Kai melihat ke arah Xuan. "Aku akan kembali berlatih, namun kali ini, aku tidak melakukan latihan tertutup melainkan membuat pil. Kau bisa bebas pergi kemanapun kau mau dan aku akan memberikanmu beberapa pil saat sudah siap."Di sisi lain, Kai tidak pelit terhadap Xuan, ia tahu, Xuan adalah tipe Binatang Buas yang memerlukan sumber Energi Darah, sama seperti dirinya, sehingga jika Xuan menjadi lebih kuat, dirinya akan benar-benar bisa menjadi umpan meriam yang baik.Mendengar tawaran Kai, Xuan tampak bahagia. "Mengikuti Bajingan ini ternyata ada gunanya." Xuan terkekeh sebelum pergi meninggalkan Kai, ia adalah jenis mahluk yang tidak bisa diam di satu tempat dan lebih menyukai petualangan.Kai menggelengkan kepalanya sebelum kembali membuat lubang di celah tebing. Ia kali ini membuat ruangan yang cocok untuk meramu pil, dengan meja batu di tengah-tengah serta tempat meletakkan tungku. Tidak lupa Kai juga membuat Formasi Array untuk menahan Api Inti Bumi agar tidak keluar dan dirasakan
Setelah menghabiskan seluruh Pil Penambah Vitalitas Darah, Kai melanjutkan langkah selanjutnya, ia meramu Pil dengan mencampurkanya bersama Darah Hong Mogui yang tersisa. Darah Hong Mogui ini memiliki jumlah Vitalitas Darah yang sangat tinggi."Pil Esensi Darah... Langkah terakhir..." Kai menyempurnakan Pil Esensi Darah yang jumlahnya juga sama. Kai sudah kehabisan bahan pil, untungnya, tidak ada satu pun bahan yang terbuang sia-sia. Kemampuan Alkemis Kai dan pengendalian Akal Spritualnya membuat ia dengan mudah meramu pil, apalagi sebelumnya ia sudah memikirkan matang-matang setiap resep pil kala ia berada di Gunung Serangga.Kai membagi Pil itu bersama Xuan. Kai mendapatkan tujuh puluh persen dan Xuan mendapatkan sisanya. Duo Pemuda dan Ayam ini kembali mengkonsumsi pil dan bermeditasi. Xuan kini memandang Kai secara berbeda, awalnya ia mengira Kai hanya akan meramu pil yang tidak berguna, namun ia salah besar, Kai justru membuat pil yang berkhasiat tinggi dan yang paling penting, p
Xuan membuka matanya, ada aura yang berbeda terpancar dari tubuhnya, namun seketika menghilang dalam hitungan detik. Kai sampai terkejut saat merasakan aura itu, namun karena perasaan itu hanya terjadi sepersekian detik, Kai mengira bahwa itu adalah halusinasinya."Bagaimana? Apakah kau menyesal menjadi budakku?" Kai tertawa menggoda pada Xuan."Bajingan ini... Itu hanya pil yang tidak berguna bagi tubuhku, kau lihat, tidak ada yang berubah, pil mu hanyalah sampah." Xuan berbicara dengan nada angkuhnya."Ya sudah kalau begitu, aku tidak akan memberikanmu pil lagi, sebab pil buatan ku hanya pil sampah..." Kai tersenyum licik.Xuan terbatuk. "Tidak, bukan begitu... Aku menghargai usahamu, aku akan tetap memakannya, karena aku adalah makhluk yang bijaksana."Melihat tingkah Xuan yang masih mempertahankan ego nya, Kai terkekeh pelan sebelum menggelengkan kepalanya. "Aku akan memasuki Lembah Misterius, apa kau ingin ikut?"Xuan tampak menimbang. "Lembah Misterius? Tempat Momok Yin berasal?
