Home / Romansa / Skandal Panas Pernikahan / Chapter 9 : México

Share

Chapter 9 : México

Author: Rara Radika
last update Last Updated: 2025-01-01 06:52:17

Meksiko.

Seorang pria duduk menyender pada sofa tunggal. Menumpu kaki seraya menyesap nikotin pada selah jemarinya. Di atas meja tepat di depannya, penuh botol minuman beralkohol serta sebuah nampan berisikan serbuk putih lengkap dengan dollar yang dilinting.

Wajah datar tanpa ekspresi. Tatapannya tajam pun intens mengarah pada wanita di depan meja tengah melakukan pole dance. Tubuh sintal nan seksi berpakaian minim itu meliuk-liuk lihai pada tiang, bergerak begitu seductive menggiurkan.

Wanita tersebut melangkah mendekati sang pria. Tangannya terulur menyentuh menggoda wajah serta dada bidang pria tersebut. Namun aksinya sama sekali tak dilirik, diabaikan begitu saja. Tak menyerah di sana, sang wanita semain liar dan kii duduk tepat di atas pangkuan.

"Amor ...." Bibir sintal nan tebal seksinya berbisik di depan telinga Amor dengan suara yang amat menggoda. Tapi Amor justru tetap mengabaikannya.

Pintu ruangan seketika terbuka. Mara yang berdiri di ambang pintu menatap Amor p
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Skandal Panas Pernikahan   Chapter 10 Hombre loco

    Lauretta mengecup lembut tangan kecil putrinya yang baru saja sembuh dari reaksi alergi. Kembali mulus kulit putihnya sepert sedia kala setelah dia kembali dari pengobatanya di luar negeri. Ia menjemput putrinya secara pribadi ke bandara. Membuat kejutan pada putri kecilnya setelah mereka dipisahkan jarak dan waktu selama dua minggu penuh. Tak lepas bocah kecil itu memeluk serta mencium maminya penuh rasa rindu. Satu buket coklat disodorkan tepat di hadapan Auretta. Kontan tersenyum ceria wajah cantiknya. Segera ia lepaskan pelukan pada maminya, dan beralih memeluk sang pemberi coklat. "¡Tío!" (Paman) Lauretta berpikir jika Tio yang datang ialah Leave. Sebab ialah satu-satunya sahabat Abramo yang paling dekat dengan Auretta. Namun Lauretta salah. Ketika dirinya menoleh ia mendapati Amor tengah memeluk putrinya. Tanpa Lauretta tahu jika akhir-akhir ini putri kecilnya sering kali berhubungan dengan Amor. Tionya ini merasa bersalah padanya karena menyebabkan dia dirawat di ru

    Last Updated : 2025-01-02
  • Skandal Panas Pernikahan   Chapter 11 Droga

    Amor mendorong, menyudutkan tubuh Lauretta pada tembok lalu ia balikkan tubuh wanita cantik itu menghadapnya. Menghimpit dua kaki Lauretta menggunakan kakinya agar dia tak bisa bergerak memberontak. “Aku benci kau yang seperti ini, Amor!” cerca Lauretta. Menggerakan kakinya dalam himpitan Amor serta tangannya yang diborgol dibelakang tubuh. Meskipun mustahil ia terlepas, tapi dia enggan untuk diam. Tak bisa dipungkiri lagi gangguan Amor yang tak ada habisnya. Lauretta pikir ia telah terbebas dari jerat pria tak memiliki otak ini. Namun dirinya salah. Semakin lama Amor tak menganggu, maka akan semakin berat kala gangguannya datang. “Apa yang ingin kau lakukan sekarang, uh? Memperkosaku?” Lauretta mengangkat dagunya, menantang pria itu berani. Keadaan tubuh yang tak terikat sama sekali tak menyudutkan nyalinya. “Itu tidak dihitung memperkosa jika kau sama maunya, Babe,” balas Amor. Mengelus pipi mulus Lauretta seraya ia jumput surai basah wanitanya ke belakang telinga. Bajingan

