Home / Romansa / Skandal Perdana Pengacara Galak / Chapter 32 - Mencintai Tak Harus Memiliki

Share

Chapter 32 - Mencintai Tak Harus Memiliki

Author: Arelove
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Brukkkkk! Brukkkkk! Brukkkkk!

Fida mengobrak-abrik seisi kamarnya. Ia sangat frustasi karena diputuskan oleh Devaro secara tiba-tiba. Ia tak terima dipermainkan seperti boneka.

"Kamu pikir kamu siapa Dev? Aku nggak akan menerima semudah itu! Lihat saja apa yang akan aku perbuat terhadap perempuan yang sudah merebut kamu dari aku!" marahnya bermonolog.

Ia pun menghapus air matanya. Karena menangis bukan ciri khas seorang Fida yang sekarang. Ia tidak boleh lemah hanya karena gagal dalam bercinta.

Drt ... drt ... drt ....

Ponsel Fida bergetar. Hal itu langsung mengalihkan perhatiannya. Ia langsung meraih benda pipih berwarna hitam itu.

STARLA

HARI INI LU DAPAT ORDER. CEPAT BERSIAP. ALAMATNYA UDAH GUE SHARE-LOK.

Pesan dari rekannya itu membuat semangatnya membara. Karena dengan pekerjaan ini ia bisa mendapatkan kenikmatan yang tidak bisa ia dapatkan dari mantan kekasihnya, Devaro.

"Saatnya beraksi!"

Tanpa berpikir panjang, ia langsung bersiap untuk melayani customernya. Ia harap kali ini
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Skandal Perdana Pengacara Galak   Chapter 33 - Rasa yang Hilang

    Clara duduk termenung sembari menatap langit-langit rumah. Ia memperhatikan sekeliling yang sedikit berantakan. Ia pun merapikan rumahnya, tepatnya rumah baru yang dihadiahkan oleh orang tua Devaro."Aku rasa gabutku akan hilang jika aku beres-beres rumah," ujarnya bermonolog.Saat ia hendak mengambil kemoceng, tiba-tiba ada yang mengetuk pintu rumahnya.Tok! Tok! Tok!"Astaga, siapa coba yang datang di siang bolong begini?" gerutunya.Ia pun langsung membuka pintu rumah utama. Dan betapa terkejutnya ia ternyata dia ...."Hai, Clara," sapanya ramah.Clara langsung membanting pintu hingga suara gebrakan berbunyi nyaring. Grakkkk!Ia menyenderkan tubuhnya pada pintu. Napasnya terengah-engah walaupun ia tidak habis olahraga."Astaga, ngapain dia ke sini? Bagaimana dia bisa tahu kalau aku dan Devaro pindah ke sini?" tanyanya bermonolog.Karena penasaran, ia mengintip laki-laki itu dari balik jendela kaca. "Ya Allah, kenapa masih di sini sih, Al? Padahal aku udah ngasih kode lewat gebraka

  • Skandal Perdana Pengacara Galak   Chapter 34 - Benci Kebohongan

    Tok! Tok! Tok!Suara ketukan pintu terdengar lagi. Padahal Algo baru saja pergi dari rumahnya. Hal itu membuatnya kesal sendiri."Astaga, ada tamu lagi."Clara yang baru selesai mencuci muka langsung pergi ke pintu utama. Sebelum membukakan pintu, ia mengintip dari jendela siapa yang datang. Karena ia tak mau sampai kecolongan seperti tadi."Oh, ternyata suami aku. Huh ... akhirnya bisa bernapas lega," ujarnya bermonolog.Krekkk ...."Welcome my cute husband."Clara menyambut suaminya dengan wajah berseri-seri. Rasanya ia bahagia bisa bertemu dengan Dev. Padahal setiap hari mereka bertemu dalam satu atap.Namun, tetap saja. Rasanya selalu rindu saat ia tak kunjung memberi kabar."Kenapa lama banget bukain pintunya? Lagi semedi di dalam?" tanya Dev.Ia langsung nyelonong masuk tanpa mengatakan pesan rindu kepada istrinya. Sangat tidak mencerminkan dirinya."Aku tadi di kamar mandi, Dev. Jadi ya butuh waktu untuk berjalan sampai sini," balas Clara."Oh iya, pasti kamu laper banget, kan?

