Kai segera masuk ke dalam rumah. Seluruh rumah bergetar akibat tekanan dari aura Kai. Setelah beberapa saat mencari, Kai tidak menemukan siapapun, ia berteriak dan Energi Darahnya meledak keluar hingga menghancurkan rumah itu berkeping-keping. Kai lalu berjalan keluar, ia mencoba untuk menenangkan dirinya, sebab jika Energi Darahnya meledak lebih banyak, kemungkinan desa itu akan hancur dan rata dengan tanah.Saat Kai sedang mencoba menjernihkan pikirannya, seorang pria tua mendatanginya, ia melihat rumah yang kokoh itu dengan mudahnya hancur, tubuhnya bergetar dan berbicara pada Kai dengan nada bergetar. "Tu-tuan Bai... Ne-nenekmu... A-ada dirumahku..."Kai mengenal pria itu, ia adalah Kepala Desa dan ia menarik auranya agar tekanan energinya tidak membahayakan kepala desa. "Bawa aku ke sana."Kepala Desa mengangguk dengan cepat. "I-ikut aku..."Kai mengikuti Kepala Desa dan memasuki rumah Kepala Desa itu, ia menemukan neneknya terbaring lemah di salah satu kamar. Neneknya terlihat se
"Beritahu aku Jalannya! Aku akan menggambar Lautan Darah di sekte itu segera!" Kedua mata Kai berkilat, jejak Niat membunuh tidak bisa terlepas dari kedua bola matanya.Meskipun Xifan tahu Kai bukanlah Seseorang yang gegabah, namun ia tidak yakin bahwa Kai berani menyerang Sekte Cabang sendirian, tetapi setelah merasakan Amarah dan Niat Membunuh Kai, ia tahu, bahwa Kai tidaklah main-main."Lebih cepat! Dan beritahu aku mengenai situasi Sekte ini." Meskipun Kai dikuasai amarah, ia masih harus mengetahui lawannya, ia bukanlah orang yang bertindak tanpa kepastian.Xifan berlari dengan kecepatan tertingginya, ia mencoba secepat mungkin agar tidak menyinggung Kai yang sedang dikuasai amarah. "Sekte Cabang Lembah Hitam yang terdekat berada di wilayah yang sebelumnya milik Sekte Pedang Emas yang kini telah berganti nama menjadi Sekte Setan Yin, mereka menganut jalur kultivasi sesat, yaitu dengan cara memperkosa gadis-gadis perawan dan menyerap Yin Murni mereka serta mereka juga saling Bercoco
"Siapa?!" Mendengar keributan di depan gerbang utama Sekte, para murid bergegas keluar dan melihat apa yang menjadi penyebabnya. Murid-murid yang berada dekat dengan Gerbang Utama Sekte adalah murid-murid dari Sekte Luar.Sekte Setan Yin sama halnya dengan sekte -sekte lainnya, mereka memiliki Murid Luar, Murid Dalam dan Murid Inti. Murid Luar biasanya adalah murid-murid yang tergolong lemah dan tidak terlalu diperlukan kecuali mereka adalah seorang jenius. Rata-rata Murid Luar memiliki tingkat Wolf Soul hingga Tiger Soul. Murid Luar secara otomatis menjadi Murid Dalam ketika mereka memasuki tingkat Dragon Soul, sedangkan Murid Inti adalah murid-murid yang jenius, mampu berada pada ranah Dragon Soul Mid hingga Late-Stage pada usia yang muda dan secara langsung dibimbing oleh Tetua Inti maupun Patriark Sekte sekaligus.Kai saat ini berada pada bagian dari Sekte Luar. Murid-murid Sekte Luar berbondong-bondong berlari ke arah Gerbang Utama saat mendengar adanya keributan. Seorang murid lu
Setelah Kai berkata, Esensi Darah itu melesat dengan kecepatan yang sangat tinggi dan dengan mudahnya menembus tubuh-tubuh Murid Luar. Murid-murid itu seketika tewas di tempat. Setiap Murid yang tewas akan mengeluarkan Gumpalan Darah dari tubuhnya sebelum Gumpalan Darah itu ikut bergerak mengikuti Esensi Darah dan menyerang ke arah Murid Luar lainnya yang telah dikunci oleh Kai.Teriakan demi teriakan sengsara terdengar saat Esensi Darah dan gumpalan-gumpalan darah itu membunuh para Murid Luar dan jumlah gumpalan darah yang terkumpul semakin banyak. Naga Darah meraung gembira, saat merasakan banyaknya jumlah genangan darah yang dikumpulkan oleh Kai. Teknik yang baru saja Kai gunakan adalah Teknik Tertinggi dari Lautan Naga Darah."Sungguh abnormal! Sangat kejam!" Wigen merinding melihat teknik Kai yang baru saja ia gunakan, ia merasa Kai terlalu kejam, ia mengendalikan Esensi Darah yang membawa gumpalan-gumpalan darah itu untuk membunuh dengan wajah yang dingin tanpa ekspresi.Esensi D
