopir pribadinya. "Ckckck, mantra apa yang digunakan oleh Aliesha

    Last Updated : 2024-02-28
  • Suami Berondongku Ternyata CEO Billionaire   BAB 61 That Person isn't You!

    Di tengah perjalanan pulang, Aliesha tak lagi membahas soal rencana kakeknya. Dia menganggap itu hanya sebatas omong kosong untuk menakutinya.Lelaki setua itu tega sekali menghancurkan keluarganya.Kini dia dengan merasa tak bersalah sama sekali."Siapa yang menyangka kalau kamu semudah itu goyah dengan pendirianmu?" Noah tampak gelisah dengan keputusan Aliesha yang begitu mudah setuju."Noah, aku tidak punya pilihan lagi selain setuju. Aku tidak mau keluargaku kena teror terus. Lebih baik aku mengikuti saja apa mau kakekmu.""Dengan menikahi Benedict? Yang benar saja kamu, Aliesha!" Noah yang menyetir mobil untuk mengantar Aliesha pulang, menambah kecepatannya."Apa salahnya? Sebelumnya kami memang berencana untuk ke jenjang yang lebih serius, bukan?" Aliesha bersikukuh dengan pendirian. Baginya entah Noah atau Benedict itu akan sama saja.Keduanya sama-sama tidak berkata jujur dan berniat untuk menuruti perintah kakeknya memb

    Last Updated : 2024-02-28
  • Suami Berondongku Ternyata CEO Billionaire   BAB 62 Malam Rindu

    "Tuan, maaf. Sepertinya Nona Aliesha tidak berkenan untuk melanjutkan ini..." Noah tak bisa menceritakan secara langsung apa alasan yang sebenarnya.Tuan Martin yang sedang hilang ingatan tentu akan sulit menerima dan mencerna.Tidak mungkin dia berkata kalau dia adalah cucu dari musuh besarnya dan ia diutus untuk membalas dendam, lalu benar-benar jatuh hati setelah menikahi Aliesha. Jelas nanti Tuan Martin akan memutus hubungan persahabatan baru yang dibuat dengan Noah."Lho memangnya apa kurangmu? Kamu ganteng, tidak diragukan lagi. Kamu bahkan pantas jadi ayahnya si kembar. Warna mata kalian sama, agak biru-biru gitu..." Tuan Martin beralasan dan sepertinya itu memang benar."Kamu punya pekerjaan dan kupikir itu sudah cukup untuk membuktikan kalau nanti kamu bisa bertanggung jawab dengan istri dan anak-anakmu." Analisa Tuan Martin masih berlanjut."Tuan, Nona Aliesha sudah punya pilihannya sendiri yang jelas saya jauh darinya. Saya sebenarnya...

    Last Updated : 2024-02-29
  • Suami Berondongku Ternyata CEO Billionaire   BAB 63 Sentuhan Langit

    Badan Aliesha hampir merasa kejang karena kepiawaian Noah dalam memainkan jemarinya. "Noah, kumohon..." iringan suara Aliesha sesekali keluar. Sekuat apa pertahananmu, Aliesha. Tunjukkan padaku!Noah menantangnya. Lama kelamaan, wanita itu harus mengakui kekalahannya dan menyerah saat itu juga. Bahkan sekarang Aliesha-lah yang memulai berinisiatif. Tanpa perlu diceritakan lagi, Noah sudah hafal dengan kemauan wanita cantik itu di luar kepala. Keduanya menyalurkan perasaan yang bercampur baur antara dendam, benci, marah, kesal serta rindu dan cinta yang terpendam lama. Sesudah sentuhan yang terjadi karena campur tangan langit itu, Aliesha sedikit membuat jarak. Seolah setelah dia kenyang, dia sadar apa yang telah dia lakukan. Tubuhnya menggeliat merasakan panas namun hatinya masih terasa ngilu dan dingin. "Aliesha..." Noah mencoba memeluknya dari belakang. Meski Aliesha sebegitu merindukan lelaki in

