Share

9

Gavin mempersilahkan Naya masuk ke kamarnya. Gadis itu ingin melihat lukisan yang ia tanyakan tadi. Maniknya melihat ke arah dinding yang ada di dekat tempat tidur Gavin.

Bukan kupu-kupu.

"Apa lukisannya memang yang ini?" Tanya Naya memastikan, sembari menunjuk lukisan bunga mawar yang sangat indah di hadapannya.

"Ya, memangnya ada lukisan lain di kamar ini?" Ketus Gavin seolah ia ingin Naya segera pergi dari kamarnya. Laki-laki itu sangat mengantuk sekarang. Belum lagi, jika nanti ada panggilan darurat tengah malam. Semoga saja tidak.

"Kau yakin di balik kain putih itu tidak ada lukisan yang lain? Seperti lukisan kupu-kupu?" Selidik Naya.

"Tidak ada, tidak ada sayangku. Kau puas sekarang? Biarkan aku tidur astaga," kesal Gavin.

"Gavin! Aku sudah bilang jangan memanggilku seperti itu. Kau akan benar-benar kehilangan fasilitasmu jika mengulanginnya,"

"Iya-iya, sudah sana pergi. Aku mau istirahat!"

Blam!

Gavin bur

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status