Home / Rumah Tangga / Skandal Gila Suamiku / BAB 9. Malam Sidang

Share

BAB 9. Malam Sidang

last update Last Updated: 2024-03-09 09:00:39

Aku menangis tanpa suara. Sakit sekali rasanya. Rasa marahku seakan sudah sampai batas. Bang Roni benar-benar sudah tak bisa diselamatkan lagi.

Padahal sebelum ia pergi, aku sudah memberi pilihan dan kesempatan padanya untuk mengakhirinya hubungan dengan Riya. Meski secara tersirat, seharusnya dia mengerti. Tapi kini aku mengetahui kalau ia masih saja menggoda Riya lewat chat.

Kepalaku sakit berdenyut karena membaca chat mesra mereka yang masuk di ponselku. Bayangkan saja, mereka chat an sejak jam 9 malam tadi sampai kini hampir jam 2 pagi.

Bang Roni sempat meneleponku, meminta izin untuk pulang larut malam, karena katanya ia sedang lembur tempat Mas Indra. Ternyata itu hanya alasan, agar ia bisa lebih leluasa chat an dengan Riya.

[ Sayank tahu nggak, kalau sebenarnya Sayank itu jodoh aku, tapi untuk di akhirat nanti ]

Itu adalah salah satu kalimat godaan yang dilontarkan Bang Roni untuk Riya, membuat hatiku sedih bukan kepalang.


Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Skandal Gila Suamiku   BAB 10. Semuanya Baru Dimulai

    “Jadi dia sendiri yang mengaku dan cerita ke Sayank? Dia ceritakan semua, tentang apa yang kulakukan, sampai sedetail itu?” tanya Bang Roni.“Menurutmu?! Kau dengar sendiri kan? Kalau dia nggak punya perasaan sama sekali padamu. Dia Cuma butuh kau untuk menyalurkan nafsunya. Makanya dia ceritakan semua padaku, mengadukan semua kelakuanmu. Karena setelah dia bosan denganmu, dia tinggal pergi melenggang mencari selingkuhan baru. Aku heran dan nggak habis pikir, kok bisa-bisanya kau mempertaruhkan masa depan rumah tangga kita, anak-anak kita, hanya demi seorang perempuan yang lebih murahan dari pada lon**? Lebih jahat dari pada pencuri? Ke mana akalmu Roni? Seharusnya kau pakai akal sehat, pakai logika! Jangan nafsu aja yang kau kedepankan!”BRAKKK...!!!Bang Roni meninju meja kecil yang ia buat untukku tadi. Untung saja tak ada laptop di atasnya, karena meja itu terbelah menjadi dua. “Dan satu lagi, kau bilang sekarang tak lagi bahagia hidup denganku, apalagi seja

    Last Updated : 2024-03-09
  • Skandal Gila Suamiku   BAB 11. Pukulan Pertama Untuk Riya

    Ponsel Bang Roni kini aku yang pegang. Dia sudah menyerahkan semua padaku dan menunggu apa pun itu instruksi dariku. Semua rencana sudah kusematkan di dalam kepala. Mulai hari ini, aku yang akan mempermainkan perasaan mereka.[ Ayank, kok tumben nggak ada nge-chat? ][ Yank, telfon sebentar dong. Pengen dengar suaranya ][ Ayank marah atau lagi sibuk? ]Berkali-kali chat masuk dari Riya sengaja tak ku balas. Tapi aku sengaja membukanya agar ia melihat dan merasa dicuekin. Sementara dari awal pagi, aku sudah menyuruh Bang Roni untuk pergi bekerja, tentunya tanpa membawa ponsel. Kini aku yang pegang kendali. Sejak kejadian semalam, aku sudah buat perjanjian dengan Bang Roni agar ia tak protes dengan apa pun yang akan aku lakukan. Dan tentu saja, ia mau tak mau harus setuju.“Kau jangan mengatakan apa pun pada Riya. Jangan bilang kalau aku sudah mengatakan semuanya padamu. Anggap saja tak terjadi apa-apa malam ini. HP kamu aku yang pegang, dan aku yang ak