    Last Updated : 2024-02-29
  • Suami Berondongku Ternyata CEO Billionaire   BAB 64 Tawanan Hati

    "Ke mana Aliesha, kenapa tidak ikut makan malam?" Kakeknya bertanya pada Benedict yang terlihat sendirian saat di meja makan. Semua cucu-cucu dan anaknya hadir di meja panjang itu, seperti malam-malam sebelumnya. Keluarga mereka memiliki tradisi untuk makan malam bersama di akhir pekan. Noah yang duduk di ujung meja hanya bisa makan dengan setenang mungkin. Dia tak menunjukkan eskpresi apa-apa. Sang kakek sempat melirik namun akhirnya pura-pura bertanya pada kedua anaknya, Papa Noah dan Benedict. "Are you okay?" Ricky yang selalu duduk bersebelahan memastikan keadaan Noah baik-baik saja. Dia mengangguk. Tak lama kemudian, sosok yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba. Semua mata tertuju pada Aliesha yang tampil menawan dengan balutan baju berwarna putih. Benedict membukakan kursi untuknya dan menatakannya kembali saat dia duduk. "Terima kasih." Ucap Aliesha lirih. Hati Noah seperti terkena goresan pisau. Menyaksikan Aliesha bergabung di meja makan namun duduk di samping sepupuny

    Last Updated : 2024-02-29
  • Suami Berondongku Ternyata CEO Billionaire   BAB 65 Butuh Cinta

    Akankah selamanya hari mendung seperti beberapa hari sebelumnya? Warna langit yang ditunggunya sejak tadi tak kunjung beruhah."Ambilkan aku cokelat hangat, Aliesha!" Setelah bekerja di kamar menggunakan laptop kantor, Ben menyuruh istrinya untuk menyiapkan minuman favoritnya.Wanita berleher jenjang itu bangkit dari tempat duduknya di dekat jendela lalu berangsur keluar kamar.Tatapannya masih sayu karena sudah hampir tiga hari dia tak berkunjung ke rumah. Aliesha tak berani meminta izin pada suaminya karena terang-terangan Ben melarang untuk pulang ke rumahnya."Ini." Sekitar sepuluh menit kemudian, barulah Aliesha kembali ke kamar tidurnya membawa satu mug cokelat panas yang dibawanya dari dapur."Panas sekali! Aku minta cokelat hangat. Kenapa kamu bawa saat masih panas begini?" Suara keluhan itu hampir dia dengar setiap hari.Bayangan tentang romantisnya rumah tangga yang akan mereka bina nampaknya tak akan menjadi nyata.Menyesal? Tentu saja Aliesha merasakannya. Tapi, dia tak pu

    Last Updated : 2024-03-01
  • Suami Berondongku Ternyata CEO Billionaire   BAB 66 Cinta Beku

    Nama yang terucap bukanlah namanya. Benedict belum mengantuk, jadi dia bisa yakin kalau nama yang dingengungkan oleh Aliesha adalah nama sepupunya.Ben serta merta menjauhi tubuh Aliesha, merasa telah dibohongi oleh wanita yang telah mencuri hatinya."Noah..." Tangan Aliesha mencari-cari lengan yang tadinya menghangatkan tubuhnya.Entah sekarang sudah berada di mana. Tempat di sebelahnya kosong dan terasa dingin.Rupanya Ben keluar dari kamarnya lalu bertemu tak sengaja dengan Noah yang baru saja sampai dari bandara.Tangannya masih membawa koper dan jaket terselip di lengan kanannya."Kenapa pulang jam segini?" Diliriknya jam dinding yang sudah menunjukkan waktu lewat jam 12 malam."Delay." Itu saja jawaban Noah dan terus melangkah dengan kopernya."Jangan tidur dulu, aku mau bicara!"Semenjak Ben menjalankan misi mendekati Aliesha, kedekatan persaudaraan mereka telah lenyap. Dulu sebelum ini, keduanya seper

