Share

BAB 89: Penyesalan

“Jaden, aku mohon, maafkan aku!” teriak Feira menangis di depan pintu. “Aku mohon, aku minta maaf, jangan tinggalkan aku,” ucap Faira terdengar memohon.

Sudah sangat lama Jaden tidak membuka pintu apartementnya untuk Feira, pria itu tidak membiarkan Feira masuk dan tidak mengindahkan permohonannya.

Setelah putus dari Feira, Jaden tidak hanya memutuskan hubungan komunikasi, dia juga mengganti semua kode akses masuk ke dalam apartementnya.

Jaden tahu akan begitu sulit untuknya bergerak karena Feira pasti akan mengganggunya, begitu pula dengan keluarga Feira yang memaksa Jaden untuk kembali bersama Feira dengan berbagai tekanan.

Dibandingkan harus menghibur Feira, membujuk dan memberinya banyak penjelasan panjang lebar agar gadis itu mengerti, Jaden merasa akan lebih baik jika Feira membencinya dengan begitu Jaden akan merasa sedikit lebih bisa bernapas.

Feira menangis memukul permukaan daun pintu, gadis itu terus menangis memohon Jaden membuka pintu, Feira tidak mempedulikan tatapan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status