  • Skandal Perdana Pengacara Galak   Chapter 35 - Jiwa Psikopat

    Devaro mulai menyusun strategi untuk memberikan Arya sebuah pelajaran yang tidak akan pernah ia lupakan. Ia tidak terima dengan perlakuan kurang ajar dosen biadab itu terhadap istrinya."Menurut lu pelajaran apa yang cocok untuk hewan buas seperti Arya?" tanya Devaro penuh penekanan.Ia duduk sembari mengetukkan jari-jarinya. Otaknya terus berpikir dan menyusun rencana untuk balas dendam."Gue nggak tahu sih, Dev. Tapi kayaknya lu harus memberikan pelajaran yang tidak akan pernah binatang itu lupakan. Karena jika binatang seperti dia terus dibiarkan, akan merusak peradaban dunia ke depannya," jawab Denis."Kayaknya rencana ini bakalan berhasil," batinnya.Ia langsung beranjak dari tempat duduknya. Matanya mengisyaratkan rasa balas dendam yang begitu bergejolak."Lu mau ke mana, Dev?" tanya Denis.Ia mengerutkan keningnya tak mengerti dengan perubahan raut wajah Devaro yang begitu menakutkan seperti mafia."Jangan bilang lu mau nyamperin tuh dosen," tebaknya.Devaro tersenyum miring de

  • Skandal Perdana Pengacara Galak   Chapter 36 : Menjadi Papa Dadakan

    Dev sebenarnya masih marah pada Clara, namun entah mengapa ia terus merasa kepikiran sebelum melihat wajah istrinya yang manis."Kenapa tiba-tiba perasaan gue nggak enak ya?" tanya Devaro bermonolog.Ia pun menambah kecepatan mobilnya agar segera sampai di taman kota. Ia takut terjadi sesuatu pada istrinya. "Ya Allah, lindungi istri hamba."Selang beberapa menit kemudian, Dev sampai di taman kota. Namun, ia sama sekali tidak melihat keberadaan istrinya. Karena di sana sangat sepi.Ia pun menepikan mobilnya dan mulai mencari Clara."Hiks ... hiks ... hiks ... Mamaaaa!" teriak gadis kecil sembari menangis dengan kencang."Astaga, anak siapa ini? Kok nggak ada yang jaga," gerutu Devaro.Ia pun menghampiri gadis kecil itu. "Hai, Dek! Mama kamu di mana? Kenapa bermain ke taman sendirian? Ini sudah hampir magrib loh.""Mamaaaaaaa ...!" teriak gadis itu.Devaro merasa bingung dengan gadis kecil yang ia temui ini. Karena malah semakin menangis kencang. "Tenang, Sayang. Om bukan orang jahat

  • Skandal Perdana Pengacara Galak   Chapter 37 - Salah Pilih Lawan

    Fida membuka isi ponsel Clara yang didalamnya banyak terdapat foto mantan kekasihnya, Devaro. Ia sangat cemburu. Karena Clara dan Devaro terlihat sangat dekat dan bahagia. Padahal harusnya ia yang berada di posisi Clara."Dasar cewek pelakor. Bisa-bisanya lu ngerebut Dev dari gue. Nggak! Gue nggak akan biarin hidup lu tenang di atas penderitaan yang gue rasain," ujar Fida.Ia menghapus satu per satu foto mereka berdua. Karena ia sangat benci jika apa yang seharusnya ia miliki harus menjadi milik orang lain.Saat men-scroll beranda sosmed Clara, Fida menemukan sesuatu yang belum gadis itu hapus. "Kayaknya gue pernah lihat cowok ini. Tapi di mana?" tanya Fida bermonolog.Ia mencoba mengingat wajah laki-laki yang berfoto dengan Clara di sebuah pantai. "Apa dia ketua BEM kemarin? Ah ... ya, itu dia. Algo Mahesa Rahendra. Jadi, Clara pernah ada hubungan sama nih cowok. Keren, sih."Ia menyebikkan mulutnya. Ia sama sekali tidak merasa heran. Namun, ia merasa jika Clara adalah perempuan mu