    Last Updated : 2025-01-03
  • Skandal Panas Pernikahan   Chapter 12 Clan fiescho

    Hujan rintik mengguyur pekarangan mansion. Membasahi setiap helai daun serta ranting yang tak sengaja jatuh berguguran diterpa angin. Kabut tipis menghalangi pemandangan, membuat suasana di pagi hari semakin sendu. Asap tebal keluar dari bibir seksi yang dipoles lipstik merona. Wajah datar serta tatapan lurus ke depan, pandangan yang kosong pun tak berkedip. Hanya tangannya yang bergerak mengarahkan batang nikotin yang terselip di jemari ke arah bibirnya. Suara sepatu pentofel menghentak lantai terdengar mendekat. Sama sekali yak membuyarkan kekosongan dalam pikiran wanita cantik itu. Tanpa menoleh ia mengetahui siapa yang baru saja datang pun kini berdiri di sampingnya. Seorang pria yang bisa ia kenali bahkan hanya dengan mencium aromanya. "Kau tidak akan datang jika tak diundang, sí? Ini kunjungan pertamamu sejak kau menikah." Tubuh besar nan berotot dibalut kemeja putih rapi. Tato memenuhi lengan kiri pria itu. Wajahnya yang tampan pun garang dipenuhi jambang yang cukup leba

    Last Updated : 2025-01-03
  • Skandal Panas Pernikahan   Chapter 13 Cocaína

    Duduk menyender Lauretta pada sofa tunggal di dalam kamarnya, beserta dua kaki yang ia naikkan ke atas meja masih lengkap dengan higheels yang ia kenakan. Menyender kepalanya pada senderan kursi, mendongak ke atas wajah cantiknya pun memejam. Kalimat-kalimat sialan yang diucapkan Hector padanya kini memenuhi kepala, membuat pening dan menambah beban. "Aku lebih baik mati," gumamnya rendah. "Kau memang akan segera mati." Mata Lauretta kontan terbuka lebar kala seseorang berbicara padanya. Pria sialan lainnya datang yaitu Amor Calbi, pria yang tak tahu diri meskipun sudah ditolak puluhan kali. Amor melemparkan satu lembar kertas berisikan hasil lab pada Lauretta. Wanita itu mengeryit lantas membaca laporan yang Amor bawa tanpa mengubah sedikit pun posisi duduknya. "Ah~" Ia meremasnya hingga kusut lalu melempar pada sudut ruangan. Wajahnya datar tak peduli apapun menatap pada Amor. "Sí, sudah kulihat. Sekarang pergilah." Wajah Amor amat datar nan dingin meskipun kekesalan m

    Last Updated : 2025-01-04
  • Skandal Panas Pernikahan   Chapter 14 muñeca sexual

    Untuk melangkahkan kaki masuk ke dalam kamar hotel yang beberapa tahun sudah ia tinggalkan, Lauretta membutuhkan keberanian khusus sebab banyak kenangan yang akan muncul di setiap sudut ruangan. Di atas ranjang, di dalam kamar mandi, di atas meja, dan jendela kaca. Lauretta bisa melihat dirinya sendiri disudutkan oleh Amor di tempat tersebut. Hotel bintang lima yang dikelola khusus oleh Amor Calbi hingga seluruh kamar yang berada di lantai atas adalah miliknya. Salah satunya kamar VVIP terbesar dan ia letakkan nama Lauretta di dalam, khusus untuk dirinya dan wanita cantik itu. Tempat ini merupakan saksi betapa panas hasrat bercinta keduanya. Dalam waktu empat puluh delapan jam di dalam kamar tak membuat mereka merasa bosan. Panas membara berapi-api atmosfir di dalam kamar dipenuhi hasrat yang menggelora. Pandangan Lauretta menelisik pada setiap sudut ruangan. Tak ada satupun benda yang terganti maupun tergeser sejak tiga tahun yang lalu. Semuanya sama persis dengan terakhir kal

