Share

Bekas Pakai

Author: icher
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

“Sayang, tidak ada kehidupan yang lebih baik di awalnya. Jika pun ada, tidak akan selalu baik pada akhirnya. Jadi, jangan pernah merasa dan menganggap bahwa hidupmu yang lebih berat dan juga buruk,” sambung Alesha yang kemudian menggenggam tangan Vero dengan erat.

“A-aku ... aku jatuh cinta padanya dan memberikan semua padanya. Aku bahkan rela menjadi kekasih rahasianya. Tidak! Itu bukan kekasih namanya, karena aku dan dia hanya sebatas rekan ranjang,” jelas Vero pada akhirnya kepada Alesha dan Catrine.

“Tidak masalah dengan itu, Sayang. Banyak yang menjalani kehidupan seperti itu, apalagi jika kau dan dia adalah pasangan di tempat kerja,” ucap Catrine lembut.

“Seperti si brengsek itu!” lanjutnya saat teringat pada tunangan yang baru saja kepergok selingkuh dengan sekretaris pribadi.

“Dia memintaku untuk jadi istri pertamanya dan kemudian dia menikah dengan istrinya sekarang. Aku menolak, karena aku tidak ingin selamanya hidup sebagai wanita yang disembunyikan. Aku juga ingin hidup be
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Sri Irmawati
semangat kk nulis nya...updet lebih banyak...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Skandal Panas Sang CEO   Menikahi Vero

    “Kenapa kau bisa berpikir seperti itu? Apakah aku adalah pria yang seperti itu menurutmu?” tanya Rayhan yang baru saja masuk ke dalam ruangan dengan membawa banyak box makanan di kedua tangannya.“Ray-Rayhan ...,” ucap Vero tergugu ketika menyadari bahwa ucapannya tadi didengar oleh Rayhan.Dia tampak gugup dan sangat tidak enak hati saat Rayhan berjalan perlahan mendekati ranjangnya. Sementara Alesha dan Catrine memberikan ruang untuk Rayhan agar bisa duduk di sebelah Vero. Mereka sangat pengertian dan bisa melihat jika ternyata Rayhan memang sangat mencintai Vero. Mana ada seorang pria yang rela berkorban banyak untuk seorang wanita kalau dia tidak mencintainya. Begitu pula dengan yang Rayhan lakukan kepada Vero selama ini.“Aku keluar dulu, kalian silakan lanjutkan pembicaraannya,” ucap Alesha dengan sangat pengertian.“Kalau begitu, aku ikut denganmu, Al. Aku juga ada urusan di luar,” kata Catrine yang ikut-ikutan.“Kalian mau ke mana? Apa kalian akan membiarkan makanan ini dingin

  • Skandal Panas Sang CEO   Katakan Sekali Lagi!

    “Iya. Aku akan menikahimu dan menjadikanmu sebagai istriku satu-satunya. Menjaga dan melindungi anak kita dengan segenap jiwa dan ragaku,” jawab Rayhan penuh dengan kesungguhan.Vero masih tak bisa berkata-kata saat ini dan bahkan dia merasa kekurangan oksigen untuk bisa bernapas dengan baik. Dia masih tidak bisa percaya dengan jawaban dari Rayhan padanya itu. Akan tetapi, Catrine dan Alesha justru senyum-senyum saja melihat kegugupan Vero di depan Rayhan.“Sudahlah, terima saja. Kenapa kau masih meragukan cintanya? Bukan kah selama ini, dia yang selalu ada untukmu?” tanya Alesha lembut kepada Vero.“A-aku takut dan ragu,” jawab Vero yang mengalihkan pandangannya pada selimut biru di atas perut.“Ragu kenapa? Apa lagi yang perlu aku buktikan? Kau masih terima karena usia kita berbeda? Jarak umur kita tidak terlalu jauh, Vero!” tegas Rayhan kepada Vero.“Bukan. Bukan masalah umur yang memang terpaut antara kita,” ucap Vero membantah.“Lalu, tentang apa?”Vero kembali diam dan tak ingin