  • Skandal Perdana Pengacara Galak   Chapter 38 - Rencana yang Gagal

    Devaro sedang melacak ponsel Clara. Beruntung, ponsel itu dalam keadaan bisa dilacak olehnya. Hal ini memudahkan ia menemukan di mana Fida, si perempuan ambisius itu menyekap istrinya."Akhirnya rute ditemukan. Oke, Sayang, aku akan datang menyelamatkanmu," ucap Devaro."Papa udah nemuin keberadaan Mama?" tanya Tania yang duduk di sebelah Devaro."Iya, Cantik. Kita akan menemukan Mama kamu," balas Devaro dengan senyum mengembang.Entah mengapa, ia merasa jika gadis kecil ini membawa keberuntungan baginya. Ia pun tidak enggan untuk mengajaknya. Karena ia juga tak tega jika melihat anak kecil yang sudah tak punya orang tua."Kamu siap untuk melaju kencang?" tanya Devaro penuh semangat empat lima.Tania hanya mengangguk setuju. Wajahnya nampak sumringah, karena calon mamanya akan segera ditemukan. Ia tersenyum lebar dan merasa bahagia."Oke, Papa pakaikan dulu sabuk pengamannya.""Astaga, kenapa gue malah kebawa-bawa sama anak ini, sih?"Devaro langsung geleng-geleng kepala. Ia memasangk

  • Skandal Perdana Pengacara Galak   Chapter 39 - Kepergok Ciuman

    Fida menyiksa Clara tanpa ampun. Ia menampar dan memukul dengan sangat keras. Ia seperti binatang buas yang kelaparan tujuh hari tujuh malam.Splassssh! Splassssh! Splassssh!Clara hanya bisa pasrah dan menahan rasa perih di area wajahnya. Sangat sakit, namun ia tak bisa berkutik. Karena Fida mengikat kedua kaki dan tangannya."Gimana rasanya Clara? Apakah sakit?" tanya Fida menyerigai.Clara meringis kesakitan. Namun, sebisa mungkin ia menguatkan diri dan hatinya. Karena jika ia menangis, Fida akan semakin menjadi-jadi."Lu nggak usah sok kuat, deh. Gue tahu pasti rasanya sakit banget. Tapi ini belum apa-apa. Masih pemanasan, hahahaha."Fida tertawa jahat melihat memar di beberapa bagian tubuh Clara. Terutama wajah mulus gadis itu yang penuh luka lebam akibat tamparan dan pukulan."Kamu harus kuat, Clara. Jangan teteskan air mata kamu hanya untuk perempuan murahan seperti Fida. Kamu harus yakin kalau suami kamu akan menyelamatkan di waktu yang tepat," ujar Clara dalam hati dengan mat

  • Skandal Perdana Pengacara Galak   Chapter 40 - Menyusun Strategi

    Devaro dan Clara sepakat untuk mengadopsi Tania sebagai anak mereka. Karena mereka merasa kasihan pada gadis sekecil itu jika hidup terlantar di jalanan.Selain itu, Tania bisa menjadi teman untuk Clara saat suaminya tidak ada di rumah, sehingga ia tidak merasa kesepian."Dev, terima kasih karena kamu setuju mengadopsi Tania," ucap Clara.Wajahnya berbunga-bunga. Walaupun Tania bukan anak kandung mereka, tetap saja kebahagiaan menyelimuti rumah tangga mereka. "Sama-sama, Sayang. Aku senang kalau kamu senang," balas Devaro. Ia tersenyum tipis."Bagaimana kamu bisa bertemu dengan Tania di taman? Kan aku sudah memberikan kode untuknya agar dia segera meninggalkan taman?" tanya Clara penasaran."Gadis kecil itu tiba-tiba muncul di hadapanku," jawabnya."Benarkah? Waw, dia anak yang jenius," puji Clara terheran-heran."Kamu benar. Dia sangat istimewa, tidak seperti anak kecil pada umumnya. Bukankah dia unik?" Mereka melihat gadis kecil itu sedang bermain boneka yang baru saja dibelikan o

