Beranda / Romansa / Skandal dengan CEO: Dia Bukan Anakku! / Chapter 36 Hanya Mama yang Memiliki Hati Papa

Share

Chapter 36 Hanya Mama yang Memiliki Hati Papa

Penulis: Tya Prajana
last update Terakhir Diperbarui: 2023-06-11 10:27:22

"Tidak Pantas? Benar, hanya dia yang pantas berpenampilan seperti ini? Kau tidak ingin aku berdiri di sisimu dan mengingatkan padanya? " cibir Maya.

Samuel justru menanggapinya dingin. "Maya, apa kau harus membahas tentang ini? Aku tidak ingin melihatku berpenampilan seperti dia. Kau tidak akan pernah terlihat seperti dia."

"Bukankah kau menjadikanku pengganti untuk dia? Sekarang kau mengatakan aku tidak akan pernah seperti dia?" Maya tersenyum pahit. "Benar, seberapa mirip penampilan kami, aku tidak akan pernah bisa menyamainya. Benarkan?"

Samuel menatap Maya dengan dingin, tetapi dia tidak menanggapi Maya. Pandangannya terarah pada dua pekerja yang di bayar, tetapi tidak memuaskannya.

"Apa kalian akan tetap diam?!" Samuel menegur para wanita itu. "Cepat perbaikan riasannya dan juga pakaiannya. Aku tidak menyukainya. Ulang dari awal!"

"Tidak! Tidak perlu ada yang di ubah. Butuh waktu lama untuk memulai dari awal."

"Tidak masalah untuk terlambat. Kau harus--"

Maya langsung memoton
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Puji Amriani
lagi min wkwkwk makasih
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Skandal dengan CEO: Dia Bukan Anakku!    Chapter 37 Kau Pasti Akan Mati

    Maya tidak bisa melepaskan rasa penasarannya. "Aku yakin aku tidak sedang berhalusinasi, tapi tidak masuk akal jika dia muncul di keramaian begini. Apalagi pakaiannya?" Pikir Maya. "Mama, ada apa denganmu? Mama sedari tadi hanya berdiri dan melamun." Stelio yang sebelumnya sedang bermain dengan anak-anak dari keluarga kaya lainnya, memilih untuk mendekati mamanya ."Tidak apa-apa. Aku harus pergi." Maya hanya mengucapkan dengan singkat. Stelio menunjukkan ekspresi kecewa. "Apa tidak bisa mama tinggal lebih lama menemaniku?""Kau sudah bersama dengan teman-temanmu, kan? Aku tidak bisa hanya diam di sini. Setelah puas bermain, jangan lupa datang ke papamu!" Maya dengan cepat melangkah, tanpa mendengar balasan dari anak laki-laki itu.Maya ingin memastikan, apa dia hanya berhalusinasi tentang arwah Mathilda sedang menteror karena mencoba mengambil posisinya atau hanya seseorang yang mirip Mathilda.Beberapa orang wanita yang melihat Maya, segera menghampirinya, bahkan mereka menawarkan

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-11
  • Skandal dengan CEO: Dia Bukan Anakku!    Chapter 38 Apa Pelaku Sudah Ditangkap?

    Wajah Samuel tegang dan dingin, menatap Maya yang baru saja bangun dari tidurnya yang panjang."Kau akhirnya bangun setelah membuat kekacauan di pesta?" Suara pria itu menyambut dengan dingin.Maya hanya mengerutkan keningnya. "Apa yang terjadi padaku?" tanyanya saat merasa kan tubuhnya terasa tidak bertenaga, suaranya juga menjadi lebih pelan. Tenggorokan terasa kering. Wanita itu memohon, "Bisakah kau mengambilkan minum, tolong?" Samuel masih dengan wajah gelapnya mengulurkan minum pada Maya. Wanita itu minum dengan rakus seolah tidak minum selama berabad-abad."Pelan-pelan saja, tubuhmu itu terlalu lemah. Kau mungkin bisa saja koma selama setahun hanya karena tersedak, lalu siapa yang akan kau repot, kan?" ucap Samuel dengan nada mencibir .Maya langsung menjauhkan gelas dari mulutnya lalu meletakkan di atas meja dengan kasar. "Aku tidak selemah itu. Jadi, katakan padaku, apa yang terjadi?""Apa kau tidak mengingat tindakan ceroboh yang kau lakukan sehingga seseorang dapat meracun