Kai menginjakkan kakinya tepat di atas kepala Kelabang Raksasa. Kai kini adalah manusia terkuat di bawah Divine Soul tidak sulit baginya untuk mengurus Kelabang Raksasa itu. Kepala Kelabang Raksasa segera terhempas ke tanah dan kedua capitnya segera terbuka membuat Xuan terlepas dari cengkramannya.Xuan dengan amarah yang mendidih melompat ke atas kepala kelabang raksasa tepat di depan Kai. Ia mengeluarkan cakarnya dan mencengkram keras kepala kelabang itu, lalu mematuknya dengan geram.Kai melompat turun dari Kepala Kelabang Raksasa dan terus berjalan menyusuri celah gunung, ia tahu kini kelabang raksasa itu yang menghadapi masalah. Xuan tidak akan melepaskannya hingga Kelabang Raksasa itu mati dan juga Kai juga tidak khawatir dengan keselamatan Xuan yang bahkan Iblis Mata Delapan tidak bisa menyakiti nya.Kelabang Raksasa memekik dengan suara yang menyedihkan saat kepalanya terus dipatuk sedikit demi sedikit hingga menampakkan daging, lalu terus dipatuk hingga otaknya, bisa dibayang
Kau meraung di atas paru-parunya sambil mengayunkan Muramasa Sword tepat ke arah salah satu Binatang Buas berbentuk Cacing Raksasa, ia tidak segan-segan mengalirkan cukup banyak Energi Darah dalam serangannya untuk mempercepat pembunuhan sebelum beralih ke Binatang Buas lainnya.Seratus Pedang Terbang menusuk secara bersamaan ke salah satu Binatang Buas sebelum bergerak kembali menuju musuh lainnya. Hong Mogui memimpin pasukan Arwah untuk menghajar setiap Momok Yin yang datang. Momok Yin yang datang tampak lebih kuat dari sebelumnya, itu bisa menahan ratusan Tentara Arwah milik Kai meski akhirnya mereka tetap kalah dalam jumlah.Kai memusatkan seluruh kekuatannya, mulai dari Tempering Tubuh, Akal Spritualnya, serta Esensi Qi, semuanya berperan dalam pembunuhan masal ini. Darah dari berbagai warna terciprat ke segala arah, mewarnai dinding goa serta menggenangi permukaan tanah.Keadaan di dalam goa sangat kacau, setiap satu atau dua langkah, Kai pasti akan berhadapan dengan satu Binata
"Aku tidak tahu seberapa banyak Momok Yin di dalam sana, tetapi satu yang harus aku lakukan saat ini, yaitu mengosongkan Pagoda Hitam." Kai mengedarkan Akal Spritualnya dan mulai mengendalikan Pagoda Hitam.Kai tidak menaikkan level Tentara Roh Jahat, karena Roh Jahat tampak tidak sanggup melawan Momok Yin meski berada di tingkat yang sama, perbedaan keduanya ada pada Nafsu Membunuh dan keinginan membunuh yang kuat. Kai mentransfer Nafsu Membunuh dari Pagoda Hitam ke Seratus Momok Yin yang menjadi bawahannya dan seketika Momok Yin itu naik ke tingkat Dragon Soul secara keseluruhan."Ini mungkin sudah cukup, mereka akan berada di garis depan sebagai penghalau kelompok Momok Yin yang kemungkinan menyerang kita setelah keluar dari goa ini." Kai berasumsi."Berhati-hatilah Kai, aku memiliki firasat yang kurang baik." Wigen merasa khawatir."Jika firasat mu kurang baik, maka aku akan baik-baik saja, sebab intuisi mu bahkan lebih buruk dari seekor anjing." Kai terkekeh."Lihat saja ke depan
