Alice tidak mau berbicara dengan Daniel semenjak sang CEO itu memutuskan untuk tidak menyentuhnya selama beberapa waktu lamanya, Daniel melakukan ini semua atas perintah sang dokter sampai kandungan Alice benar-benar kuat. Alice selalu mengurung dirinya di dalam kamar dan tidak mengizinkan Daniel atau siapapun masuk ke dalam kamarnya sehingga sang CEO tampan itupun menjadi pusing tujuh keliling karena harus menghadapi emosi wanitanya yang selalu naik turun.Daniel pikir kalau Alice sedang kesal kepadanya akan tetapi kenyataannya tidaklah begitu, ternyata selama dua hari ini Alice diam-diam sedang mendesain sebuah gedung untuk menolong sang CEO yang sedang mengalami masalah di perusahaan . Alice sengaja melakukannya secara diam-diam agar tidak ada satu orangpun yang mengetahuinya termasuk Daniel atau nanti rencananya menjadi gagal total, Alice memang bukan sarjana arsitektur akan tetapi kecerdasan dan kemampuan perempuan bermata biru itu untuk mendesain gedung tidak bisa diremehkan beg
"AKKKHHHH!!"Alice berteriak histeris dan perempuan itu reflek melemparkan kotak yang diterimanya dari Daniel ke lantai sehingga isi di dalam kotak otomatis terlempar ke lantai, sang CEO itu langsung memeluk erat Alice dan berusaha menenangkan wanitanya agar tidak semakin histeris dan ketakutan saat melihat potongan kepala kucing yang berlumuran darah yang berada di lantai. Dan teriakan Alice tersebut sontak mengundang kedatangan kedua bodyguard Daniel yang sedang berjaga di luar untuk masuk ke dalam kamar Alice."Huwek!!" Alice melepaskan diri dari pelukan Daniel lalu berlari kencang menuju ke kamar mandi.Kedua bodyguard Daniel tersebut juga ikut terhenyak saat melihat isi kotak yang kini berceceran di lantai, di dalam kotak yang berisi potongan kucing tadi juga terdapat sebuah surat ancaman untuk Alice dan janin yang sedang dikandung Alice. Tentu saja Alice menjadi sangat syok dan ketakutan setelah mendapat teror dan ancaman semacam ini, seumur hidup Alice bahkan ia tidak pernah me
Sang dokter yang pernah menolong Daniel dari serangan tembakan beberapa waktu yang lalu itu pun kini malah ikut terseret dan dijadikan sebagai tersangka atas kasus teror yang diterima oleh Alice, tuduhan itu terjadi karena di kotak yang berisikan kepala kucing mati itu bertuliskan alamat lengkap klinik sang dokter dan sangat mudah bagi sang dokter untuk melakukannya karena ada banyak hewan di kliniknya terutama kucing. "Apa kalian semua sudah benar-benar gila?! Untuk apa aku melakukan hal gila semacam itu? Aku adalah seorang dokter hewan yang setiap hari merawat hewan seperti anakku sendiri, jadi ... mana mungkin aku melakukan hal sekeji itu," sengit sang dokter, membela diri."Alah, kau pasti berkata bohong!! Lalu bagaimana di kotak itu tertulis alamat klinikmu?" Timpal sang kurir."Jika memang aku adalah pelakunya, aku tidak akan sebodoh itu menuliskan alamat klinikku di kotak yang akan kugunakan untuk meneror orang. Lagi pula untuk apa aku melakukannya? Aku tidak memiliki dendam d
