Beranda / Romansa / Skandal Panas Sang CEO / Ingin Diberi Kepuasan?

Share

Ingin Diberi Kepuasan?

Penulis: icher
last update Terakhir Diperbarui: 2023-11-22 16:50:15

Ramon sudah pergi ke mobil dan meninggalkan Luna di tempatnya berdiri. Wanita itu masih diam tak bergeming mendengar bisikan yang baru saja dilontarkan oleh Ramon. Di mana hal itu tentu saja membuat Luna merasa bahwa persahabatannya dihargai dengan uang oleh Ramon.

“Aku tidak akan pernah menukar kepercayaan yang diberikan Vero dengan uang atau tawaran apapun yang diberikan oleh tuan muda,” batin Luna yang sudah mantap dengan keputusannya.

Setelah itu, Luna melanjutkan kembali pekerjaannya dan tidak ingin lagi memikirkan tentang yang ditawarkan oleh Ramon tadi. Sementara pria yang saat ini sudah berada di dalam mobil bersama dengan Vania, masih bermuka masam.

“Apa yang membuat Anda begitu murung, Tuan Muda?” tanya Vania memberanikan diri.

“Bukan urusanmu, Vania! Sebaiknya, jangan terlalu mencampuri urusan pribadiku hanya karena aku berbuat sedikit baik padamu,” jawab Ramon yang dengan jelas memberikan peringatan itu pada Vania. Dengan susah payah, Vania menenggak ludahnya karena merasa
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Skandal Panas Sang CEO   Tidak Bisa Disamakan

    Senyum dari sudut bibir pria itu tersungging dengan jelas di depan mata kepala Vania. Hal yang selama ini sudah biasa dilakoninya, kini terjadi lagi di depan mata. Akan tetapi, jelas Vania sadar di mana dia sekarang dan datang bersama siapa. Dia lebih tidak ingin lagi jika Ramon marah padanya karena berhubungan dengan orang lain.“Ternyata, kau sangat pandai, Sayang. Aku yakin, kita bisa saling menguntungkan jika bekerja sama nanti,” ucap pria yang belakangan diketahui bernama Thomas. Adik kandung dari Tommy – pemilik perusahaan yang didatangi Vania bersama Ramon saat ini.“Tentu. Aku hanya mencari di mana keuntungan dan nasib baik berpihak padaku,” sahut Vania dengan senyum yang menggoda dan menawan.“Kalau begitu, kau bisa menemui aku malam ini?”“Malam ini? Sepertinya aku tidak bisa, karena aku sudah lebih dulu membuat janji dengan bos ku untuk sore ini. Kau tahu bukan, sore itu sangat panjang.”Vania berkata sembari menggeluskan lagi tangannya pada benjolan di balik celana kain be

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-23
  • Skandal Panas Sang CEO   Tontonan Panas?

    Mendengar ucapan Ramon itu, jujur saja hati Vania merasa sakit. Dia tidak suka dibandingkan dengan wanita lain, apalagi dengan Vero seperti yang baru saja dikatakan oleh Ramon padanya. Namun, mana mungkin Vania berani membantah atau melakukan protes pada Ramon.“Aku juga tidak berpikir bisa menyaingi dia di hatimu, Tuan Muda.” Vania jelas mengatakan itu dengan penuh penekanan.“Bagus kalau kau tahu itu! Dan sebaiknya, cukup kau saja yang tahu kalau kau masih tetap ingin aman di sisiku!” balas Ramon dengan nada yang jelas terdengar seperti sebuah ancaman.“Tentu, dengan senang hati, Tuan Muda.”“Aku harus bertemu dengan Tommy sekarang. Kau bawa semua bahan persentase yang dibutuhkan dan ikuti aku. Jangan sampai kau tersesat karena kantor ini pasti belum pernah kau masuki sebelumnya.”“Baik, Tuan Muda.”Vania mengemasi semua yang tadi dia bawah dan memeluknya di depan dada. Sebagian lagi di dalam tas yang juga dia sandang dan tentu saja dia mengikuti langkah Ramon yang berjalan di depan

