Share

Bab 220: Al Masih Marah

“Mau ke mana, Mi Amor? Temani aku sebentar lagi,” kata El sembari menahan pinggul Livy, mengurungnya dalam selimut tebal.

“Masak, pagi ini aku ingin menyajikan makanan spesial. Tidak apa-apa kamu tidur lagi.” Livy menggeliat, berusaha melepas belitan tangan kekar.

“Ayolah, Livy. Aku masih merindukanmu. Lagi pula, ini sangat dingin, cocok untuk berpelukan.” El semakin menelusupkan kepala pada ceruk leher sang istri.

Udara pagi ini, membuat rambut halus berdiri tegak, lantaran mendekati musim dingin. Semalam saja hujan turun cukup lama, ketika Livy dan El tengah memadu kasih, saling berpacu memuaskan hasrat masing-masing.

“Berikan saja resepnya pada chef. Dua jam lagi kita turun, aku masih ingin seperti ini,” tukas El.

Livy terkekeh geli, selain mendengar kata-kata manja bayi besarnya, tangan El juga bergerak liar di balik selimut. Lelaki ini tak puas setelah mereguk nikmat nektar dari raganya.

“Sayang?” Livy mulai terpacing suasana, napasnnya sedikit terengah.

“Sekali lagi, bagaimana?”
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status