Selama ini, Persekutuan Bayangan Kelam mulai bergerak merekrut pengikut. Sasaran utama mereka adalah para pendekar muda berusia belasan hingga 20 tahunan.Mengembangkan kekuatan terutama dari tingkat Elevate dan Soaring adalah masa-masa yang sulit bagi para pendekar. Sebab, mereka bisa merasa jenuh dan lelah. Terutama, jika ditempuh sendirian.Tanpa teman juga mentor, banyak pendekar-pendekar yang menyerah. Oleh karena itu para Ronin yang jiwanya masih terpanggil untuk bertualang memilih untuk bergabung dengan sebuah sekte pada saat dia mulai memasuki kultivasi level Soaring.“Atas hikmat yang diberikan Sang Kelam, kami membuat pil kutlivasi ini. Agar, kamu lebih kuat dari biasanya, Dik. Gunakanlah. Kau terpilih untuk menggunakannya,” bujuk pendekar perempuan dari Persekutuan Bayangan Kelam pada juniornya.“Ba-baiklah …, aku akan mencobanya. Jika benar pil ini manjur, aku akan mengabdi bagi Sang Kelam, Kak.”Pendekar petualang yang masih muda itu mengambil pil kultivasi dari tangan sa
Perkataan Rajawali Pu dan Shaocong membuat Ying Chen panas hati pada Zhu Lian. Memang benar. Selama ini, niat dia memanggil Xue Er sesuai kedudukannya di armada mereka adalah karena ia menganggap wakil pimpinannya sebagai seseorang yang istimewa di hati.Namun kini, ia termakan oleh ujaran kedua temannya itu. Sudah sekian lama ia berusaha mencurahkan perhatiannya pada Xue Er. Tetapi, wakil ketuanya dingin-dingin saja.“Maksud kalian …, keberadaan Zhu Lian telah mengubah sikap Xue Er terhadapku?” Ying Chen bertanya dengan ekspresi keki pada kawan-kawannya.“Bisa jadi begitu, Saudaraku,” jawab Rajawali Pu. Shaocong menambahkan.“Rupanya kehadiran Zhu Lian membuat kamu menjadi nomor sekian bagi Xue Er, Ying Chen.”Padahal bukan seperti itu. Sebetulnya, sudah lama Xue Er merasa gerah dengan sapaan Ying Chen bagi dirinya tersebut. Baru hari itu ia bisa mengutarakannya.Sedangkan Ying Chen lupa. Semestinya, kedua temannya itu bersaing dengan dia untuk mendapatkan hati Xue Er.Ia tidak menay
Untuk sejenak, Bingbing tidak membalas perkataan kekasihnya tersebut. Dari dalam Qian Mansion, ia memperhatikan Zhu Lian dan anaknya tengah berlatih.Pada malam perayaan hari ulang tahun sekte Thousand Rainbows, Bingbing dan Xiao Bin sempat berbincang-bincang ketika ia, Lin Jiang dan Xue Er akan hengkang dari Kastil Gong.“Menurut Anda …, siapa Zhu Lian itu, Lord Gong?” tanya Bingbing pada tuan rumah.“Jika ia mengatakan ilmu bela dirinya itu diturunkan dari sang kakek, bisa jadi dia adalah salah satu keturunan pengikut Grandmaster Ren Hao dari Precious City,” jawab Xiao Bin.“Tidak lebih?” tanya Bingbing dengan mengangkat sebelah alis.“Siapa pun dia, Bingbing, aku tidak dapat mengizinkan pedagang bakmi tersebut dekat-dekat dengan Bai Lu. Jika kau tertarik pada anak itu …, coba sandingkan dia dengan anakmu. Siapa tahu saja, mereka cocok.”Usai menuntaskan kata-katanya, Xiao Bin tersenyum penuh wibawa pada Bingbing sedangkan si Bunda Teratai mengangguk-angguk disertai senyum tipis.It