Kai tidak menghiraukan suara-suara yang menggoda batinnya, ia terus melangkah maju sambil sesekali melirik Xuan. "Ayam ini... Dia bahkan tidak terkejut dengan semua hal yang ada di sini... Ia baru saja menetas, namun mengapa ia bertingkah seolah-olah ia sudah pernah melewati ini semua... Seperti diriku..." Kai bergumam di dalam hatinya.Kai menatap Xuan dalam-dalam. "Xuan... Apakah kau tidak takut Momok Yin kembali menyerang mu?"Xuan menggelengkan kepalanya. "Tidak..." Xuan berkata tidak namun tubuhnya mendekat ke arah kaki kanan Kai sambil mengikuti langkah kaki Kai."Ia cenderung tidak terkejut dengan makam dan segala jenis hal-hal misterius di sini, namun mengapa ia takut terhadap Mahluk Tak Kasat Mata?" Kai bertanya dalam hati.Kai tidak kembali berbicara, ia terus melangkah maju dan mencoba untuk melihat keadaan di depannya menggunakan Divine Sense. "Wigen, apa kau melihat sesuatu? Divine Sense ku terhalang.""Tidak... Aku juga tidak bisa melihat apa-apa melalui Divine Sense mu,
"Ini tidak baik! Vitalitas Darah dalam jantung ku sudah dikunci oleh mereka." Kai merasakan ancaman nyata di hadapannya, ia lalu berbicara pada Xuan. "Naik ke pundak ku."Xuan tidak banyak berbicara, ia segera naik dan bertengger di pundak Kai. Saat ini, hanya Kai satu-satunya orang yang bisa ia percaya, sebab Kai bisa melihat apa yang tidak bisa ia lihat.Ribuan Momok Yin berteriak nyaring secara bersamaan membuat ledakan sonik yang memekakkan telinga sebelum melesat turun ke bawah ke arah Kai. Pergerakan ribuan Momok Yin membentuk air terjun arwah yang dibebankan ke arah Kai.Kai menggunakan dua Esensi Darah untuk menutupi setiap lubang di telinganya, jika ia mendengar dengan langsung, gendang telinganya pasti pecah akibat ledakan sonik dari teriakan menyeramkan itu. Kai bereaksi, kedua tangannya membentuk mantra tangan dan seketika Perisai Darah tiga lapis berkumpul sebelum membentuk kubah dengan tiga tingkatan dan Kai berada pada intinya.Puluhan Ribu Momok Yin menerjang ke arah P
Sepeninggalan Qingluo dan Liu Bingbing, Penatua Inti Pertama menghela nafas kasar. "Sangat disayangkan, Nether Blue Bird itu telah melakukan Bloodlink Bound dengan gadis kecil itu, jika saja ia masih menjadi jiwa yang bebas dan kita bisa merekrutnya, tidak lama agar Great Snow Mountain Sect mencapai puncak.""Haha! Benar, namun tidak masalah, meskipun Nether Blue Bird telah menyatukan ikatan darahnya terhadap gadis kecil itu, selama gadis itu setia terhadap Great Snow Mountain Sect, kita tetap akan mencapai puncak..." Penatua Inti Kedua tertawa."Kita melakukan panen yang baik kali ini, satu Serpenting Blue Dragon, keturunan kedua dari Winter Wyvern serta Nether Blue Bird, keturunan langsung dari Ice Phoenix..." Penatua Inti Pertama tertawa puas."Jangan lupa bahwa Red Phoenix Sect memiliki Vermillion Bird, Gagak Emas Berkaki Tiga, dan Eastern Black Dragon..." Penatua Inti Ketiga berkata dengan datar.Perkataan Penatua Inti Ketiga segera membungkam tawa kedua Penatua Inti lainnya. Pen
Perhatian penonton yang sebelumnya ditujukan pada Liu Bingbing, kini berpindah pada Qingluo, seorang gadis tercantik di wilayah Great Snow Mountain Sect. Kedatangan Qingluo menyambut suka cita dari para warga kota, sebab bagi mereka, sosoknya seperti seorang Dewi Salju yang dipuja dan kecantikannya sangat mempesona, meskipun ia memiliki sifat yang dingin serta acuh tak acuh.Melihat Qingluo tiba, para Penatua Inti sedikit mengerutkan keningnya, sebab mereka jelas tahu mengapa Qingluo muncul di saat seperti ini. Penatua Inti Pertama tersenyum ke arah Qingluo. "Qingluo..."Qingluo menatap Penatua Inti Pertama lalu memberikan senyuman tipis sambil membungkukkan sedikit tubuhnya. "Paman..."Qingluo merupakan Murid Langsung dari Patriark Great Snow Mountain Sect, sehingga ia memiliki status yang sama dengan para Penatua Inti sehingga ia tidak perlu membungkuk terlalu dalam ataupun menangkupkan tinjunya, namun ia tetap sedikit membungkuk untuk menghormati Penatua Inti Pertama sebagai orang
