Share

Bab 94: Aku Bisa Bantu!

“Alasannya?” alis tebal El tertaut, matanya memicing karena tidak mengerti.

Ia bingung mengapa Livy-nya bersikukuh enggan kembali ke ibu kota. Padahal di sana mereka bisa bertemu lebih sering, walaupun El selalu bolak balik luar kota atau luar negeri.

Tidak seperti sekarang, ia harus menunggu jadwal kosong barulah mengunjungi Livy di desa. Melelahkan memang, tetapi rasa rindu tak bisa tertahan lagi.

“Aku …” Livy mereguk saliva yang terasa kelat membakar kerongkongan.

“Katakan!” tegas El, ia melipat tangan depan dada, menatap intens wajah pucat sang kekasih.

“Aku …” Lagi, Livy mengatup rapat bibir, ia menggembungkan pipi dan menghela napas. “Di sana terlalu bahaya, Kak. Aku takut Alessandro terluka,” cicitnya.

Sedangkan El tampak muram, mana bisa berjauhan dengan Livy dan anaknya. Saat ini, ia mencoba menenangkan ibu muda, memeluk, lalu membelai kepala serta sepanjang tulang punggung.

Sebelum membawa Livy kembali ke kamar, keduanya berhenti sejenak di lorong sepi. Sama-sama menghadap
NACL

Kasihan ya Livy kangen anak dan ibunya ( ⚈̥̥̥̥̥́⌢⚈̥̥̥̥̥̀)

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status