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-23
  • Skandal Panas Sang CEO   Berbalas

    Melihat apa yang sekarang ada di depan layar itu, mata Ramon memanas dan spontan dia menggebrak meja. Di sana jelas diperlihatkan bagaimana dia sedang menghujamkan kejantanannya pada seorang wanita. Dia adalah wanita yang kini tidak lagi duduk di sampingnya.“Matikan itu sekarang juga!” titah Ramon dengan nada membunuh.“Ckckck ... kenapa kau begitu emosi, Tuan Ramon? Sepertinya, kau tidak suka menonton film panas seperti ini!” seru Thomas yang sengaja memprovokasi Ramon.“Aku bilang cepat matikan itu! Atau aku tidak akan segan-segan membuat kalian semua dalam masalah!” ancam Ramon pula dengan penuh penekanan.“Kenapa aku harus menuruti kata-katamu itu, Tuan Ramon? Aku di tempatku dan aku memutar film yang aku beli dari seseorang. Jadi, apa masalanya?” tanya Tommy yang kali ini tidak bisa diam lagi.“Jadi, ini maksud kalian berkumpul dan membuat pertemuan hari ini? Aku pikir, seorang CEO Tom’s Kebab adalah seorang pria dewasa yang tidak suka bermain picik. Tapi, ternyata kau hanya seo

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-24
  • Skandal Panas Sang CEO   Apa Kau Mau Ikut Menonton?

    Pekikan Thomas semakin membuat Tommy menjadi sangat penasaran dengan hal itu. Tidak pernah sebelumnya Thomas terlihat begitu takut pada seseorang, apalagi itu hanyalah seorang rekan bisnisnya saja.“Silakan putar, karena aku ingin melihatnya.” Tommy berkata dengan suara yang dalam dan terdengar begitu mencekam.Thomas menggeleng ke arah Ramon dengan raut penuh permohonan dan seperti menghiba. Dia tidak bisa membayangkan jika Ramon benar-benar memutar video itu dan kemudian membuatnya terlihat oleh semua orang yang ada di sini, terutama oleh Ramon.“Aku mohon jangan lakukan itu. Aku bisa malu, Kak!” pinta Thomas pada Tommy dengan nada memohon.“Kenapa kau harus malu, kalau itu memang hanya permainanmu dengan wanita bayaran atau wanita panggilan? Biasanya kau tidak pernah sepecundang ini, Thom!” ungkap Tommy pada Thomas dengan nada heran dan sedikit curiga.“Tapi ... i-ini ceritanya beda. Ada hal yang tidak boleh diketahui oleh publik saat ini, Kak. Aku berjanji akan memberitahumu nanti

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-24
  • Skandal Panas Sang CEO   Pengakuan dan Pembuktian

    “Jangan lancang kau, Tuan Ramon!” hardik Tommy dengan suara yang dalam dan terkesan sangat marah.Dia jelas tidak suka mendengar seorang pria berbicara terlalu lancang seperti itu kepada istrinya. Tommy sangat memanjakan istrinya itu dan terlalu percaya pada wanita yang sudah memberikannya seorang anak perempuan berusia tiga tahunan.“Aku hanya bercanda, Tuan Tommy. Kenapa kau sangat marah?” tanya Ramon dengan suara yang hampir saja menyerupai tawa.“Aku tidak suka berbaur dengan pria berotak mesum dan juga tidak punya sopan santun sepertimu,” ucap Jenny dengan suara yang tegas dan tatapan mata yang nyalang.“Aku berotak mesum? Mungkin, kita bisa melihat siapa yang lebih mesum,” kata Ramon dan bersiap menekan layar ponsel di tangannya.“Tidak. Tolong jangan lakukan itu! A-aku tidak bisa membuat diriku malu di sini. Di depan orang banyak seperti ini, kau tidak bisa membuat harga diri seorang wanita hancur dan tercemar!” ungkap Jenny yang langsung panik dan juga memohon kepada Ramon.Ha

