Share

44. Menyelinap

Penulis: R. Angela
last update Terakhir Diperbarui: 2024-06-17 22:21:19

Setelah sah bercerai, Dika segera angkat kaki dari kamar mereka. Itu sudah jadi ketentuan dari Chris untuk tetap mau ikut dalam sandiwara ini. Beruntung di lantai dua ada lima kamar, dan orang tua Dika tidur di lantai satu hingga tidak tahu apa yang terjadi di lantai dua.

Dika menempati kamar di sebelah kamar Nasya. Jadi, kamar Nasya berada diantara kamar Dika dan Chris.

Sebenarnya, meski satu kamar pun, Dika juga tidak akan menyentuh Nasya, tapi karena Chris tidak ingin Dika berada di kamar yang sama dengan pria lain yang bukan suaminya, maka Chris mengulti Dika untuk menjauh dari istrinya.

Nasya melirik jarum jam, masih pukul 10, biasanya mertuanya masih ngobrol sambil menonton televisi hingga pukul 11, terlebih orang tua Nasya baru pulang, jadi tidak mungkin mertuanya langsung masuk kamar.

Deeerttt

Kembali ponsel Nasya berdenting. Satu pesan masuk. Dari Chris yang meminta segera datang. Nasya kembali bergerak gelisah. Bagaimana ini? Kalau dia tidak segera ke kamar Chris,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Skandal Pernikahan: Satu Malam Bersama Paman Suamiku   45. Masa lalu

    Untuk seketika kegiatan berhenti. Panas tubuh masih tinggi bahkan sudah menuntut pelepasan, namun apa hendak dikata. Ketukan pada daun pintu terus menggema, meminta perhatian dari makhluk hidup yang ada di dalam. "Mas ... itu ayah," bisik Nasya ketakutan. Tangannya yang mencengkram lengan Chris semakin mengencang. Sementara Chris malah mengabaikannya dengan lanjut menciumi ceruk leher Nasya. "Abaikan aja," bisiknya menikmati aktifitasnya saat ini. Dia sudah tidak menunggu lebih lama lagi. Ingin menuntaskan permainan mereka. Gairahnya sudah sampai ke ubun-ubun. "Mas, mana bisa main kalau ada ketukan di pintu sebagai musik pengiring," jawab Nasya mendorong tubuh Chris sedikit memberi jarak diantara mereka. Chris menatap Nasya, sepertinya tidak ada tawar-menawar. Chris pun bangkit, kembali mengenakan celana boxernya, sementara Nasya bersembunyi di balik bad cover tebal setelah menarik daster dan pakaian dalamnya ikut masuk ke dalam. Dengan kasar, Chris membuka pintu kamar, seng

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-19
  • Skandal Pernikahan: Satu Malam Bersama Paman Suamiku   46. Terjerat Bandot Tua

    "Kenapa wajah kamu sedih banget?" Nasya merangkul Airin yang duduk memeluk kakinya. Gadis itu sudah duduk satu jam di lantai kamarnya, menangis meratapi hidupnya. "Bokap sama nyokap mau cerai!" Nasya terdiam. Dia bingung mau jawab apa. Hanya bisa memeluk sahabatnya itu. Pantas saja sudah dua hari Airin tidak muncul di kampus. Nasya sudah coba menghubungi juga tidak ada respon. "Kamu mau apa? Kita keluar yuk, aku traktir eskrim." Airin tersenyum, meski tipis. Sahabatnya itu selalu paham akan dirinya. Airin tidak suka banyak pertanyaan saat dia sedang ada masalah. Cukup mendengar dan berusaha membuatnya mengalihkan pikiran, itu sudah cukup. "Tampaknya, wisuda bulan depan, aku akan sendiri. Papi sama Mami gak bisa datang," ucap Airin diiringi senyum getir. "Gak papa, ada aku, papi, mami, bang Raka, bang Radit, ada om Chris juga." Nasya memeluk Airin erat, kini justru dia yang ikut menangis bersama Airin. Kasihan sahabatnya itu. Bergelimang harta oleh orang tua, tapi kurang perhati