  • Skandal Panas Sang CEO   Keseriusan Rayhan

    Vero begitu menikmati cumbuan dari Rayhan dan hal itu tentu saja membuatnya tidak bisa memikirkan hal lain lagi. Wanita yang tengah mengandung lima bulan itu bahkan lupa masih ada Alesha dan juga Catrine di antara dirinya dan Rayhan. Namun, setelah beberapa saat dia tersadar dan kemudian matanya melotot.Gerakan reflek dari Vero adalah mendorong tubuh Rayhan menjauh dari tubuhnya. Dia mengedip ngedipkan matanya dan kemudian memerah menahan rasa malu. Wajahnya yang tadi pucat, kini sudah tampak lebih bersinar.“Kenapa cepat sekali? Aku masih mau,” rengek Rayhan dengan gaya yang sangat manja. Seperti seorang pria yang tengah merayu kekasihnya.“Apanya yang masih mau? Kau membuatku malu di depan dua sahabatku!” ucap Vero dengan nada geram tapi malu-malu kucing.“Andai saja mereka tidak ada, tentu saja kita akan melanjutkan cumbuan itu. Benar bukan?” tanya Rayhan lagi dengan menaikkan alisnya.Bingung, ragu, dan juga bimbang yang kini dirasakan oleh Vero seperti sebuah hal yang tak bisa d

  • Skandal Panas Sang CEO   Anakku

    Dua sahabat Vero sudah pulang setelah merasa kenyang karena disuguhkan makanan lezat dari restoran ternama dan terkenal di dunia. Rayhan tidak main-main dalam memberikan makanan untuk Vero dan teman-temannya. Namun, tentu saja bukan itu yang menjadi alasan utama mereka berdua pulang ke rumah.Rayhan dan Vero sudah meyakinkan dua wanita itu dengan sangat baik bahwa Vero sudah aman terkendali. Rayhan yang berjanji pada Catrine dan Alesha bahwa dia akan menjaga Vero selama dua sahabatnya itu tidak ada.“Aku merasa kasihan pada Alesha dan Catrine. Mereka menungguku sadar semalaman sampai saat ini, bahkan mereka tidak pulang untuk mandi dan berganti pakaian sama sekali,” ungkap Vero dengan rasa sedih yang menggebu di dalam hatinya.“Ya. Mereka benar-benar sahabat sejatimu dan mereka adalah orang-orang yang ada saat kau dalam kesulitan,” ucap Rayhan dengan senyum tipis.“Aku tidak pernah menemukan sahabat sebaik mereka. Jadi, itu sebabnya aku tidak ingin kehilangan mereka.”“Mereka berdua t

  • Skandal Panas Sang CEO   Ayo Menikah!

    Tidak ada yang bisa mengubah keadaan dan pendapat orang lain tentu saja. Hal itu juga berlaku pada skandal yang sudah tiga bulan lalu terkuak ke permukaan publik. Mungkin, karena Ramon adalah orang yang besar dan berkuasa, jadi rumor tentang perselingkuhannya dengan Vero itu tidak mudah padam dan hilang dari peredaran. Walaupun, semua link yang terhubung pada video itu tidak lagi bisa diakses sejak lama.Akibat skandal yang terbongkar antara CEO dan sekretarisnya itu, hubungan Ramon dan Miana dikabarkan tidak lagi harmonis. Selama ini mereka hanya harmonis di depan kamera demi menjaga nama baik dua keluarga dan perusahaan mereka.Di negara yang berbeda, tentu saja tidak ada yang mengenal Veronica sebagai mantan sekretaris Ramon yang skandalnya sudah terbongkar. Apalagi, Vero sama sekali tidak pernah pergi jauh dari rumah tempatnya tinggal bersama Rayhan.“Ray, sepertinya perutku sakit sekali. Kau bisa mengantarkan aku ke rumah sakit?” tanya Vero yang baru saja turun dari tangga dan me