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-12
  • Skandal dengan CEO: Dia Bukan Anakku!    Chapter 39 Jangan Muncul di Hadapanku

    Samuel menutup pintu dan langsung di sambut oleh Asisten Jung yang berdiri di depan pintu. "CEO Ren, kenapa anda tidak jujur saja pada Nyonya. Anda sebenarnya begitu khawatir bahkan memanggil dokter dan perawat ahli dan memindahkan alat dari rumah sakit untuknya. Namun, saat Nyonya bangun, anda justru bersikap dingin padanya." "Apa kau mengintip?" Samuel menatap tajam Asisten Jung. "Sepertinya kau punya banyak waktu untuk menganggur. Apa aku perlu untuk menambahkan pekerjaan untukmu.""Tidak, CEO Ren, pekerja saya sudah--""Kau pasti mendengar tentang apa yang dikatakan oleh istriku, kan? Cari tahu orang yang dia katakan, interogasi manager ataupun orang-orang di perusahaan tertantang hal yang hampir merenggut nyawa istriku." Samuel langsung memberikan perintah."Apa yang anda maksud orang yang disebut sasaeng itu?""Ya. Mungkin saja ini juga ada kaitannya dengan orang yang menyebarkan rumor tidak jelas tentang istriku." Jawa Samuel. "Tuan, lalu bagaimana dengan orang yang mirip den

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-13
  • Skandal dengan CEO: Dia Bukan Anakku!    Chapter 40 Hukumanmu Telah Diputuskan

    "Lepaskan semuanya dan tidak perlu ada perawatan lagi untuknya. Bawa pergi semua alat itu selain obat." Samuel memberikan perintah. Dia mengusir semua pekerja medis yang dia bawa ke hotel beserta alat-alat yang dibutuhkan. "Apa yang sedang kau lakukan?" tanya Maya yang melihat ketibutan yang terjadi di kamarnya. "Bisakah kau melakukannya di pagi hari? Ini sudah larut."Samuel berpura-pura menjadi orang tuli. Dia sama sekali tidak mendengarkan apa yang dikatakan oleh Maya. Ini membuat Maya menjadi kesal. "Samuel! Apa kau mendengarku?" Maya menaikkan nada suaranya. Samuel akhirnya menanggapi setelah orang-orang itu pergi. "Semua fasilitas yang kau dapatkan saat ini aku akan menariknya. Besok, kau akan kembali ke mansion dan kau akan tidur gedung samping."Mata Maya melebar mendengar tentang itu. Gedung samping adalah tempat di mana dia pernah di kurung, sebuah gedung kosong yang gelap dan kotor. Ingatan pertama kali, suami yang dia cintai menghukumnya demi wanita lain. "Kau ingin men

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-14
  • Skandal dengan CEO: Dia Bukan Anakku!    chapter 41 Wanita itu Sebenarnya Bukan....

    "Stelio?" Samuel tidak menyangka putranya ada di depan pintu. "Apa yang kau lakukan larut malam begini? Kembalilah ke kamar dan tidur!'"Papa, jangan memberikan hukuman berat pada mama. Aku tidak menyetujuinya!" Anak laki-laki ini lagi-lagi menunjukkan pemberontakan. "Papa tidak menerima protes kali ini. Kau tidak bisa terus membela orang yang menyakitimu. ini hukuman yang cocok untuknya." Samuel masih bersikeras pada pemikirannya. Stelio menunjukkan ekspresi kecewa. Warna mata gelap yang begitu mirip dengan Maya menatap Samuel dengan berkaca-kaca. "Mama tidak pernah menyakitiku sehingga pantas untuk di hukum. Aku yakin, mama memiliki alasan tersendiri, mungkin apa yang dikatakan oleh mama itu benar, mama hanya ingin melindungi ku."Samuel menggendong tubuh putranya yang seperti kapas baginya. "Stelio, aku tahu tidak seharusnya aku mengatakan ini, tetapi wanita itu sering menipu dengan kata-katanya itu, kau tidak bisa mempercayainya." Seorang ayah memberikan nasihat pada putranya.