Area sekitar Gerbang Utama mendadak sepi. Kai melanjutkan jalan pembantaiannya lebih ke dalam, kini ia melewati tenda-tenda para Tetua Sekte Luar. Kai berjalan di antara dua tenda yang cukup besar. Kai bisa mendengar suara desahan seorang wanita disertai rintihan seorang pria. Suara-suara erotis itu mengganggu pendengaran Kai.HA!Kai menyapu tinjunya dan mengirimkan badai energi darah yang segera menerbangkan tenda itu, terlihat sepasang pria dan wanita tengah bercocok tanam tanpa sehelai pakaian pun, keringat membasahi tubuh mereka. Keduanya tersentak dan buru-buru memisahkan tubuh mereka yang sebelumnya menyatu."Bajingan! Siapakau?! Beraninya kau mengganggu kesenanganku? Mencari kematian!" Pria yang merupakan salah satu Penatua Sekte Luar dengan tingkat Dragon Soul First-Stage meraung marah dan menyerang Kai dengan lapisan Energi Berwarna ungu di tinjunya.Kai menatap pria itu dengan jijik sebelum menggenggam tangan pria itu di pergelangan tangan dengan mudahnya. Kedua pupil pria i
Kai tiba di Lapangan Latihan Tempur para Murid Dalam, di hadapannya sudah ada puluhan Murid Dalam yang menatap Kai dengan jijik, mereka menganggap Kai hanyalah orang gila yang mencari kematian.Salah satu Murid Dalam Sekte Setan Yin yang memiliki kultivasi di ranah Dragon Soul First-Stage maju menghadang jalan Kai. Murid dengan rambut seperti landak itu terkenal suka pamer dan merasa kuat, ia yang pertama mencoba menghadapi Kai untuk mendapatkan kredit di mata para Murid Luar."Hey, bajingan kecil! Beraninya sampah sepertimu membuat kerusuhan? Aku akan mengajarimu apa itu sopan santun!" Murid itu dengan percaya diri berjalan ke arah Kai dan melayangkan tinjunya ke wajah Kai.Para Murid Luar yang sudah melihat kekuatan Kai hanya bisa menghela nafas kasar melihat kebodohan pria berambut landak itu. Benar saja, Kai menangkap tinju pemuda itu dengan mudahnya dan menarik tangan pemuda itu hingga terlepas dari tubuhnya. Pemuda itu berteriak kesakitan. Ia sampai menangis dan berguling-guling
Ratusan orang yang menyerang secara bersamaan tidak membuat Kai dalam posisi bertahan, melainkan sebaliknya, Kai bergerak seperti bayangan yang keluar masuk ke dalam kerumunan. Para Murid Dalam bahkan tidak sanggup mengikuti pergerakan Kai, setiap serangan yang mereka lemparkan, Kai akan dengan mudahnya menghindar, lalu mengayunkan Muramasa Sword untuk bergerak membantai.Sepuluh, dua puluh, tiga puluh orang tewas dengan sayatan rapi di leher mereka. Mayat-mayat tanpa kepala itu jadi tontonan bagi para Murid Luar yang bergidik ngeri melihat Kai seperti seorang Dewa Kematian. Tak ada satu murid pun yang berhasil mengenai Kai, berkat aliran darah yang tinggi membuat kecepatannya berkali-kali lipat dan ditambah Teknik Teratai Biru membuat ia tidak terkalahkan.Entah siapa yang memulai terlebih dahulu, namun satu per satu Murid Dalam mundur dan tidak lagi menyerang Kai, salah satu murid yang berada di dekat Kai membuang senjatanya. "Di-dia bukan manusia... Aku menyerah!" Pria itu berbalik
"Hentikan! Bajingan kecil! Beraninya kau!" Ketujuh Penatua Dalam yang tersisa meraung di atas paru-parunya melihat murid-murid kebanggaan mereka tewas mengenaskan. Meskipun mereka merasa takut pada Kai, tetapi kemarahan mereka membuat akal sehatnya tidak bisa menahan."Kita bertujuh! Mari kita serang dia secara bersamaan, gunakan seluruh kekuatanmu!" Salah seorang Penatua Dalam meraung. Kata-katanya membuat keenam penatua lainnya mengangguk lalu mengatur formasi mengepung Kai."Tengkorak Setan Yin!" Bayangan tengkorak berwarna ungu dengan dua tanduk setan muncul di atas setiap kepala Penatua Sekte Dalam dengan ukuran tiga kali lipat dari tubuhnya. Kepala tengkorak terlihat ganas dengan mata kosongnya.Huuuu!Keetujuh Bayangan Tengkorak membuka mulutnya dan melesat ke arah Kai. Kai mendengus dingin sebelum mengambil kuda-kuda dan mengayunkan pedangnya. "Pedang Ilusi! Pembelah Langit!"Gelombang Pedang berwarna merah darah dengan kekuatan Qi Darah terbang di sekeliling Kai dan menembus s