    Last Updated : 2025-01-04
  • Skandal Panas Pernikahan   Chapter 15 Mi amor

    Santai Lauretta melangkah keluar dari kamar mandi. Terlilit handuk tipis putih menutupi tubuh sintalnya yang polos dan basah memperlihatkan belahan dadanya yang montok. Pandangannya langsung tertuju kepada Amor yang berdiri tepat di depan pintu. Namun, ia alihkan pandangannya segera kepada Alfonso yang berdori di belakang Amor. "Tolong ambilkan aku handuk yang lebih besar dari ini. Handuk kecil ini tak bisa menutupi bokongku sama sekali," gerutunya. Memang benar, bulatan bokongna masih terlihat saat ia berjalan menuju kamar, dan itu diperhatikan oleh Amor serta Alfonso. Alfonso pergi mengambilkan handuk, mengantarkannya ke dalam kamar dan untuk beberapa saat keduanya tak keluar dari sana. Membiarkan tamu tak diundang itu menunggu di depan pintu. "Hei, bawa tamu-mu pergi dari rumahku, aku tak ingin dia mengacaukannya seperti sebelumnya," kata Alfonso pada Lauuretta yang tengah mengenakan bra di depan cermin. "Kau usir saja dia, aku bahkan tak ingin keluar dari kamar ini," timp

    Last Updated : 2025-01-05
  • Skandal Panas Pernikahan   Chapter 16 el Pasado

    "Mau masuk ke dalam kamarku, Amor?" Lauretta memegang tangan Amor, menarik membuat pria itu mengikuti langkahnya untuk masuk ke dalam kamar. Bibir cantik wanita ini tertarik ke atas kala ia lihat ekspresi Mara yang amat marah pun kesal di belakang sana. Mengambil ponsel di atas ranjang kemudian ia berikan kepada Amor yang menerimanya dengan ekspresi datar. "Kau meretas ponselku, lagi, uh?" tuduhnya pada Amor. Menyebalkan karena tak bisa memiliki privasi apapun sebab setiap detail kehidupannya diawasi oleh pria ini. "Aku selalu memiliki duplikat ponselmu," timpalnnya dengan nada amat sangat datar. Seolah hal yang dia akui bukanlah hal yang besar. "Senangkah kau mengawasiku setiap saat?" "Tidak sama sekali, sebab aku lebih senang berada di sampingmu setiap saat." Lauretta berdecak samar. "Dan aku sebaliknya.” "Ingat untuk tidak mengawasi diriku lagi, tak akan pernah kuijinkan kau memasuki kehidupanku untuk kedua kalinya! Aku cukup bodoh di masalalu karena memiliki kekas

    Last Updated : 2025-01-05
  • Skandal Panas Pernikahan   Chapter 17 Odior

    "Tidak ada wanita sekejam dirimu. Manuel hanya memiliki dua putri yang diakui- kau dan kakakmu. Kakakmu hilang dan hanya tersisa dirimu sendiri, dan kini kau tak mengharapkannya kembali.” Kalimat Elazar terurai tanpa penekanan, tanpa nada suara apapun yang bisa membuatnya terdengar marah, kesal atau ekspresi lainnya. Suaranya begitu datar terdengar, seolah peduli dan tak peduli saat mengatakannya."Aku hanya menghindari manusia-manusia bodoh dalam hidupku. Menolak lamaran dari seorang pria berkuasa di Italia termasuk ke dalam tindakan yang amat sangat bodoh.""Si, dan dirimu yang paling pintar hingga terjebak dengan adik kekasihmu sendiri."Lauretta membalikkan posisi kursinya menghadap Elazar. Mata kucingnya begitu tajam menyorot menguliti pria itu hidup-hidup. "Jangan membahasnya. Aku sangat muak jika seseorang mengingatkanku akan masa lalu mengerikan itu."“Si.”Atensi Lauretta dan Elazar berpindah pada pintu yang diketuk secara tidak sabaran. Elazar segera mencapai pintu setelah