Bluk!“Shaocong …!”Sangking terkejutnya, Ming Ying Chen dan Rajawali Pu menyebut nama teman mereka. Karena begitu cepat, Zhu Lian telah membanting Shaocong dan kini, pemuda itu sudah terbaring.Terdiam karena tak menyangka dia dibuat merebah di tanah oleh Zhu Lian dengan semudah itu, Shacong memandangi lawan sementara mulutnya ternganga.“Latih tarung pertama dimenangkan oleh Zhu Lian!” ujar Xue Er yang berada bersama Ying Chen dan Rajawali Pu di depan sebuah café yang ada di kawasan pertokoan Segar Warna.“Ba-bagaimana bisa …?!” Ying Chen yang terkaget-kaget berkata spontan.“Kalian ingin belajar dari Kak Zhu Lian, bukan?” ujar Xue Er dengan wajah tanpa ekspresinya. “Jika kalian bertanya-tanya mengapa Kak Zhu Lian bisa dengan begitu mudah membanting Shaocong, jawabannya mudah saja.”Berhenti sejenak, Xue Er lanjut menjelaskan. “Kak Zhu Lian melipatgandakan kekuatan spiritualnya secara mendadak. Sehingga, dia bisa dengan mudah mengangkat tubuh Shaocong yang tidak siap menghadapi tena
Sembari berkata-kata, Xue Er melangkah menghampiri Zhu Lian. Rajawali Pu yang sudah kembali berdiri hanya bisa mematung melihat cara Zhu Lian bertarung.“B-ba-bagaimana Zhu Lian tahu bahwa Ying Chen dan Shaocong berniat menyerang dirinya secara bersamaan …?!” batin Pu kebingungan.Bukan karena ilmu bela diri Zhu Lian sangat terlatih sehingga ia menyadari dirinya akan dibokong. Melainkan, kekuatan Elevate++ dia yang sudah -bahkan mungkin agak melebihi- tingkat awal Soaring mampu mendeteksi kekuatan spiritual Shaocong.Hal itu menyebabkan Zhu Lian bisa menghadapi serbuan dua lawannya tadi. Ying Chen, Rajawali Pu dan Shaocong tak mengetahui. Kemampuan mereka bagai berada satu tingkat di bawah Zhu Lian.Ding![Host berhasil memenangkan latih tarung. Teknik Cakar Halilintar Pembelah Langit Penyambar Bumi diturunkan padamu. Untuk mengaktifkannya, kamu harus memiliki pusaka Pedang Kilat Pembelah Bumi.]Ding![Teknik Tapak Jutaan Badai Penggetar Semesta diturunkan padamu. Untuk mengaktifkanny
Perkataan Chou Tien Chen yang diiringi dengan senyum terkesan kocak itu membuat Zhu Lian tertegun. Sang dokter menepuk-nepuk sebelah pundak Zhu Lian, lalu beranjak untuk menemui ahli-ahlinya yang tengah menyelidiki tengkorak dan tulang-tulang makhluk yang ditaklukkan oleh Xue Er.Sementara, Zhu Lian hanya bisa mengambil napas singkat dan mengembuskannya dengan menimbulkan suara. Xue Er mendatangi dia.“Kak, aku lapar. Ayo kita makan siang. Cowok-cowok dungu itu akan mentraktir kita,” ajak Xue Er sembari melingkarkan tangan pada pinggang Zhu Lian.“Mari kalau begitu. Kamu ingin makan di mana?” tanya Zhu Lian sembari merangkul pundak junjungannya.“Di restoran yang ada di sini saja. Malas aku harus berpindah tempat lagi. Mungkin kita bakal nongkrong lama di sini,” Xue Er berkata dengan nada agak manja.“Baik, ayo kalau begitu,” singkat Zhu Lian membalas, kemudian ia melangkah beriringan dengan Xue Er.“Zhu Lian …!”Berniat melangkah bersama Xue Er, tiba-tiba saja Zhu Lian mendengar sese
Daoming, Menteri Koordinator Menara Nirwana menenggak minumannya sejenak. Matanya terarah pada bawahannya, kemudian bertanya. “Apa hasil pemeriksaan Dokter Chou sehingga Heavenly Fountain Blessing untuk sementara menetapkan bahwa makhluk yang muncul di sana itu merupakan hasil rekayasa genetika?” Yang ditanya menguatk-atik perangkat tablet yang terpasang di hadapan dia, sembari berkata-kata. “Hasil riset yang dilakukan oleh para ahli Rumah Sakit Air Mancur Kesembuhan menemukan, terdapat sisa-sisa partikel bahan yang tidak wajar mengendap pada tulang korban.” Semua orang yang duduk dalam ruangan tersebut termasuk Raven Zhou memperhatikan tampilan pada tablet mereka masing-masing. Staf kementerian yang menyebarkan hasil penelitian Chou Tien Chen itu lanjut menjelaskan. “Makhluk tersebut diduga mengalami proses transmutasi. Sesuai tulang belulang yang ditemukan disana, sebelum ia berubah menjadi monster, sebetulnya ia hanyalah manusia biasa.” Turut menilik tampilan pada tabletnya, D