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-18
  • Skandal dengan CEO: Dia Bukan Anakku!    Chapter 42 Jangan Coba Mempengaruhi Putraku

    "Papa, pengasuh itu memiliki rencana jahat untuk keluarga kita!" Stelio menjelaskan pada papanya. Tangannya menunjuk ke arah pengasuh itu. "Tuan Muda, itu semua tidak benar. Saya tidak melakukan sesuatu yang dituduhkan oleh Tuan kecil. Saya selalu setia pada keluarga ini, bagaimana bisa saya memiliki rencana buruk untuk keluarga ini?" Pengasuh itu membela diri dengan panik di bawah tatapan Samuel Ren. "Pengasuh, apa kau menuduh putraku berbohong?" Samuel justru semakin menatap tajam pada wanita muda ini. "Ti-tidak, saya tidak bilang begitu. Saya hanya ingin mengatakan bahwa Tuan Kecil sedang salah paham. Saya--"Samuel tidak memberi kesempatan lebih lanjut untuk Pengasuh ini menjelaskan. Dia beralih pada putranya, "Stelio, bisakah kau menjelaskan pada papa apa yang sebenarnya terjadi?" Stelio menjelekkan semuanya. "Pengasuh ini sengaja menambahkan laporan secara berlebihan pada papa agar papa membenci mama. Ini semua dilaporkan pada orang yang dia telepon. Mereka telah merencanakan

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-22
  • Skandal dengan CEO: Dia Bukan Anakku!    Chapter 43 Melarikan Diri

    "Lacak keberadaan pemilik nomer itu. Mungkin saja orang itu terlibat dalam semua hal yang terjadi." Samuel memberikan perintah pada Asistennya yang baru saja datang. "Anda meminta saya datang ke hotel malam-malam begini hanya untuk ini? CEO Ren, anda bisa melakukannya be--" Asisten Jung langsung diam saat mendapatkan tatapan dari Samuel."Aku juga ingin kau membawa wanita itu pergi dari sini. Terserah orang-orangmu mau lakukan apa ke wanita itu, asalkan dia masih tetap hidup.""CEO Ren, anda tiba-tiba jadi baik hati untuk membiarkan orang yang menyinggung anda hidup atau anda memiliki tujuan lain?" Asisten Jung menatap dengan heran. "Lakukan saja tugasmu dan jangan banyak bicara." Asisten itu dengan segera masuk ke dalam kamar itu. Samuel melanjutkan melangkahkan kaki ke kamar hotel paling luas dan mewah itu. Di sana seorang anak laki-laki berbaring ditempat tidur. Tiba-tiba saja anak itu bagun. "Papa, apa kau sudah selesai? Apa yang kau lakukan pada pengasuh itu?" "Kau tenang sa

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-23
  • Skandal dengan CEO: Dia Bukan Anakku!    Chapter 44 Orang Itu, Bagaimana Dia Bisa Mati?

    "Sial! Kenapa tidak ada satupun taksi yang berhenti untukku? Aku tidak bisa hanya diam saja dan menunggu untuk tertangkap." Maya berdiri di pinggir jalan dengan panik. Dia tidak punya pilihan selain berlari sekuat yang dia bisa. "Semoga saja penjaga itu masih akan tetap tertipu dan tidak menyadari pelarianku."Andai saja dia bisa menghubungi managernya, tapi dia tidak membawa ponselnya karena takut Samuel memasang alat pelacak. Maya Terengah-engah. "Sepertinya aku sudah cukup jauh dari hotel itu," ucap Maya dalam hati. Dia memilih untuk duduk di halte bus. Seorang pria tiba-tiba berjalan mendekati Maya. Sebagai seorang wanita yang sendir di tengah malam, Maya yang sensitif karena sering berhadapan dengan Sasaeng dan paparazi, merasa curiga pada pria dengan kaos pendek dengan tato di lengannya. Wajah orang itu tidak begitu jelas karena tertutup topi. Maya diam-diam meliriknya, "Sepertinya orang ini buka orang baik. Aku harus cepat pergi dari sini," pikirnya. Dia dengan segera berd