    Last Updated : 2024-03-09
  • Skandal Gila Suamiku   BAB 12 Meminta Izin Pada Bang Sarip

    “Say, semalam Roni bilang kalau dia nggak bisa lagi datang ke rumahku.” Kata Riya.Ia tiba-tiba saja duduk di sampingku yang sedang bersantai di teras rumah. Aku memang suka sekali menghabiskan waktu di kursi sofa butut pemberian mertuaku yang memang sengaja kami letakkan di teras. Selain karena rumah kami yang sempit, juga karena agar kami bisa menghirup udara segar di sore hari. Aku bahkan betah berlama-lama duduk di situ, kadang sampai malam.“Oh ya? Kok gitu? Kalian berantem apa gimana?” tanyaku pura-pura tidak tahu. Padahal aku suka melihat keadaannya kini yang mulai kalang kabut.“Nggak ada. Malah malam sebelumnya kami masih video call sambil chat an. Tahu-tahu besoknya dia nggak datang ke rumah seperti biasa. Pas aku tanyain, katanya dia nggak mau lagi ke rumahku diam-diam.”“Trus?”“Dia bilang, mau ngomong sesuatu sama aku. Pengen ketemuan di luar. Tapi mau ajak kamu juga.”“Loh kok gitu? Berani banget dia.”“Dia bilang, dia mau ngaku aja s

    Last Updated : 2024-03-10
  • Skandal Gila Suamiku   BAB 13 Jalan Bertiga

    Aku sedang memakaikan bedak di wajah Erlan saat Bang Roni datang dan mengatakan kalau mobil yang akan kami pakai malam ini sudah siap. Mobil itu baru saja ia ambil dari rumah orang tuanya sebelum Maghrib tadi. Dan kini kami sedang bersiap-siap untuk pergi.Riya dan kedua anaknya belum datang. Dia pasti sedang bersolek di sana. Dan aku bisa menebak bagaimana penampilan dia malam ini. Pasti ia akan berdandan habis-habisan, untuk menunjukkan kalau ia jauh lebih cantik dan menarik dari pada aku. Tanpa sadar aku tersenyum sendiri memikirkannya.“Sayank dandan kan nanti?” Tanya Bang Roni pelan. Mungkin dia heran melihatku yang belum tersentuh bedak sama sekali. Aku memang selalu mendahulukan penampilan anak-anak setiap mau bepergian. Setelah mereka rapi, baru aku mengganti baju dan berdandan.“Kenapa? Takut matamu keseleo karena melihat kecantikan Riya? Sementara pas liat istrimu sendiri tampak layu seperti bunga kering?” sindirku pedas.“Bukan gitu. Takut Riya keburu

    Last Updated : 2024-03-10
  • Skandal Gila Suamiku   BAB 14 Bicara Enam Mata

    “Serius loh, nggak tahu suamiku malam ini kena apa, tiba-tiba ngajak jalan pake mobil sama anak-anak.”Aku bersandiwara. Tapi, entah siapa di sini sebenarnya yang sedang dipermainkan? Atau sesungguhnya kami ini saling mempermainkan?Ya, mungkin awalnya Bang Roni dan Riya mempermainkan aku dengan hubungan terlarang mereka. Kemudian aku yang membohongi Bang Roni dengan sempat pura-pura tak mengetahui perihal perselingkuhannya. Sekarang, giliran Riya yang kami bodohi. Yang mana aku dan Bang Roni kini bersikap seolah-olah tak tahu apa-apa, padahal kami bersekongkol untuk menjatuhkannya. Atau sebaliknya, apakah saat ini Riya yang sedang mempermainkan aku dan suamiku?Entahlah. Yang jelas, sekarang akulah yang pegang kendali. Aku yang akan mengarahkan ke mana haluan ini akan menuju. Aku yang akan menorehkan kisah untuk kami bertiga ke depannya.“Mungkin ada yang mau dia omongkan, Say.” “Mungkin. Mau ngomong apa emangnya, Sayank?” aku memandang Bang Roni yang kini

