Share

Chapter 4

Author: Fatimah Rohim
last update Last Updated: 2021-10-28 03:18:48

Pagi menyapa. Matahari mulai menyinari alam semeta menggantikan bulan sabit pada malam hari. Seorang gadis ayu masih bergulung nyaman didalam selimut. Semalam ia tidak bisa tidur, alhasil selepas sholat subuh ia tidur lagi. Dan tidur nyenyaknya pagi ini, mesti terganggu dengan dering ponselnya  yang tidak berhenti berdering.

For information, ponsel Dhilla yang tertinggal dikelas ternyata lebih dahulu di ambil oleh Abimanyu. Dan tentu saja Abimanyu memberikan ponselnya kembali dengan syarat dirinya harus menjadi pacar laki-laki tampan itu.

Dhilla segera turun dari ranjang, bergerak ke meja belajarnya. Meraih ponselnya, namun belum sempat mengangkatnya, panggilan itu sudah berakhir. Dengan malas Dhilla membuka w******p. Matanya  membola sempurna melihat pesan dari kontak yang tidak ia mliki sebelumnnya. ‘Boy Friend’, lengkap dengan emotikon love dibelakang nama itu.

Dhilla tersenyum. Entah, hatinya merasa senang mendapat pesan dari Abimanyu. Apa dirinya sudah jatuh dalam pesona ketampanan laki-laki  itu? Dhilla belum yakin, karena masih ada rasa kesal saat laki-laki pemaksa itu yang selalu memaksakan kehendaknya sesuka hati.

FROM: Boy Friend❤

05.44

Morning baby love.

05.45

Maaf, sebelumnya aku udh gk sopan buka ponsel kmu kemarin. Cuma buat save kontakku aja. Tapi, sedikit lancang jg sih kepoin chat kmu, buat pastiin apa kmu punya pacar ap gk. Dan ternyata kmu masih free.

06.00

Aku udh dijalan jemput kmu.

Dhilla melihat jam digital di meja belajarnya, 06.20. Matanya kembali membola, ia segera bergegas menuju kamar mandi. Gadis jelita itu menyelesaikan rutinitas mandinya dengan sangat kilat. Memakai seragam sekolah, tidak ada polesan make up dan menggerai rambut panjangnya yang bergelombang.

Setelah dikira rapi, dan tidak ada yang aneh dengan penampilanya, Dhilla segera menyambar tas gendongnya. Lalu berlari keluar kamar, menghampiri Papa dan Mamanya di meja makan.

Setelah berpamitan dengan orang tuanya, Dhilla berjalan dengan cepat keluar rumah. Ia mengabaikan panggilan orang tuanya yang ingin tahu dirinya berangkat sekolah dengan siapa. Bukanya ingin durhaka karena mengabaikan panggilan kedua orang tuanya, tapi karena Dhilla tidak ingin  laki-laki pemaksa itu sampai ke rumahnya dan bertemu dengan Papa dan Mamanya.

Sedikit tentang orang tua Dhilla, yaitu Papa Fikri dan Mama Eva. Mereka merupakan lulusan sekolah kedinasan, dimana selama pendidikan mereka di didik tegas dan disiplin. Pun, begitu saat ini. Orang tua Dhilla sangat tegas, apa lagi perihal pacaran. Papa Fikri dan Mama Eva belum mengizinkan Dhilla untuk menjalin hubungan dengan lawan jenis.

 Dhilla berlari kecil keluar pintu gerbang. Ia menarik napas lega, saat tidak menemukan mobil  terparkir di halaman rumahnya. Sepertinya Abimanyu belum sampai pikirnya. Atau mungkin, laki-laki itu memang sedang mengerjainya.

Dhilla merutuki dirinya sendiri yang segera bergegas, sampai ia belum sarapan. Bodohnya dirinya yang begitu yakin, bahwa Abimanyu akan menjemputnya. Dhilla berjalan pelan keluar komplek. Namun, tidak berselang lama sebuah klakson mobil terdengar.

Tinn…tinn…tin…..

Gadis ayu itu menghentikan langkahnya, dan melihat mobil yang tidak asing berhenti didepanya. Abimanyu, keluar dari mobil. Setelan kemeja putih dan celana abu-abu nampak rapi melekat pada tubuh tegap Abimanyu. Ia tampak begitu tampan dan kece kala tersenyum menghampiri Dhilla, jangan lupakan kaca mata hitam yang semakin membuat Abimanyu keren.

“Hei, baby love.” Sapa Abi saat sudah berhadapan dengan Dhilla, “Kok nggak nunggu di rumah aja?” Tanya Abimanyu. Dhilla memang sudah berjalan agak jauh dari rumahhnya, bahkan hampir sampai pintu gerbang komplek.