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-24

Bab terbaru

  • Skandal dengan CEO: Dia Bukan Anakku!    Chapter 133 Penebusan Kesalahan (END)

    "Maya, jika ada hal penting yang terjadi, aku akan meminta izin agar ada yang bisa menggantikan mu," ucap Manager Chen yang melihat kecemasan di wajah Maya. Maya menggelengkan kepala. "Tidak apa-apa, ini bukan urusan yang penting."Maya yakin tanpa dirinya ikut campur, Samuel pasti akan menemukan Stelio. Maya mengulurkan ponselnya pada Manager Chen, seperti biasa Managernya yang akan menyimpan ponselnya selama dia syuting. Selama syuting, Maya berusaha untuk tetep ceria dan bergaul dengan anggota reality show yang lain, tapi suasana hatinya sedang tidak baik. Banyak pemikiran di kepalanya. "Apa Samuel sudah menemukannya? Bagaimana keadaan anak itu? Apa alasan dia pergi tiba-tiba? "Kita akan break sebentar, bersiaplah untuk sesi selanjutnya." Maya langsung pergi menemui Managernya. Dia langsung diberitahu, "Maya, ada telepon dari nomer yang tidak di kenal. Dia menelepon berulang kali." "Biarkan aku mengeceknya!" Saat ponsel itu berada di tangannya, Maya langsung mendapatkan telepo

  • Skandal dengan CEO: Dia Bukan Anakku!    Chapter 132 Apa Papa Memiliki Anak Lain?

    Mulut Stelio terbuka lebar melihat nama yang tertera di batu nisan itu. Marion Lin Ren. "Orang ini memiliki nama tengah yang menjadi surname Mama dan juga Ren. Apa dia ada hubungannya dengan keluarga Ren?" Stelio merasa semua semakin jelas, apalagi pernyataan Maya tadi. Namun, hati kecilnya masih sulit untuk percaya. Ada banyak pertanyaan di pikiran Stelio. Pria kecil itu melihat ke sebuah foto bayi kecil. Foto yang disentuh oleh Maya berulang kali. Tanpa sadar, dirinya merasa iri dengan hal itu. Stelio berbalik lalu pulang ke rumah dengan dipenuhi kerumitan di pikirannya.Seseorang tiba-tiba menepuk bahunya. Tubuh Stellio tersentak kaget. Dia berbalik dengan ragu karena takut jika itu adalah Mamaya. "Tuan Kecil Stelio, saatnya untuk pulang." Stelio merasa lega karena supir yang mendatanginya. ***"Papa, apa papa memilliki anak yang lain?" Stellio tidak tahan ingin tahu tentang ini. Samuel yang sedang fokus mengetik sesuatu, langsing mengalihkan pandangan pada Stelio. "Tidak ada.

  • Skandal dengan CEO: Dia Bukan Anakku!    Chapter 131 Kenapa Semua Jadi Begini?

    Stelio mendapatkan banyak komentar negatif, bahkan para haters juga mulai berani untuk melakukan tindakan kejam seperti melemparkan telur busuk ke arah Stelio saat anak itu keluar untuk menemui para penggemar yang datang. Maya tidak sempat menghentikan itu. Dia dapat melihat ekspresi tidak menyenangkan yang di miliki oleh Stelio. Namun, senyum profesional masih terukir di bibirnya saat para penggemar mengkhawatirkannya. "Jangan khawatir, aku baik-baik saja. Aku hanya perlu membersihkannya." Namun, semua itu tidak sesederhana itu karena kulit Stelio menjadi memerah. Sepertinya telur itu juga diberikan obat lain yang membuat kulit iritasi. Beruntung bahwa Stelio sudah menyelesaikan semua bagiannya. Maya tidak tahan lagi melihat hal ini. "Stelio, lebih baik kau berhenti saja setelah ini!" ucap Maya dengan keras ketika mereka berada di kamar. "Tidak mama, aku--" "Aku tidak tahan lagi. Kau selalu saja terlibat dalam masalah dan sekarang citramu sudah buruk di mata publik. Selain itu ka