Latest chapter

  • Skandal Perdana Pengacara Galak   Chapter 65 - Memenuhi Janji

    "Terima kasih," ucap Clara dengan senyum lebar di bibirnya. Ia sangat terharu dengan usaha Dev mendapatkan keadilan untuknya."Terima kasih, untuk apa?" tanya Devaro."Untuk semuanya. Kamu sudah berhasil menjebloskan pelaku itu ke penjara. Kamu juga sudah mau menerima aku apa adanya. Kamu selalu berusaha membahagiakan aku dan Tania. Aku nggak bisa mengatakan apa-apa lagi selain terima kasih yang banyak. Aku mencintaimu."Cup!Clara mencium sekilas bibir Dev. Hal itu membuat Dev terkejut bukan main."Untuk apa ini?" tanyanya sambil memegang bibirnya."Anggap saja ini bentuk kasih sayang aku ke kamu, Tuan Devaro Mahardika Sanjaya!" seru Clara menekankan nama lengkap suaminya.Dev tersenyum bahagia. Mereka saling berpelukan dan merasakan getaran yang menjalar. Meski mereka sering melakukan ini, namun rasanya tetap sama. Jantung Clara selalu berdegup kencang setiap berdekatan dengan suaminya. 'Aku nggak akan pernah menyia-nyiakan kamu, Dev. Aku sangat mencintai kamu. Baik kemarin, hari i

  • Skandal Perdana Pengacara Galak   Chapter 64 - Pengadilan Kasus Clara

    Dua Minggu kemudian ....Karena pihak Arya meminta waktu untuk mengumpulkan bukti-bukti, maka pengadilan untuk kasus Clara harus ditunda satu minggu.Meski harus ditunda, Dev sangat yakin jika Clara akan mendapatkan keadilan. Karena dari hasil Minggu kemarin, ia dan Alice sudah memberikan satu bukti yang kuat untuk menyatakan jika pelecehan yang dialami Clara memang murni disengaja.Namun, pengacara Arya terus menyangkal. Hingga akhirnya hakim memutuskan untuk menunda persidangan hingga minggu depan.Kini, tibalah di mana kasus Clara akan dibuka kembali. Tepat di hari Senin, 25 Juni 2022.Clara dan Caca duduk berdampingan. Meski Dev sudah memperingatkan istrinya untuk menjauh dari Caca, namun gadis itu tetap keras kepala.Ia bahkan tidak percaya jika sahabatnya, Caca, juga terlibat dalam tindak kriminal ini."Kamu yang tenang ya, Ra. Aku yakin jika Pak Arya akan mendapatkan hukuman yang berat," ucap Caca menenangkan sahabatnya. Ia mengelus punggung Clara dengan lembut. Tak lupa senyum

  • Skandal Perdana Pengacara Galak   Chapter 63 - Tunggu Tanggal Mainnya!

    Dev melihat istrinya yang sedari tadi mondar-mandir di depannya. Clara terlihat sibuk mencari buku-buku dan keperluan kuliahnya hari ini. Ingin rasanya ia mengutarakan segala isi hatinya pada Clara, tapi ... ia takut jika gadis itu akan marah setelah tahu semuanya."Ra," panggil Dev lirih. Meski sangat lirih, ia yakin jika gadis itu bisa mendengar suaranya. Namun, Clara hanya meliriknya sekilas lalu pergi dari sana. "Clara, tunggu!" teriak Dev saat Clara hendak membuka pintu kamar.Clara menoleh. "Ada apa?" tanyanya datar."Kemarilah, aku ingin mengatakan sesuatu," pinta Dev tersenyum manis.Clara menyipitkan kedua matanya. 'Sepertinya ada yang aneh dengan suami aku,' pikirnya."Kamu mau ngomong apa?" tanya Clara penasaran.Clara berjalan menuju tempat tidur. Di mana Dev duduk sila dengan laptop di depannya. "Duduk di sini," pinta Dev meminta istrinya duduk di pangkuannya.Clara terdiam sejenak. Pikirannya ke mana-mana. Namun, ia langsung duduk di sebelah suaminya. "Mau ngomong ap