"Siapa yang berani membunuh kurir itu?!" Teriak Daniel kencang yang menggelegar memenuhi mansion.Daniel marah besar saat melihat jasad si kurir yang bersimbah darah dan membuat genangan darah di sekitar tubuh, mata terbuka dan terdapat dua lubang di kepalanya. Daniel tidak berniat membunuh si kurir karena ia masih mempunyai sedikit belas kasih, ia hanya ingin memberikan sedikit pelajaran kepada si kurir akan tetapi seseorang malah dengan kejam menghilangkan nyawa si kurir. Semenjak Alice dinyatakan hamil oleh dokter, sifat Daniel perlahan-lahan berubah melunak dan ia sudah tidak ingin menghilangkan nyawa orang lagi. Daniel berusaha untuk menjadi pria yang lebih baik dari sebelumnya dan itu dilakukannya demi Alice serta calon anaknya yang tidak lama lagi akan hadir ke dunia."Apa yang kalian lakukan?! Bukankah aku hanya menyuruh kalian untuk membuatnya mengaku saja, bukan membunuhnya!!" Daniel mencengkeram kemeja anak buahnya."Bukan kami yang membunuhnya, Tuan. Kami hanya mengurungny
Helena mengait bibir bawah Daniel, melumat bibir sang CEO tanpa ampun dan mengambil kendali dalam hubungan intim kali ini. Semua gairah yang telah ia tahan selama bertahun-tahun kini lepas begitu saja tanpa kendali. Perempuan bertubuh seksi itu melepas kancing baju Daniel, mencium dada suaminya yang dipenuhi bulu-bulu halus serta otot kekar.Helena menciumi pipi, hidung, bibir Daniel tanpa melewatkan satu inci tubuh suaminya. Helena bergerak turun menghisap puting Daniel yang berwarna cokelat tua, menggigitnya tanpa ampun hingga sang CEO itu mendesah perlahan dan setelah puas. Tangan Helena bergerak cepat melepaskan sabuk Daniel, menarik celama panjang suaminya dan menyisakan celana dalam berwarna hitam dengan kejantanan yang menyembul padat."Aku mencintaimu, Daniel. Aku sangat mencintaimu," ucap Helena sembari mencium bibir Daniel.Helena menurunkan bajunya, membiarkan kedua payudaranya bergerak bebas tanpa sehelai kain pun yang menutupi aset indahnya, kemudian ia mengangkat kedua t
Alice marah besar, ia merasa telah dikhianati dan dibohongi oleh Daniel setelah melihat secara langsung hubungan intim yang dilakukan oleh Daniel bersama dengan Helena. Tidak ada kata maaf untuk pria yang telah berani mengkhianatinya, dan itu sudah menjadi prinsip hidup Alice terlebih sekarang ini ia masih belum menikah dengan Daniel sehingga ia masih mempunyai kesempatan untuk bisa lepas dari jeratan hubungan dengan sang CEO tersebut sebelum ia benar-benar terjebak dalam ikatan pernikahan.Daniel bergerak secepat kilat merampas pisau Alice, sang CEO tersebut langsung membuang pisau itu sembarangan sambil memeluk tubuh Alice agar tidak melakukan hal-hal yang berbahaya lagi, sang CEO tampan itu merogoh saku celananya untuk mengambil sapu tangan yang ia gunakan untuk menekan luka gores di leher Alice agar tidak semakin mengeluarkan banyak darah. Namun, Alice sekuat tenaga memberontak agar ia bisa terbebas dari pelukan Daniel tapi sayang sekali usahanya itu gagal mengingat tenaga Daniel
Seorang dokter spesialis kandungan terlihat kaget begitu melihat pasien yang baru datang, sang dokter perempuan berusia sekitar 50 tahunan itu seakan tidak percaya dengan penglihatannya dan ia mencoba untuk memastikan kalau perempuan yang sedang terbaring di hadapannya adalah gadis yang ia kenal."A–Alice? Kamu benar-benar Alice, 'kan? Kamu sedang hamil?" Tanya sang dokter, memastikan."To–tolong aku. Aku mohon kepadamu," pinta Alice sambil memegang erat tangan sang dokter."Apa yang bisa aku lakukan untuk menolongmu?" Tanya sang dokter.Alice melihat ke arah perawat-perawat yang telah bersiap melakukan tindakan medis, Alice mengisyaratkan kepada sang dokter untuk mendekat ke arahnya sehingga ia bisa membisikkan tanpa harus terdengar oleh perawat lainnya. Dan ... dokter wanita itu menuruti permintaan Alice, ia menyuruh perawat-perawatnya menjauh sehingga mereka berdua bisa berbicara."Katakan kepadaku, apa yang aku bisa bantu?" Tanya sang dokter." ...." Alice berbisik sangat lirih ke