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-20
  • Skandal Pernikahan: Satu Malam Bersama Paman Suamiku   47. Mencari Alibi

    "Semalam kamu tidur dimana? Aku ke rumah, tapi kata bibi kamu gak ada, malah gak pulang," todong Nasya begitu berhasil bertemu Airin. Hari ini mereka janji bertemu di kampus untuk memperbanyak copy-an skripsi. Airin diam, pura-pura sibuk dengan ponselnya. Nasya yang tidak puas, menyikut lengan gadis itu. "Tidur di rumah teman." Mata Nasya memicing, mengamati wajah Airin meski sulit karena gadis itu menunduk. Teman? Nasya tahu betul kalau itu bohong. Mana mungkin. Memangnya ada teman yang lain dimiliki Airin selain dia? Atau jangan-jangan memang ada, hanya saja dia yang tidak tahu. "Siapa?" "Kamu gak kenal, Nas. Teman magang," jawab Airin pelan, jantungnya berdegup kencang, dan pipi terasa panas. Selalu seperti itu kala dia berbohong. Jangan sampai Nasya tahu kalau dia nginap di apartemen Radit. Pria itu putus asa dengan keras kepala Airin yang tetap kekeuh tidak mau pulang. Radit tidak punya pilihan lain, terpaksa membawanya ke apartemen. "Gak terasa ya, besok kita wisud

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-21
  • Skandal Pernikahan: Satu Malam Bersama Paman Suamiku   48. Terbitlah Curiga

    Keringat mulia bercucuran di kening Dika. Napas juga tertahan. Nasya yang menyadari kalau pasangan suami istri itu adalah keluarga Dika, yang kemungkinan dari keluarga Risma, segera menarik diri dari Chris. "Bude, lagi ke Jakarta?" tanya Dika buka mulut. Tidak terpikirkan lagi harus berkata apa. "Iya, ada undangan pernikahan teman sekantor pakde mu. Jawab dulu, kenapa istrimu tadi digandeng oleh pria ini?" tatapan bude begitu tajam, jelas menguliti Nasya dan Chris meski terhalang kaca mata. "Nasya sedang hamil, tadi kesulitan berjalan, jadi meminta Om Chris membantunya," terang Dika asal menjawab. Mau bagaiman lagi? Hanya itu yang bisa dipikirkan sebagai jawaban. "Kenapa tidak kamu yang jaga?" susul bude kurang puas dengan jawaban ponakannya. "Tadi sakit perut, Bude. Kalau begitu kami permisi dulu." Dika mengangguk hormat pada keduanya lalu menarik tangan Nasya untuk segera berlalu. Chris yang sejak tadi sabar menahan lidah beracun nya mengikuti langkah Dika dan Nasya.

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-22
  • Skandal Pernikahan: Satu Malam Bersama Paman Suamiku   49. Cemburu Buta

    "Selamat sayang, mami dan papi juga kedua abangmu sangat bangga padamu. Meski lagi hamil, tetap menyelesaikan kuliah," puji Anisa memeluk putri kesayangannya. Hari ini Nasya wisuda. 15 menit lalu, dia sudah sah menyandang gelarnya. Semua keluarga berkumpul. Baik darinya atau dari Dika, meski raut wajah kedua orang tua Dika tampak tidak segembira keluarga Nasya. Tapi paling tidak mereka datang. Setelah kedatangan saudara Risma, dan menjelaskan semua yang mereka lihat di bandara, Risma memilih untuk menyimpan kecurigaannya. Tidak ingin menyidang Dika dan Nasya di depan keluarganya. Kalau pun kecurigaan mereka benar, biarlah itu menjadi rahasia keluarga mereka saja. Risma akan membahas setelah mbak dan juga abang iparnya pergi keesokan harinya. Namun, sebelum itu terjadi, mereka baru sadar kalau hari ini adalah hari bahagia Nasya. Dia akan wisuda, jadi Risma tidak ingin mempertanyakannya. Itu juga atas saran Anton. Sedikit dia salah bicara, maka yang dihadapinya bukan hanya keluarg