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-25
  • Skandal Panas Sang CEO   Dokter Steve

    Di rumah sakit, Vero masih belum sadarkan diri meski sudah semalaman Rayhan menjaganya di sana. Alesha dan Catrine juga tidak meninggalkan rumah sakit itu dan mereka sudah pasrah jika harus berhenti bekerja. Apalagi, bagi Catrine sudah tidak ada gunanya lagi bekerja di sana. Dia sudah terlalu kecewa pada tunangannya itu dan tak mau lagi bertemu.“Sudah semalaman dan sekarang sudah siang, tapi dia masih belum bangun. Menurutmu, apa yang mungkin terjadi pada Vero? Aku sangat takut, Catrine!” ucap Alesha dengan suara bergetar kepada Catrine.“Aku masih tetap berdoa dan berharap kalau dia akan baik-baik saja, Sayang.” Catrine berkata dengan suara yang pelan.Terus terang saja, dia juga sangat lelah sejak kemarin mengalami hal yang tidak terbayangkan dalam hidupnya itu. Saat ini, Catrine sudah sangat lelah hati dan juga lelah pikiran. Apalagi badannya yang juga lelah karena kurang istirahat sejak kejadian kecelakaan Vero kemarin.“Iya. Aku juga berharap dan berdoa seperti itu tentunya. Kau

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-25
  • Skandal Panas Sang CEO   Berdegup Kencang

    “Apa Vero benar-benar sudah sadar? Bagaimana keadaannya saat ini? Apa Rayhan mengatakan sesuatu padamu?” tanya Catrine beruntun pada Alesha.Gadis yang diberondongi dengan banyak pertanyaan itu menatap sahabatnya dengan sangat heran. Dia seperti tidak mengerti sama sekali dengan yang ditanyakan oleh Catrine. Namun, belum sempat dia menjawah pertanyaan Catrine, seorang dokter muda datang dengan langkah tergesa-gesa dan langsung masuk ke dalam ruangan Vero.“Apa terjadi sesuatu pada Vero? Apa benar dia sudah sadar? Kenapa dokter itu masuk dengan tergesa gesa ke dalam ruangan Vero? Apa mungkin terjadi hal yang buruk pada Vero?”Kali ini gantian Alesha yang melempar pertanyaan bertubi-tubi pada Catrine. Akan tetapi, tentu saja Catrine tidak tahu harus menjawab apa karena dia juga merasa butuh jawaban dari Alesha yang dari tadi standby menunggu di depan ruangan perawatan Vero.“Aku tidak tahu tentang itu dan aku sama sekali belum mendapatkan info apapun dari dalam sana,” ucap Alesha yang k

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-26
  • Skandal Panas Sang CEO   Ada Aku di Sini!

    Catrine dan Alesha saling berpandangan dengan senyum yang menggoda. Vero yang diberikan kata-kata manis seperti itu, tapi mereka berdua yang terbawa perasaan dan langsung merasa senang. Tentu saja itu semua karena mereka ikut bahagia dengan yang diterima oleh temannya itu.“Ehem ... apa kau tidak berbunga-bunga mendengar ucapan suamimu itu, Sayang?” tanya Alesha pada Vero dan saat ini wajah pucat Vero tampak bersemu merah muda.Ekor mata Rayhan tentu saja juga menangkap perubahan rona wajah wanita yang dicintainya itu. Namun, Rayhan tidak sebegitu senang karena dia tahu sampai saat ini di dalam hati Vero masih ada Ramon – kakak tirinya itu. Rayhan tidak bisa dan tidak ingin egois karena memang Ramon lah yang pertama hadir dalam hidup dan hati Vero.Dia hanyalah seorang figuran yang kini datang menyelematkan Vero secara suka rela karena tidak ingin melihat wanita itu terluka lebih dalam. Rayhan tentu tahu jika Ramon selalu mencari keberadaan Vero. Dia sudah yakin jika kakaknya itu meny