  • Skandal Perdana Pengacara Galak   Chapter 62 - Perjanjian Pra-Nikah

    "Dev, cukup ya kamu bersikap cuek sama aku! Aku udah nggak sanggup lagi!" marah Clara tak kuat menahan diri.Dev tak menyahut sedikit pun. Ia tetap fokus dengan layar laptopnya tanpa memikirkan bagaimana perasaan Clara saat ini."Dev! Aku sedang bicara sama kamu. Apa kamu sengaja melakukan ini sama aku?" tanyanya dengan rasa amarah."Nggak usah lebay deh, Ra," ketus Dev tanpa ekspresi. Bahkan ia tak melihat lawan bicaranya sama sekali."Lebay kamu bilang?" Clara geleng-geleng kepala tak percaya. "Aku hanya bertanya, Dev. Harusnya kamu jawab aja ada apa sebenarnya. Kalau aku ada salah, katakan di mana letak kesalahan aku. Nggak perlu diemin aku kayak gini. Aku bukan patung yang nggak punya perasaan. You know?"Dev berhenti mengetik dan melihat sekilas istrinya yang menahan rasa sakit dan marah bersamaan. Wajahnya yang memerah membuat Dev merasa bersalah.Tapi, ia masih tak bisa berkata jujur. Karena terkadang, kejujuran sangat menyakitkan."Terserah kamu, Dev. Aku nggak peduli lagi. Ma

  • Skandal Perdana Pengacara Galak   Chapter 61 - Alice Pelakor?

    Kedua keluarga sedang berkumpul untuk membicarakan pernikahan Devaro dan Alice. "Bagaimana menurutmu, Dev? Apakah kamu suka gaun yang ini?" tanya Farah disertai senyum tipis di wajahnya. Dev melirik mamanya sekilas, lalu kembali fokus dengan benda pipih di tangannya. "Terserah Mama aja," jawabnya datar. "Kenapa kamu terlihat tidak minat seperti itu, Dev? Sebentar lagi kita akan menikah, harusnya kamu bahagia bisa menikah dengan aku," sahut Alice yang menatapnya. "Anda tahu jika saya tidak akan pernah bahagia dengan pernikahan ini. Jika Anda suka, ya sudah, ambil aja," ketus Dev. Jika sebelumnya Devaro bersikap sopan terhadap Alice. Tidak kali ini. Atau mungkin, ia akan sangat membencinya. Karena keegoisannya, Dev harus poligami. Itu pun tanpa sepengetahuan istrinya. "Kenapa sih kamu jadi kayak gini? Aku ini calon istri kamu, Dev!" Alice membuang napas gusar. "Anda sudah tahu jawabannya. Kenapa masih bertanya? Dan ya ... bagi saya, hanya Clara yang menjadi istri saya satu-satuny

  • Skandal Perdana Pengacara Galak   Chapter 60 - Nyawa Dibalas Nyawa

    "Assalamualaikum," ucap Devaro dengan nada kurang bersemangat. Bagaimana mau semangat? Ia harus memulai drama agar istrinya tak curiga mengenai pengkhianatan yang akan ia lakukan. Meski rasanya tidak tenang, namun ini demi kebaikan semua orang.Kebaikan semua orang katanya? Mungkin hanya orang-orang tertentu saja. Bahkan dirinya sama sekali tak bahagia dengan pernikahan yang akan ia jalani."Waalaikumsalam warrahmatullahi wabarakatuh," jawab Clara. Ia mencium punggung telapak tangan suaminya dan mengambil tas kerjanya."Kamu kenapa, Dev? Pulang-pulang kok mukanya masam gitu?" tanya Clara. Ia nampak curiga.Dev mengendurkan dasinya. "Nggak papa, Sayang. I am fine," jawabnya.Dev berjalan ke kamar. Clara yang masih tidak percaya dengan apa yang suaminya katakan, berjalan mengikutinya. Dev membuang dasinya ke ranjang. Memang kebiasaan, selalu Clara yang membereskan nantinya."Kenapa aku merasa kalau kamu berusaha menghindar dari aku?" tanya Clara penasaran. Ia mengambil dasi suaminya d

