Saat Pil Energi Transformasi Soul memasuki tubuh Kai, ledakan Energi yang setara dengan energi Divine Soul memenuhi tubuh Kai. Kai tidak melawan, ia membiarkan Energi yang masuk dalam bentuk Energi Kematian serta Esensi Qi Divine Soul ke dalam tubuhnya. Setelah ledakan Energi yang mengalir melalui setiap meridian yang ada di dalam tubuh Kai, ada asap berwarna hitam yang keluar dari dalam butir pil yang langsung bergerak menuju Alam Batin Kai.Kai mengetahui hal ini, namun ia tidak bisa melawannya, sebab ia sudah memiliki perjanjian dengan Momok Yin. Asap Hitam itu berhasil memasuki Alam Batin Kai yang terlihat seperti ruang kosong dengan lantai yang putih. Asap Hitam itu kemudian mulai menyebarkan Energi Spritualnya dan perlahan-lahan menutupi Alam Batin Kai.Melihat sedikit kesadarannya telah memasuki Alam Batin Kai, Momok Yin itu tertawa, kini tidak sulit baginya untuk memasuki tubuh Kai. Momok Yin itu juga berubah menjadi Asap Hitam. "Segel dirimu terlebih dahulu!"Kai mengangguk,
"Si-siapa kau..." Suara Momok Yin itu mulai bergetar saat ia melihat Wigen dengan mudahnya menghancurkan serangan terkuatnya. Momok Yin itu mengedarkan seluruh Nafsu Membunuhnya untuk menekan Wigen dan mencoba untuk menahannya, sebelum ia berbalik dan berlari cepat, mencoba untuk keluar dari Alam Batin Kai, namun yang ia temui hanya dinding transparan. Ia mencoba untuk menembus dinding itu, namun gagal dalam usahanya.Wigen tersenyum kejam, seluruh Nafsu Membunuh yang diarahkan padanya bahkan tidak bisa menyentuhnya. "Mencoba menyerang ku dengan Energi Kematian dan Nafsu Membunuh? Aku adalah Malaikat Maut! Hal-hal seperti itu tidak berguna padaku!" Wigen melesat cepat ia mengayunkan sabitnya. Energi Tebasan berwarna abu-abu melesat ke arah Momok Yin itu. Tenggorokan Momok Yin tercekat, ia tahu bahwa ia akan berakhir di sini. Tetapi saat Energi Tebasan itu hampir menyentuhnya, itu menghilang seketika.Wigen menggelengkan kepalanya. "Tidak-tidak, kau tidak bisa mati dengan mudah."Sabit
Kai memang berniat membagi Sumur darah itu bersama Xuan, namun melihat Xuan datang sendiri tanpa sempat menunjukkan kewibawaannya, Kai mengerutkan keningnya, tetapi akhirnya hanya bisa menghela nafas. "Mari kita masuk!"Kai dan Xuan segera memasuki sumur yang tidak terlalu dalam itu, keduanya muat saat berada di dalam sumur dan hanya menyisakan sedikit ruang lagi. Kai mengambil posisi bermeditasi, sedangkan Xuan mulai tampak mengeram. Keduanya sama-sama menyerap Energi Darah yang ada di dalam Sumur Darah itu.Energi Darah yang ada di dalam Sumur itu memang tidak lengkap dan sudah terlalu lama dimakan waktu, namun kekuatannya masih tinggi untuk bisa dikonsumsi oleh Kai dan Xuan. Mereka berdua bagaikan pusaran yang dengan cepat menghisap seluruh Energi Darah di sana dan hanya dalam waktu satu hari, keduanya sudah membuat sumur itu kering.Kai naik tingkat dalam Kultivasi Tempering Tubuhnya yang kini berada pada Setengah Langkah Divine Soul, sedangkan Xuan tidak ada ubahnya, hanya tubuhn
Xuan tidak lagi bertanya, ia merasa bersemangat saat mendengar tentang Kesengsaraan Surgawi, ia dengan suka rela mengeluarkan Gumpalan Darah berisi Esensi Darah Garis Keturunannya dan memberikannya pada Kai. "Aku hanya bisa memberimu segini, jika kau meminta lebih, maka lupakan!"Kai dengan senang hati mengambil Gumpalan Darah itu, jika Darah Xuan memang memiliki Garis Keturunan Tertinggi, maka satu Gumpalan Darah saja sudah cukup bagi Kai untuk langsung naik menuju Divine Soul. Kai memutar-mutar Gumpalan Darah Xuan sebelum menelannya dengan semangat, lalu duduk bersila untuk menyerap Esensi Darah Xuan. Xuan di sisi lain tersenyum licik ke arah Kai.Naga Darah yang sedang tertidur pulas setelah menyerap cukup banyak darah sebelumnya tiba-tiba membuka lebar kedua matanya dan dengan cepat terbang ke atas Lautan Darah saat merasakan Esensi Darah Xuan memasuki tubuh Kai. Naga Darah mengaum keras, Kai baru kali ini melihat Naga Darah panik.Naga Darah mengendalikan Lautan Darah untuk membe