“… tak terbayangkan olehku. Apa yang dirasakan Zhu Lian bisa setiap hari memandangi Xue Er begitu dekat. Bahkan di Segar Warna waktu itu, mereka saling berangkulan.”Itulah kata-kata yang terbersit dalam benak Xian Hua. Sementara, di tempat mereka, Xue Er dan Chai Biao tengah berbincang-bincang.“Young Lady, sebelum kita pergi ke sini tadi, bundamu sempat mengungkapkan keinginannya untuk mengikutsertakan Zhu Lian dalam turnamen antar pendekar-pendekar baru yang akan digelar nanti padaku.”Perkataan Chai Biao itu membuat Xue Er memandangi dia dengan mata yang agak melebar. “Ibu ingin Kak Zhu Lian mengikuti turnamen yang tiada artinya itu?!” heran dia bertanya.Chai Biao tersenyum bijak, lalu menanggapi. “Lady Qian sepertinya agak pensaran terhadap hadiah misterius yang dipersiapkan panitia … tapi menurutku, dia hanya ingin memamerkan bahwa pembuat Bakmi Nikmat Pendekar sekarang adalah anggota kita.”Penjelasan Chai Biao disambut helaan napas oleh Xue Er. Terdiam sejurus bagai tengah be
Merapal ilmu spiritual sementara ia telah menenggak pil kultivasi, sama seperti Hu Chen, wujud Duan Bao berubah dan menyerang Zhu Lian.Pertarungan antara dua pendekar itu pun terjadi. Satu kesalahan Duan Bao selama ini. Merasa ajaran ayahnya adalah yang terbaik untuk mengalahkan pendekar, ia melupakan legenda di Negeri Utama. Zhu Lian bukan orang sembarangan.Sekarang, ia merasakan kesaktian Zhu Lian yang telah mencapai tingkat Summit. Menggunakan teknik Kuda-kuda Salib Pengusir Roh Jahat, Zhu Lian berhasil merobohkan Duan Bao. Kini, si Konselor merebah tak berdaya di tanah walau berusaha untuk tersenyum.“Tetaplah berbaring di sana, Tuan Duan Bao. Kamu beruntung. Metodis Liu merasa bertanggungjawab karena sektenya telah disusupi pengikut ilmu hitam seperti kamu. Kamu hanya akan dipenjara, entah berapa lama.”Perkataan Zhu Lian ia ucapkan sembari beranjak. Pendekar-pendekar Bintang Antariksa muncul untuk membekuk Duan Bao yang masih tergeletak di tempat latihan mereka.“Ayah …, sehar
“Tendangan Kibasan Ekor Naga Mabuk Mengamuk!”Buagh!Seketika itu para pendekar yang tengah menyaksikan kota mereka terancam bersorak-sorak. Ya. God Cultivatron V hadir.Barusan, Jing Yi yang berseru dan melepas salah satu teknik andalannya. Robot yang ia kemudikan bersama dengan teman-temannya itu menyepak Si Bayangan Kelam yang berbentuk setengah bayangan hingga mundur cukup jauh.“Yeaaah!”“Bagus Zhu Lian, hajar mereka!” Dokter Chou berkomentar.“Zexian, ayo Nak, bikin ayah bangga!”“Hei, hei, Zemin. Putriku juga mengemudikan robot itu, tahu tidak!”“Dasar para kakek. Jangan meributkan hal yang tidak penting! Omong-omong, tangan kiri robot itu dikemudikan oleh Bai Lu.”Agak kocak jadinya. Para Ayah seperti membanggakan putri mereka masing-masing. Suasana jadi tambah lucu, pada saat Qian Bingbing yang entah berada di mana berbicara melalui alat komunikasi nirkabel yang mereka gunakan.“Maaf, kakek-kakek. Kalau aku boleh berbangga hati, putrinya Qian Bingbing juga ada di sana.”Walau