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-27

Bab terbaru

  • Skandal Panas Sang CEO   S2 - Penjelasan Rayhan

    Saat Alesha dan Petrus masuk ke ruang tengah rumah mewah itu, mereka melihat pemandangan yang sudah lama tidak terlihat di sana. Rayhan dan Vero bermesraan sambil menuruni anak tangga. Bersenda gurau layaknya pengantin baru yang masih hangat dalam memadu cinta.“sayang, apa kau lihat itu?” tanya Alesha pada Petrus dengan suara berbisik ke Alesha.“Tentu saja, Sayang. Penglihatanku masih sangat bagus untuk wanita seusia diriku.” Alesha menjawab dengan suara yang tak kalah halusnya lagi.“Kalau begitu, apa menurutmu kita akan tetap ke sana?”“Menurutku itu bukanlah pertanyaan yang harus dijawab, Sayang.”“Kalau begitu, mari kita kembali lagi ke rumah.”“Baiklah, Sayang.”Pasangan yang harmonis dan tampak awet muda itu pun berniat untuk berbalik kembali ke rumah mereka. Sejatinya, mereka tidak ingin mengganggu pasangan yang sedang di mabuk cinta untuk kedua kalinya itu. Meski usia mereka sudah tidak lagi muda, tapi semangat cinta jelas tampak masih sangat membara.Tanpa keduanya sangka,

  • Skandal Panas Sang CEO   S2 - Berkumpul Kembali

    Rayhan dan Vero menghabiskan waktu sekitar satu jam di dalam kamar untuk melepaskan kerinduan belasan tahun yang mereka tahan dan pendam. Tentu saja tidak satu pun dari orang yang ada di rumah itu berani mengganggu keduanya. Mereka tentu mengerti apa yang terjadi di dalam kamar pengantin baru itu.Di pavilliun tempat Alesha dan Petrus selama ini tinggal dan mengawasi William juga Vero selama Rayhan tidak ada bersama mereka.“Sayang, apa yang terjadi sebenarnya? Ke mana selama ini Rayhan pergi? Apa kau sungguh-sungguh tidak tahu ke mana dia pergi dan menghilang?” tanya Alesha dengan tatapan serius pada suaminya.“Aku benar-benar tidak tahu, Sayang. Apa kau tidak percaya padaku?”Rayhan justru balik bertanya setelah menjawab pertanyaan Alesha. Dia tidak menyangka jika itu adalah pertanyaan yang akan pertama dipertanyakan oleh Alesha saat mereka sampai di rumah.Meskipun begitu, tetap saja Petrus tidak bisa menyalahkan istrinya. Dia justru merasa bangga kepada Alesha. Setelah sekian lama

  • Skandal Panas Sang CEO   S2 - Aku Tidak Mudah Lupa

    “Apa yang kau lakukan di sini, Sayang?”Pria yang sedang mengamati Rayhan dan Vero dari kejauhan itu pun terkejut mendengar suara wanita di dekatnya. Satu tangan juga terasa menyentuh pundaknya dengan sangat lembut. Pria itu tak lain adalah orang kepercayaan Rayhan yang tidak ingin lagi terjadi apa-apa pada majikannya yang baru saja kembali setelah belasan tahun pergi.“Sayang! Kau mengejutkanku,” kata Petrus pada istrinya – Alesha.“Kenapa kau harus terkejut? Memangnya, apa yang sedang kau lakukan di sini?” tanya Alesha dengan kening berkerut.“Aku sedang menjaga tuan muda dan istrinya, Sayang.”“Apa yang terjadi pada mereka? Di mana mereka sekarang?” tanya Alesha yang justru menjadi cemas.“Mereka ada di dalam mobil. Sepertinya, suasana sedang tidak bersahabat jika kita berada di sekitar mereka,” jawab Petrus yang sudah melihat dengan jelas semua hal yang terjadi di dalam aula tadi.“Aku mengerti, Sayang. Tentu saja kita tidak boleh mengganggu sepasang pengantin baru itu,” kata Ales