    Last Updated : 2025-01-06

Latest chapter

  • Skandal Panas Pernikahan   Chapter 29 : Mi hija

    Melenggang Mara menyusuri lorong mansion Calbi lantai dua seraya membawa beberapa papperbag di tangannya. Cantik pun mendayu suaranya menyanyikan sebuah lagu. Ia merasa hidupnya semakin bahagia pun sempurna semenjak menyandang status sebagai nyonya Calbi.“Oh?”Kaki jenjangnya sesaat terhenti ketika ia mendapati adik iparnya baru saja keluar dari kamarnya bersama Amor. Entah yang Lauretta lakukan di dalam sana nan sangat mencurigakan terlebih lagi Mara tahu jika wanita itu ialah mantan kekasih suaminya.“Holla Mara?” sapa Lauretta. Melangkah dirinya menghampiri Mara yang terdiam dan mencoba untuk santai dan tak mulai mencecarnya.“Apa yang kau lakukan di dalam kamarku?” tanya Mara. Memasang badan namun tetap santai. Tetapi, kekesalan pada raut wajahnya tak bisa ia sembunyikan, dan Lauretta tahu jika wanita itu tengah menahan kesal.Sebagai seorang wanita yang telah memiliki suami dan anak, pantaskah dia masuk ke dalam kamar kakak iparnya sendiri yang kini bahkan telah memiliki seorang

  • Skandal Panas Pernikahan   Chapter 28 : Cerebro

    Chihuahua, Mexico. Satu kakinya terangkat ke atas sementara tubuhnya tersentak-sentak seirama dengan desahan halus yang keluar dari bibirnya. Jemari lentik mencengkram kuat tuxedo hingga kusut di bagian kerah. Amor meraih bibir Lauretta lalu ia lumat panas, membelit lidah pun mereka bertukar saliva.Sebuah gedung di Chihuahua Mexico. Tengah di adakan pernikahan yang begitu besar. Mencakup orang-orang penting besar dari kalangan atas pun juga dunia bawah. Penyatuan antara dua klan besar. Yakni, Calbi dan Antonino.Pengantin wanita tengah berdandan seraya bercermin cantik. Mematut tubuhnya yang terbalut gaun pengantin putih nan sakral. Wajahnya dipenuhi binar-binar kebahagiaan serta tak lepas senyum pada bibirnya yang merona.Tinggal menghitung menit sebelum Mara Antonino resmi menjadi istri dari Amor Calbi. Pria yang amat sangat dicintai serta ia damba-dambakan. Status sebagai nyonya Calbi mampu ia dapatkan. Sukses dirinya membuat semua wanita yang menginginkan Amor patah hati.Sement

  • Skandal Panas Pernikahan   Chapter 27 : Muerto

    “Mudah saja bagimu mendapatkan nomorku, benar? Ada apa?”Mengapit ponsel di antara kepala serta bahunya dan berbicara kepada Gabriel yang tiba-tiba menghubungi. Entah dari mana pria itu bisa mendapatkan nomor ponselnya, yang pasti ia lakukan secara ilegal.Lauretta tengah sibuk berada di dapur. Membuat makan malam sendiri meskipun bisa ia pinta pelayan untuk membuatkannya. Namun, spesial yang satu ini ia tak ingin buatan orang lain.Telah terhidang di atas piring potongan tentakel gurita mentah, satu mangkuk kecil saus serta irisan tipis lemon. Makanan favoritnya yang akan dianggap aneh dan menjijikkan. Saat tinggal di kediaman Fiescho, ia akan diolok-olok sebab memakan makanan tersebut.Duduk di atas kursi meja dapur, Lauretta mulai menyantap makanannya dengan ponsel yang masih ia pegang di depan telinga.‘Aku ingin bertemu denganmu, maukah kau?’“Hanya kita berdua? Tanpa sepengetahuan Maria?” tukas Lauretta berterus terang. Meletakkan chopsticks di samping piringnya lalu ia menegak