Daniel yang sedang marah dan kalap berusaha untuk membunuh Helena dengan mencekiknya, sang CEO itu merasa dijebak oleh tipu muslihat yang dilancarkan oleh Helena sehingga membuat Alice menjadi depresi lalu keguguran. Danel tidak terima dangan kematian calon anak yang sudah dinantikannya selama bertahun-tahun dan ia menganggap Helena sebagai biang kerok atas gugurnya calon anak yang berada di dalam kandungan Alice."Hentikan, Daniel!!"BUGH!!Marco mendaratkan bogem mentah ke wajah Daniel agar pria itu melepaskan cekikan tangannya dari leher Helena, sepupu Daniel datang tepat pada waktunya jika ia terlambat sedikit saja maka nyawa Helena sudah melayang di tangan Daniel yang masih berstatus sebagai suami Helena. Marco menendangi tubuh Daniel bahkan ia menginjak tangan sang CEO itu keras dan berusaha untuk mematahkan tangan Daniel. Sementara Marco dan Daniel sedang bertengkar, Helena terlihat sibuk untuk mengambil nafas sebanyak-banyaknya. Netra Helena menatap tajam ke arah dua pria gaga
"Mark!! Mark!! Bagaimana ini?!" Pekik Mia setelah melihat ada yang tidak beres dengan barang bawaannya.Mark yang baru masuk ke kamar mandi langsung berlarian mendekati Mia dengan bertelanjang dada dan hanya memakai celana dalam lumayan ketat hingga junior gagahnya terlihat menyembuk dan membuat Mia berteriak semakin histeris."Mia!! Ada apa?" Tanya Mark kebingungan."Bajuu ... bajumu mana? Kenapa kau telanjang?" Ujar Mia dengan tubuh gemetaran.Mark tersenyum lalu ia menangkup pipi Mia dengan kedua tangannya yang ia tekan dengan lembut sehingga pipi istrinya terlihat sedikit menggembung. "Buka matamu dan lihat aku," titahnya."Tidak mau, kau sedang telanjang dan aku tidak mau melihatmu," tolak Mia sambil menggeleng cepat."Kita sudah menikah, Mia. Lalu apa yang kau takutkan?" Ucap Mark. "Sekarang cepat buka matamu," titahnya kemudian yang lagi-lagi langsung ditolak oleh istrinya."Aku belum pernah melihat pria telanjang sebelumnya," ucap Mia yang sudah hampir menangis."Oke, maafkan
"Jane hamil? Tapi ... bukankah program bayi tabung kami gagal?" Tanya Ryo kepada sang dokter dengan ekspresi wajah pasrah."Tidak, tuan Myers. Sekarang istri anda sedang hamil dan siapa yang mengatakan program bayi tabung anda gagal, Tuan?" Jawab sang dokter."Ryo!! Akhirnya kau akan memiliki anak sendiri," ujar Daniel sambil memeluk erat sepupunya yang masih tertegun tidak percaya dengan ucapan sang dokter."Tapi, Daniel. Aku masih belum percaya, tolong cubit aku dan katakan kalau aku tidak sedang bermimpi," ucap Ryo.Alice berjalan mendekati Ryo dan tanpa basa-basi ia langsung mencubit pinggang Ryo bahkan sampai memelintirnya ke samping. "Bagaimana? Apakah rasanya sakit?" Tanyanya gemas."Aaaakkkkkkkkhhh, Alice!! Sakit," pekik Ryo kencang."Itu berarti kau tidak sedang bermimpi, bodoh!! Kau akan menjadi seorang ayah," ujar Alice."Dan aku akan menjadi seorang paman," timpal Daniel berseru senang."GOD!!" Ryo memeluk Daniel lalu ia bergegas duduk di tepi ranjang memeluk Jane erat sam