    Last Updated : 2024-03-10
  • Skandal Gila Suamiku   BAB 15 Curhatan Riya

    “Antarkan aku ke toilet.” Kataku pada Bang Roni yang baru saja selesai membayar ke kasir.“Mau pipis?” tanyanya. Namun aku tak menjawab. Bang Roni mengikutiku dari belakang. Begitu sampai di depan pintu toilet aku membalikkan badan dan memandangnya dengan wajah penuh pertanyaan. “Masuk aja. Aku tunggu di sini.” Katanya sambil menunjuk ke arah pintu toilet.Aku menggeleng. “Aku nggak pengen ke toilet. Cuma mau ngomong dengan kamu.” Kataku dengan nada penuh kecurigaan.Bang Roni tampak waspada. “Sayank mau ngomong apa?”“Masih manggil aku Sayank? Sekarang Cuma ada kita berdua.” Kataku protes. Menunjukkan bahwa aku keberatan dengan cara ia memanggilku.“Oke...” Bang Roni mengangkat kedua tangannya, seolah mengatakan ‘terserah’. “Kamu mau ngomong apa?” tanyanya kagok. “Apa yang kalian lakukan saat berdua-duaan tadi?”“Nggak ada. Kami nggak ngapa-ngapain.” Jawabnya.“Aku nggak percaya. Perasaanku nggak enak.” “Bener, kami nggak a

    Last Updated : 2024-03-11
  • Skandal Gila Suamiku   BAB 16 Riya Kabur Dari Rumah

    Aku menutup pintu mobil dengan pelan. Di depan teras, kulihat Bang Sarip sudah menunggu. Rumah Riya gelap, semua lampu sudah dimatikan, kecuali lampu teras dan lampu dapur. Maklum saja, ini sudah hampir jam 10 malam, hanya kurang beberapa menit lagi. Sepertinya kami pulang tak sesuai jadwal. Tak ada sedikit pun senyum yang ditunjukkan Bang Sarip. Mungkin ia sebenarnya tak suka, kami membawa Riya dan anak-anaknya pulang semalam ini. “Langsung baringkan aja di kasur depan TV.” Kata Bang Sarip pada Bang Roni yang sedang menggendong Hilda yang sudah tertidur sejak di mobil tadi. Sementara Ola berada dalam gendongan Riya, lunglai karena mengantuk berat. Aku mengekor Bang Roni masuk ke dalam rumah Riya yang remang. Bagaimanapun, aku yang tadi minta izin membawa mereka. Jadi, aku juga yang harus unjuk muka mengantar Riya dan anak-anaknya sampai ke dalam. Perlahan Bang Roni meletakkan Hilda yang sudah pulas. Ola juga langsung mengambil tempat berbaring di samping kakakny

    Last Updated : 2024-03-11
  • Skandal Gila Suamiku   BAB 17 Di Losmen

    “Kita mau ke losmen yang mana, Riya? Ke Besthouse kah?” Bang Roni menyebutkan nama sebuah hotel lokal kecil yang tempatnya tak jauh dari rumah kami. “Nggak usah ke sana. Tempat itu terlalu familiar. Kalau bang Sarip mencariku, itu adalah tempat pertama yang akan ia datangi.” Jawab Riya. “Jadi mau ke mana?” tanya Bang Roni lagi. “Terserah. Kamu aja yang Carikan tempat. Aku nggak terlalu tahu tentang penginapan di sini. Tolong Carikan penginapan yang agak jauh dan jarang didengar namanya.” Pinta Riya. Bang Roni tak menjawab lagi. Ia justru mengeluarkan ponsel dari saku jaketnya. “Halo Boy, lagi di mana?” Kudengar ia menelepon seseorang yang aku yakin itu adalah salah satu temannya. “Anu Boy, kamu tahu nggak, di mana losmen atau penginapan yang jarang orang tahu...? Ini buat saudaraku.... Di mana itu....? Yang mana tuh ya....? Atau gini aja deh, bisa nggak kamu antarkan aku ke sana....? Oke, aku jemput sekarang ya.....” Telepon dimatikan. Ta

