Home / Rumah Tangga / Suami 6 Bulan Untuk Ibu Presdir / Part 126. Jebakan Di Dalam Jebakan

Share

Part 126. Jebakan Di Dalam Jebakan

Author: Loyce
last update Last Updated: 2023-01-16 10:56:19

“Aku sudah meretas computer mereka tapi tidak ada satu pun video yang dimaksud. Semuanya aman-aman atau mungkin mereka menyembunyikan video itu di tempat lain?”

Raka menjelaskan kepada Violet. “Apa mungkin itu benar-benar hanya akal-akalan Devan?” telaah Raka.

“Aku yakin nggak. Mereka pasti sudah mengambil kesempatan untuk merekam. Bagaimana dengan ponselnya?”

Raka sudah mencoba ‘mengobrak-abrik’ ponsel Kaila dari kejauhan, tapi hasilnya juga nihil. Tapi Raka jelas sudah menemukan isi chat antara Kaila dan Devan yang mengatakan semua rencana. Namun di sana Kaila hanya mengatakan jika dia menyembunyikan video tersebut ke tempat yang aman.

Konsentrasi Violet dan Raka buyar ketika mendengar suara pintu terbuka. Lelaki itu tersenyum dan mendekati Violet untuk memberikan kecupan. “Ada apa? Kenapa serius sekali?” tanya Vier.

Lelaki itu memang belum mengetahui kejadian yang menimpa Via. Violet lantas meminta Vier untuk duduk dan menjelaskan apa yang terjadi.

Kata demi kata yang diungkap
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Suami 6 Bulan Untuk Ibu Presdir   Part 127. Akan Segera Terungkap

    Sejak Kaila tahu Vier dan Violet sudah tidak lagi bersama, perempuan itu mengambil kesempatan untuk menjadi dekat dengan Vier. Terlalu dekat sampai Vier merasa jika Kaila sungguh tidak tahu malu. Pada awalnya, lelaki itu mencoba menjauhi Kaila. Tapi semakin lama, Kaila semakin berani. Bahkan masuk ke dalam kamarnya. “Kaila, seharusnya kamu tahu kalau itu tidak pantas untuk seorang perempuan masuk ke dalam kamar laki-laki.” Alih-alih merasa bersalah, Kaila justru tersenyum. Dia mendekat pada Vier dan berdiri di samping lelaki itu. “Vier, kenapa kamu tidak mencoba untuk menerimaku?” Mencintai memang selalu menjadi buta bahkan urat malu seolah sudah putus. Kaila sudah menunjukkan rasa cintanya kepada Vier sejak pertama kali dia merasakan perasaan itu, tapi Vier terus saja mengabaikannya. “Kaila.” Vier mendesah seolah dia sedang bersedih. “Sejujurnya aku belum bisa menerima siapapun lagi di dalam hidupku. Aku masih merasakan sedikit trauma dengan hubungan percintaan.” Vier menatap d

    Last Updated : 2023-01-16
  • Suami 6 Bulan Untuk Ibu Presdir   Part 128. Mengejutkan Kaila

    Via tersenyum ketika fakta membuktikan jika kejadian malam itu di kamar hotel bersama Devan tidak menimbulkan sesuatu yang serius dalam dirinya. Artinya, tidak ada sex saat itu. Via sudah melihat videonya dan meskipun itu terlihat mereka melakukan hubungan suami istri, tapi nyatanya itu hanya sebuah rekayasa semata. Bukan hanya itu, pemeriksaan dokter juga menyatakan jika dia masih perawan. Via berterima kasih kepada Violet berkali-kali setelah Violet mengirimkan video tersebut kepadanya. Meskipun dia terlihat jijik saat melihatnya, tapi setidaknya dia bisa melihat apa yang dilakukan Devan kepadanya.“Apa kamu sedang memikirkan tentang video itu?” Via terkesiap saat tiba-tiba Devan berdiri di sampingnya. Tersenyum meremehkan sebelum duduk di depan Via. “Tidak perlu dipikirkan, akan ada masanya video itu tersebar.” Devan bersikap menyebalkan dengan terus mengatakan itu sedangkan Via sudah ‘melakukan’ semua yang Devan inginkan. Meskipun Via ingin menampar wajah lelaki itu, tapi Via