Tidak langsung menjawab sapaan serta pertanyaan Abimanyu. Sepertinya Dhilla terpukau dengan paras tampan Abimanyu.

“Mmm…, Dhilla…” Panggil Abimanyu, melambai-lambaikan tangan di depan wajah Dhilla.

“Eh iya.” Jawabnya terkejut, “Seharusnya kamu nggak perlu repot-repot jemput aku.” Sambungnya dengan nada yang terkesan ketus.

Abimanyu terkekeh melihat Dhilla yang terlihat gugup, “Udah menjadi  kewajibanku sebagai pacar yang baik, buat antar jemput kamu.” Ujar Abimanyu mengacak rambut Dhilla.

Dhilla mendengus kesal,  menatap Abimanayu sengit, “Cek.., kaya sopir aja.” Decak Dhilla.

“Nggak usah natap aku seperti itu, entar nambah cita lho.” Kata Aabimanyu terkekh. Tangannya menggandeng lengan Dhilla, membukakan pintu mobil dan menyuruh Dhilla masuk ke dalam mobil.

--

Jantung Dhilla berdebar tidak karuan. Bukan karena laki-laki disampingnya, melainkan karena mobil Bugatti berwarna hitam milik Abimanyu sudah mendekati area sekolah. Dirinya  tahu saat ini tengah menjadi bahan gibahan saatu sekolahan, terlebih kaum hawa para fans Abimanyu. Mereka tidak hentinya meneror Sabrina, menanyakan hubunganya dengan Abimanyu.

Dari chat-chat Sabrina yang ia baca, banyak fans-fans Abimanyu yang heboh ingin tahu. Tepat di belokan dekat sekolah, Dhilla yang sedari tadi menatap jalanan. Kini, dengan kerendahan hati ia menghadap samping menatap laki-laki tampan yang semakin tampan ketika mengendarai mobil mewah itu, “Abi, aku turun di sini aja ya.” Kata Dhilla memohon.

Abimanyu yang mendengar permohonan gadis ayu di sampingnya, seketika mengerutkan dahi, “Kenapa? Ada masalah?” Pertanyaan yang Abimanyu membuat Dhilla menghela napas.

Jelas ada masalah, dan masalahnya adalah ia tidak ingin fans-fans Abimanyu mengeroyok dirinya. Jelas Dhilla hanya mampu bermonolog  dalam hati, tidak memberi alasan yang sesungguhnya, “Nggak ada, ko. Aku belum sarapan, dan ingin ke kantin dulu sebelum masuk kelas.” Jawab Dhilla berbohong. Tidak sepenuhnya bohong, karena memang Dhilla belum sarapan.

“Serius?” Tanya Abimanyu menyelidik.

Dhilla mengangguk cepat, “Iya lah, ngapain juga bohong.”

Raut wajah kecewa terlihat dari wajah Abimanyu, “Okay, kamu turun di gerbang ya.” Kata Aabimanyu kemudian.

“Nggak!” Tolak Dhilla, “Aku turun di sini aja.” Kekeh gadis ayu itu.

“Nggak! Kamu turun di gerbang. Nggak usah aneh-aneh.” Keputusan final Abimanyu.

Yasuhlah, Dhilla ikut apa kata Abimanyu. Dhilla yang takut ada yang melihat sampai menutup wajahnya menggunakan tas yang ada dipangkuannya. Padahal mobil seharga milyaran milik Abimanyu tidak tembus pandang kedalam.

Abimanyu yang melihat tingkah gadis ayunya hanya tersenyum geli. Kalau semisal mereka mau go public kan tidak masalah. Dan wajar bukan, kalau laki-laki dan perempuan menjalin hubungan kekasih, dan mereka juga sama-sama jomblo.

Sesampai depan gerbang, Abi memperhatikan tingkah Dhilla yang akan turun dari mobil. Tengok kanan tongok kiri, hadap depan hadap belakang udah seperti maling takut ketahuan.

Fiuhh! Ada sedikit rasa lega saat suasana sudah sepi, bahkan tidak ada siswa maupun siswi yang berada di depan gerbang. Dhilla segera turun secepat mungkin, namun segera kembali masuk lagi ke dalam mobil saat Abimanyu memanggilnya.

“Apaan?” Tanya Dhilla malas.

“Tunggu aku di kantin.” Katanya.

Dhilla tidak menjawab dan memilih cepat keluar sebelum ada siswa yang datang. Bak dikejar setan, gadis ayu itu berlari cepat menjauh dari mobil Abimanyu.