  • Skandal Panas Sang CEO   S2 - Tuduhan Vero

    Rayhan tidak menyangka jika ternyata reaksi Vero akan seperti itu. Tadinya, dia sudah merasa bahagia karena akhirnya bisa kembali dan berkumpul lagi bersama Vero dan juga William. Namun, karena percakapannya bersama William barusan, ternyata Vero langsung marah.“Dad, tidak apa-apa. Aku sangat mengenal mami dan aku tahu dia hanya sedang syok saja. Sebaiknya, kita biarkan mami sendiri dulu,” jelas William kepada Rayhan dengan santai.“Tidak, Nak. Aku yang lebih mengenal mami-mu itu terlebih dahulu sebelum kau. Aku akan pulang bersamanya.” Rayhan membantah saran dari William.“Daddy benar juga. Tentu saja Daddy yang lebih mengenal mami dari pada aku, karena aku baru ada setelah kalian bersama.” William tersenyum menggoda pada ayahnya itu.Rayhan yang masih saja tampan seperti dulu, menyaingi ketampanan putra semata wayangnya dan jelas mencuri perhatian semua orang yang ada di sana. Apalagi, ketika tadi nama Vero dan Rayhan dipanggil untuk menemani William ke atas panggung, semua orang m

  • Skandal Panas Sang CEO   S2 - Sekongkol?

    “Bolehkah aku bertanya padamu, Sayang?” tanya Rayhan dengan nada serius.“Tentu saja. Apa yang ingin kau tanyakan padaku? Aku akan menjawabnya dengan senang hati,” jawab Vero dengan senyuman yang cerah.Rayhan menggenggam tangan Vero dengan lembut tapi sangat erat. Mereka berdua sedang duduk di kursi undangan dan menyaksikan acara kelulusan putra semata wayang mereka. Tidak ada yang lebih membahagiakan dari pada hari ini bagi Veronica Sweet.Hari ini putranya di wisuda dan itu pertanda bahwa putranya itu benar-benar sudah dewasa. Selain itu, di hari yang istimewa ini pula Rayhan kembali pulang setelah bertahun-tahun hilang tanpa kabar dan membuat Vero terus menunggu dalam ketidak berdayaan bersama dengan harapan-harapan yang tinggi.“Aku hanya ingin tahu, kenapa kau terus menatapku seperti itu sejak tadi.” Rayhan berkata dengan suara setengah berbisik dan membuat Vero tersipu malu pada awalnya.“Kau ingin tahu kenapa?” tanya Vero pula dan Rayhan mengangguk pelan.Sebuah tarikan napas

  • Skandal Panas Sang CEO   Kembali untuk Cinta (END)

    Mereka sudah sampai di rumah sakit dan langsung mencari keberadaan Petrus dan juga Rayhan. Vero adalah yang paling panik karena Rayhan ternyata tidak ada di sana. Lelaki itu sudah langsung dipindahkan dan diberangkatkan menggunakan jet pribadi ke Amerika.Sementara Petrus sudah melewati masa-masa kritisnya dan hal itu membuat Alesha merasa tenang. Tidak ada yang bisa dia lakukan untuk Vero saat ini selain memberikan penghiburan saja. Petrus juga tidak berani mengatakan di mana alamat Rayhan dirawat di Amerika kepada Vero.“Sayang ... tenang dan sabarlah menunggu. Semoga ada kabar baik tentang Rayhan sebentar lagia dari dokternya,” ucap Alesha yang ingin menghibur Vero dalam hal ini.Sudah tiga hari sejak Petrus sadarkan diri dan masih dirawat dengan intensif di rumah sakit itu. Alesha selalu menemani suaminya itu tanpa henti dan begitu pula Vero yang setiap hari datang ke sana untuk mencari tahu kabar tentang Rayhan.“Aku akan sabar menunggu dan tidak akan bosan datang ke sini untuk b

