"Kau! Bawa aku ke tempatnya!" Kai meneriaki Penatua Ketiga, lalu menyeretnya pergi tanpa meminta persetujuan dari Penatua Ketiga.Penatua Ketiga mengerang saat Kai menyeret kerah lehernya, namun ia tetap memberitahu Kai jalannya. Tibalah Kai di depan sebuah rumah yang bisa dikatakan seperti Istana, itu sangat besar dengan dua pintu raksasa sebagai pintu utama. Kai menendang pintu itu terbuka lalu masuk melewati aula sesuai dengan intruksi dari Penatua Ketiga.Kai tiba di depan Altar Besar yang kemudian ia hancurkan atas petunjuk Penatua Ketiga. Tangga menuju bawah terlihat di balik altar itu, Kai lalu masuk ke dalam sambil terus menyeret Penatua Ketiga. Di bawah terdengar suara tangisan menggema sepanjang lorong hingga sebuah ruangan besar seperti aula dengan belasan penjara berjeruji besi. Di dalam penjara, Kai melihat puluhan hingga ratusan gadis penuh sesak, tidak ada yang bisa tidur, mereka hanya bisa duduk dengan lutut ditekuk. Bau menyengat tercium saat Kai mendapati banyak dari
Kai berlari dengan tergesa, lalu tiba di samping Bai Xia yang terbaring lemah di ranjang batu, kedua tangannya diikat oleh Rantai Energi.Pa!Rantai Energi seketika pecah berkeping-keping saat Kai mencengkramnya dengan amarah, Energi Yin yang terakumulasi di dalam rantai mengamuk dan menabrak Kai. Kai hanya melambaikan tangannya dan Energi Darah menghancurkan Energi Yin seketika. Kai lalu berlanjut ke rantai lainnya dan memecahkannya. Ia lalu membelai lembut pipi Bai Xia. Merasakan Energi Kehidupan masih ada, Kai bernafas lega."Bertahanlah Xia'er, kakak akan mengeluarkanmu dari sini..." Kai tiba-tiba mengerutkan dahinya saat merasakan tubuh Bai Xia sudah dimasuki oleh Energi Yin, membuat dirinya berada pada tingkat Wolf Soul Late-Stage."Apa yang membuat Xia'er memiliki tingkat kultivasi dengan Energi Yin?" Kai melihat sekeliling. Ia baru saja mengerti saat melihat ke atas. Ada Akar Roh Energi Yin, harta karun yang sangat langka, memiliki energi yin yang murni dan digunakan sebagai Ak
Kai hanya diam, ia tidak menjawab, ia kemudian melesat maju mengalirkan tekanan darah ke titik tertinggi. Pergerakan menyerang Kai adalah jawaban untuk Patriark Sekte Setan Yin. Kai meraung dan mengepalkan tinju kanannya. "Kumpulkan!"Belasan tetes Esensi Darah keluar dari Lautan Darah dan mengelilingi tinju kanan Kai sebelum menyatu menjadi Sarung Tangan Darah. Kekuatan Energi Darah yang sangat kental membawa momentum tak terbantahkan pada tinju Kai. Kai berteriak sebelum meninju dengan tegasnya ke arah Patriark Sekte Setan Yin.Kedua pupil Patriark Sekte Setan Yin membesar, ia tidak menyangka bahwa Kai akan menyerang dengan gerakan secepat itu, ia lalu merespon dengan mengambil sikap sebelum membanjiri tinju kanannya dengan Energi Yin dan meninju ke depan.BAM!!Ledakan dahsyat tercipta, energi di sekitar mengamuk menyebabkan badai di udara dengan campuran warna merah darah dan ungu. Keduanya dipaksa mundur beberapa langkah sambil meggerus ubin-ubin di tanah. Kai mengambil sikap supe
"Jangan banyak bicara, buat perubahanmu!" Kai menyeka darah di sudut bibirnya, ia lalu memasang kuda-kuda, kali ini ia akan berada di posisi bertahan."Bertahan atau menyerang sama saja! Kau bukan tandinganku!" Patriark Setan Yin meraung di atas paru-parunya. Ia menepuk kedua tangannya dan gas ungu keluar dari setiap telapak tangan. Ia lalu membuat Mantra Tangan, seiring dengan itu, gas-gas ungu disuntikkan dengan Energi Yin Murni sebelum berubah menjadi delapan bilah ilusi pedang yin.Delapan Pedang Ilusi Yin berukuran raksasa itu bergerak melesat dengan kecepatan tinggi, bersiul di udara, memberikan aura yang mengancam dan dikelilingi benang energi ungu.Melihat serangan penuh Heavenly Soul Late-Stage, Kai tidak berani mengabaikan, ia meraung ke udara dan memutar Energi Darahnya ke titik puncak sebelum mengalirkannya ke lengan kanan. Lengan kanan Kai terkepal, menghasilkan suara dentuman yang membawa momentum dahsyat. Belasan Tetes Esensi Darah bergetar saat itu terbang di udara sebe