Akibat Penatua Inti Pertama berbicara kepada Liu Bingbing serta secara langsung mempersilakannya untuk mencoba ujian Life Frigid Crystal, kini seluruh pasang mata tertuju pada Liu Bingbing dan tidak ada yang berani berbicara.Di bawah pusat perhatian semua orang, Liu Bingbing menjadi sangat gugup, keringat sebesar biji jagung menetes di dahinya dan seluruh tubuhnya gemetar, namun ia masih melangkah dengan perlahan. Tingkah lucu Liu Bingbing ini membuat beberapa orang tersenyum bahkan Penatua Inti Pertama ikut tersenyum dan merasa bersalah secara bersamaan.Memaksakan langkahnya, Liu Bingbing dengan kaki yang gemetar akhirnya tiba di hadapan Life Frigid Crystal, ia mengulurkan kedua telapak tangannya yang basah karena keringat itu secara perlahan dan mulai menyentuh Life Frigid Crystal.Liu Bingbing menutup matanya saat kedua telapak tangannya menyatu dengan permukaan Life Frigid Crystal. Energi Dingin mengalir dari Life Frigid Crystal menuju pembuluh darah Liu Bingbing dan mulai menye
Setelah Lu Shan meninggalkan arena bersama dengan Guru barunya, para penonton kini berbalik untuk melihat ke arah dua gadis cantik yang masih berada di antrian.Liu Bingbing tampak sangat gugup, namun Gadis lainnya masih terlihat tenang dan santai, ia bahkan sama sekali tidak memasang ekspresi wajah apapun, aura dingin di sekitarnya menambah kesan dinginnya sikapnya."Siapa kedua gadis itu? Mengapa mereka berbaris dengan barisan para jenius di belakang?""Tidak ada ide, aku sama sekali tidak mengenal mereka, namun keduanya terlihat sangat cantik...""Hanya tersisa dua Penatua Inti di udara, tiga Penatua Inti terkuat tidak muncul, mereka hanya muncul ketika ada jenius yang benar-benar luar biasa, namun sepertinya kali ini kita tidak bisa melihat mereka, para jenius muda yang terkenal berbakat sudah pergi sebelumnya...""Mungkin ada di antara kedua gadis ini yang benar-benar jenius? siapa tahu?"Para penonton saling berbisik dan berbincang di antara kelompok mereka. Semuanya segera diam
Akhirnya, penilaian untuk ujian masuk pertama melalui Life Frigid Crystal hampir selesai, hanya menyisakan beberapa belas calon murid dan semuanya terlihat sangat berbakat. Sebagai Jenius Muda yang telah diakui di tempat di mana mereka berasal, semua penonton merasa bersemangat untuk melihat pencapaian seperti apa yang akan didapat oleh para Jenius Muda ini.Beberapa teriakan dan dukungan terdengar saat para penonton mendukung Jenius Muda dari daerah mereka masing-masing. Hanya Liu Bingbing dan Gadis di depannya yang tidak mendapatkan sorakan dukungan yang meriah, namun ia tidak sama sekali merasa berkecil hati, melainkan jauh lebih bersemangat, baginya, Kai dan Kakeknya sudah cukup untuk membuatnya bersemangat.“Hehe, Bing’er, tidak ada yang mendukungmu, hanya kakek tua itu saja, tapi tenang, ketika kau gagal dalam ujian, aku akan meminta ayahku untuk menikahkan kita berdua…” Lu Shan tampak menjilat bibirnya saat berkata kepada Liu Bingbing.“Berhenti memanggilku Bing’er dan aku tida