  • Skandal Panas Pernikahan   Chapter 26 : Ballerina 2

    “Rivalmu.”Berkedut sudut bibir Lauretta terus menatap lurus ke depan, enggan dirinya untuk menoleh. Tanpa ia lihat sosok di samping, telah ia ketahui dari Elazar yang menyebutkan status orang tersebut. Rival. Ya, musuh Lauretta dari zaman bersekolah dulu, dan itu hanya sebiji.“Holla Elazar.” Sebuah tangan terulur tepat di depan Lauretta. Jemari lentik nan cantik terhias nail art indah serta bertengger jam tangan mahal pada pergelangannya. Uluran itu tak ditujukan kepada Lauretta, melainkan pada Elazar di sisinya.Tangan mereka berjabat tepat di depan wajah Lauretta yang bergeming tak ingin menanggapi. Tak peduli sama sekali jika dirinya yang sebesar ini dilewatkan begitu saja tanpa sapaan. Dan justru dengan sengaja wanita itu lebih memilih untuk menyapa Elazar.Jika Lauretta adalah bara api, maka wanita cantik nan modis di sampingnya ini adalah koreknya.“Kudengar Auretta mengikuti balet, si? Ah ... aku tak sabar melihatnya,” tanya wanita bernama Maria ini. Tatapannya melayang melew

  • Skandal Panas Pernikahan   Chapter 25 Ballerina

    “Ck. Bukankah aku istrimu jika ayahku tak mati hari itu?”Perubahan besar terjadi dalam hidup Lauretta semenjak kematian ayahnya. Seperti ditinggalkan sebatang kara memikul beban yang begitu menumpuk. Seolah semua kesalahan ada padanya sehingga ia yang barus menanggung segalanya.Fiescho diambang kehancuran jika tak ada jabat tangan Calbi beberapa tahun yang lalu. Pernikahannya menyelamatkan seluruh anggota serta merta wilayah kekuasaan yang hampir dirampas dari tangan Fiescho. Lauretta sebagai tumbal yang dijual sekaligus tawanan berat antar dua keluarga. Ikatan mereka terjalin dengan adanya hubungan pernikahan.Manuel dan Johanes hampir menjadi besan. Johanes pemegang kekuasaan penuh Calbi, dan Manuel adalah calon pemegang kekuasaan yang dimilikki Fiescho. Dua keluarga kuat nan kokoh bersanding bersama mempererat suatu wilayah kekuasaan.Kehancuran dimulai dengan serangan tiba-tiba dari pihak musuh. Manuel dibunuh dalam pertempuran dan mati menjelang beberapa hari pernikahan putrin

  • Skandal Panas Pernikahan   Chapter 24 Ha pasado

    Melenggang cantik kaki jenjangnya menelusuri area basement rumah sakit menuju mobilnya yang terpakir di sana. Membeliak Lauretta kontan menganga ketika ia mendapati dua pria sialan sedang mengotak-atik mobil miliknya. Satu pria berdiri menyender pada mobil, dan satunya bersimpuh di depan ban.Berjalan ia segera menghampiri mobilnya membuat si pria bersimpuh lantas berdiri. Higheels tinggi nan runcing ia kenakan menendang-nendang ban mobil yang kempes kini. “Apa yang dua sialan ini lakukan pada mobilku?!”“Little snake, mulutnya begitu tajam dan berbisa,” bisik Galnot pada Amor yang kemudian terkekeh menggeleng kepala. Pria bertubuh besar disertai banyak tato pada tangan kanan dan kirinya mundur ke belakang, membiarkan Amor menghadapi ular berbisa yang sedang mengamuk.“My little cat,” timpal Amor, kemudian melangkah menghadap sang tercinta yang sedang marah-marah karena ban mobilnya yang bocor. “Mobilmu rusak, jadi kupinta Galnot memeriksanya.”Bergerak pandangan Lauretta pada Amor se