Berjalan cepat Dhilla mengabaikan bisik-bisik tentang dirinya. Sepanjang jalan menuju kelas, mata-mata iri mengikuti setiap langkahnya, membuat Dhilla tidak nyaman. Ini baru hari kedua ia berada di sekolah barunya, namun dirinya sudah dimusuhi kaum hawa di sekolah itu, dan itu semua gara-gara laki-laki gila yang memaksanya menjadi pacar.

Mungkin, hanya satu orang yang tidak akan memusuhinya. Dan orang itu adalah Sabrina, temannya dulu semasa kecil. Ah, panjang umur sekali anak itu. Baru saja Dhilla masuk ke dalam kelas, ia mendengar suara Sabrina meneriakan namanya.

Tentu saja Dhilla bahagia melihat Sabrina, ia pun segera berlari duduk dibangkunya memberikan isyarat Sabrina untuk duduk disebelahnya, “Kamu duduk sama aku, ya.” Pinta Dhilla.

“Enggak mau lah, bisa jadi remukan rempeyek aku berani duduk di kursi pangeran Abimanyu.” Tolak Sabrina langsung.

Dhilla mendengus kesal. Benar kata Sabrina, laki-laki pemaksa itu tidak mungkin begitu saja mau pindah tempat duduk. Ia masih ingat perkataan Abimanyu kemarin, yang akan mengikuti kemanapun Dhilla duduk.

“Jadi?” Tanya Sabrina menyenggol lengan Dhilla.

Dhilla bingung, ia tidak maksud dengan ‘Jadi’ yang Sabrina maksud, karena mereka tidak sedang membahas apa-apa kecuali pindah tempat duduk, “Jadi apa?” Tanya Dhilla balik bertanya.

“Jadi, apa hubungan kamu sama Abimanyu sekarang? Masih tuan putri dan pangeran pengintil?” Sabrina memperjelas maksud pertanyaannya itu.

Dhilla menghela napas panjang, menatap Sabrina yang tampak menelisik wajahnya, “Aku masih bingung.” Dhilla kembali menarik napas panjang.

“Bingung kenapa?” Tanya Sabrina. Walaupun, tidak begitu dekat dengan Abimanyu, Sabrina tahu jika laki-laki itu mencintai Fadhilla sejak dulu. Parahnya, Abimanyu seperti bucin akut dengan Fadhilla.

Kalau nggak bucin apa coba? Pangeran sekolah dengan sejuta pesona yang semua orang tahu, bahwa ia tidak pernah dekat sama wanita manapun. Padahal bisa saja dengan ketampanan dan harta, laki-laki itu tinggal pilih perempuan mana yang dikehendaki. Namun, hal itu beda sejak kedatangan Fadhilla kemarin. Abimanyu dengan terang-terangan menunjukan perhatiannnya kepada Fadhilla, hingga menggemparkan satu sekolah  terkhusus kaum hawa.

“Emm.., bingung aja.” Jawab Dhilla yang memang bingung dengan status hubungannya dengan Abimanyu.

Kini giliran Sabrina yang menarik napas panjag, ribet amat pikir Sabrina yang sudah tidak sabar menunggu jawaban Dhilla. Sabrina mengubah posisi duduknya menghadap Dhilla. Ia ingin mengintrogasi temannya itu lebih jelas, akan tetapi sesi introgasi itu harus ia tunda. Pasalnya, ia melihat Abimanyu diambang pintu melambaikan tangannya.

Laki-laki tampan itu memberi intruksi Dhilla untuk mendekat. Dan sepertinya Dhilla tidak mengetahui, karena gadis ayu itu membelakangi Abimanyu, “Dipanggil Abi tuh.” Sabrina menunjuk Abimanyu dengan dagu.

Dhilla menoleh, dan mendapati Abimanyu yang menatap dirinya seraya tersenyum. Ia bisa mendengar raungan kagum dari perempuan dikelas itu saat melihat senyum Abimanyu merekah. Namun, ia juga mendengar bisik-bisik yang menbuat telinganya panas.

Abimanyu mengambil pergelangan  tangan Dhilla, bertepatan dengan bunyi bel yang menggema disetiap penjuru sekolah. Bukanya berhenti dan kembali ke kelas, Abimanyu justru menarik Dhilla menerobos segerombol siswa-siswi yang ada dilorong untuk masuk ke kelas masing-masing.

Dan berakhirlah mereka di laboratorium Biologi yang letaknya di ujung sekolah dan jauh dari keramaian. Dhilla sedikit ngos-ngosan, karena memang Abimanyu menariknya tidak aturan.

“Abi, ini udah bel.” Kata Dhilla memberi tahu.

“Aku tahu.” Jawab Abimanyu. Tatapan laki-laki itu tajam, membuat Dhilla segera menunduk, “Aku udah bilang, tunggu aku di kantin.”