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-23
  • Skandal Pernikahan: Satu Malam Bersama Paman Suamiku   50. Tak Bisa Mengelak

    "Bukannya itu Dika?" tanya Anton menunjuk ke arah jarum jam dua belas. Semua mata pun melihat ke arah yang ditunjuk. Tubuh Dika membeku. Dia sedang menggendong Gwen tepat di sebelah Gina. Mereka tampak seperti pasangan suami istri yang sedang membawa anak berobat ke rumah sakit. Keadaan yang sebenarnya memang seperti itu. Hanya saja tidak berdua, tapi Bima juga ada bersama mereka. Hanya saja, saat ini Bima sedang membayar biaya periksa Gwen di kasir. "Sedang apa kamu di sini? Anak siapa yang kamu gendong itu? Siapa wanita ini?" tanya Anton membabi-buta. Dalam pikirannya sudah menerka beberapa kemungkinan sebagai penjelasan yang akan diberikan Dika. "Ayah ... aku..." Dika kehilangan kata-kata. Dilihat satu per satu orang yang berdiri di sisi ayahnya. Kedua orang tua Nasya yang juga tampak menunggu penjelasan, Radit dan juga pasangannya yang menunjukkan rasa ingin tahu juga. Hanya Chris yang santai, tidak menunjukkan reaksi apapun. Dia sudah bisa menebak siapa mereka. "Jawa

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-24
  • Skandal Pernikahan: Satu Malam Bersama Paman Suamiku   51. Segera Ceraikan Nasya!

    Airin datang bersama Chris. Hanya pria itu yang berlari begitu diberitahu kalau Nasya telah lahiran. Sementara yang lain sibuk mengurus Risma yang harus dirawat. Wanita itu pingsan, tidak sanggup mendengar penjelasan Dika lebih banyak lagi. "Kalau sampai ibumu meninggal, maka aku akan membunuhmu!" umpat Anton penuh emosi. Kini hanya ada dia dan Dika yang menunggui Risma sadar. Sementara Radit, Dinar dan juga Dirga segera menyusul Chris menuju ruangan Nasya. Sekarang yang jadi beban pikiran Dirga dan semua yang mendengar keterangan Dika panjang lebar, anak siapa yang ada dikandung Nasya? Kalau benar adanya Dika menyukai Bima dan tidak menginginkan wanita, mengapa saat ini Nasya bisa hamil? Pertanyaan itu terus berkecamuk dalam benak Dirga, dan jadi alasan mengapa dia tidak jadi menghakimi Dika, karena bisa saja Nasya pun melakukan kesalahan yang sama. "Bagaimana Nasya?" tanya Dirga pada Anisa yang duduk di kursi tunggu di luar bersama Airin yang tengah memeluknya. Pintu kamar N

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-25
  • Skandal Pernikahan: Satu Malam Bersama Paman Suamiku   52. Ditolak Berkali-kali

    "Lucu banget cucu Oma." Anisa mencium gemas pipi gembul bayi lucu itu. Nasya sudah diperbolehkan pulang, dan dengan tegas Dirga meminta agar putrinya dibawa ke rumah saja. Memangnya mau kemana lagi? Sudah tidak pantas rasanya jika kembali ke rumah Anton. Perseteruan panas terjadi di malam pasca Nasya melahirkan. Dirga bersikeras memaksa Chris menjatuhkan talak pada Nasya malam itu juga, tapi tentu saja Chris tidak mau. Dua pukulan keras menghantam rahangnya, dia tetap berdiri tegak di depan Dirga. Menolak permintaan Dirga meski nyawa taruhannya. Cintanya terlalu besar pada Nasya. Tidak mungkin sanggup hidup tanpa Nasya, terlebih setelah ada putra mereka hadir ditengah-tengah keluarga. Begitu melihat bayi kecil itu, perselisihan dan amarah untuk sementara waktu bisa dikesampingkan. Dan Chris harus setuju kalau anak istrinya dibawa ke rumah mertua. "Mi, sampai kapan papi marah? Masa mas Chris gak dikasih masuk ke rumah? Dia 'kan kangen sama anak istrinya!" tegas Nasya meminta bal

