Share

Bab 79: Tertangkap Basah

“Cukup jauh, kamu tenang saja tidak ada yang mengganggumu di sini. Udaranya juga segar ‘kan?” ujar Penelope membuka jendela kamar.

Sedangkan Livy hanya terbaring sembari memeluk bantal dan menutupi tubuh dengan selimut. Sebab udara musim gugur terasa dingin di pagi hari, ia tersenyum simpul mengingat El selalu memeluknya.

“Livy? Hey Livy kenapa melamun?” tegur Penelope merasa tak mendapat sahutan.

“Livy, kamu mau makan apa? Aku mau jalan-jalan sekitar sini.” Estefania menyampirkan telapak pada bahu ibu hamil, menyadarkan dari kenangan yang berputar.

“Oh, i-ya … apa saja, terima kasih,” jawab Livy gugup, menatap lekat wanita cantik berambut pirang dengan warna iris sama dengan El.

Lagi, ibu hamil merenung, telah pergi menjauh, tetap bayang El selalu mengikuti. Membuat hatinya terluka karena meninggalkan pria itu begitu saja. Bukan karena tak cinta, hanya saja masalah datang silih berganti, Livy ingin El bisa hidup normal dan layak seperti sebelumnya.

Semesta seakan mengetahui kerinduan
NACL

kira-kira gemana bakal ketahuan beneran atau sandiwara lagi? Sonia yang cantik mending taubat deh ya jangan jahat terus •́ ‿ ,•̀

| 1
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status