Cih! Yang benar saja. Abimanyu menyeretnya sampai ruangan paling ujung, gara-gara dirinya tidak menunggunya, “Ngapain aku nunggu kamu di kantin.” Dhilla kembali  mendongak menatap Abimanyu, “Jangan ke…..”

Belum Dhilla menyelesaikan ucapannya, Abimanyu sudah menarik tengkuk Dhilla dan mencium bibir manis itu pelan.

Tubuh Dhilla menegang kaku sudah seperti patung saat Abimanyu mulai memainkan bibirnya. Tubuhnya menghangat dengan jantung hendak meledak. Terasa gila, respon tubuhnya sangat dahsyat. Ciuman pertamanya kemarin saja tidak seekstrim itu.

Abimanyu perlahan menjauhkan wajahnya, “Hukuman karena tadi udah ninggalin aku.” Kata Abimanyu dengan tatapan yang terlihat sayu.

Dhilla menggeram kecil, karena malas menjawab dan merasakan hukuman yang diberikan Abi itu nikmat, ia lebih memilih langsung mencipok lagi saja. Dhilla melingkarkan kedua lengannya ke leher Abimanyu. Abimanyu yang mendapat lampu hijau, langsung melilitkan tangannya ke pinggang Dhilla dan mengulum bibir gadis ayu itu lembut.

“Eunghhh…”

Lenguhan seksi Dhilla menimbulkan gejolak hebat pada tubuh Abimanyu. Sebisa mungkin Abimanyu menahan gejolak itu. Karena ia masih ingat dirinya  masih di sekolah.

Bersambung…….

Related chapters

  • Stupid Love With Crazy Bad Boy   Chapter 5

    Jam pelajaran telah usai, Dhilla bersama dengan Abimanyu keluar kelas bersama. Hari ini hari Jumat, berarti hampir satu minggu Dhilla berada di sekolah barunya. Masih sama, Dhilla selalu mendapat tatapan iri dari kaum hawa karena kedekatannya dengan Abimanyu. Hubungan mereka juga semakin dekat saja, tentu saja tidak sulit bagi mereka yang dulu memang sudah dekat.Mereka berdua berjalan menuju parkiran, dengan Abimanyu yang tidak lepas mengenggam tangan Dhilla. Seperti hari-hari biasanya, Abimanyu membukakan pintu mobil untuk Dhilla dan mempersilakann gadis ayu itu masuk.Kadang Dhilla heran mendapat perlakuan seperti itu dari Abimanyu. Semua tahu lah siapa Abimanyu itu, anak pengusaha dan pengusaha muda di Surabaya. Ya, orang tua Abimanyu seorang pengusaha dan Abimanyu sendiri juga mempunyai usaha yang memang dirintis sendiri oleh laki-laki berusia 18 tahun itu.Menurut Dhilla, mudah saja bagi Abimanyu mendapatkan apapun dengan paras dan uangny

    Last Updated : 2021-11-01
  • Stupid Love With Crazy Bad Boy   Chapter 6

    Mereka, Abimanyu dan Dhilla sedang dalam perjalanan ke rumah Dhilla sekarang. Abimanyu harus ke perusahaan orang tuanya, untuk menyelesaikan sesuatu. Laki-laki tampan itu, sungguh ingin sekali merajut mulut sekretarisnya, lebih tepatnya sekretaris Papanya yang tidak tahu malu mengganggu kegiatannya dengan Fadhilla.Suasana di dalam mobil hening. Abimanyu yang kesal dengan sekretaris papanya dan juga Dhilla yang dirundung malu karena kejadian tadi. Ditambah saat ini, ia memilih menghindari bertatapan dengan Abimanyu.Saat ini, Dhilla menemukan sisi lain Abimanyu yang membuat mata dan hatinya tidak tahan menatap laki-laki itu. Kemeja putih yang dilipat sampai lengan dipadukan dengan celana slimfit bahan, membuat sosok Abimanyu semakin tampan dan berkharisma. Usianya yang baru 18 tahun, tertepis sudah oleh penampilan Abimanyu saat ini.Abimanyu berdehem, memecah kesunyian yang merengkuh keduanya, “Kamu mau ikut aku ke kantor?” tawar Abimanyu

