Share

Rahasia Terkuak 1

Penulis: Author Receh
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-02 18:42:20

Elvira tiba di rumah keluarga Arvendra dengan wajah tegang dan langkah cepat. Dalam genggamannya, ada beberapa foto yang berhasil ia dapatkan sebagai bukti. Dalam hati, ia bertekad, ini saatnya semua orang tahu—terutama orang tua Arjun, yang selama ini tampak begitu memuja Olivia.

Di ruang tamu, Arjun dan Olivia tengah duduk bersama orang tua Arjun, berbicara dengan santai. Wajah Arjun tampak ceria, sementara Olivia sesekali tertawa lembut, membuat suasana begitu hangat. Namun, saat Elvira muncul di ambang pintu, ekspresi semua orang berubah. Orang tua Arjun segera menyadari ketegangan di wajah menantu mereka.

"Elvira, sayang, ada apa?" tanya ibu Arjun dengan khawatir.

Elvira melangkah maju, menatap tajam ke arah Olivia yang langsung menegang begitu melihat tatapan itu. "Aku perlu bicara. Aku ingin kalian semua tahu apa yang sudah terjadi di belakang kita."

Arjun mengernyit, tampak bingung. "Elvira, apa maksudmu?"

Elvira menghela napas panjang sebelum mengeluarkan foto-foto
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Skandal Panas Sekretaris Seksi   Rahasia Besar Yang Terungkap

    Olivia berhenti sejenak di ambang pintu, kemudian berbalik, menatap semua orang di ruangan dengan senyum penuh kemenangan. Dengan tenang, ia mengangkat tangan, menunjukkan sebuah map cokelat yang baru saja diberikan oleh asistennya. "Oh, hampir saja aku lupa," Olivia berkata dengan nada dingin, matanya menatap lurus ke arah Elvira yang mulai tampak gelisah. "Ada satu hal lagi yang perlu kalian ketahui, terutama kamu, Arjun." Arjun mengernyit, kebingungan dan masih diliputi emosi yang bergejolak setelah kata-kata menyakitkan Olivia tadi. Sementara Elvira mencoba menahan ketenangan, namun jelas ada kekhawatiran di wajahnya. "Elvira," Olivia melanjutkan, "aku rasa kau belum sepenuhnya jujur dengan semua orang di sini, ya?" Ia melambaikan map itu, seakan mengejek. "Apa maksudmu, Olivia?" Elvira berusaha mempertahankan nada suaranya agar terdengar tegar, tapi ada sedikit gemetar di ujung kata-katanya. "Jangan berpura-pura tidak tahu, Elvira," Olivia menyeringai. "Di dalam map ini

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-02
  • Skandal Panas Sekretaris Seksi   Kehancuran Arjun

    Arjun masuk ke kamarnya dengan langkah berat. Sesaat setelah pintu tertutup, amarah yang terpendam mulai memuncak. Ia memandangi sekeliling kamarnya yang kini terasa dingin dan kosong, mengingat setiap kenangan yang dulu ia anggap tulus, ternyata hanyalah kebohongan. Dengan gerakan penuh amarah, Arjun meraih vas di atas meja dan membantingnya hingga pecahan keramik berserakan di lantai. Kemudian, foto-foto dan barang-barang yang pernah ia simpan dengan hati-hati, satu per satu ia lempar hingga menimbulkan bunyi pecahan yang memecah keheningan. “Kenapa harus seperti ini?!” serunya, suara parau di tengah isak yang akhirnya tak bisa ia tahan lagi. “Apa semua ini hanya lelucon?!” Arjun menutup wajahnya dengan tangan, menahan air mata yang mengalir deras. Seorang pria yang biasanya kuat dan penuh wibawa kini menangis, merasakan kehancuran yang tak pernah ia duga akan terjadi padanya. Betrayal yang ia rasa menekan dada begitu berat, hingga napas terasa sesak. Sambil jatuh terduduk d

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-03
  • Skandal Panas Sekretaris Seksi   Rencana Kepindahan Olivia