    Last Updated : 2023-01-17
  • Suami 6 Bulan Untuk Ibu Presdir   Part 129. Kaila Vs Keluarga Vier

    “Apa katamu?” Ibu Vier murka. “Kamu sudah dimanfaatkan oleh mereka dan kamu masih bodoh dengan mempertahankan dia. Kamu juga sudah mengubah sikapmu kepada Kaila, seharusnya kamu bisa menerima dia bukan?” Kaila belum sadar dari keterkejutannya. Ketika dia menatap Violet, ekspresi datar perempuan itu tampak penuh arti. Apa yang sebenarnya sedang direncanakan oleh Violet? Segala macam pertanyaan bercampur menjadi satu dan membuat Kaila merasa gila detik itu juga. Sangat disayangkan saat dia tak memiliki jawaban apa pun di dalam kepalanya.Violet berjalan dan mendekat di sisi Vier dan Via. Segera, Via bersuara, “Ibu, ada hal yang perlu aku katakan pada Ibu dan itu sangat penting.”“Via, ini bukan saatnya kita berbicara masalah apa pun. Kita harus menyelesaikan masalah kakakmu terlebih dulu.”“Bagaimana kalau pembicaraan ini menyangkut kami?” Bu Sarah mengernyit. “Apa maksudmu?” tanya ibu Vier. “Ya, ini menyangkut kita semua. Dan lebih parahnya adalah tentang aku dan Abang yang berkaita

    Last Updated : 2023-01-17
  • Suami 6 Bulan Untuk Ibu Presdir   Part 130. Senyum Violet Adalah Petaka

    Kaila tak tahan dengan tatapan penuh penilaian yang mengintimidasinya. Sebelumnya, dia memiliki seseorang yang berada di pihaknya yaitu ibu Vier. Tapi sekarang semuanya berubah. Ibu Vier tidak mempercayainya.“Kaila.” Panggilan itu menyadarkan Kaila dari lamunannya. Kepala yang tadinya menunduk itu kini mendongak pelan. Ada ketakutan yang tampak di matanya. “Katakan sebenarnya!” titah ibu Vier tak sabar. “Bicaralah agar semua masalah segera terselesaikan.” Kaila tidak bisa lagi mengelak tentang semua bukti yang sudah dimunculkan oleh Via dan Violet. Ketika menatap Violet, kebenciannya mencapai puncaknya. Tapi bagi Violet, itu bukan apa-apa. “Tante, aku minta maaf.” Akhirnya Kaila berbicara. “Sebenarnya, ini aku lakukan untuk menjebak Violet. Aku yang dendam dengannya sehingga aku ingin menghancurkannya.” Kaila menatap ibu Vier dengan mata memerah. Dia sedang mati-matian menahan air matanya. “Aku hanya ingin Vier.”“Dan menggunakan cara licik untuk mendapatkannya.” Vier menyahut c

    Last Updated : 2023-01-18
  • Suami 6 Bulan Untuk Ibu Presdir   Part 131. Kaila Terlempar 

    Saat Violet berdiri tepat di depan Kaila, senyumannya semakin manis. “Aku tidak melakukan banyak hal kepadamu bukan berarti aku memiliki hati yang baik dengan membiarkan kamu berbuat sesukamu terhadap tubuhku.” Nada suara Violet rendah tapi setiap kata yang dikeluarkan hanyalah ancaman dan ancaman. “Apa yang kamu lakukan barusan kepadaku adalah hal yang memancing iblis di dalam diriku keluar.” Dengan gerakan secepat kilat, Violet menarik rambut Kaila dari tempatnya berdiri. Tangan Violet seperti menempel di rambut Kaila karena ketika Kaila berteriak kesakitan. Violet seperti patung yang tidak bergerak sedikitpun, tidak juga mengurangi tarikannya di rambut Kaila.“Violet, kamu benar-benar brengsek. Aku tidak akan membiarkan kamu hidup dengan tenang. Aku akan melaporkanmu ke polisi.”“Lakukan saja!” Violet dengan jawabannya yang tenang. “Lakukan apa pun yang kamu inginkan, dan aku akan melakukan hal yang sama.” Violet terus menarik rambut Kaila sampai Kaila memohon untuk meminta dil