    Last Updated : 2024-03-11

Latest chapter

  • Skandal Gila Suamiku   BAB 41 Sudah Tak Ada Harapan Lagi

    “Aku tahu kalau dulu sudah menyia-nyiakan kalian. Tapi apakah kamu sama sekali nggak mau memberikan aku kesempatan untuk menebus segala kekuranganku yang dulu? Aku berjanji, akan memperlakukan kalian semua dengan baik.” Bang Roni berkata dengan mata memerah.“Aku udah memberi kamu banyak kesempatan, Roni. Tapi beberapa kali juga kau sudah mengecewakan aku. Sekarang tolong biarkan aku tenang sendiri. Udah saatnya aku bahagia.” Kataku tajam.Bang Roni tampak terdiam. Namun kemudian ia berkata, “aku sudah mengakui pada Sarip, soal hubungan aku dengan Riya. Aku ceritakan semua termasuk semua bukti yang pernah ada padamu.”Kalimat Bang Roni sungguh membuatku terkejut. Aku tak menyangka kalau dia ternyata melakukan apa yang kemarin ia bilang. “Kenapa seperti itu? Aku udah bilang agar kau tak merusak rumah tangga orang lain.”“Rumah tangga kita udah rusak Sartika. Kalaupun kau tak bisa kembali padaku, maka Riya juga harus hancur. Dia tak boleh bahagia, sementara h

  • Skandal Gila Suamiku   BAB 40

    “Ayaah....!”Erin dan Erlan berlari mengejar Bang Roni. Kelihatan sekali kalau mereka sangat merindukan ayahnya. Sekilas kulihat ke arah Azmil, wajahnya tampak mendung melihat pemandangan antara ayah dan anak itu.Bang Roni berjongkok dan memeluk anaknya bergantian. Ia tampak ingin menangis. Tapi dapat kulihat ia seperti sedang berusaha menguatkan dirinya.Aku tertegun melihat kedatangan Bang Roni yang tiba-tiba seperti ini. Ada rasa tak enak dalam hatiku, karena sekarang sedang bersama Azmil. Memang kami sudah bercerai, namun aku masih berada dalam masa Iddah. Aku khawatir Bang Roni akan berpikir macam-macam dan justru balik merendahkan aku.Bang Roni berdiri dan mendekatiku yang masih berdiri mematung. Tatapan matanya terasa menusuk, terutama saat ia melihat ke arah Azmil. Berbanding terbalik dengan Azmil, ia justru tak tampak sedikit pun merasa takut atau khawatir melihat kedatangan Bang Roni. Azmil terlihat santai, seolah tak akan mungkin terjadi apa-apa. Aku yang justru mer

  • Skandal Gila Suamiku   BAB 39 Bertemu Mantan

    Suara salam terdengar dari depan pintu rumah. Aku yang sedang berbaring sambil bermain-main dengan kucing, memilih untuk tak menghiraukannya. Karena kupikir pasti tamu Ibuku. Dan beliau juga kebetulan sedang berada di ruang tamu.Namun ternyata tak lama kemudian kudengar suara Ibu memanggil.“Sartika, keluar sebentar. Ini ada Rusdi, teman sekolahmu.” Jujur saja aku agak kaget. Karena Rusdi adalah temanku sejak SD dan kami sudah tak pernah lagi berjumpa sejak aku menikah dengan Bang Roni.Aku langsung keluar kamar karena terlalu antusias bertemu dengan teman lama. Begitu sampai di ruang tamu, kulihat dia sedang duduk di sofa. Ibu memilih untuk meninggalkan kami, katanya mau menonton acara TV kesayangannya.“Eh Rusdi, apa kabar?” Tanyaku sambil menyalami Rusdi yang langsung berdiri melihat aku datang.“Baik-baik aja. Kamu gimana? Udah lama ya nggak pulang kampung.” Katanya sambil kembali duduk. Aku pun ikut duduk di kursi yang berseberangan dengannya.