    Olivia duduk di tepi tempat tidurnya, menatap kosong ke arah jendela yang menghadap ke kota. Angin malam yang dingin berembus, tetapi itu tak mampu mengusir kebingungan dan rasa takut yang melilit hatinya. Bayangan Arjun muncul di benaknya, namun kali ini bukan sebagai sosok yang selalu membuatnya merasa istimewa, melainkan sebagai seseorang yang kini pasti membencinya setelah semua yang terjadi. Dia menarik napas dalam-dalam, merasakan denyut di perutnya yang kini menandakan kehidupan baru yang tumbuh. Air mata mengalir tanpa disadari. "Mungkin ini yang terbaik. Aku harus pergi. Arjun… dia tidak akan pernah menerima ini. Dia bahkan mungkin tidak mau melihatku lagi." Olivia bergumam pelan pada dirinya sendiri. Setelah merenung beberapa lama, Olivia memutuskan untuk membuat rencana baru. Dia akan meninggalkan kota ini, menjauh dari masa lalu yang kacau, dan memulai hidup baru di tempat yang tak seorang pun mengenalnya. Dengan begitu, dia bisa melindungi bayi dalam kandungannya dari

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-03
  • Skandal Panas Sekretaris Seksi   Kehidupan Baru

    Pagi harinya, Olivia terbangun dengan sinar matahari yang lembut menyelinap melalui jendela kamarnya. Ada perasaan tenang yang baru baginya, tetapi juga rasa asing yang sulit ia jelaskan. Menatap perutnya yang masih rata, ia tersenyum kecil, merasakan kehadiran kecil yang tumbuh di dalamnya. "Aku akan baik-baik saja," gumamnya pelan, mencoba meyakinkan dirinya sendiri. "Kita akan baik-baik saja." Hari itu, ia memutuskan untuk berjalan-jalan di sekitar kota kecil itu, menikmati suasana baru yang jauh dari hiruk-pikuk kota besar dan segala drama yang ditinggalkannya. Ia berjalan melewati jalan-jalan kecil yang dipenuhi toko-toko lokal, beberapa orang menyapanya ramah, dan anak-anak bermain ceria di taman. Saat melintasi sebuah kedai kopi kecil, Olivia tergoda untuk masuk dan memesan secangkir kopi. Meski ia tahu bahwa kafein sebaiknya dihindari selama kehamilan, ia memutuskan untuk sesekali memanjakan diri dengan secangkir teh hangat saja. Setelah memesan, ia memilih duduk di deka

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-04
  • Skandal Panas Sekretaris Seksi   Kebencian Elvira

    Di sisi lain, Elvira berada di kamarnya dengan wajah memerah, pandangan matanya menyala penuh amarah. Ia menggigit bibir, berusaha menahan erangan frustrasi yang sudah di ujung lidah. Namun, emosi itu terlalu besar untuk disembunyikan. Dengan sekali sentakan, ia menghempaskan bingkai foto di atas meja ke lantai hingga pecah berkeping-keping. “Kenapa bisa sampai begini?” geramnya sambil menatap pantulan wajahnya di kaca meja rias. “Olivia, perempuan licik itu! Dia tidak hanya menghancurkan rencanaku, tapi juga merusak semua yang sudah kupertahankan selama ini.” Elvira mengepalkan tangan, mencoba menenangkan diri, tetapi pikirannya berkecamuk. Ingatannya berputar pada setiap langkah yang telah ia rencanakan dengan teliti, semua demi memastikan Olivia tidak lagi berada di dekat Arjun. Namun, semua usahanya seakan berbalik, menghantamnya tanpa ampun. “Aku tidak akan tinggal diam!” suaranya rendah, penuh tekad. “Jika dia pikir dia bisa menang begitu saja, dia salah besar. Aku akan pa

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-05
  • Skandal Panas Sekretaris Seksi   Pencarian alivia