    Last Updated : 2023-01-18
  • Suami 6 Bulan Untuk Ibu Presdir   Part 132. Kesadaran Ibu Vier

    Vier tidak bisa menahan dirinya untuk khawatir ketika tidak mendapati Violet di apartemen. Perempuan itu tidak menerima panggilan teleponnya. Nomor Violet masih aktif tapi sangat terlihat jika perempuan itu mengabaikan Vier. “Violet, kamu di mana?” gumam Vier sambil berjalan ke sana-kemari di dalam ruang tamu unit Violet. “Aku nggak mau karena masalah ini kamu meninggalkanku!” lanjutnya pada keheningan yang merayap. Vier tidak tenang. Tidak sama sekali. Dia menunggu Violet datang tapi tak kunjung datang saat waktu sudah menunjukkan pukul sebelas malam. Di dalam pikiran Vier, mungkinkah Violet menginap di rumah orang tuanya? Saat dia keluar dari unit dan masih berdiri untuk beberapa saat di depan pintu, suara langkah kaki membuat Vier menoleh. Hatinya dipenuhi oleh rasa lega yang luar biasa. Violet belum menyadari keberadaan Vier di sana karena dia terus menunduk saat berjalan.“Sayang!” Panggilan itu segera membuat Violet sadar. Kepalanya mendongak dan ada senyum kecil tampak di b

    Last Updated : 2023-01-19
  • Suami 6 Bulan Untuk Ibu Presdir   Part 133. Vier dan Devan

    Vier menatap langit-langit kamarnya dan terus mengingat ucapan ibunya yang mengejutkan. Semudah itukah perubahan pikiran ibunya tentang Violet? Vier bukannya tidak percaya dengan semua yang baru saja didengar, tapi dia masih ragu. Bagaimana kalau tiba-tiba ibunya tidak sungguh-sungguh dengan perubahan yang ditunjukkan? Namun semua hal itu harus dibuktikan dengan kedatangan Violet ke rumahnya. Tapi untuk sekarang, dia tak bisa meminta Violet untuk datang sampai satu minggu ke depan karena kesepakatan sudah disetujui. Keesokan harinya ketika dia baru saja sampai di ruangannya, hembusan nafasnya berat. Biasanya, saat pagi hari seperti ini dia akan bertemu dengan Violet sebelum mereka bekerja. “Pagi, Pak.” Sekretarisnya masuk dengan membawa tumpukan map. “Ini dokumen dari Ibu Violet yang harus Bapak periksa.” Vier merasa semakin lelah melihat dokumen-dokumen itu di atas mejanya. “Apa ada meeting hari ini?” tanya Vier setelahnya. “Kalau ada, tolong kamu cancel dulu untuk dua hari ke d

    Last Updated : 2023-01-20
  • Suami 6 Bulan Untuk Ibu Presdir   Part 134. Violet Selalu Tahu

    Violet sedang berjalan dengan langkah pasti ketika memasuki gedung kantornya. Kantor dalam keadaan hening karena semua orang tengah bekerja. Alih-alih pergi ke ruangannya, Violet memilih ke ruangan Vier. Namun saat dia baru saja sampai di depan meja sekretaris, dia berhenti. “Bapak ada di dalam?” tanyanya. Sekretaris itu berdiri dan menjawab dengan sopan, “Ada, Bu. Tapi ada seorang tamu,” katanya.“Siapa?” “Dia seorang lelaki. Ini pertama kalinya saya melihatnya.” Violet mencoba mencerna dan bertanya pada dirinya sendiri siapa kira-kira orang tersebut. Karena ruangan Vier yang besar, dia tak bisa mendengarkan apa pun yang dibicarakan dari dalam sana. “Apa menurut kamu mereka sedang membicarakan pekerjaan?” “Tidak, Bu. Orang itu datang tanpa membuat janji terlebih dulu. Dia bernama Devan.” ‘Kenapa tidak mengatakannya dari tadi?’ batin Violet, namun dia hanya mengangguk dengan santai sebelum membuka pintu Vier dan mengejutkan dua orang di dalamnya. Vier dan Devan menoleh bersama