  • Skandal Perdana Pengacara Galak   Chapter 59 - Terpaksa Poligami

    ANDAI KU MALAIKAT KU POTONG SAYAPKU DAN RASAKAN PERIH DI DUNIA BERSAMAMU. PERANG KAN BERAKHIR CINTA KAN ABADI DI TANAH ANARKI, ROMANSA TERJADI ....Seroang dengan rambut pirang blonde itu bernyanyi dengan jiwa rock-nya. Tania tampak menikmati pertunjukan rock and roll itu dengan sangat antusias. Ditambah lagi teriakan para penonton yang memekakkan telinga. Belum lagi aksi gila sang gitaris yang bisa memainkan gitarnya dengan lihai sambil lompat-lompat.Acara ini diselenggarakan tidak jauh dari sekolahnya. Ia pun menerima ajakan temannya untuk menonton konser SID (Superman Is Dead) penuh rasa bangga."Gimana, Tan? Bagus kan konsernya?" tanya Algi, teman sekolahnya. Meski masih duduk di bangku satu SD, mereka seperti anak kuliahan yang tak memiliki rasa takut."Bagus banget, Algi!" teriak Tania dengan girangnya.Sejenak kemudian, Tania nampak sedih dan menundukkan kepalanya."Katanya bagus. Kenapa wajah kamu sedih?" tanya Algi dengan wajah penasaran."Aku takut Momma dan Dadda aku nant

  • Skandal Perdana Pengacara Galak   Chapter 58 - Siapa Sosok Misterius Itu?

    Caca melihat alamat di ponselnya. Dari alamat yang dikirim orang misterius itu, dirinya berada di lokasi yang benar. Namun, ia merasa aneh dengan tempatnya. Pasalnya tempat itu sangat gelap dan terlihat kumuh. Bukan hanya itu, dari luar saja ... bangunan itu nampak horor."Masuk, nggak? Masuk, nggak? Masuk. Ish ... ayolah Caca, masuk aja," ucapnya meyakinkan diri.Setelah merasa yakin dan mengumpulkan keberanian, Caca menaruh ponselnya di tas selempang yang ia kenakan. Ia menarik napas dalam-dalam dan memejamkan mata sejenak.Saat kakinya hendak melangkah masuk ke bangunan tua itu, tiba-tiba ponselnya bergetar. Drt ... drt ... drt ....Ia memutar bola matanya malas. "Astaga, siapa sih yang ngirim pesan di saat-saat seperti ini?" tanyanya dengan wajah cemberut.Ia pun mengambil ponselnya dan menggeser layar ponselnya. Di sana tersemat seuntai pesan dari orang yang sama.[CEPAT MASUK! SAYA TIDAK PUNYA BANYAK WAKTU!]Begitulah isi pesan dari orang misterius yang akan Caca temui. Tiba-ti

  • Skandal Perdana Pengacara Galak   Chapter 57 - Menolak Talak

    "Jadi, bagaimana keputusan kamu, Dev? Papa tidak punya banyak waktu, cepat putuskan!" desak Anton tak punya perasaan.Devaro menatap istrinya yang tidak hentinya menangis dalam rangkulan mamanya. Ia sama sekali tak tega melihatnya. Tapi ia terdesak di antara dua pilihan yang sulit."Dev belum bisa memutuskan sekarang, Pa. Ini terlalu sulit untuk Dev," balasnya. Ia memejamkan mata sejenak.Anton menyipitkan matanya. "Apa kamu mau keluarga kita hidup di jalanan? Papa tidak mau tahu, kamu harus putuskan sekarang!" bentak Anton terus mendesak Dev mengambil keputusan.Dev mendengar kesal. "Tidak semudah itu, Pa. Apa hanya karena sebuah janji, Papa tega membuat hidup anak papa tidak bahagia nantinya? Aku nggak cinta sama pilihan papa. Lagi pula, kenapa harus aku yang menikahi dia?" "Satu lagi, aku tidak mungkin pisah sama Clara. Tidak mungkin," sambungnya.Farah mengelus punggung menantunya dengan lembut. Sejujurnya ia tak mau putranya menikah lagi. Tapi keadaannya sangat genting. Selain u

DMCA.com Protection Status