  • Skandal Panas Sang CEO   Persalinan Dramatis

    “Ray! Apa yang terjadi?” tanya Vero dengan nada terkejut sekaligus heran.“Apa yang kau katakan barusan? Ulangi lagi, Nona Sweet!” titah Rayhan dengan hati berbunga-bunga. Dia ingin mendengar Vero mengatakan kalimat yang selalu dinantikannya itu sekali lagi.“Kata yang mana? Aku tidak mengingatnya lagi.”“Jangan bercanda, Nona Sweet. Atau aku akan menciummu di sini sekarang juga,” ancam Rayhan kepada Vero dengan nada serius. Dia tidak terdengar sedang sekedar menggertak saat ini.Vero yang sebenarnya sangat tersanjung mendengar Rayhan memanggilnya dengan sebutan ‘Nona Sweet’ itu berusaha menyembunyikan senyumannya dari Rayhan. Dia tidak ingin kalau Rayhan melihat senyuman bahagianya itu. Selama ini, memang hanya Rayhan saja yang memanggilnya dengan sebutan seperti itu, bahkan sejak pertama kali pria muda itu mengetahui namanya.Sejenak berpikir, Vero mencoba mencari alasan agar tidak lagi mengatakan kalimat yang menurutnya sangat malu kalau dia ulang kembali. Jadi, dia akan sedikit be

  • Skandal Panas Sang CEO   Kekasihmu

    “Bagaimana? Apa yang terjadi pada Vero?”“Aku tidak tahu, Al. Aku baru mendapatkan kabar dari Steve bahwa Vero dibawa ke rumah sakit ini untuk melahirkan.”“Apakah Steve tidak mengatakan hal lainnya lagi?”“Tidak ada, karena dia juga sepertinya sangat terburu-buru untuk datang ke sini. Aku bahkan tidak tahu di mana dia sekarang.”Alesha dan Catrine baru saja sampai di Rumah Sakit Kasih Berlian yang menjadi tempat Vero berada sekarang. Rayhan memang membawanya ke rumah sakit ini dan sekarang mereka masih belum tahu apa yang terjadi pada Vero. Saat Catrine menerima telpon dari Steve tadi, dia langsung bergegas menjemput Alesha di apartemennya dan mereka ke sini.“Aku rasa, Steve sudah sampai juga di sini. Tapi, sekarang kita harus mencari kamar bersalin karena Vero pasti ada di sana,” ucap Catrine dengan wajah yang sangat panik.“Kau benar, Beb. Ayo kita masuk dan tanya ke bagian administrasi. Dia pasti punya data lengkap tentang Vero,” ajak Alesha dan keduanya langsung bergandengan tan

  • Skandal Panas Sang CEO   Cuci Darah?

    Alesha sangat takjub dan juga salut pada sikap jantan yang ditunjukkan oleh Steve kepada Catrine di depan wanita yang berusaha menggodanya. Dia tersenyum puas dan melihat sahabatnya begitu merasa dihargai saat ini dan tentu juga merasa sangat bangga.“Dia bukan hanya kekasihku, Grace. Tapi, dia adalah calon ibu dari anak-anakku nanti,” jawab Steve dengan penuh rasa percaya diri dan kemudian berlalu dari hadapan kekasihnya. Tentu saja meski dengan sedikit syok, Grace tetap mengikuti dokter muda nan mempesona itu dari belakang.Di tempatnya berdiri, Catrine tidak dapat berkata-kata karena merasa terlalu bahagia dengan keadaan itu. Baginya, Steve sudah menunjukkan keseriusan dalam hubungan mereka dan Catrine tahu bahwa pria itu tidak pernah main-main dengannya.Meskipun begitu, rasa trauma akan dikhianati masih melekat dengan erat dalam hati dan benak Catrine. Jadi, dia tidak ingin terlalu besar menaruh harapan pada hubungan ini. Yang dia tahu, saat ini jalani saja semuanya dengan yang t