    Last Updated : 2023-01-21

Latest chapter

  • Suami 6 Bulan Untuk Ibu Presdir   Part 45. Happy Ending (End)

    “Eve … Everest, lihat Bunda, Nak. Ya betul.” Melody terkadang bertepuk tangan untuk menarik perhatian Eve, bocah itu tertawa, lalu seorang fotografer melakukan tugasnya. Mengambil gambar dengan berkali-kali jepretan dan sesekali berpindah tempat untuk mengambil angle yang pas. Ini bukan pertama kalinya Eve melakukan pemotretan. Saat dia masih berusia satu bulan, Sagara sendiri yang menjadi fotografernya. Karena hari ini Sagara sibuk, jadi dia tak bisa lagi menjadi fotografer dadakan untuk si kecil Eve. Samudra yang melihat gambar dari laptop yang sudah terhubung dengan kamera, tersenyum gemas. “Assalamu alaikum.” Semesta masuk dengan membawa banyak makanan. “Ih, lucunya,” ucapnya saat menatap bocah kecil yang berada di atas sofa dengan gaun princess. Di kepalanya dipakaikan mahkota yang terbuat dari ranting pohon beserta bunga dan daunnya. “Udah dapat berapa gaun, Kak?” tanyanya pada Melody. “Ini yang terakhir. Setelah kami bertiga berfoto, lalu kita sekeluarga. Sagara ke man

  • Suami 6 Bulan Untuk Ibu Presdir   Part 44. Kebahagiaan

    Melody keluar dari mobil dengan pelan kemudian berjalan dengan pelan menuju rumah barunya. Dia tentu sudah tahu rumah besar itu saat masih ada beberapa tempat yang perlu diperbaiki. Saat masuk ke dalam lewat pintu samping, dia segera disuguhkan ruang keluarga yang luas dengan sofa besar hijau matcha berada di tengah ruangan. Samudra tak main-main saat membeli rumah untuk istri dan anaknya. Kedua saudara Samudra bahkan tidak ada yang bekerja karena Eve hari ini pulang ke rumah. Bayi yang ditunggu-tunggu kedatangannya. “Abang tahu nggak kalau kami semua akan menginap di sini malam ini?” Semesta bertanya kepada Samudra saat semua orang sudah duduk di sofa ruang keluarga. “Tahu. Bunda sudah bilang.” Ini adalah bentuk support system yang diberikan oleh keluarga Samudra kepada Melody. Bagaimanapun, Melody adalah ibu baru dan dia membutuhkan banyak dukungan dari keluarga serta sang suami. Violet sudah memberikan banyak wejangan kepada putranya itu agar menjadi lelaki yang bertanggung jaw

  • Suami 6 Bulan Untuk Ibu Presdir   Part 43. Bayi Mungil

    Hari-hari itu akhirnya berlalu. Tidak doyan makan, mengidam, bahkan morning sickness yang tadinya tidak ada jadi ada, semua telah usai. Rasa kekhawatiran yang dirasakan oleh Samudra atas kehamilan istrinya benar-benar telah berakhir. Saat itu, dia bahkan meminta tolong agar mertuanya datang untuk menemani Melody. Barangkali ibunya ada di sana membuat Melody bersedia untuk makan makanan yang dimasakkan oleh sang bunda. Sayangnya, aksi malas makannya itu tidak berubah dan bertahan sampai tiga bulan. Kini seorang bayi perempuan mungil telah lahir di dunia dengan berat 2,4kg. Masih sangat merah dan tampak lemah. Untuk sekarang, percampuran wajah kedua orang tuanya sangat kental di wajah bayi itu. Kata orang tua dulu, wajah seseorang itu akan berubah sebanyak tujuh kali sejak dia lahir sampai dewasa, dan Samudra tidak sabar untuk melihatnya. “Selamat datang ke dunia yang keras ini, Eve.” Semesta yang tadi sedang meeting bersama stafnya itu mempercepat meeting-nya setelah Samudra mengirim