"Menikah? Jadi, kau benar-benar akan menikahi Mia?" Tanya Daniel memastikan."Ya, aku akan menikah dengan Mia dan aku membutuhkan berkat dari keluargaku," jawab Mark. "Aku tahu Mia bukan dari keluarga kaya dan tidak sesuai dengan harapan kak Daniel tapi ... aku mencintainya dan aku ingin menghabiskan hidupku bersama dengan Mia," lanjutnya."Dasar anak bodoh!! Memangnya sejak kapan aku mempermasalahkan tentang status Mia, asalkan kau bahagia maka itu sudah lebih dari cukup," ucap Daniel sambil memeluk Mark."Selamat Mark," ucap Jane.Alice keluar dari kamar mandi setelah mendengar suara ribut -ribut. "Ada apa ini? Kenapa kalian berpelukan? Apakah kau naik pangkat, Mark?" Tanyanya."Bukan kenaikan pangkat, tapi ini." Daniel memberikan undangan pernikahan Mark kepada Alice sambil menunggu reaksi yang akan ditunjukkan oleh istrinya."Oh my God!!! Apakah ini benar? Mark akan menikah dengan Mia?" Pekik Alice sambil menatap Daniel dan Mark bergantian, ia sangat terkejut setelah membaca undan
"Alice sedang dioperasi karena rahimnya mengalami masalah dan bayi kami harus segera dikeluarkan atau nyawa mereka berdua dalam bahaya," jelas Daniel dengan ekspresi wajah yang depresi.Ryo duduk tepat di samping Daniel untuk memberikan support serta kekuatannya kepada sang sepupu, ia berusaha menenangkan kegundahan serta kegelisahan hati Daniel dengan cara menepuk pundak sepupunya."Alice adalah wanita yang kuat dan tangguh jadi kau tidak perlu merasa khawatir. Bayimu dan istrimu pasti baik-baik saja," ucap Ryo."Tapi Alice sudah keguguran dua kali, kali ini aku benar-benar takut kehilangan salah satu dari keduanya, Ryo. Apalagi tubuh Alice sangat lemah dan ...." Ucapan Daniel terhenti dan tiba-tiba lidahnya terasa kaku yang membuatnya tidak bisa lagi berkata-kata."Daniel, semuanya akan baik-baik saja. Percayalah kepadaku," ucap Ryo.Beberapa menit berlalu dengan sangat lambat dan membuat Daniel menjadi gila karena tidak kunjung mendapatkan kepastian kondisi istri serta bayinya, ota
"YEEESSS!! IT'S BABY GIRL!!" Daniel melompat senang setelah mengetahui jenis kelamin calon anaknya.Image dingin dan kejam tidak lagi terlihat di wajah sang CEO gagah, Daniel terlihat layaknya suami dan ayah pada umumnya yang terlihat begitu bersemangat karena tak lama lagi ia akan bisa menimang bayi kecil yang lucu dan cantik."Thanks, God!! Thanks, Babe." Daniel memeluk erat dan menciumi seluruh wajah sang istri sebagai bentuk rasa terima kasihnya kepada wanita yang selama ini selalu memberikan kebahagiaan untuknya."Kau terlihat sangat bahagia," ucap Alice."Tentu saja aku sangat bahagia karena semenjak kau datang dalam hidupku, semua harapan dan keinginanku terpenuhi. Kau telah memberiku seorang putra yang luar biasa dan sekarang kau memberiku seorang putri," ucap Daniel dengan wajah yang memerah dan air mata yang terus berlinang membasahi pipinya."Daniel, Alice. Selamat ya, akhirnya kalian mendapatkan anak perempuan. Yeeey," ucap Ryo.Daniel memeluk Ryo erat lalu ia berkata. "T
"Sekarang jawab pertanyaanku baik-baik, apa kau mendekati Mia hanya karena gadis itu mirip dengan Alice?" Tanya Daniel sambil menatap Mark dengan tatapan penuh selidik."Apa maksud kak Daniel? Aku sudah lama melupakan Alice tapi kenapa kakak malah menuduhku seperti itu," timpal Mark."Aku bertanya karena aku melihat kemiripan antara Alice dan Mia," jawab Daniel."Ah!! Jadi hanya karena kemiripan warna bola mata, rambut dan juga bentuk tubuh makanya kak Daniel menuduhku masih memiliki perasaan terhadap Alice? Jangan berpikiran konyol seperti itu," ujar Mark sambil tersenyum kecut."Baik kalau begitu, satu hal lagi yang ingin aku tanyakan kepadamu tentang Mia," ucap Daniel."Apa itu?""Apa kau tahu tentang asal-asul Mia? Pekerjaannya yang dulu sebagai pencopet?" Tanya Daniel yang membuat Mark terhenyak. "Mark, pikirkan lagi masak-masak. Masih banyak gadis yang lebih baik di luar sana," lanjutnya."Aku tahu semuanya dan aku tidak akan pernah mundur, semua orang punya masa lalu dan aku ya