    Last Updated : 2024-03-02

Latest chapter

  • Suami Berondongku Ternyata CEO Billionaire   BAB 163 Menerimamu Lagi

    Beberapa tahun kemudian..."Aku sungguh bangga kepadamu!" Kakek menepuk pundak cucu kebanggaannya yang telah berhasil membuat perusahaannya menjadi semakin besar dan sukses hingga ke kancah internasional."Terima kasih, Kakek. Ini semua tak lepas dari bantuan Kakek serta Ricky juga." Ucap Noah sambil menepuk bahu sepupunya.Keduanya memang diberikan mandat untuk memegang perusahaan milik McLaren yang tak main-main asetnya kini."Sama-sama..." Ricky nampak tersenyum dan rupanya di sebelahnya sudah ada seorang wanita cantik bertubuh seksi yang menggamit lengannya."Apalagi sejak ada Cassandra, kamu semakin bersemangat bekerja, Ricky. Tidak sia-sia perjuanganku menjodohkanmu dengan dia..." Kakeknya tertawa."Kakek, terima kasih sudah memperkenalkan saya pada Ricky. Dia adalah lelaki terbaik dan sempurna yang pernah saya ketahui..." Cassandra mengucapkannya dengan tulus.Sedangkan Noah masiih nampak diam tak bereaksi saat orang di sekelilingnya menikmati perbicangan. Sudah hampir tiga tah

  • Suami Berondongku Ternyata CEO Billionaire   BAB 162 Sebuah Syarat

    Masih dengan mulut yang terkunci rapat, Tuan Martin tak bisa merespon."Apa katamu?" Itu saja kalimat yang bisa dia katakan saat tahu Noah meminta maaf padanya.Dosanya terlalu banyak, dia harus memastikan Noah meminta maaf dalam hal apa dulu ini."Iya, saya minta maaf telah menuduh Om Martin sebagai penyebab Ben celaka dalam kematiannya itu. Saya mewakili keluarga meminta maaf yang sebesar-besarnya..." Kata Noah sambil menundukkan kepala.Tuan Martin mengamati pemuda itu. Tak ada unsur yang dibuat-buat apa lagi pura-pura. Dia terlihat sangat serius dan tidak main-main.Ini di luar ekspektasinya, jelas tak mungkin seorang searogan dan sesombong Noah mau merendahkan diri untuk meminta maaf."Aku sudah tak bisa percaya apapun yang keluar dari mulutmu, McLaren!" Bentak Tuan Martin.Anehnya, Noah tak bereaksi frontal meski Tuan Martin sudah memancing amarahnya dan bahkan menghina perilakunya saat meminta maaf begitu."Apa yang harus aku lakukan sehingga Om Martin mempercayaiku?" Noah namp

  • Suami Berondongku Ternyata CEO Billionaire   BAB 161 Berdamai

    Noah mendengarkan apa yang dijelaskan oleh pihak kepolisian dengan seksama. Rasanya seperti tak percaya saja dengan apa yang mereka jelaskan.Betapa dia selama ini telah merasa bersalah karena meminjam mobil sepupunya itu sementara mobilnya dikenakan oleh Ben."Tidak ada hal yang mencurigakan selain memang proses perbaikan yang belum selesai." Kata polisi itu mengulangi penjelasannya."Lalu, apa sepupu saya tahu soal mobil yang belum selesai itu?" Noah masih penasaran. "Kata pihak bengkel mobil yang menjalankan pembenahan terhadap mobil itu, korban sudah diberi tahu soal pekerjaan yang belum selesai tapi tetap saja katanya ingin dipakai secepatnya dan dia tak bisa menunggu lebih lama lagi." Jawab polisi itu.Tuan Martin dan Noah saling berpandangan karena merasa saling tuduh satu sama lain. Mertua Ben itu masih mengira kalau Noah sengaja menjebak Ben dengan membiarkan mobil yang masih setengah selesai dikerjakan itu agar dikemudikan oleh menantunya.Padahal jelas-jelas hal itu memba