  • Suami 6 Bulan Untuk Ibu Presdir   Part 42. Peran Suami

    Samudra mengangkat Melody ke dalam kamar setelah perempuan itu sudah tidur dengan lelap. Mengelus perut sang istri dengan lembut sebelum dia menyusul tidur di samping perempuan itu. Terkadang di dalam keheningan seperti ini, Samudra bertanya-tanya. Bagaimana kalau dia dan Melody tidak terjebak pada masalah yang mengharuskannya menikahi asisten pribadinya itu? Apakah mereka juga akan bersatu seperti ini, atau bahkan sebaliknya. Tapi jika dipikirkan lagi, memang inilah takdir yang memang harus dia jalani. Begitulah cara takdir mempersatukan mereka. “Mas, kita udah ada di kasur ya?” gumaman itu menyadarkan Samudra dari lamunannya. Menepuk punggung Melody dengan lembut. “Iya, kita udah di kamar. Kamu butuh sesuatu?” “Nggak ada, tapi kenapa dingin sekali?” Samudra melihat pendingin ruangan dan memastikan suhunya tidak terlalu rendah. Tapi memang masih wajar. “Mau aku matiin saja?” tanya Samudra. Dan Melody menganggukkan kepalanya setuju. Samudra melakukan yang diinginkan oleh M

  • Suami 6 Bulan Untuk Ibu Presdir   Part 41. Kebiasan Baru Calon Ibu

    Kalau Melody bukan istrinya, Samudra pasti sudah membentaknya. Sayangnya dia tak bisa melakukannya. Bagaimana mungkin dia menyakiti perempuan yang sudah dijaga seperti anaknya sendiri. Astaga, mulai lagi kan melanturnya si calon bapak muda ini. Ya lagi pula, istrinya bikin darah tinggi. Minta berhentikan mobil sudah seperti jalanan ini punya nenek moyangnya. “Nanti lagi, kalau kamu mau apa-apa, bilang dulu ya, Sayang. Seenggaknya jangan tiba-tiba begini. Bahaya.” Samudra sebisa mungkin menekan perasaan kesalnya supaya tidak keluar. “Iya, maaf,” katanya. “Di sana itu ada jajanan, aku pengen beli.” Tatapannya penuh harap dan itu membuat Samudra lemah. Mereka keluar dari mobil dan segera mendekati jajanan di pinggir jalan tersebut. Melody tampak antusias. Makanan itu benar-benar sangat menggoda dirinya. Samudra yang berada di belakang istrinya itu hanya mengikuti saja tanpa berkomentar. “Mas mau yang mana?” tanya Melody. Jajanan itu seperti jajanan Ramadhan. “Aku ingat pas puasa ka

  • Suami 6 Bulan Untuk Ibu Presdir   Part 40. Kabar Baik

    Kabar yang dibawa oleh Samudra dan Melody adalah kabar yang membahagiakan. Semua keluarga Samudra bahagia luar biasa. Violet dan Vier yang sebentar lagi menjadi nenek kakek tampak terharu. Kehidupan baik selalu menyertai mereka. Kebetulan Sagara dan Semesta pulang berbarengan. Dan mereka juga sangat bahagia. Akhirnya, mereka akan memiliki keponakan. “Apa kira-kira mereka juga kembar?” tanya Sagara tampak antusias. “Kalau iya, gen bapaknya benar-benar kuat.” “Belum bisa dilihat dong. Kalaupun iya, itu bagus. Apalagi kalau langsung cewek cowok seperti kita, itu dinamakan apa, Bang?” Semesta menunjuk Sagara. “Sekali jadi.” Sagara dan Semesta bersuara berbarengan. “Wah, kalau kita bertiga punya anak kembar, bukannya Bunda dan Ayah akan punya banyak cucu?” “Bunda nggak punya saudara. Ayah punya saudara cuma satu. Jadi kalau banyak cucu, itu akan lebih baik. Kalian kalau tua juga nggak kesepian kalau punya anak banyak.” Samudra hanya mendengarkan saja dua saudaranya berbicara tanpa