  • Skandal dengan CEO: Dia Bukan Anakku!    Chapter 130 Tidak Perlu Berpura-pura

    Maya awalnya menjalankan syuting dengan aman, tetapi dalam beberapa hari semua berubah. Saat anak itu tiba-tiba saja datang. "Sutradara, apa ini? Kenapa plot di naskah berubah begitu drastis? Bahkan, kau memasukkan karakter seorang anak?" Maya memprotes apa yang terjadi. Dia sengaja berbicara berdua dengan Sutradara. "Maya, ini bukan perubahan drastis. Penulis hanya menambahkan. Beberapa adegan menunjang. Lagipula, kita juga bisa memanfaatkan kepopuleran kalian berdua untuk drama ini saat tayang." Maya masih mencurigai sesuatu. "Sutradara, apa suamiku menemuimu dan memberikan investasi besar dengan syarat cerita diubah agar ada adegan seorang anak?" "Tidak ada yang seperti itu. Aku sendiri yang memilih untuk memasukkannya. Maya Lin, kau tidak perlu memikirkan tentang ini. Hanya fokuslah untuk berakting. Ini seharusnya mudah bagimu untuk berinteraksi karena dia adalah putramu, kan? Jangan banyak protes dan lakukan saja apa yang telah ditentukan."Maya Pergi dengan perasaan kecewa.

  • Skandal dengan CEO: Dia Bukan Anakku!    Chapter 129 Apa Kau Baru Saja Membunuh Seseorang?

    Samuel memberikan bunga pada Maya dan Stelio. "Selamat telah menyelesaikan syuting drama ini!" "Terima kasih, papa." Stelio tersenyum senang. Para kru dan para artis yang terlibat mulai melakukan perayaan dengan foto besama. "Sebagai perayaan, aku akan mentraktir kalian semua di restoran." Samuel mengucapkan hal yang sangat diidamkan oleh pemain dan juga para kru lainnya. "Ayo, kita langsung ke restoran yang aku pesan sekarang juga."Semua orang mulai bersiap. Samuel mencegah Stelio yang akan mengikuti Maya dan Manager Chen. "Stelio, kau akan berada di mobilku. Ada hal yang ingin aku bicarakan padamu."Stelio menatap Samuel dengan bingung, tetepi dia tetep saja naik ke mobil. Selama perjalan, Samuel langsung memberikan pertanyaan padanya. "Apa kau dekat dengan Mike? Hubungan apa yang kalian berdua miliki?" tanya Samuel. "Papa, bukankah papa ingin aku untuk memisahkan mereka berdua? Aku tidak memiliki hubungan lain dengan orang itu selain hal ini," jawab Stelio dengan tenang. "Ap

  • Skandal dengan CEO: Dia Bukan Anakku!    Chapter 128 Tuan Kecil Stelio Mengintimidasi Seseorang

    "Jangan mencari alasan. Aku tahu bahwa kau hanya mengatakan omong kosong untuk bisa meninggalkan tempat ini," ucap Samuel tidak berniat untuk melepas Maya. "Samuel, apa kau tidak menggunakan mata dengan baik? Itu sangat jelas, tetepi kau tidak melihatnya. Ayo, kita perlu untuk pergi ke dokter mata!" ucap Maya dengan kesal. Stelio mengamati kedua orang tuanya yang sedang berdebat ini. Dia lalu mengalihkan pandangan ke arah pintu. Keningnya berkerut begitu dalam, seolah sedang memikirkan sesuatu. *** Hari berlalu, tubuh Stelio secara perlahan sudah mulai pulih. Dia dengan mendesak untuk diizinkan syuting. Samuel masih khawatir dengan keadaannya. "Kau yakin sudah merasa lebih baik?""Ya." "Baiklah. Jika itu keinginanmu. Stelio, mulai besok, kau akan memiliki pengawal yang akan menjagamu," ucap Samuel memberitahu kepada putranya. Stelio tidak menyetujui keputusan Samuel, "Kenapa aku membutuhkan pengawal. Bukankah akan lebih aman jika aku bersama dengan Mama? Papa, bisa saja para Pen

  • Skandal dengan CEO: Dia Bukan Anakku!    Chapter 127 Siapa Di sana?