    Last Updated : 2021-11-05
  • Stupid Love With Crazy Bad Boy   Chapter 7

    Dhilla membuka matanya, mengerjapkan beberapa kali untuk menyesuaikan dengan silau cahaya matahari yang sudah memenuhi kamarnya. Cahaya matahari, dengan bebasnya menerobos tirai putih yang menghiasi jendela kamar.Drrrtt…. Drrrtt…. Drrrtt……Getaran beriringan dengan nada panggilan ponsel terus berbunyi membuat Dhilla membuka sempurna matanya. Dengan mata yang terasa perih dan sedikit berair, ia bangun untuk mencari sumber suara yang Dhilla kenali sebagai nada dering ponselnya saat menerima panggilan masuk.Sebuah beban yang menindih perutnya membuat Dhilla sedikit kesusahan untuk bangun. Matanya membola sempurna dan nyaris lepas dari tempatnya saat melihat tangan kekar yang bertengger disana. Ia nyaris berteriak, jika tidak melihat siapa pemilik tangan kekar itu.Abimanyu? Ada sedikit rasa bingung saat ia bisa satu ranjang dengan laki-laki tampan kekasihnya. Mengingat sebelumnya dirinya yang berada di sofa dengan

    Last Updated : 2021-11-10
  • Stupid Love With Crazy Bad Boy   Chapter 8

    Abimanyu terpukau dengan penampilan Dhilla yang jauh berbeda dengan hari biasanya. Abimanyu yang saat ini sedang duduk di sofa ruang keluarga di rumah Dhilla, tidak sedikitpun pandangannya berpaling dari sosok gadis ayu yang baru saja keluar dari kamarnya.Dhilla memakai rok warna hitam sedikit di atas lutut. Jaket levis lengan panjang warna biru, dengan di dalamnya memakai tank top warna hitam. Rambutnya digerai, dan kaki jenjangnya dihiasi flat shoes warna putih.“Dia cantik.” Batin Abimanyu yang berdiri menyambut kedatangan Fadhilla.Tidak menunggu lama, Abimanyu mengajak Dhilla ke rumah sakit untuk melihat keadaan seseorang yang sudah bertahun-tahun belum juga membuka matanya. Seseorang yang menjadikan Abimanyu untuk menjadi orang hebat meski usianya baru 18 tahun, dimana seharusnya dirinya menikmati masa remaja yang tidak pernah terulang.Mobil Bugatti yang dikendarai Abimanyu tiba di rumah sakit setelah me

    Last Updated : 2021-11-15
  • Stupid Love With Crazy Bad Boy   Chapter 9

    WARNING!!! Damage, dibutuhkan iman yang kuat buat baca bab ini. Dan juga selalu bijak dalam memilih bacaan.----------Dhilla keluar kamar mandi dan melihat Abimanyu sedang memainkan ponselnya sembari bersandar di ranjang. Laki-laki tampan itu mengangkat kepalanya ketika mendengar pintu kamar mandi dibuka. Abimanyu tidak mampu berkedip saat melihat Dhilla keluar dari sana. Dhilla yang melihat itu sontak menutupi dadanya dan memutar tubuhnya membelakangi Abimanyu.Abimanyu meletakkan ponselnya ke meja, lalu melangkah menuju kearah Dhilla yang masih membelakanginya. Saat Dhilla sudah dihadapannya, mata Abimanyu bergerak pelan memperhatikan tubuh gadis ayu itu dari belakang dan ia melangkah lebih dekat dan tangannya bergerak memeluk pinggang ramping milik Dhilla.Dhilla tersentak saat merasakan tangan kekar yang memeluk pinggangnya. Ia yang hendak memutar tubuhnya langsung ditahan oleh Abimanyu, “Ka

    Last Updated : 2021-11-16
  • Stupid Love With Crazy Bad Boy   Chapter 10

    WARNING 18++Dhilla membuka matanya, matanya mengerjab beberapa kali untuk menyesuaikan retinanya dengan cahaya ruangan. Sepertinya hari sudah siang, terlihat cahaya matahari yang menembus kaca jendela dihadapan Dhilla.Gadis ayu itu meregangkan ototnya yang terasa lelah. Matanya perlahan mengamati sekeliling. Di tengah silaunya cahaya matahari, Dhilla tidak melihat siapapun, dan kamar itu terlihat asing diingatannya, “Aku dimana?” Gumam Dhilla lirih.Merasakan tubuhnya yang terasa remuk, Dhilla memilih kembali meringkukan tubuhnya dan bergulung didalam selimut tebal nan halus berwarna putih itu. Otak dan nyawa yang belum sepenuhnya tersadar membuat Dhilla sedikit kesusahan mengingat kejadian semalam.“Abimanyu. Semalamkan aku pulang ke apartemant Abi.” Batin Dhilla yang mendadak panik. Ia langsung tersentak bangun, menyibak selimut yang menutupi tubuhnya.Telanjang bulat. Mata D