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-26

Bab terbaru

  • Skandal Pernikahan: Satu Malam Bersama Paman Suamiku   123 Bahagia itu Kita

    Elena tidak bisa menolak. Bukan hanya sekedar karena Raka akan membantu keluarganya, tapi jauh dari itu, dia juga menyimpan rasa pada Raka. Tidak dibuat-buat, mengalir begitu saja. Elena yakin, kalau Raka mampu membahagiakan dirinya. Pernikahan putra bungsu Dirga digelar di ballroom hotel dengan banyak tamu undangan dari kalangan pebisnis, publik figur, sampai semua karyawan perusahaan diundang. Banyak yang terkejut, tidak menyangka kalau atasan dan bawahan itu akhirnya dipersatukan dalam mahligai rumah tangga. "Kamu terlihat gugup," bisik Raka memandang lembut istrinya. Elena tersipu malu. Kini sudah resmi jadi suami istri, tapi rasa gugup dan deg-degan di dalam hatinya belum juga surut. Ada kalanya Elena mencubit tangannya, demi memastikan kalau dia sedang tidak bermimpi. Raka putra Dirgantara kini sudah jadi suaminya. "Sedikit," jawabnya pelan, hanya sekali mengangkat kepala lalu kembali menunduk tak tahan dengan tatapan mesra Raka. Raka menarik tangan Elena, menyelipkan j

  • Skandal Pernikahan: Satu Malam Bersama Paman Suamiku   122. Menikah Saja

    "Bagaimana permintaan papi?" Dirga sudah muncul dan duduk di samping Raka yang tengah duduk di teras rumah menikmati kesunyian berteman secangkir kopi. Ayahnya kembali mendesak, tidak mungkin terus menghindar. Tapi, kalau dituruti juga dia tidak punya kandidat. Puas pacaran selama kuliah, menjadi sosok badboy, membuat Raka tidak lagi minat pada pernikahan. Ambisinya sudah terikat dengan urusan kantor. Ada kalanya dia menerima tawaran dari beberapa temannya untuk kumpul di sebuah bar, minum dan menikmati dunia malam. "Hei, kau dengar tidak? Diajak ngobrol kok, malah diam?" "Dengar, Pi. Tapi untuk saat ini aku masih belum ada jawaban untuk pertanyaan papi." Lebih baik pembicaraan ini langsung diputus, jangan lagi ada perpanjangan. "Kalau begitu kamu menerima putusan dari papi. Biar papi jodohkan pada anak teman papi aja," sambar Dirga tidak memberi celah. Terlalu lama bersabar dengan putra bungsunya ini, kalau tidak gerak cepat, bisa-bisa, dia tidak jadi menikah. "Jangan

  • Skandal Pernikahan: Satu Malam Bersama Paman Suamiku   121. Ingatan Tentangmu

    "Wajah kamu kenapa?" Raka memiringkan kepala, mencoba melihat lebih jelas ke arah pipi Elena yang dia temui pagi ini di lift. "Gak papa, Pak," jawabnya singkat. Rambut panjangnya dibiarkan menutup pipi sebelah kanan, agar memar bekas tampar ibu tirinya tidak terlihat. Kalau bukan karena demi ayahnya, dia pasti sudah kabur lagi dari rumah.Elena mengutuk keberadaan ibu tirinya ada dalam hidup mereka, bukan memberi kebanggaan bagi ayahnya, justru derita. Elena harus menerima kekejaman dan penyiksaan ibu tirinya karena sudah menolak pernikahan dengan Edgar. Mau bagaimana lagi, dia tidak menyukai pria yang sombong dan sok berkuasa itu. Kalau dari hikayat Edgar yang dia dengar dari orang tuanya, harusnya pria yatim piatu itu berbudi pekerti dan bersikap baik, bukan justru sebaliknya. Dia juga tidak merasa perlu dinikahi Edgar karena permintaan terakhir Jason. Bahkan dengan Jason sendiri pun dia belum terlalu yakin, semua ini juga karena keluarganya yang memaksa dia harus menikah deng