  • Skandal Panas Sang CEO   Kekuatan Cinta

    Tubuh Vero merosot ke lantai aspal saat mendengar yang baru saja dikatakan dan dijelaskan oleh Alesha. Dia sudah keluar dari dalam mobil dan mencoba menenangkan Alesha yang tampak sangat cemas dan juga takut. Akan tetapi, saat ini justru dia lah yang tampak paling terguncang.“Vero, ayo bangun! Ayo kita periksa mereka ke rumah sakit. Aku tidak bisa tenang sampai kau datang. Tadinya, aku ingin pergi terlebih dahulu karena tidak sabar menunggumu. Tapi, aku rasa kita memang harus pergi bersama,” ungkap Alesha pada Vero dengan banjir air mata saat ini.“Katakan padaku bahwa semua ini tidak benar, Al. Katakan sekali lagi bahwa kabar ini semuanya bohong. Dia hanya ingin membuatku merasa bersalah dan kembali padanya. Bukan kah begitu?” tanya Vero pula dengan deraian air mata tak berhenti sejak tadi.Alesha masih berusaha membujuknya untuk berdiri, karena saat ini Vero masih duduk di lantai aspal yang keras. Panasnya aspal itu tidak lagi dirasakan oleh Vero karena pikirannya entah sudah ke ma

  • Skandal Panas Sang CEO   Akan Tinggal Bersama Daddy

    Sebenarnya Vero mengetahui semua itu dari mulut Rayhan langsung ketika pria itu mabuk dan pertama kalinya mereka bertemu lagi setelah lima tahun berpisah. Vero tidak punya alasan untuk tidak percaya pada semua yang diucapkan Rayhan pada saat itu.Jadi, dia mengatakan yang sebenarnya kepada William saat ini karena merasa putranya berhak tahu yang sesungguhnya. Tidak ada lagi dusta yang ingin Vero rajut dalam hidupnya saat ini. Terlalu banyak kebohongan dan juga kepalsuan sehingga membuatnya menjadi tidak berdaya.“Sekarang, apa yang terjadi pada ayahku itu?” tanya William setelah beberapa saat mereka saling berdiam diri di dalam kendaraan roda empat itu.“Dia pingsan dan tidak tahu apa yang terjadi selanjutnya. Tapi, dia memang sedang dalam keadaan yang tidak baik sejak kemarin.” Vero menjawab dengan tegas dan juga keyakinan penuh.“Dari mana Mami tahu kalau dia dalam keadaan yang tidak sehat?” tanya William mulai menginterogasi ibunya itu.“Aku merawatnya semalaman, Willy! Aku ada di

  • Skandal Panas Sang CEO   Bayar dengan Tubuhmu!

    “Kau mau ke mana?” tanya Marco dan menghalangi langkah Vero.“Aku ada urusan penting. Untuk sekali ini, aku meminta tolong padamu untuk menjaga William,” jawab Vero yang hatinya sudah semakin hambar kepada lelaki di hadapannya itu.“Aku melarangmu pergi!” seru Marco dengan nada tegas.“Kau tidak berhak melarangku!” balas Vero pula tak kalah tegas.“Tentu saja aku berhak. Itu ada di dalam surat perjanjian kita di nomor delapan. Pihak pertama berhak meminta atau melarang pihak kedua dalam satu hal yang terjadi di kemudian hari,” jelas Marco membacakan lagi isi perjanjian pernikahan yang sudah mereka tanda tangani bersama.Vero terdiam dan tidak bergeming sedikit pun setelah mendengar penjelasan dari Marco itu. Memang benar seperti yang Marco katakan itu dan tidak bisa dipungkirinya lagi. Namun, tetap saja Vero tidak bisa untuk tidak pergi kali ini karena Rayhan dalam bahaya.Dia tidak tahu apa dan bagaimana keadaan pria itu sekarang dan dari nada bicaranya Alesha tadi, jelas Vero menget

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status