  • Suami 6 Bulan Untuk Ibu Presdir   Part 39. Tiga Bulan Kemudian

    Menuruti keinginan sang istri, mereka akhirnya berada di sebuah kedai bakso kobar yang tak jauh dari hotel. Melody makan bakso berisi cabe itu dengan lahap membuat Samudra menatapnya melongo. Padahal tadi dia sudah memasukkan dua potong steak, lalu jus juga, tapi sekarang dia berlaku seperti tak pernah makan selama berhari-hari. “Kamu beneran lapar?” tanya Samudra. “Mas tahu nggak kalau steak itu tadi hanya nyempil aja. Nggak tahu kenapa perutku tiba-tiba menjadi seperti karet.” Melody menyeruput kuah bakso yang berwarna merah kehitaman itu karena campuran sambal dan kecap. Matanya tertutup kemudian terbuka kembali. Kata ‘ah’ keluar karena rasa pedas meluncur dari dalam mulutnya. Sungguh, itu benar-benar enak menurut Melody. Samudra hanya menggelengkan kepalanya saja melihat tingkah sang istri. Dia menyuapkan bakso ke dalam mulutnya kemudian mengunyah dengan santai sambil memperhatikan Melody yang keenakan karena bakso tersebut.“Memang udah berapa lama sih nggak makan bakso?” tany

  • Suami 6 Bulan Untuk Ibu Presdir   Part 38. Pesta Pernikahan

    “Kafe kecil nggak akan buat kamu kelelahan.” Lanjut Samudra setelah itu. Vier juga memiliki bisnis restoran yang masih diurus oleh Via. Jadi lebih baik berinovasi yang lain. Begitulah inti dari pembicaraan itu. Melody tampak berpikir dan masih membutuhkan waktu untuk memutuskan. “Kalau begitu, aku akan memikirkan lagi nanti.” “Bunda dulu setelah menikah juga nggak langsung libur kerja, kok. Tapi sedikit demi sedikit mengurangi pekerjaannya dan Ayah yang menggantikannya. Jadi kamu bisa mengambil waktu sebanyak yang kamu mau untuk mengambil keputusan.” Melody mengangguk setuju. Sebuah keputusan baik tidak dilakukan secara terburu-buru dan harus dengan pemikiran matang. Hari-hari berlalu dan pada akhirnya pesta itu tiba. Melody melihat dekorasinya benar-benar sangat mewah. Violet dan Semesta yang mengurusnya dengan menanyakan keinginannya. Dia memilih dekorasi berwarna hijau matcha seperti yang disukai selama ini. Sejak kecil selalu berkawan dengan daun-daun teh membuatnya menyukai

  • Suami 6 Bulan Untuk Ibu Presdir   Part 37. Rencana Pasca Menikah

    "Ini baju design terbaru dari butik ini, Bang. Jadi, aku merekomendasikan kepada Kakak Ipar.” Semesta yang menjawab karena dia tahu kalau Melody sudah dihinggapi rasa ketakutan yang luar biasa. Terlihat, perempuan itu menunduk tanpa berani menatap Samudra sedikitpun. Melody pasti sudah mengerti betapa tatapan lelaki itu akan setajam apa. Jadi, lebih baik dia menghindar. “Waw, Kakak Ipar.” Belum lagi Samudra menjawab ucapan kembarannya yang satu, muncul lagi kembarannya yang lain. Sagara bersiul menggoda dan tampak puas dengan penampilan si kakak ipar. “Itu gaun yang cantik. Bukan itu juga, yang pakai juga cantik banget. Aku sih, ya.” Samudra tak bisa menahan panas yang menjalar dari dalam hatinya. Lelaki itu menatap Sagara dengan tajam. “Jangan menatapnya!” Samudra meraup wajah Sagara dan segera menarik tangan kembarannya itu sampai Sagara berbalik. “Tutup mata kamu. Itu kakak iparmu,” imbuh Samudra memeringatkan.“Aku tahu kalau dia kakak iparku. Tapi aku kan cuma memujinya. Buka

DMCA.com Protection Status