    Last Updated : 2021-11-20
  • Stupid Love With Crazy Bad Boy   Chapter 11

    Malu? Sangat malu, begitulah yang dirasakan Dhilla saat ini. Bagaimana tidak malu, jika saat dalam keadaan sepenuhnya telanjang berada dalam gendongan laki-laki. Dan yang hanya bisa Dhilla lakukan adalah menunduk, menghindari Abimanyu yang tidak lepas menatapnya.Abimanyu membuka pintu kaca dengan kakinya, membawa masuk Dhilla ke kamar mandi. Dhilla takjub dengan isi kamar mandi itu, begitu mewah. 1:12 jika dibandingkan dengan isi kamar mandi ditempat tinggalnya, 1 untuk kamar mandi ditempat tinggalnya dan 12 untuk kamar mandi Abimanyu. Terdapat wastafel dengan bentuk yang tidak biasa, toilet duduk, pancuran dengan dinding kaca, dan bathup berwarna putih berukuran besar.Abimanyu membawa Dhilla menuju bathup yang sudah diisi air penuh busa dipermukaannya, terlihat begitu menggoda untuk berendam disana. Dengan hati-hati Abimanyu mulai menurunkan tubuh Dhilla. Rasanya sangat hangat, membuat siapa saja ingin menenggelamkan tubuhnya, tidak terkecual

    Last Updated : 2021-11-23
  • Stupid Love With Crazy Bad Boy   Chapter 12

    Dhilla dan Abimanyu masuk ke dalam ruang komputer bersama. Suasana ruang komputer kali ini memang sedikit sepi, karena latihan ujian berbasis komputer dibagi menjadi tiga sesi. Sesi pertama pagi, sesi kedua siang, dan sesi ketiga sore hari. Dhilla mengikuti latihan ujian disesi terakhir, yang dimulai dari pukul 14.00 sampai pukul 16.00. Sedangkan Sabrina, sahabatnya itu mengikuti sesi ujian disesi kedua.Dhilla tetap saja duduk berada di kursi pojok belakang, karena memang nomor urut kelasnya terakhir. Sedangkan Abimanyu? Laki-laki itu sepertinya sudah memakai kekuasaannya untuk menempati tempat duduk di sampingnya Dhilla. Padahal, nomor absen Abimanyu ada di deretan atas dan seharusnya laki-laki itu mengikuti latihan ujian berbasis komputer disesi pertama.Tidak lama kemudian bel tanda ujian akan segera dimulai berbunyi, dan semua siswa siswi mulai sibuk menyiapkan perlengkapan ujian. Tidak terkecuali Dhilla, setelah semua keperluan ujian sud

    Last Updated : 2021-11-27

Latest chapter

  • Stupid Love With Crazy Bad Boy   END

    "Betapa indahnya menunggu jika hasil akhirnya adalah kamu."*****Warna putih tampak mendominasi dekorasi ballroom hotel bintang 5 milik Abimanyu. Dekorasi megah yang sudah terpasang megah menghiasi seisi ballroom yang luas itu. Tepat hari ini, hanya berselang 5 hari setelah pertemuan Dhilla dengan kedua orang tuanya yang memang sudah direncanakan Abimanyu sekaligus melamar perempuan pujaannya kemarin, akad nikah antara Abimanyu dan Dhilla akan diselenggarakan. Abimanyu sendiri tidak ingin kejadian beberapa hari yang lalu terulang sebelum mereka sah menjadi suami istri. Kejadian dimana dirinya dan Dhilla yang hampir tidak bisa menahan nafsu. Beruntung panggialan video dari kedua anaknya menghentikan aksi mereka.Akad nikah diputuskan untuk diadakan di hotel milik Abimanyu sendiri, memudahkan kerabat dari kedua keluarga yang hendak menginap yang tentu saja memang sengaja di sediakan pria itu. Dan saat ini, keluarga tampak sudah berkumpul di ballroom, dengan pakaian yang serba putih s

  • Stupid Love With Crazy Bad Boy   Chapter 80

    Hidup adalah tentang sesederhana pilihan yang harus kamu ambil agar bisa melanjutkan kehidupanmu. Semua orang seolah dituntut untuk mengambil keputusan di dalam hidup mereka. Dari sebuah hal yang sepele atau yang penting sekalipun. Saat memandang ke depan kamu seolah dihadapkan dengan berbagai pilihan yang menyebar, siap untuk kamu pilih. Pilihan-pilihan itu seolah memberikan waktu tenggang dan memaksamu segera menentukan apa yang kamu inginkan. Di bawah semua tekanan itu, kita akhirnya tidak bisa banyak berpikir saat memilih berbagai pilihan yang ada. Hal yang wajar bila karenanya kamu hampir tidak menyadari bila kehidupan terus berjalan. Keputusan penting atau sepele yang kamu ambil mampu mengubah kehidupanmu. Pilihan-pilihan yang membuatmu berdiri di titik sekarang, tempat dimana kamu melihat hidupmu berubah pesat karena pilihan yang dulu kamu ambil.Dhilla mendongak untuk menatap wajah menawan Abimanyu karena perbedaan tinggi badan mereka. Tatapan Abimanyu begitu intens sampai-sam