Latest chapter

  • Skandal Panas Sang CEO   Kembali untuk Cinta (END)

    Mereka sudah sampai di rumah sakit dan langsung mencari keberadaan Petrus dan juga Rayhan. Vero adalah yang paling panik karena Rayhan ternyata tidak ada di sana. Lelaki itu sudah langsung dipindahkan dan diberangkatkan menggunakan jet pribadi ke Amerika.Sementara Petrus sudah melewati masa-masa kritisnya dan hal itu membuat Alesha merasa tenang. Tidak ada yang bisa dia lakukan untuk Vero saat ini selain memberikan penghiburan saja. Petrus juga tidak berani mengatakan di mana alamat Rayhan dirawat di Amerika kepada Vero.“Sayang ... tenang dan sabarlah menunggu. Semoga ada kabar baik tentang Rayhan sebentar lagia dari dokternya,” ucap Alesha yang ingin menghibur Vero dalam hal ini.Sudah tiga hari sejak Petrus sadarkan diri dan masih dirawat dengan intensif di rumah sakit itu. Alesha selalu menemani suaminya itu tanpa henti dan begitu pula Vero yang setiap hari datang ke sana untuk mencari tahu kabar tentang Rayhan.“Aku akan sabar menunggu dan tidak akan bosan datang ke sini untuk b

  • Skandal Panas Sang CEO   Kekuatan Cinta

    Tubuh Vero merosot ke lantai aspal saat mendengar yang baru saja dikatakan dan dijelaskan oleh Alesha. Dia sudah keluar dari dalam mobil dan mencoba menenangkan Alesha yang tampak sangat cemas dan juga takut. Akan tetapi, saat ini justru dia lah yang tampak paling terguncang.“Vero, ayo bangun! Ayo kita periksa mereka ke rumah sakit. Aku tidak bisa tenang sampai kau datang. Tadinya, aku ingin pergi terlebih dahulu karena tidak sabar menunggumu. Tapi, aku rasa kita memang harus pergi bersama,” ungkap Alesha pada Vero dengan banjir air mata saat ini.“Katakan padaku bahwa semua ini tidak benar, Al. Katakan sekali lagi bahwa kabar ini semuanya bohong. Dia hanya ingin membuatku merasa bersalah dan kembali padanya. Bukan kah begitu?” tanya Vero pula dengan deraian air mata tak berhenti sejak tadi.Alesha masih berusaha membujuknya untuk berdiri, karena saat ini Vero masih duduk di lantai aspal yang keras. Panasnya aspal itu tidak lagi dirasakan oleh Vero karena pikirannya entah sudah ke ma

  • Skandal Panas Sang CEO   Akan Tinggal Bersama Daddy

    Sebenarnya Vero mengetahui semua itu dari mulut Rayhan langsung ketika pria itu mabuk dan pertama kalinya mereka bertemu lagi setelah lima tahun berpisah. Vero tidak punya alasan untuk tidak percaya pada semua yang diucapkan Rayhan pada saat itu.Jadi, dia mengatakan yang sebenarnya kepada William saat ini karena merasa putranya berhak tahu yang sesungguhnya. Tidak ada lagi dusta yang ingin Vero rajut dalam hidupnya saat ini. Terlalu banyak kebohongan dan juga kepalsuan sehingga membuatnya menjadi tidak berdaya.“Sekarang, apa yang terjadi pada ayahku itu?” tanya William setelah beberapa saat mereka saling berdiam diri di dalam kendaraan roda empat itu.“Dia pingsan dan tidak tahu apa yang terjadi selanjutnya. Tapi, dia memang sedang dalam keadaan yang tidak baik sejak kemarin.” Vero menjawab dengan tegas dan juga keyakinan penuh.“Dari mana Mami tahu kalau dia dalam keadaan yang tidak sehat?” tanya William mulai menginterogasi ibunya itu.“Aku merawatnya semalaman, Willy! Aku ada di

  • Skandal Panas Sang CEO   Bayar dengan Tubuhmu!