    Lima bulan telah berlalu sejak Olivia pergi, namun bayangannya masih menghantui Arjun di setiap sudut hidupnya. Dia memang sudah berusaha bangkit; fokus pada pekerjaannya, kembali berbaur dengan keluarga, dan menjalani rutinitas harian seperti biasa. Namun, di tengah kesibukannya, ada momen-momen tertentu yang membuatnya tersadar bahwa cintanya pada Olivia tidak pernah benar-benar hilang. Arjun duduk sendirian di balkon, memandang jauh ke arah kota yang terang di malam hari. Udara dingin menyelimutinya, tetapi hatinya terasa lebih dingin lagi. Ia teringat bagaimana Olivia tertawa di sampingnya, bagaimana ia bermanja, bagaimana setiap momen bersamanya terasa hidup. Saat itu, kemarahan dan kekecewaan yang pernah melanda mulai meredup, berganti dengan kerinduan yang semakin kuat. "Olivia... di mana kamu sekarang?" gumamnya pelan, hampir tak terdengar. Ia menyandarkan kepala ke sandaran kursi, memejamkan mata, dan membiarkan pikirannya melayang jauh ke masa-masa saat ia masih bersam

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-05
  • Skandal Panas Sekretaris Seksi   Olivia luluh

    Setelah percakapan penuh emosi itu, Arjun memutuskan untuk tinggal sementara di kota kecil itu, mencoba membuktikan niat baiknya. Ia tidak memaksa Olivia, tetapi berusaha hadir dalam hidupnya dengan cara yang pelan-pelan menyentuh hatinya kembali. Hari itu, Arjun mengundang Olivia untuk makan malam. Olivia ragu pada awalnya, namun akhirnya setuju. Mereka duduk di restoran kecil di tepi pantai, suasana tenang dengan lampu-lampu temaram yang membuat segalanya terasa hangat. Arjun tidak bisa menyembunyikan tatapan lembutnya setiap kali melihat Olivia. “Aku ingat waktu pertama kita bertemu,” kata Arjun, memulai percakapan dengan senyum tipis. "Aku masih ingat bagaimana kau memandangku dengan tatapan tajam, tapi di saat yang sama kau begitu memikat." Olivia tersenyum kecil, mencoba menyembunyikan perasaannya. “Dan kau begitu arogan waktu itu,” jawabnya, mencoba menjaga nada suaranya agar tetap biasa saja. Arjun tertawa kecil, lalu mengangguk. “Ya, aku tahu. Aku menyesal telah menya

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-06
  • Skandal Panas Sekretaris Seksi   Restu yang diberikan

    Arjun menggenggam tangan Olivia erat, menatap matanya penuh keyakinan. “Aku sudah memikirkan ini, Liv. Aku ingin kita segera menikah. Aku tidak ingin menunda lagi.” Olivia tersentak, ekspresi tak percaya tergambar jelas di wajahnya. "Arjun, kamu serius?" Arjun mengangguk mantap. "Aku sangat serius. Aku ingin memberitahukan rencana pernikahan kita pada keluargaku secepatnya. Aku ingin mereka tahu bahwa kamu adalah pilihanku, satu-satunya." Olivia terdiam sejenak, menatap Arjun dengan campuran perasaan haru dan bahagia. “Aku... aku tidak pernah menyangka kamu akan benar-benar ingin membawa hubungan ini ke pernikahan, Arjun. Setelah semua yang terjadi…” Arjun tersenyum lembut, jari-jarinya mengusap pipi Olivia dengan penuh kasih. “Yang penting adalah apa yang kita inginkan sekarang, bukan masa lalu. Kamu dan anak kita adalah masa depanku, Liv. Aku ingin kita resmi menjadi keluarga.” Olivia terisak kecil, matanya mulai berkaca-kaca. “Kamu tidak tahu betapa bahagianya aku mendeng