  • Skandal Pernikahan: Satu Malam Bersama Paman Suamiku   120. Cinta Hingga Maut Memisahkan

    Rasa penasaran Nasya menggerogoti pikirannya hingga tidak bisa tidur malam itu. Tidak sabar menunggu datangnya pagi agar dia bisa mencari Chris. Jelas kalau suara wanita yang dia dengar tadi milik Helen. Pertanyaan, mengapa malam selarut itu Chris ada bersama Helen? Memikirkan banyak kemungkinan buruk yang akan terjadi, membuat Nasya tak kuasa menahan air matanya. Apakah dia akan kehilangan Chris lagi? Apakah hati pria itu sudah berubah, kembali pada Helen? Segala tanya dia simpan hingga esok. Penantian Nasya berakhir. Langit sudah terang, begitu cerah, tapi tetap saja tidak bisa menghilangkan cemas di hatinya. "Pagi sekali, mau kemana?" tanya Anisa mendapati Nasya di anak tangga terakhir. Dia sudah bersiap, terlihat cantik meski kantong mata tetap menunjukkan kebenaran kalau dia semalaman tidak tidur. "Mau mencari Chris!" jawabnya tegas. Dia tidak perlu melirik ke arah Dirga yang saat itu juga ada mendengar obrolan mereka, karena dia yakin kalau ayahnya pasti saat ini tengah

  • Skandal Pernikahan: Satu Malam Bersama Paman Suamiku   119. Kebohongan Telah Usai

    Helen tidak tahu bagaimana lagi menyembunyikan wajah malunya. Di tengah semua tatapan menghakimi orang di kafe itu, dia mencoba untuk tetap bisa berdiri. Kalaupun mau mundur lagi, sudah kepalang tanggung. "Bagaimana, Bu, kita tetap melanjutkan tujuan kita kemari?" teguran dari petugas menyadarkan dirinya. Dengan ragu, Helen mengangguk. Dia akan terus berjuang, menggunakan kesempatan terakhirnya. Siang itu, Nasya membuat sedang ada di ruangannya. Kristal ikut bersamanya ke kafe dan sedang mencoba membujuk putrinya itu untuk tidur siang, jadi huru-hara di luar sana tidak sampai ke telinganya. Namun, begitu mendapati pintu ruang kerjanya didobrak, Nasya mengalihkan pandangannya. "Bapak ada kepentingan apa masuk ke mari?" tanya Nasya sewot, pasalnya menidurkan Kristal, dia harus ikut berbaring dan gaunnya sedikit tersingkap menunjukkan paha mulusnya. "Itu orangnya, Pak, tangkap saja!" seru Helen yang ternyata sudah ada di belakang petugas. Secara paksa, petugas menyeret Nas

  • Skandal Pernikahan: Satu Malam Bersama Paman Suamiku   118. Huru Hara

    Acara pernikahan itu pada akhirnya batal. Keluarga Ferdi tetap tidak terima. Mereka menuntut keluarga Nasya dengan tuduhan penjebakan. Namun, Dirga sudah tidak mau mendengar apapun penjelasan keluarga Ferdi, disaat itu juga diminta untuk membatalkan pernikahan itu. Sekarang, setelah semua orang pamit pulang dengan tanda tanya besar dalam hati mereka, kini semua anggota keluarga duduk di saling berhadapan. Rapat keluarga dimulai. Dirga duduk berdampingan dengan Anisa, mengamati Chris dan Nasya yang duduk tepat di depan mereka. Di sisi lainnya ada Raka, dan pasangan suami istri, Radit dan Airin. "Jelaskan!" perintah Dirga, menatap lekat pada wajah Chris. Matanya memicing, tanda tidak suka karena Chris menggenggam tangan Nasya dengan erat. Mengapa putrinya bisa bersama Chris sementara waktu itu, pria yang disebut bernama Andrew ini justru diusir Nasya. "Papi," Nasya mulai angkat bicara. Dia ingin menjadi tameng bagi Chris atas interogasi ayahnya. Tatapan Dirga pada suaminya s