    “Kau mau ke mana?” tanya Marco dan menghalangi langkah Vero.“Aku ada urusan penting. Untuk sekali ini, aku meminta tolong padamu untuk menjaga William,” jawab Vero yang hatinya sudah semakin hambar kepada lelaki di hadapannya itu.“Aku melarangmu pergi!” seru Marco dengan nada tegas.“Kau tidak berhak melarangku!” balas Vero pula tak kalah tegas.“Tentu saja aku berhak. Itu ada di dalam surat perjanjian kita di nomor delapan. Pihak pertama berhak meminta atau melarang pihak kedua dalam satu hal yang terjadi di kemudian hari,” jelas Marco membacakan lagi isi perjanjian pernikahan yang sudah mereka tanda tangani bersama.Vero terdiam dan tidak bergeming sedikit pun setelah mendengar penjelasan dari Marco itu. Memang benar seperti yang Marco katakan itu dan tidak bisa dipungkirinya lagi. Namun, tetap saja Vero tidak bisa untuk tidak pergi kali ini karena Rayhan dalam bahaya.Dia tidak tahu apa dan bagaimana keadaan pria itu sekarang dan dari nada bicaranya Alesha tadi, jelas Vero menget

  • Skandal Panas Sang CEO   Tidak Ada Kabar

    Sebuah tamparan mendarat di pipi Marco untuk pertama kalinya, dan tangan Vero lah yang sudah memberikan tanda kemerahan berbentuk jari di sana. Semua itu reflek dilakukan oleh Vero karena merasa tidak terima dengan ucapan yang dilontarkan Marco.“Kau menamparku, Vero?” tanya Marco tak percaya.Sebelah tangannya menahan rasa perih di pipi yang masih berbekas kemarahan itu. Sedikit meringis menahan rasa sakit yang tidak bisa dipungkirinya, Marco masih menatap nyalang pada Vero.“Itu pantas untuk kau dapatkan, Marc! Ucapanmu itu sudah sangat keterlaluan dan tidak bisa aku terima!”“Bukan kah semua itu benar? Kau sudah bermalam dengannya dan menghabiskan malam penuh gairah bukan? Siapa dia? Dia hanya mantan suamimu dan kau rela memberikan tubuhmu padanya. Lalu, siapa aku? Aku adalah suamimu dan seharusnya aku yang lebih berhak atas dirimu,” ungkap Marco dengan sangat berang menatap Vero.Sekali lagi hati Vero terasa dicabik-cabik saat mendengar ucapan Marco yang tak beralasan itu. Dia mem

  • Skandal Panas Sang CEO   Layani Aku!

    “Apa yang terjadi di sana semalaman?”“Tidak terjadi apa-apa. Tolong jangan membahas hal itu lagi, Marc! Aku tidak ingin membahasnya.”“Tapi, aku dan William mencemaskanmu semalaman. Tidak adakah hal yang ingin kau jelaskan pada kami?”“Tidak ada yang perlu dijelaskan dan tidak ada yang perlu kau tahu. Bukan kah sejak awal sudah kita sepakati bahwa tidak akan mencampuri urusan pribadi masing-masing? Aku tidak pernah bertanya hal pribadimu dan tidak pernah ikut campur, Marc. Jadi, tolong jangan melewati batasanmu!” ungkap Vero dengan nada tegas dan baru kali ini dia berbicara seperti itu kepada Marco.Cukup terkejut Marco mendengar ocehan yang dilontarkan oleh Vero beberapa detik lalu itu. Namun, saat ini dia jelas tidak bisa mendebat wanita yang kini duduk di sisi ranjangnya. Marco memang sengaja meminta izin untuk masuk ke dalam kamar Vero untuk berbicara empat mata.Mereka sudah sampai di rumah setengah jam yang lalu dan nyaris tidak ada percakapan selama dalam perjalanan pulang. Ha