  • Suami Berondongku Ternyata CEO Billionaire   BAB 160 Fakta Lain

    "Noah, apa yang terjadi?" Aliesha bertanya sambil merangkul sosok di depannya itu.Tangannya gemetar karena membayangkan hal yang tak diinginkan."Cepat jaga Nona Aliesha!" Noah mendengar suara beberapa orang yang berlarian di lantai dua namun dia belum berani membuka pintu."Nona Aliesha, ini kami. Jangan keluar dulu karena di luar masih berbahaya." Rupanya itu adalah pengawal ayahnya."Apa yang terjadi?" Noah bertanya dari balik pintu namun masih menjaga jarak agar tak langsung berada di depan pintu. Khawatir kalau-kalau terjadi hal yang tidak diinginkan."Orang yang dulu disuruh menembak mobilmu, Noah, dia membalas akan menembak Tuan Martin. Tapi beruntunglah tembakan itu meleset dan dia sudah ditembak di tempat oleh pengawal lain..." Jelasnya."Saat kami berdua naik ke atas tadi, dia memang akan melarikan diri ke sini, jadi kami berinisiatif untuk mengamankan Nona Aliesha..." Jawab yang lain."Baik, terima kasih. Kami baik-baik saja. Tolong jaga kami selagi... kami masih di dalam

  • Suami Berondongku Ternyata CEO Billionaire   BAB 159 Teror di Hari Bahagia

    "Kesalah pahaman bagaimana?" Noah mulai terlihat menegang. Dia tak yakin akan siap dengan apa yang akan dia dengar nanti."Saat itu seingatku memang Tuan Martin sudah mengincarmu..." Bi Lastri masih menunggu reaksi Noah.Jika dia rasa nanti Noah akan bereaksi hiper, maka Bi Lastri akan berhenti bercerita."Mengincar?" Noah bertanya namun terlihat kalau dia masih ingin mendengarkan cerita selanjutnya."Setidaknya itu yang bisa aku ceritakan padamu sekarang..." Bi Lastri masih belum mau menceritakan lebih lanjut.Sepertinya memang ada hal yang masih dia tutup-tutupi. Dia ingin tahu apa yang terjadi sebenarnya."Kumohon ceritakan saja sekarang, Bi. Aku tidak yakin apakah setelah ini kita memiliki waktu atau tidak untuk bertemu." Noah sengaaj menakuti Bi Lastri agar dia memang membuka semua yang ia tahu saat ini juga."Apa maksudmu? Apa setelah ini kamu mau pergi dari sini?" Bi Lastri tentu terkejut."Iya..."Langit yang tadi gelap kini sudah berubah lebih mencekam karena badai yang dira

  • Suami Berondongku Ternyata CEO Billionaire   BAB 158 Terbongkar

    Noah berjalan keluar dari kamar Aliesha.Pikirannya masih kalut dan berkabut. Antara diri dan nafsunya saling bertarung. Tak seharusnya di saat-saat berkabung begini dia mencari-cari kesempatan untuk mendekati adik iparnya itu."Noah, kamu belum tidur rupanya..." Bi Lastri tampak kaget ketika keluar dari kamar Tuan Martin dan bertemu dengan Noah yang juga baru saja keluar dari kamar Aliesha."Aku? Aku tidak mungkin tidur jam segini. Lagipula Aliesha sudah tertidur jadi aku pikir lebih baik aku keluar dan... sebenarnya aku ingin bicara denganmu!" Kata Noah.Bi Lastri langsung meletakkan telunjuknya di antara dua bibirnya."Sebaiknya jangan di sini. Ayo, kita turun ke bawah saja!"Bi Lastri mengajaknya untuk segera mencari tempat yang lebih privat untuk bicara. Noah tentu saja menurut dan mengikutinya.Setelah mereka sampai di pavilion bawah, Bi Lastri memastikan tidak ada orang yang mengikuti mereka.Lalu dia membuka dan masuk ke dalamnya."Aku sebenarnya ingin mengatakan sesuatu!" Bi