    "Apa Bos memintamu untuk melakukan ini? Jika sampai sesuatu terjadi padanya, kau akan tahu apa yang dapat kami lakukan. Kau harus tahu jangan pernah menyentuh anak itu sembarangan. " ucap orang di telepon itu. Panggilan telepon berakhir. Mike mulai merasa cemas. Sekarang, dia harus memastikan bahwa anak itu baik-baik saja demi kesehatan hidupnya juga. Mike langsung menghubungi seseorang kenalan yang dia percayai untuk mengatasi hal ini. *** "Apa yang anak itu makan, aku juga memakan menu yang sama. Jika ada sesuatu yang salah, aku pasti juga mengalaminya," ucap Maya. "Tidak. Itu belum tentu. Maya, kau memang selalu tidak cermat untuk hal seperti ini. Pasti ada seseorang yang menyentuh makanan Stelio dan melakukan ini padanya. Siapa orang yang tidak waras itu sehingga berani melukai seorang anak?" Samuel merasa kesal. "Lalu, bagaimana dengan keadaannya sekarang?" "Beruntung bahwa dokter bisa mengatasi ini, tapi Stelio masih belum bangun.""Samuel, lebih baik kau mengubah keputus

  • Skandal dengan CEO: Dia Bukan Anakku!    Chapter 126 Aku Sudah Menyingkirkan Pengganggu Kecil

    Stelio tidak mengakui bahwa dia sedang demam dan bertindak normal. Manager Chen juga tidak bisa berbuat banyak, tetepi siapa yang mengira sesuatu yang buruk terjadi. "Maya Lin, bagaimana ini bisa terjadi? Kau tidak menjaganya dengan benar!" Samuel marah besar. Hari ini, Stelio dikabarkan pingsan di lokasi syuting. Maya menjadi pihak yang terdalam karena tidak menyadari kesehatan Stelio. Bagaimana Maya bisa tahu hal ini saat jadwal syuting menghasilkan semakin padat?"Kenapa kau menyalahkanku? Apa aku yang membuat anak ini sakit? Samuel, anakmu itu punya tubuh yang lemah dan tidak cocok untuk tetap berada di Industri hiburan. Lebih baik jangan memaksa untuk tetap membuatnya syuting denganku!" "Kau mengatakan ini untuk menyingkirkan, Stelio, kan? Itu tidak mungkin. Termasuk jika tubuhnya lemah, selama dia masih ingin bertahan di Industri hiburan maka tidak ada yang bisa menghentikannya, termasuk itu dirimu!" tegas Samuel. "Aku juga akan mengatur agar proses syuting tidak akan terlalu

  • Skandal dengan CEO: Dia Bukan Anakku!    Chapter 125 Kau Tidak Perlu Pergi

    Samuel melangkah lalu mencium Maya dengan cara yang sama seperti yang Mike lakukanlah padanya. Kali ini Maya membiarkannya dan membalas ciumannya. "Lalu yang kedua kau harus...." Samuel mengucapkan setelah melepaskan ciumannya. "Kedua? Kau bilang hanya satu, kan?" protes Maya. "Aku yang membuat aturan jadi terserah padaku. Kau juga harus memenuhi ini! Aku ingin kau harus melibatkan Stelio pada setiap drama yang kau mainkan.' "Samuel, apa kau pikir setiap drama membutuhkan pemeran anak-anak? Aku tahu kau melakukan ini agar anakmu itu dapat mengangguku, kan?" Maya sudah berhasil terbebas setelah negosiasi panjang. Sekarang, dia harus terjebak lagi? Tentu saja, dia tidak mau. "Kenapa kau begitu terganggu? Apa karena kau masih ingin bermain banyak drama dengan adegan romantis bersama para aktor muda, dan melupakan statusmu sebagai seorang ibu?""Aku tidak pernah berpikir seperti itu. Kau saja yang terlalu berlebihan.""Jadi, kau tidak ingin melakukannya walaupun ini Syarat yang aku

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status