  • Skandal Panas Sang CEO   Berat Melepasmu

    “Bagaimana sekarang, Sayang? Aku tidak mau Vero terluka dengan niat Rayhan itu. Aku juga tidak ingin membuat Rayhan tersisksa dengan hubungan mereka yang justru memburuk setelah bertemu dari perpisahan yang sangat lama ini,” ungkap Alesha yang menahan langkahnya di pertengahan anak tangga.“Tenanglah, Sayang. Jangan memikirkan hal yang terlalu jauh untuk saat ini. Mungkin tuan muda hanya merasa emosi saat ini.” Petrus mencoba menenangkan Alesha dari dugaannya itu.“Apa kau pikir dia tidak akan benar-benar merebut Richard dari Vero?” tanya Alesha sedikit ragu.“Aku berharap itu tidak akan terjadi. Tuan muda bahkan tidak melirik putranya sama sekali tadi,” jawab Petrus pula dan mengingat sikap dingin Rayhan pada William tadi.“Itu tidak bisa menjadi acuan bahwa dia tidak peduli dan tidak menginginkan putranya, Sayang.”“Aku akan mencoba untuk membujuknya dan memberikan saran yang lain.”“Saran apa? Aku tahu bahwa Vero adalah wanita yang keras kepala dan dia tidak akan mengubah keputusa

  • Skandal Panas Sang CEO   Merebut Putraku Kembali

    Rayhan menghentikan tangannya yang hendak menuangkan air hangat ke dalam gelas. Sorot matanya tajam menatap ke arah Vero. Wanita itu terlihat begitu terkejut mendapatkan tatapan seperti itu dari Rayhan. Tatapan yang tajam dan seakan ingin mengoyak jantung Vero saat ini juga.“Kau siapa? Beraninya kau memerintahku di rumahku sendiri!” seru Rayhan dengan sinis.Tidak pernah sebelumnya Vero berpikir jika pria itu akan mengatakan hal sekasar itu padanya. Namun, tetap saja Vero tidak boleh gentar dan terlihat begitu lemah. Dia tersenyum tipis pada lelaki yang baru saja ingin dirawatnya sepenuh hati. “Aku memang bukan siapa-siapa di sini. Baiklah, kalau begitu aku akan segera pamit. Aku tidak ingin terlalu lama di sini dan membuat suamiku menunggu!”“Suami yang bahkan tidak pernah menyentuhmu?” tanya Rayhan dengan nada mengejek.“Kau tahu apa tentang rumah tanggaku dengan istriku?” tanya sebuah suara yang entah sejak kapan berada di dalam ruangan itu bersama mereka.Vero mengalihkan pandang

  • Skandal Panas Sang CEO   Tidak Mengizinkanmu!

    Mata Alesha bergerak ke arah anak tangga dan melihat jika di sana Rayhan sudah berhenti mengayunkan langkah kakinya saat mendengar ucapan Vero tadi. Wajah Rayhan tampak merah padam yang mungkin saja kini sedang merasa marah atau kecewa tingkat tinggi pada Vero.“Jangan katakan itu, Vero sayang. Kau tidak bisa mengeluarkan kata-kata palsu seperti itu, dan aku tahu apa yang sebenarnya kau rasakan!” ucap Alesha berusaha membuat Vero mengubah pengakuannya. Dia ingin Vero akhirnya jujur pada perasaannya sendiri tanpa disadarinya.“Tidak, Alesha. Aku tidak lagi mencintainya dan aku tidak ingin lagi kembali bersamanya. Aku sudah bahagia dengan suami dan putraku saat ini. Aku ingin menjalani hidup yang normal seperti yang selalu aku inginkan sejak dulu. Aku mendapatkan semuanya saat aku bersama Marco,” ungkap Vero pula dan dengan helaan napas yang terasa berat dia memaksakan tersenyum.“Kau hanya merasa nyaman dan tenang karena tidak ada yang menghantuimu dengan status. Tapi, kau tidak pernah

DMCA.com Protection Status