"Apa katamu? Mia pembunuh? Jangan sembarangan bicara atau aku akan membuat kakimu lumpuh selama-lamanya," ujar Daniel yang kembali menekan pisau di paha Carl hingga pemuda itu mengerang semakin kencang. "Mia, apa kau mengenal pria berengsek ini?" Tanyanya kepada Mia."Tidak, Tuan Myers. Saya baru sekali ini melihatnya jadi mana mungkin saya mengenalnya," jawab Mia."Fuck you," umpat Daniel penuh emosi."Akkkhh!! Bohong!! Gadis itu bohong, dia yang telah membunuh kakakku!! Dia adalah pencopet dan dia mencuri dompetku yang berisi uang untuk biaya operasi kakakku yang mengalami kecelakaan," jelas Carl.Daniel melirik Mia, dan ia melihat sang gadis menunjukkan reaksi terkejut setelah mendengar pengakuan Carl akan tetapi Daniel masih belum sepenuhnya percaya dengan ucapan Carl."Mia, apakah yang dikatakan pria ini benar?" Tanya Daniel.Mia hanya terdiam sambil menatap nanar wajah Carl dan mengingat-ingat kembali semua nama korban yang telah ia copet. "Siapa nama panjangmu?" Tanyanya kepad
"Daniel, bisakah kau jelaskan maksud ucapan Mark barusan? Aku rasa otakku sudah sudah dipenuhi oleh bayangan Jane makanya aku jadi sulit mencerna ucapan Mark," pinta Ryo sambil menatap punggung Mark yang kian menjauh.Daniel menghela napas panjang seraya memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana. "Aku rasa si bodoh itu kali ini benar-benar serius dengan Mia, aku bisa melihat kesungguhannya dari pancaran mata serta caranya berbicara," ucapnya."Aahh!! Jadi begitu, sekarang aku mengerti dan hey!! Bukankah kita harus membuat pesta untuk merayakannya?" Ujar Ryo penuh semangat."Apa kau ingin kepalamu aku pukul? Kenapa kau malah memikirkan pesta sementara Mark sedang terkena masalah, daripada kau memikirkan sebuah pesta bukankah lebih baik kita kirimkan dulu beberapa pengacara untuk membela Mark," timpal Daniel."Oke, sorry. Aku akan menghubungi pengacara sekarang juga untuk membantu Mark," ucap Ryo sambil mengotak-atik ponselnya untuk mencari kontak pengacaranya.Daniel berjalan mas
Nasib sial kini menimpa Mia yang baru sehari bekerja di perusahaan Myers, ia harus menyelesaikan pekerjaan yang sangat banyak hingga ia terpaksa pulang larut malam dan bus yang terakhir sudah lewat sehingga gadis cantik bertubuh langsing itu terpaksa pulang dengan jalan berjalan kaki menuju ke apartemen MYS yang jaraknya lumayan jauh dari perusahaan Myers.Mia tersesat, ia melewati jalan berbahaya dan rawan kejahatan. Langkah kaki Mia terhenti dan ia langsung berbalik arah saat melihat beberapa anggota gengster yang sedang minum-minum di jalan. Kesialan Mia dimulai saat anggota gengster itu melihatnya dan kini sedang mengejar sang gadis."Apa yang kalian inginkan? A ... aku tidak punya uang jadi tolong jangan ganggu aku," ucap gadis cantik bermata biru tersebut."Tidak ada uang tidak masalah, karena kami hanya butuh tubuhmu untuk menghangatkan tubuh kami dari dinginnya angin malam," ucap salah satu pria."Jangan mendekat!! Tolong, biarkan aku pergi dan aku janji tidak akan melaporkan