Share

Terbakar

“Sir.”

Sebastian membuka matanya.

"Kita sudah sampai, Sir."

Sebastian mendesah panjang. Hari ini hari yang panjang. Ia butuh mandi dan tidur.

“Aku akan pergi dari sini,” ujarnya pelan sebelum keluar dari mobil. Sebastian masuk ke lift dan menekan kode penthousenya. Jam sudah menunjukkan pukul sepuluh malam sekarang. Mungkin Hannah sudah tidur.

Begitu lift terbuka Sebastian melangkah keluar, berjalan melewati foyer—dan mematung. Hannah tertidur di sofa ruang tamu. Apa mungkin wanita itu menunggunya? Percikan rasa bersalah menyengatnya saat ingat kalau ia punya janji makan malam dengan Hanna—dan sengaja mengabaikannya.

Sebastian berjalan mendekat, menekuk lututnya dan memandang wajah Hannah yang dipoles make-up tipis.

Hannah mengenakan gaun hitam yang menonjolkan lekuk tubuhnya dan menunjukkan kulit putihnya yang bercahaya—penampilan yang membuat tubuhnya seketika bereaksi.

Sialan.

“Kau datang.”

Suara serak khas orang bangun tidur itu menarik Sebastian kembali ke realita. Ia mundur sedi
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status