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-07

Bab terbaru

  • Skandal Panas Sekretaris Seksi   Season 2 Part 29

    Pagi itu, Nayla baru saja selesai bersiap ketika ibunya tiba-tiba masuk ke kamarnya tanpa mengetuk. “Ponselmu!” suara ibunya tegas, tangannya terulur meminta. Nayla mengernyit. “Kenapa, Bu?” Sang ibu tak mau menjawab dan langsung merebut ponsel Nayla dari meja rias. “Ibu tahu kamu masih berhubungan dengan pria kaya itu! Ibu sudah bilang, jangan ulangi kesalahan yang sama!” ujar ibunya dengan nada tinggi. “Ibu, Regan tidak seperti Darren! Dia tidak akan menyakitiku—” “Omong kosong!” Ibunya memotong kasar. “Mereka semua sama! Uang mereka membuat mereka berpikir bisa memiliki segalanya, termasuk dirimu!” Nayla menggigit bibirnya, berusaha menahan air mata. “Ibu, aku yang menjalani hidupku. Aku berhak memilih siapa yang aku cintai.” Tatapan ibunya mengeras. “Kalau begitu, jangan tinggal di rumah ini. Kalau masih keras kep

  • Skandal Panas Sekretaris Seksi   Season 2 Part 28 Ketidaksetujuan Ibu

    Nayla menatap ibunya dengan mata terbelalak, tak percaya dengan kata-kata yang baru saja ia dengar. "Ibu serius?" tanyanya, suaranya terdengar sedikit gemetar. Ibunya menghela napas panjang, lalu menatap putrinya dengan penuh ketegasan. "Iya, Nayla. Ibu nggak mau kamu terjebak lagi dalam hubungan dengan pria kaya. Lihat apa yang terjadi dengan pernikahanmu dulu. Darren memperlakukanmu seperti barang yang bisa dibuang begitu saja." "Tapi, Bu... Regan berbeda," Nayla mencoba membela. "Tidak ada yang benar-benar berbeda, Nayla," ibunya menyela dengan nada tajam. "Mereka sama saja. Pria kaya punya kuasa, dan mereka selalu ingin mengendalikan segalanya. Ibu nggak mau kamu terluka lagi." Nayla menundukkan kepala. Ia tahu ibunya berkata seperti itu karena khawatir. Tapi… hatinya tidak bisa begitu saja menolak perasaan yang mulai tumbuh untuk Regan. "Jadi... Ibu mau aku menjauhi Regan?" tanyanya lirih. "Ya, Nayla. Ibu ingin kamu hidup tenang, tanpa bayang-bayang pria kaya yang b

  • Skandal Panas Sekretaris Seksi   Season 2 Part 27

    Nayla menggeleng dengan cepat, mencoba menata kembali perasaannya. “Nggak perlu, Regan. Aku bisa pergi sendiri.” Regan menatapnya dalam, seolah mencari kebohongan dalam ucapannya. “Aku cuma ingin memastikan kamu sampai dengan selamat, Nayla.” Sebelum Nayla sempat membalas, ibunya tiba-tiba melangkah mendekat. Wanita paruh baya itu menatap Regan dengan sorot tegas. “Maaf, Regan. Tapi aku rasa Nayla benar. Kami bisa pergi sendiri.” Regan menoleh ke arah ibu Nayla, terkejut dengan nada suaranya yang penuh ketegasan. “Tante, aku hanya ingin membantu—” “Sudah cukup, Nak,” potong ibunya Nayla lembut, tapi berwibawa. “Aku tahu kamu peduli pada Nayla. Tapi biarkan dia menentukan jalannya sendiri. Biarkan dia menjalani hidupnya tanpa bayang-bayang siapa pun.” Regan terdiam, rahangnya mengeras. “Aku nggak pernah bermaksud mengekangnya, Tante…” Ibu Nayla tersenyum tipis, lalu menepuk pundak Regan pelan. “Aku tahu. Tapi justru karena itu, kamu harus menghormati keputusannya.” Nayla