Kai mengatur momentumnya, ia bernafas perlahan dan menutup matanya. Saat kedua matanya tersentak terbuka Aura Tempering Tubuhnya perlahan meningkat, Energi Darah berkecamuk di udara, pusaran benang-benang darah mengelilingi tubuh Kai.Merasakan Aura yang berasal dari tubuh Kai meningkat, Patriark Sekte Setan Yin mencibir. "Bocah yang keras kepala! Kau adalah orang yang paling menjengkelkan di dunia ini! Jika kau meminta kematian, maka jadilah itu!"Patriark Sekte Setan Yin mempercepat mantra tangannya. Kabut Ungu berkumpul menjadi satu sebelum perlahan-lahan membentuk struktur tulang yang menyatu menjadi sosok tengkorak yang berdiri tegak setinggi delapan meter, dua pedang panjang muncul di setiap tangannya, itu meraung dan menghasilkan gemuruh yang menghancurkan langit-langit aula. Kedua matanya memancarkan aura berwarna ungu tua yang mengerikan, mulutnya terbuka lebar dengan rahang yang sangat kokoh. Itu menatap Kai dengan kebencian.Melihat Ilusi Tengkorak Yin Raksasa di hadapannya
Dentum!Bunyi dentuman terdengar saat tekanan yang dihasilkan dari Teknik Lima Langkah Naga Azure milik Kai dihempaskan oleh Tengkorak Setan Yin, setelah Tengkorak Setan Yin mendapatkan energi tambahan untuk bisa melawan tekanan yang diberi oleh Kai. Tengkorak Setan Yin berdiri tegak, menatap Kai dengan penuh kebencian sebelum kembali mengayunkan kedua pedangnya. Itu mengarah cepat ke arah Kai membawa bayangan tebasan pedang berwarna ungu di belakangnya.Naga Darah meraung saat mendapatkan perintah dari Kai. Itu segera bergerak dan melilit lengan kanan Kai, lalu belasan Esensi Darah juga meninggalkan luka tebasan di perut kanan Kai dan melapisi tinju Kai. Kai melangkahkan kaki kanannya ke depan dan dengan tegas menghentakkan tinjunya ke depan seraya berteriak. "Tinju Pembunuh Dewa!"Energi yang dihempaskan oleh Tinju Pembunuh Dewa mengamuk dan menghancurkan apa saja yang dilewatinya. Kekuatan dahsyat yang terkandung dalam tinju itu dua kali lipat lebih kuat dari sebelumnya, sebab dikom
Kai mengedarkan Akal Spritualnya yang tersisa dan melihat ke dalam jantungnya, Lautan Darah sudah tidak ada lagi di sana, hanya terlihat Genangan Darah yang kecil dan itu adalah darah dari Patriark Sekte Setan Yin yang baru saja Kai kumpulkan. Di atas Genangan Darah terlihat Delapan Tetes Esensi Darah berputar-putar di udara. Kai menggelengkan kepalanya melihat ini. "Bajingan Tua itu memiliki jumlah Esensi Darah yang cukup banyak, ia pasti sudah menghabiskan banyak Sumber Daya untuk membentuknya, sedikit keberuntungan untukku."Di atas Genangan Darah kecil itu, terlihat sosok yang hanya berukuran seperti seuntai pita. Melihat sosok itu, Kai tertawa kecil. "Syukurlah dirimu masih selamat, walaupun ukuranmu ratusan kali menurun, tapi itu sudah baik, daripada harus membentuk ulang dirimu."Naga Darah terlihat sangat lemah, itu menatap ke atas sebentar sebelum kembali meringkuk di atas Genangan Darah. Kai menembakkan Lima Tetes Esensi Darah pada Naga Darah, itu membuatnya bersemangat dan s
Kai menuntun Bai Xia untuk berjalan, sebab kedua kakinya masih sulit untuk digerakkan. Bai Xia berhenti sejenak sebelum melihat ke arah gadis-gadis lainnya yang masih terbaring, ada jejak keprihatinan di matanya, sebab mereka melalui masa-masa suram bersama. "Bagaimana dengan mereka Han Gege?"Kai tersenyum sebelum menjawab. "Tenanglah, aku akan mengurus mereka nanti, ada yang harus kita lakukan terlebih dahulu." Kai perlahan-lahan menuntun Bai Xia menaiki tangga. Ia mengeluarkan satu tetes Esensi Darah yang kemudian melesat ke arah rantai-rantai Energi Yin yang membelenggu belasan gadis itu.Sesampainya di ruangan selanjutnya. Para gadis yang sebelumnya mengabaikan Kai, kini terlihat jejak penasaran pada tatapan mereka. Mengapa Kai bisa keluar dari tempat itu hidup-hidup?Seketika, harapan muncul di hati para gadis-gadis itu, mereka berdiri sebelum mendekati jeruji besi dan melihat ke arah Kai dan Bai Xia. Kai melepaskan tangannya dari bahu Bai Xia sebelum melambaikan tangannya dan me