Penatua Ruo kembali melanjutkan seleksi Life Frigid Crystal terhadap calon murid. Kesembilan Penatua Inti masih bersila di atas udara dengan khidmat dan Delapan Penatua Dalam sama sekali tidak bergerak di bawah tekanan para Penatua Inti."Selanjutnya...""Afinitas terhadap Energi Yin lebih dari setengah, Murid Dalam...""Gagal, selanjutnya...""Energi Es bawaan yang tidak buruk, Murid Dalam... Silahkan pilih salah satu Penatua Dalam untuk menjadi gurumu...""Penguasaan Energi Dingin yang cukup baik...""Pengendalian Energi Air, tidak buruk...""Gagal!"Satu per satu calon murid telah pergi menguji kekuatannya di depan Life Frigid Crystal, hampir 70 persen dari calon murid telah gagal dan sekitar 25 persen menjadi murid dalam. Kini hanya tinggal segelintir calon murid yang masih menunggu di barisan paling belakang, termasuk Liu Bingbing."Barisan belakang di isi oleh banyak jenius muda yang terkenal di Provinsi Menengah...""Beberapa merupakan Jenius Muda dari Sekte Kecil di Provinsi B
Beberapa ratus calon murid telah mencoba ujian Life Frigid Crystal, namun hanya beberapa yang berhasil menyalakan lebih dari setengah crystal dan segera menjadi Murid Dalam Great Snow Mountain Sect. Para Penatua Dalam mengalami perdebatan singkat mengenai murid yang akan mereka rekrut.Sejumlah besar Calon Murid pergi meninggalkan lapangan Life Frigid Crystal dengan kecewa dan beberapa terlihat cukup puas setelah menjadi murid dalam. Sejauh ini, hanya Xu Huang yang mampu menyalakan nyala Crystal sepenuhnya.Lebih dari 300 calon murid telah mencoba, hingga pada akhirnya seorang gadis muda yang terlihat berumur 14 tahun berjalan menuju Life Frigid Crystal. Gadis itu terlihat sangat cantik dengan kulit seputih salju, namun kedua matanya sangat tajam. Menggunakan gaun putih yang sangat kontras dengan tubuhnya, Ia berjalan ke arah Life Frigid Crystal dengan cara yang anggun."Miss Xin Yue... Dia adalah putri satu-satunya yang dimiliki oleh Walikota Snow Mountain City...""Dia sebenarnya b
Melihat perubahan ekspresi dari Penatua Ruo saat menatap bocah lelaki itu, semua penonton tergerak untuk melihat ke arah bocah kecil itu. Bocah pucat dengan kulit seputih salju itu berjalan dengan mantap menuju Life Frigid Crystal, ia kemudian dengan santai meletakkan kedua tangannya menyentuh permukaan crystal.Life Frigid Crystal bergetar sesaat sebelum sinar Cahaya naik dan memenuhi seluruh crystal. Melihat adegan itu, Tetua yang awalnya diam mulai menunjukkan ketertarikan terhadap bocah itu. Penatua Wan Ruo mengangguk dan sedikit tersenyum. “Afinitas yang tinggi terhadap unsur es, bocah ini memiliki masa depan yang cerah di sekte…” Penatua Ruo mendekati bocah pucat itu dan memegang pundaknya. “Siapa namamu nak?”Bocah Pucat itu bergetar sesaat karena aura agung yang terpancar dari tubuh Penatua Wan Ruo, namun ia dengan cepat menangkupkan tinju dan membungkuk. “Salam Penatua Wan Ruo! Xu Huang dari Sekte Hujan!”Mendengar jawaban mantap dan tegas dari Xu Huang, Penatua Ruo mengangg
"Salam Kakek Mo..." Kai menangkupkan tinjunya memberi hormat, kemudian mengelus pucuk kepala Liu Bingbing."Anak Kai... Kau sepertinya sudah sangat pulih, baguslah." Kakek Mo tertawa. "Liu Bingbing dari kemarin menanyakan tentangmu dan sekarang kau datang..."Liu Bingbing mengangguk dengan kedua mata berkedip menatap Kai. "Benar, aku mengira bahwa Kakak Kai tidak akan datang." Liu Bingbing sedikit mengerutkan bibirnya. "Aku sangat gugup..."Kai tertawa sambil menepuk pundak Liu Bingbing. "Tenanglah Bing'er, kakak yakin kau pasti berhasil, kakak dan Kakek Mo akan mengawasi dari sini, pastikan kau memberikan yang terbaik...""He'em!" Liu Bingbing mengangguk tegas. "Aku pasti akan masuk ke dalam akademi dan membuat Kakek dan Kakak bangga!""Bagus-bagus, seperti itu seharusnya." Kai tersenyum lembut menatap Liu Bingbing sebelum beralih ke Kakek Mo. "Senior Mo, bagaimana ujian akan berjalan?""Sebelumnya aku sudah bertanya, ujian masuk Great Snow Mountain Sect dibagi menjadi dua cara, yang