  • Suami Berondongku Ternyata CEO Billionaire   BAB 157 Mengenangmu

    Setelah mendengar permintaan Aliesha untuk membiarkan Noah menemaninya di rumahnya, tentu saja Tuan Martin semakin meradang.Matanya melotot dan menunjuk-nunjuk anak perempuannya itu."Apa maumu? Kamu sudah memasukkan kembali racun dan duri ke dalam rumahku!" Tuan Martin tidak terima.Baginya kalau boleh memilih, hanya Benedict saja yang ia anggap sebagai menantu. Meski dia juga sama-sama berasal dari keluarga musuh bebuyutannya."Aku tidak salah dalam meminta, Ayah. Aku ingin Noah tinggal bersamaku di sini." Aliesha menyeret kopernya dan dibawanya masuk ke dalam dengan susah payah."Noah, kenapa kamu diam saja? Ikuti aku!" Noah hampir tak percaya dengan apa yang baru saja dia saksikan. Baru beberapa detik yang lalu Aliesha seolah menjadi singa yang kepalaran dan hampir mati dengan tak punya tenaga melawan.Kini, tiba-tiba mantan istrinya itu sudah menjelma seperti singa wanita yang pemberani dan siap melawan apapun yang menghadangnya.Noah melihat sekilas wajah Ayah Aliesha yang mas

  • Suami Berondongku Ternyata CEO Billionaire   BAB 156 Celah Rujuk

    Aliesha mengaitkan kedua lengannya dan melipatnya di depan dada.Ada rasa berat saat dirinya meninggalkan rumah ini sekarang. Dulu, dia bersikeras ingin segera pergi dari sini dan meneruskan hidupnya di rumah yang berhasil ia bangun dengan mimpinya sambil membesarkan usaha yang dia rintis.Kini, entah sejak kapan rasa memiliki itu mulai muncul.Rasanya berat saat Ben sudah tak ada lagi. Apakah dia masih bisa menyebut sebuah bangunan itu sebagai sebuah rumah? Rasanya tidak saat Ben tak ada lagi di dalamnya.Dan tempat terakhir yang Aliesha rasakan sebagai rumah adalah rumah Kakek, yang dirinya akhrinya terusir juga untuk pergi.Memang tak ada yang abadi di dunia ini.Aliesha tahu itu."Apa kamu baik-baik saja?" Suara Noah yang lagi-lagi membuatnya kembali menjejakkan angannya ke bumi.Wanita berbaju hoodie yang ukurannya oversize itu hanya mengangguk dan sorot matanya kosong.Saat ini, Noah juga sama-sama hancur tapi satu hal yang dia pegang yaitu kalimat Ben yang menitipkan Aliesha se

  • Suami Berondongku Ternyata CEO Billionaire   BAB 155 Pergi

    "Aku tidak mau tahu, suruh perempuan itu pergi dari ini!" Suara kakek menggelegar sehari setelah Ben dimakamkan.Tangannya sampai gemetaran saat mengucapkan hal itu pada pengawal dan beberapa orang pembantunya."Tapi, Tuan..." Itu kalimat yang ingin disampaikan oleh pembantu, tapi tetap saja dia tak berani berkata apa-apa karena majikannya lah yang menggaji setiap bulan.Untuk sementara dia harus berdiam diri dan tidak menyanggah apapun yang diperintahkan oleh sang majikan."Cepat kemasi barang-barangnya dan aku tidak mau melihatnya keluyuran di sini lagi!" Kakek semakin membabi buta dan marah sejadi-jadinya."Ba-baik Tuan, kami akan membawanya pergi dari sini.""Jangan sampai ada satu barangnya yang tertinggal. Aku tidak mau di rumahku bau keringat dan jejaknya tersisa di sini. Cepat lakukan!" Kakek bertitah dan kemudian masuk kembali ke ruang kerjanya untuk menyendiri.Baginya kehilangan Ben seperti kehilangan nyawanya sendiri. Seumur hidupnya, cucu yang satu ini teramat menurut dan

DMCA.com Protection Status