  • Skandal Gila Suamiku   BAB 38 Pulang Kampung

    “Aku akan buat rumah tangga dia juga hancur, Sar. Aku masih nggak ikhlas rasanya dibuat seperti ini.”Aku menghela napas. Bagaimanapun, aku juga tak bisa menyalahkan Bang Roni kalau memiliki kebencian yang teramat sangat dengan Riya. Karena jangankan dia, aku sendiri pun sebenarnya sangat marah dan tak terima dengan apa yang sudah dilakukan Riya terhadap rumah tangga kami.Namun bagiku, membalas dendam hanya akan membuang waktu dan energi. Aku lebih memilih menyerahkan semuanya pada yang di atas. Aku tak mau rasa marah dan dendam membuatku terus terjebak dalam sakitnya pengalaman di masa lalu. Lebih baik aku fokus mencari uang dan membahagiakan diri serta anak-anakku.“Aku sekarang nggak bisa melarang apa pun yang mau kamu lakukan, Roni. Karena aku sudah bukan siapa-siapa lagi dalam hidupmu. Hanya saja, aku berharap agar kau memikirkan kembali masak-masak apa yang akan kau lakukan ke depannya. Jangan sampai menjadi penyesalan lagi seperti sekarang.”Bang Roni dia

  • Skandal Gila Suamiku   BAB 37 Saat Berpisah

    “Iya, ini aku dengar dari salah satu bestie-nya Riya. Kakak kenal sama yang namanya Maryana kan? Masih sepupu Roni juga. Riya pernah cerita sama dia, katanya pernah selingkuh dengan Roni. Mereka seharian di hotel Cuma berdua-duaan pas Riya kabur dari rumah gara-gara berantem sama Bang Sarip. Pikir aja coba, kalau Cuma berdua di hotel, mereka mau ngapain? Masa Cuma pandang-pandangan? Soal ini sih nggak banyak orang yang tahu, karena Riya cerita sama orang-orang terdekatnya aja. Tapi namanya dari mulut ke mulut, nyampai juga ke telingaku.” Kata Ayu menjelaskan. Aku sejenak terdiam beberapa saat.Apa maksud Riya menceritakan ke sana-sini soal dia yang berduaan dengan Bang Roni di losmen kemarin? Bukankah hal seperti itu harusnya ia tutupi karena menyangkut aib? Kenapa Riya sangat tak tahu malu jadi perempuan?“Jadi Riya baru-baru ini keguguran?” tanyaku memastikan.“Iya. Waktu kemarin aku masih di rumah sakit, Riya juga ke sana karena dikuret.”“Berarti baru beberap

  • Skandal Gila Suamiku   BAB 36 Cerita Mengejutkan Dari Ayu

    Aku memarkir sepeda motor di samping rumah Ayu, di bawah sebuah pohon rambutan. Malam ini, aku hanya pergi bersama kedua anakku. Bang Roni kutinggal di rumah, dan aku tak peduli dia mau datang ke sini atau tidak.Dengan penuh percaya diri aku melangkah masuk ke dalam sambil mengucapkan salam. Terdengar beberapa orang membalas salamku. Dari ekor mata, dapat kulihat ada Riya yang sedang duduk bersama beberapa anggota keluarga yang lain.“Sini Kak....” Ayu melambai padaku sambil tetap menggendong bayi mungil yang baru saja ia lahirkan seminggu lalu.Aku duduk di depan Ayu sambil mengatur posisi duduk untuk Erin dan Erlan agar tak mengganggu orang lewat.“Lucunya.... Harum bayi emang enak ya...” kataku sambil menciumi bayi lelaki di pangkuan Ayu.“Eh, ini siapa ya? Kok kayak kenal?” tanya seorang kerabat jauh Bang Roni yang berbadan gemuk.“Ini loh istrinya Roni. Masa’ nggak ingat?” jawab Ayu.“Ah masa’? Perasaan istrinya Roni nggak secantik ini.” Pere