  • Skandal Panas Pernikahan   Chapter 23 Hospital

    Duduk berdampingan Lauretta bersama Amor di depan meja kerja dokter Leave yang kini tengah membaca hasil laporan kesehatan keduanya. Mendadak kebetulan sekali mereka berdua mengunjungi Leave dalam waktu yang bersamaan. Dan Lauretta amat sangat tak nyaman bertemu dengannya di tempat selain mansion Calbi.“Apa kalian datang bersama-sama?” Pertanyaan itu akhirnya dilontarkan oleh sang dokter.“Tentu saja tidak,” timpal Lauretta cepat. Diliriknya Amor sekilas kemudian kembali pada Leave. “Bagaimana hasil laporanku? Kurasa aku hamil,” imbuhnya benar-benar terang-terangan.Mengeryit dahi Amor mendengar pertanyaan monohok wanita di sampingnya. Pandangannya beralih pada Lauretta yang menatap lurus ke depan. Sementara Leave, di depan pria itu mengulum senyum seraya terus memeriksa hasil laporan.“Anak siapa yang kau kandung?” tanya Amor. Kontan mendapatkan lirikan dari wanita yang ditanyainya. “Sudah berapa bulan?” sambungnya bertanya lagi.Berdecak lidah Lauretta sebelum menjawab, mengalihkan

  • Skandal Panas Pernikahan   Chapter 22 Ex amante

    Satu buket bunga krisan putih Lauretta bawa untuk memperingati hari kematian ayahnya. Manuel merupakan sosok ayah yang tegas pun baik bagi Lauretta. Meskipun beberapa kenangan buruk tentang pria itu tak bisa dihindari. Diletakan buket bunga tersebut di atas makam sang ayah, lantas dirinya beserta Alexandro menunduk hormat. Pria dengan kemeja hitamnya pun berjalan masih dibantu oleh dua tongkat pada sisi kanan serta kirinya sebab luka di kakinya belum sepenuhnya sembuh. Alexandro ditarik Lauretta untuk ikut serta mengunjungi pemakaman meskipun dirinya tak mau. Karena jika tak dalam kondisi sakit, pria ini akan kabur entah ke mana seperti anggota keluarganya yang lain. Sungguh malang nasibmu, Papa. Tidak ada satupun orang yang mengingat hari kematianmu selain diriku. Kau pria yang selalu menjadi kebanggaan Hector serta seluruh pengikutmu. Namun bahkan pada hari kematianmu sama sekali tak ada pertemuan yang diadakan. “Tidak ada yang datang pada hari peringatan kematian si pengkhianat

  • Skandal Panas Pernikahan   Chapter 21 Mi amor?

    Membuka mata Lauretta menatap langit-langit kamar. Menghela dirinya mengingat jika tadi malam ia tertidur di kamar Amor sebab pria itu mengobati lukanya. Beranjak dia memegangi perutnya yang telah terbalut kasa. Menyadari jika tubuhnya polos tak berpakaian.Lirikan matanya nan tajam pada Amor yang melangkah mendekatinya. Pria itu mematikan sulutan rokok sebelum mencapai ranjang. “Sudah bangun?”“Kau membuka pakaianku?” sosornya pada Amor.Tenang pun santai Amor terus mendekat. Berdiri dirinya tepat di depan ranjang. Dua tangan ia masukkan pada saku celana serta tatapannya jatuh pada Lauretta yang masih duduk di peraduan. “Si. Aku yang membukanya. Bukan hal aneh untuk melihat tubuhmu tanpa pakaian, kita pernah lebih dari itu,” timpalnya amat santai pun merasa tak berdosa.Lauretta berdecih membuang muka. Segera ia beringsut turun dari ranjang dengan selimut yang membelit di tubuhnya. Sementara Amor hanya diam dan mempehatikan, bahkan tak melarang ketika wanita itu dengan santainya men

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status