  • Skandal Panas Sekretaris Seksi   Season 2 Part 26 Kepindahan Nayla dan Ibunya

    Nayla menatap layar ponselnya, jemarinya sedikit gemetar saat menekan nomor ibunya. Ia menarik napas dalam, berusaha menenangkan diri sebelum akhirnya panggilan tersambung. “Nayla?” suara ibunya terdengar di seberang, penuh kekhawatiran. “Kenapa, Nak? Kamu baik-baik saja?” “Ibu…” suara Nayla bergetar. “Aku… aku merasa nggak aman di sini. Aku baru saja menerima pesan ancaman. Aku takut, Bu.” Hening sejenak. Lalu suara ibunya terdengar lebih tegas. “Pulanglah, Nayla. Kamu nggak bisa terus-terusan seperti ini. Kita cari tempat yang lebih aman untuk tinggal.” Nayla menggigit bibir, hatinya terasa lebih tenang mendengar kepastian itu. “Tapi, Bu… pindah ke mana?” “Aku sudah bicara dengan pamanmu. Dia punya rumah kosong di luar kota, tempatnya lebih tenang dan aman. Kita bisa tinggal di sana sementara.” Nayla terdiam, berpikir sejenak. Tawaran itu terdengar masuk akal. Ia tak bisa terus-menerus berada dalam bayang-bayang Darren, atau siapa pun yang mungkin ingin mencelakainya. “Baik,

  • Skandal Panas Sekretaris Seksi   Season 2 Part 25

    Nayla masih mencoba mengabaikan perasaan tidak nyaman yang menghantuinya sejak tadi. Ia kembali sibuk melayani pelanggan di toko bersama Rania, mencoba menepis pikiran buruk yang sempat terlintas. Namun, di luar sana, seseorang tengah mengamati setiap gerak-geriknya. Pria itu berdiri di sudut jalan, mengenakan hoodie hitam, berusaha menyembunyikan identitasnya. Tangannya dengan cekatan mengambil ponsel dan mengetik pesan. "Dia masih di toko. Sepertinya belum sadar kalau diawasi." Tak lama kemudian, mobil hitam berhenti beberapa meter dari toko. Jendela bagian belakang sedikit terbuka, memperlihatkan wajah Darren yang tengah tersenyum sinis. Ia membaca pesan dari anak buahnya, lalu mengetik balasan. "Terus awasi. Aku akan mengambil langkah berikutnya." Darren menutup ponselnya dan menatap ke arah toko dengan tatapan tajam. "Kau pikir bisa lepas dariku semudah itu, Nayla?" gumamnya dengan nada dingin. "Kita lihat sampai kapan kau bisa bertahan tanpa aku." Di dalam toko, Na

  • Skandal Panas Sekretaris Seksi   Season 2 Part 24 Obsesi Darren

    Pagi itu, matahari bersinar cerah ketika Nayla keluar dari rumah ibunya. Ia merasa lebih baik hari ini, meski perasaan canggung masih ada setelah kembali ke kehidupan lamanya. Sesampainya di sebuah toko bunga kecil di sudut kota, Nayla disambut hangat oleh sahabatnya, Rania. Wanita itu langsung menarik tangan Nayla dengan penuh semangat. "Akhirnya kamu datang juga! Aku sudah menunggu." Nayla tersenyum kecil. "Maaf, aku agak lama di jalan. Sudah lama nggak ke sini." Rania menepuk bahu Nayla ringan. "Nggak masalah. Yang penting sekarang kamu ada di sini. Aku butuh bantuanmu di toko ini, dan kamu butuh kesibukan biar nggak terlalu banyak berpikir." Nayla mengangguk. "Iya, aku juga ingin mulai sesuatu yang baru." Mereka berdua pun mulai bekerja. Nayla membantu merapikan bunga-bunga yang baru datang, sementara Rania melayani pelanggan. Perlahan, Nayla mulai merasa nyaman berada di lingkungan ini. Saat tengah merangkai buket bunga, Rania meliriknya dengan senyum menggoda. "Jad