  • Stupid Love With Crazy Bad Boy   Chapter 79

    “Nafsu hanya bertahan sementara, karena ia pembosan dan tidak pernah puas, tapi keindahan hati seorang wanita adalah pendamai yang mengokohkan jiwa laki-laki.”*****Tiga orang di meja makan itu mendadak terbengong karena ucapan tiba-tiba Abimanyu. Sepertinya bukan hanya tiga orang saja, karena Akbar yang semula bermain ponsel pun ikut ternganga tidak percaya, tidak kalah ternganganya dari sang Kakak Dhilla. Dan Dhilla sendiri tahu bahwa Abimanyu akan menikahinya, tapi tidak secepat ini. Sementara kedua orang tua Dhilla justru saling tatap beberapa saat, lalu tersenyum penuh arti. Ternyata Abimanyu Dika Daryatma menepati janjinya delapan tahun lalu. Sepertinya mereka tidak akan salah menerima laki-laki itu sebagai suami untuk putri sulungnya.“Kamu..... masih waras, Bi?” tanya Dhilla akhirnya.“Lebih dari waras, Dhilla!” balas Abimanyu cepat dengan tangan yang semakin erat menggenggam tangan perempuan disampingnya. “Kamu...., sakit?” tanya Dhilla kembali.Laki-laki itu mendeng

  • Stupid Love With Crazy Bad Boy   Chapter 78

    “Kesempatan selalu datang, ketika kita tidak menyadarinya. Sebuah kebetulan konyol, berubah menjadi takdir yang terlalu dibesar-besarkan, seolah memang itulah kehidupan yang ingin kamu percayai. Jika ada beberapa takdir yang tidak bisa kamu hindari dan harus kamu jalani sebagai sebuah kewajiban. Pada akhirnya, kamu terjebak di dalam kebetulan yang menggiringmu pada apa yang kamu miliki hari ini. Kebetulan yang berakhir menjadi takdirmu,”*****Pukul 7 malam, Dhilla dan kedua anaknya sudah terlihat rapi pun begitu juga dengan Abimanyu. Mereka sudah bersiap untuk pergi makan malam. Ya, Abimanyu mengajak Dhilla beserta kedua anaknya untuk makan malam bersama di sebuah restoran mewah di pusat Kota Surabaya.Tidak membutuhkan waktu yang lama untuk sampai di restoran yang di tuju, kini mereka sudah tiba di depan restoran dengan bangunan yang sangat mewah. Saking mewahnya, Abit dan Nasywa yang belum pernah melihat rumah makan semewah itu sangat terpukau.“ Wahhhh keren banget,” ujar Abit ya

  • Stupid Love With Crazy Bad Boy   Chapter 77

    “ Cinta tidak selalu bersifat seumur hidup, tidak juga semua kisah cinta bisa menjadi abadi. Ada begitu banyak alasan pasangan berpisah, dari hal yang tidak masuk akal, hingga alasan klasik, namun setiap perpisahan akan meninggalkan luka yang begitu dalam. Ada yang melanjutkan hidup dan ada yang memutuskan bertindak implusif. Tidak ada yang pantas disalahkan dari sebuah perpisahan. Andai situasinya begitu sederhana, hingga tinggal mencari siapa yang salah dan semua bisa diselesaikan. Namun sayang, berpisah dan mengakhiri kisah cinta tidak hanya sekedar mencari pihak yang bersalah, masalah tervesarnya adalah apa kita bisa melupakan?”*****Berkali-kali Dhilla harus menghela napas panjang, jantungnya berdebar tidak menentu. Sesuai janji Abimanyu, hari ini laki-laki itu memboyong dirinya beserta kedua anak-anaknya menuju Surabaya. Laki-laki itu ingin mencari keberadaan orang tuanya, yang Abimanyu yakini masih berada di Surabaya.Tidak banyak bertanya serta tidak banyak bicara, Dhilla du