  • Skandal Pernikahan: Satu Malam Bersama Paman Suamiku   117. Jangan Meninggalkan ku lagi

    Nasya tidak perduli kalau air matanya akan menghancurkan hasil karya-karyas pengantin yang sudah lebih 2 jam memoles wajahnya tadi. Meski mencoba untuk menahan air matanya tetap saja turun setelah mendengar semua cerita Chris. "Jangan menangis lagi, aku minta maaf karena sudah membuatmu menderita dan menungguku terlalu lama," bisik Chris sembari terus mengusap punggung Nasya yang menangis dalam pelukannya. Tuhan begitu sayang kepadanya, di saat dia akan terperangkap dalam jebakan Ferdi, keajaiban datang dan membuatnya mengetahui sifat busuk pria itu dan kini kebahagiaan nya disempurnakan lagi oleh berita yang baru dia dengar dari Chris. "Sayang, jangan menangis lagi, aku semakin bersalah," bujuk Chris lembut. Nasya tidak terima, dia memukul dada bidang Chris, kesal, tapi juga sangat bahagia. Kesal karena harus melalui penderitaan yang panjang berpisah dengan pria itu, tapi senang karena mengetahui kalau suaminya belum meninggal dan dia kini bersamanya. "Ini seperti mimpi. Aku t

  • Skandal Pernikahan: Satu Malam Bersama Paman Suamiku   116. Pria Pendusta Hidung Belang

    Lily batal tinggal di rumah orang tua Nasya. Dia menempatkan wanita itu di rumahnya bersama Bi Sumi yang selama ini mengurus rumah mereka yang sudah lama ditinggalkan setelah kepergian Chris. Ingin sekali rasanya menolak, takut merepotkan Nasya dan keluarganya, tapi Nasya tetap bersikeras meminta wanita itu tetap tinggal di rumahnya. Setelah selesai mengamankan Bu Lily, Nasya dan Airin meneruskan rencana mereka ke toko perhiasan, mengambil perhiasan milik Anisa. Sesaat Nasya berangkat mencari Lily, ibundanya menghubungi meminta anaknya singgah ke toko perhiasan. "Tunggu, itu bukannya-" Airin menghentikan ucapannya dan menarik tangan Nasya untuk mundur. Mata Nasya mengikuti telunjuk Airin. Benar, dia mengenal pria yang sedang memeluk pinggang wanita bertubuh sedikit berisi. "Itu mas Ferdi!" desisnya tidak percaya. Pria yang akan berubah status menjadi suaminya besok justru jalan berduaan dengan wanita lain. Jangan bilang wanita itu saudara, sepupu atau kerabat, tidak ada hubungan

  • Skandal Pernikahan: Satu Malam Bersama Paman Suamiku   115. Menemukan Persembunyian Lily

    Kejadian di salon itu menorehkan luka sekaligus trauma yang cukup besar. Kalau bukan Radit datang menjemput mereka, Nasya tidak akan berani keluar dari salon itu. Imbasnya, saat Ferdi menyarankan mempercepat pernikahan mereka, Nasya manut saja. Dia menyerahkan semua urusan pernikahannya yang kali ketiga ini pada Anisa dan ibu Ferdi, sementara dia hanya mengurung diri di kamar menangisi takdirnya. "Nay, kamu mau kemana? Gak baik keluar rumah lagi. Besok kamu menikah, sebaiknya jangan pergi," tegur Anisa yang mendapati putrinya itu sudah rapi dan bersiap pergi. "Sebentar aja, Mi. Cuma mau bertemu seseorang," balas Nasya. Baru saja dia mendapatkan pesan dari Airin. Orang suruhannya berhasil menemukan alamat Lily dan sekarang dia ingin mengunjungi wanita itu hanya sekedar ingin memastikan kalau Lily baik-baik saja. "Gak boleh! Nanti mami dimarahi papi kamu." "Mi, please." Nasya menyatukan telapak tangan di depan dada. Suaranya diusahakan pelan agar Kristal yang sedang tidur siang tid

DMCA.com Protection Status