  • Skandal Panas Sekretaris Seksi   Season 2 Part 23 Pelukan Sang Ibu

    Tak lama setelah panggilan itu berakhir, suara klakson mobil terdengar dari luar rumah. Nayla menarik napas dalam, mencoba mengusir kegugupan yang mulai menguasai hatinya. "Regan sudah datang," gumamnya pelan. Sang ibu mengelus pundaknya dengan lembut. "Hati-hati, Nak. Apa pun yang terjadi, ingat bahwa kamu tidak sendirian." Nayla mengangguk, lalu melangkah keluar. Regan berdiri di samping mobilnya, mengenakan kemeja hitam yang sedikit tergulung di bagian lengannya. Wajahnya serius, matanya menatap Nayla dengan intens. "Masuk," katanya singkat, membuka pintu mobil untuk Nayla. Sepanjang perjalanan, keduanya terdiam. Hanya suara mesin mobil yang terdengar, hingga akhirnya Nayla tak tahan lagi. "Regan, sebenarnya ada apa?" tanyanya, suaranya mengandung kecemasan. Regan menghela napas panjang, lalu menoleh sekilas ke arah Nayla sebelum kembali fokus pada jalan. "Darren mulai bergerak lagi." Nayla merasakan jantungnya mencelos. "Apa maksudmu? Bukankah perceraianku sudah selesai?"

  • Skandal Panas Sekretaris Seksi   Season 2 Part 22 Meminta Bertemu

    Nayla menundukkan kepala, mendengarkan ibunya bicara dengan suara lembut namun penuh ketegasan. "Nayla, Ibu tahu kamu sudah melalui banyak hal. Perceraian itu bukan hal mudah, apalagi dengan segala yang Darren lakukan padamu," ujar ibunya sambil menggenggam tangan putrinya. "Tapi Ibu nggak mau kamu terjebak dalam kebingungan. Kamu harus benar-benar berpikir sebelum mengambil keputusan lagi." Nayla menggigit bibir, menatap jemari mereka yang saling menggenggam. "Ibu, aku juga nggak mau gegabah. Aku cuma..." Ibunya menatapnya lekat. "Kamu takut, kan?" Nayla terdiam. Ia ingin menyangkal, tapi hatinya tahu itu benar. "Regan memang baik, Ibu nggak menyangkal itu. Tapi apakah kamu benar-benar yakin dengan perasaanmu? Apakah dia benar-benar yang kamu inginkan, atau hanya karena kamu merasa kesepian?" Nayla menelan ludah, mencoba mencari jawaban di hatinya. Ibunya melanjutkan dengan suara lebih lembut, "Ibu cuma nggak mau kamu terluka lagi, Nak. Kamu berhak bahagia, tapi pastikan

  • Skandal Panas Sekretaris Seksi   Season 2 Part 21 Sebuah pertanyaan

    Beberapa bulan setelah resmi bercerai, Nayla mulai terbiasa dengan kehidupannya sebagai seorang janda. Meski awalnya berat, ia mulai menikmati kebebasan yang kini dimilikinya. Tak ada lagi tekanan, tak ada lagi tuduhan menyakitkan dari Darren, dan yang terpenting, ia tak lagi merasa sendirian. Pagi ini, seperti biasa, Nayla duduk di balkon apartemennya, menikmati secangkir teh hangat sambil membaca novel. Matahari pagi menyinari wajahnya dengan lembut, dan angin sepoi-sepoi mengelus rambutnya yang tergerai. "Akhirnya, hidupku terasa damai," gumamnya pelan. Ponselnya bergetar di atas meja. Nama Regan muncul di layar. Nayla tersenyum kecil sebelum mengangkatnya. "Pagi, Regan." "Pagi, Nayla. Apa rencanamu hari ini?" suara pria itu terdengar santai, seperti biasa. Nayla menghela napas kecil. "Belum ada rencana. Mungkin ke butik, mencari beberapa baju baru. Aku butuh suasana baru." Regan terkekeh. "Bagus, kamu mulai menikmati waktumu sendiri. Tapi… bagaimana kalau aku menemanimu?

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status