  • Stupid Love With Crazy Bad Boy   Chapter 76

    “Setiap pilihan selalu memiliki konsekuensi, kamu tidak mungkin bisa berharap bila pilihan yang kamu ambil selalu benar dan tidak memberikan rasa sakit maupun penyesalan bagi dirimu sendiri. Namun pada akhirnya kamu sadar, bila ada beberapa hal yang tidak mungkin bisa kamu dapatkan kembali ataupun diulang lagi. Yang telah usai tidak selamanya bisa kamu ubah,”*******Dua minggu setelah Nasywa pulang dari rumah sakit, Abimanyu kini pergi ke taman bermain. Tentu saja bersama dengan Dhilla dan kedua anaknya. Sesuai janji, setelah Nasywa keluar dari rumah sakit, mereka akan mengajak Nasywa dan Abit pergi ke taman bermain, sesuai keinginan gadis kecil itu sedari dulu.Khusus anak-anaknya, Abimanyu sengaja menyisikan waktu di akhir pekan yang seharusnya ia gunakan untuk beristirahat setelah enam hari penuh berkutat dengan pekerjaan. Begitupun dengan Dhilla, perempuan itu masih bekerja di Bima Persada Group sepagai staf legal, dan juga meluangkan waktu diakhir pekan.“Kak Abit, lihat deh!”

  • Stupid Love With Crazy Bad Boy   Chapter 75

    “Kata orang, saat kamu mencintai seseorang, maka tidak ada satu hal pun yang penting bagimu selain dirinya. Kamu menjadikannya sebagai pusat duniamu dan tidak ingin ada seorang pun yang membuatnya terluka. Kamu benci pada dirimu sendiri yang tidak mampu menjaga dan membuat orang yang kamu cintai tersakiti. Pada akhirnya, semua kehidupanmu adalah tentangnya. Satu-satunya alasanmu tetap hidup dan bersemangat menyambut hari adalah demi melihat tawanya,” ***** Abimanyu membuka pintu ruang rawat Nasywa, kemudian berjalan ke arah putrinya yang sedang menyantap makan malamnya dengan disuapi Dhilla, “Papa!” panggil Nasywa dengan mulut yang penuh dengan nasi. Dengan cepat, ia mengunyah makanannya, kemudian buru-buru menelannya, “Papa!” panggilnya lagi. Senyum lebar tersemat di bibir kecilnya yang mulai memerah kembali. Terlihat raut wajah terkejut dari Abimanyu. Biasanya gadis kecil itu akan memanggilnya Om, tapi kali ini gadis kecil itu memanggilnya ‘Papa’. Abimanya segera tersenyum semerin

  • Stupid Love With Crazy Bad Boy   Chapter 74

    Cinta bukanlah perasaan yang egois. Kamu menjadikannya nomor satu dan mengabaikan dirimu sendiri demi kebahagiaannya. Itulah yang orang sebut sebagai cinta yang sebenarnya. Cinta adalah tentang memberi, tanpa mengharap kembali. Kamu tidak pernah menginginkan balasan atas apa yang kamu berikan untuknya dan berharap bisa memberikan banyak lagi. Senyumnya adalah sesuatu yang membuatmu merasa begitu lengkap. Seperti, kamu tidak membutuhkan hal lain lagi di dunia ini. Semua adalah tentang dirinya, meski harus mengeluarkan jantungmu.Apa yang kuinginkan? Bukankah kamu sudah tahu, Anak? Berikan semua aset Daryatma Group, jika kamu tidak mau anakmu kenapa-napa,”“Tidak bole....., akkhh,” jerit Abit saat merasa benda tajam itu melukai lehernya. Menimbulkan rasa perih, meski tidak terlalu dalam. Kali ini, Abit benar-benar takut. Claudia itu iblis, atau mungkin jauh lebih dari itu.“Keparat! Jangan menyakitinya. Aku tidak akan memberikannya jika kamu melukainya lagi,”Tawa Claudia terdengar, beg

  • Stupid Love With Crazy Bad Boy   Chapter 73

    Yang membuat seseorang tidak mampu melangkah maju ke depan adalah kenangan. Apa yang pernah dilalui bersama, membuatmu terjebak di dalam dimensi waktu yang tidak bisa disentuh oleh siapa pun. Segala kenangan itu menyatu dan memporak porandakan hati. Kamu merasa begitu kesepian dan juga hampa, hal itu yang membuatmu tidak bisa pergi.Abimanyu menatap rumah mewah dari dalam mobil, dengan serius. Tempat tinggal Claudia, wanita yang menjadi dalang dari segala kemalangan yang menimpa anak-anaknya. Ternyata Claudia masih memiliki rumah seperti itu, meski dulu tidak banyak harta yang Papanya berikan setelah bercerai untuk wanita ituDi samping Abimanyu ada Stevie dan bodyguardnya duduk di depan di samping sopir yang mengemudikan mobil. Ia juga membawa beberapa anak buahnya untuk langsung menyebar dan membereskan orang yang berjaga. Matanya mengawasi rumah itu dari jarak yang cukup jauh. Ia memastikan anak buahnya melakukan tugas dengan benar, dan melumpuhkan mereka tanpa suara.“Anda akan ke

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status