  • Skandal Gila Suamiku   BAB 35 Diundang Saudara

    “Emangnya apa yang udah pernah kamu kasih ke dia? Kalau dia iya, banyak belikan kamu makanan enak!”“Oh mau mengungkit?! Oke, sekarang bayar upahku merawat dan mengasuh Hilda sama Ola selama ini! Kalau kalian bayar Baby Sitter, sebulan seenggaknya satu setengah juta. Hilda dan Ola dititipkan di rumah ini dari pagi sampai malam, udah hampir setahun. Jadi bayar upah baby sitter buatku. Trus upah masak. Riya tiap nyuruh masak Cuma ngasih bahan. Tapi rempah, minyak, bumbu, dan gas nggak pernah ngasih. Dan terakhir, aku minta kembalikan ciuman suamiku. Kembalikan keutuhan rumah tanggaku, kembalikan rasa percaya dan cintaku untuk suamiku. Bisa nggak dia mengganti itu semua?! Bisa?! Sini bayar sama aku! Kalau sampai aku bercerai sama Roni gara-gara dia, aku minta ganti rugi karena udah membuat masa depan anak-anakku jadi suram. Jadi, jangan sok-sokan mengungkit pemberian Riya. Apa yang anak kamu berikan ke aku itu nggak ada apa-apanya Bi. Masih bisa diganti semua. Tapi apa yang udah dia lak

  • Skandal Gila Suamiku   BAB 34 Bi Surani Yang Arogan

    “Sartika, sini dulu....” Bi Rabiah memanggilku yang sedang menimba air sumur di depan rumah. Sementara ia melambaikan tangan dari jendela dapurnya.Aku mendekat dan bertanya,” kenapa Bi?”“Roni mana?” tanyanya setengah berbisik.“Masih tidur kali, di kamar depan.” Jawabku malas. Aku sungguh tak mau tahu lagi soal lelaki itu. “Eh sini deh...” ia melambai lagi, menyuruhku untuk lebih mendekat. Sepertinya transfer data akan dimulai. Dia mulai menggosip. “Ada apa lagi Bi? Apa ini tentang semalam?” tebakku.“Iya. Kamu tahu nggak, tadi pagi Riya dilabrak sama Bibinya sendiri.”Aku mengerutkan kening. “Bibi yang mana?” tanyaku lagi. Karena Bang Roni memang punya banyak Bibi. Mama mertuaku punya empat saudara perempuan.“Si Yati yang ngelabrak.”“Ngapain Bi Yati ngelabrak Riya?”“Semalam habis dari rumah kalian, mertua kamu tuh singgah ke tempat Yati. Mungkin ngomongin soal ini. Jadi tadi sekitar jam enam, Yati datang ke rumah Riya. Nanyai

  • Skandal Gila Suamiku   BAB 33 Ingin Bercerai

    Kuputar rekaman suara Riya dengan volume suara paling besar. Tampak sekali keterkejutan di wajah semua orang yang ada dalam ruangan ini. Hanya Bang Roni yang tertunduk sambil menutupi wajah. Ia pasti sangat malu, karena pengakuan Riya yang ada di dalam rekaman suara itu benar-benar menceritakan tentang semua kelakuan mesumnya.“Ini pengakuan Riya. Apa Ayah dan Mama juga mau baca isi chat mesra mereka?” tanyaku dingin. Sekarang mereka sudah tahu kelakuan anaknya.Ayah, Bi Rabiah dan kedua Paman yang lain hanya menggelengkan kepala. Sementara Mama sudah menangis.“Nggak perlu, Sar. Kami percaya aja sama kamu. Lagi pula itu adalah aib suami kamu, yang kalau bisa ditutupi hingga akhir. Cuma Ayah mau tahu aja, mereka sudah sejauh mana?” tanya Ayah padaku.“Ayah tanya aja sendiri sama Roni. Dia yang melakukannya.” Kataku datar sambil melirik Bang Roni.“Roni....??” Ayah memanggil Bang Roni, memaksa untuk mengaku.“Kami nggak pernah melakukan hal di luar batas

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status