Kai dan Xuan memantapkan kondisi tubuhnya saat baut-baut petir mulai kembali berkumpul menjadi satu Petir Raksasa yang lebih besar dari sebelumnya.BLAAARR!!Sambaran petir yang sangat dahsyat kembali melesat turun dari langit menuju tempat Kai berada. Kai menggertakkan giginya dan menutup matanya.BOOM!Ledakan dahsyat kembali tercipta saat baut petir raksasa menghantam tanah dan seketika menghancurkan setengah area pemakaman. Kai dan Xuan dibenamkan ke dalam tanah dengan kondisi tubuh yang berasap. Kulit di tubuh Kai terbakar sempurna hingga membuat luka bakar yang sangat serius, namun dengan kondisi yang begitu parah dan darah yang keluar dari sudut bibirnya, Kai justru tertawa setelahnya. "Hanya ini yang bisa kau berikan? Wahai sang Kehendak Surga... Kau bercanda?"Xuan yang kehilangan seluruh bulunya dan tampak seperti ayam potong ikut tertawa sebelum berdiri dan menatap langit. "Bahkan kentut leluhurku lebih dahsyat dari ini!"Kai dan Xuan merasakan dampak yang sangat luar biasa
Kai dan Xuan masih terbaring tanpa daya, mereka hanya menggunakan sisa energi yang ada untuk tertawa. Ikatan keduanya mulai terjalin lebih erat setelah melewati beberapa pertarungan dan situasi sulit bersama-sama.Tubuh Kai mulai beregenerasi, kali ini lebih cepat dari sebelumnya, sebab saat memasuki Divine Soul, regenerasi Tempering Tubuh akan jauh lebih cepat. Sama dengan Kai, Xuan yang juga memiliki tubuh yang abnormal mulai beregenerasi. Kulit dan daging yang hangus mulai luntur dan berganti dengan jaringan-jaringan yang baru sebelum kembali membentuk daging, otot dan kulit. Kecepatan penyembuhan keduanya tidak jauh berbeda.Sesaat setelah Petir Surgawi menghilang, ratusan Binatang Buas dari dalam goa maupun dari udara berdatangan setelah tertarik oleh kekuatan Petir Surgawi yang sangat kuat. Binatang Buas sangat peka terhadap energi yang kuat hingga mereka tertarik menuju area itu. Saat merasakan tidak ada lagi Energi Kematian di tempat itu, binatang buas yang sebelumnya tidak me
Sesaat setelah Kai meninggalkan lokasi Makam Kuno, belasan Kapal Terbang muncul di ujung cakrawala dan bergerak tepat ke arah Makam. Iblis Mata Delapan yang masih tertegun melihat Kai yang pergi begitu saja akhirnya tersadar, ia melihat ke arah rombongan Kapal Perang sebelum mendengus kesal. "Manusia menjijikkan."Iblis Mata Delapan berbalik dan kembali memasuki goa bersama dengan kelompoknya. Sepeninggalan Iblis Mata Delapan, belasan Kapal Terbang tiba tepat di atas Makam Kuno. Salah satu pria setengah baya dengan jubah abu-abu yang tak lain adalah Ning Tiekun memimpin armada itu. "Sepertinya Petir Kesengsaraan Surgawi jatuh di sini...""Apa yang membuat petir Kesengsaraan Surgawi muncul?" Pria dengan kipas di tangannya yang tak lain adalah Lin Fan bertanya."Mungkinkah ada pakar ahli bela diri senior yang menembus Immortal Soul di sini?" Meng Feixue yang juga ikut menyuarakan pendapatnya.Ning Tiekun menggelengkan kepalanya. "Tidak... Tidak mungkin ada Immortal Soul di sini, sebab b
Melihat seorang pria dengan kedua sayap berwarna darah di punggungnya, Bai Xia meneteskan air mata dan tersenyum tipis sebelum tubuhnya jatuh ke tanah dan tak sadarkan diri, ia merasa sudah tidak lagi sanggup untuk menahan kesadarannya, sedangkan Nenek Hua dan Wang Xifan sudah lama tergeletak dengan kondisi tak sadarkan diri.Melihat kondisi Bai Xia dan Nenek Hua yang sangat memprihatinkan serta Wang Xifan yang tidak lagi bergerak dengan wajah penuh dengan darah, membuat emosi Kai memuncak. Nafsu Membunuh yang sangat kental keluar dari Jiwa Sejatinya, kedua Pakar Holy Soul itu terdiam di tempatnya, mereka bahkan kesulitan bernafas saat ditekan oleh Nafsu Membunuh Kai. Hasil membunuh jutaan musuh di kehidupan sebelumnya membuat Nafsu Membunuh dalam Jiwa aslinya sangat kental dan itu bisa keluar akibat perasaan mendendam yang ia rasakan.Kai mengepakkan sayapnya dengan tegas ia langsung mendarat tepat di hadapan Pria Bertanduk Kerbau dan memegang kepalanya dengan tangan kanan dan tangan