“Kau … tukang bakmi berengsek …, kamu—, akan ku bunuh kau …!”Semuanya berlangsung dengan cepat. Crocodile Hu hanya bisa terperangah tataka melihat fisik putranya berubah.Wajah Hu Chen menjadi pucat. Perlahan-lahan suaranya tidak lagi seperti sebelumnya, menjadi berat dan seperti menggeram.Kemudian, tubuh Hu chen juga berubah menjadi beberapa kali lipat dari postur dia yang sebenarnya. Sehingga, baju pendekar yang ia kenakan robek.“Heaaa …!”Set!Berubah menjadi seperti makhluk lain, Hu Chen melompat dan menerjang ke arah Zhu Lian. Akan tetapi, tentu saja orang yang baru dilantik menjadi kapten atau pemimpin lapangan pasukan pembunuh Bayangan Teratai Merah itu bergeming.Deps!Hu Chen melayangkan tinju pada Zhu Lian namun ditahan bagai tanpa menegrahkan tenaga oleh calon suami Qian Xue Er tersebut. Malah dengan cepat, Zhu Lian membanting tubuh Hu Chen ke tanah.Buak!Semua orang di situ tak dapat berbuat apa-apa tidak terkecuali Corcodile Hu. Mereka menyaksikan dengan mata kepala m
Begitu Qian Bingbing berkata seperti itu, Zhu Lian dan Xue Er saling menoleh tipis. Keduanya silih bertatapan malu-malu.Selama ini, Bingbing memang memiliki hubungan baik dengan keluarga Ren. Ia sudah mendengar desas-desus mengenai putra Songyun dan Daoming yang konon tidak memiliki qi.Kini, pemuda itu tinggal satu rumah dengannya. Malahan sebentar lagi seperti yang ia katakan. Zhu Lian bakal menjadi menantunya. “Ibumu itu seru orangnya, Zhu Lian. Sudah berapa kali kami berjumpa dan kami banyak persamaannya. Lihat, bahkan kami berdua saja sepertinya cocok menjadi besan,” ujar Qian Bingbing.“Kami akan menikah. Lalu bagaimana dengan Ibu dan Paman Topeng badut ini?” celetuk Xue Er sembari melahap hidangan makan malamnya.“Aku dan ibumu katakanlah … ‘agak berbeda’, Xue Er. Kami akan menikah memang. Akan tetapi, rasa-rasanya kami tidak butuh perayaan. Panggil saja pendeta kemari, dirayakan oleh sekte, sudah selesai. Tapi kalian adalah pangeran dan putri sekte masing-masing,” jelas Lin
Sang Menteri bersama Raven Zhou dan Wendu Yawen berada di ruangan dalam markas mereka yang berfungsi sebagai ruang perawatan medis, tempat Zhu Lian menjalani pemerikasaan tempo hari.Dari situ, Doaming dapat memantau medan pertempuran dan para pilot Cultivatron dari sebuah monitor berukuran besar dan monitor-monitor kecil yang berada di hadapannya.Raven Zhou dan Wendu Yawen berdiri di atas sebuah panggung besi berbentuk bundar. Di tengah-tengah palform tersebut terdapat sebuah logo yang sama dengan simbol pada Exit Portal.Dua pendekar tingkat Summit itu segera menggerak-gerakkan tangan mereka. Kemudian, keduanya merentangkan tangan, saling berhadapan.“Ha …!” hentak Raven Zhou dan Wendu Yawen.Sebuah cahaya menyilaukan tercipta. Simbol tempat mereka berpijak memancarkan cahaya biru yang sangat terang.Kemudian cahaya terang-benderang tersebut memudar. Tahu-tahu saja, sosok Xian Hua muncul, tergolek di atas platform.Chou Tien Chen yang sejak tadi berdiri di bawah pijakan berbentuk l
Pagi hari itu, Ren Daoming tengah berbincang dengan para stafnya. Wendu Yawen dan Raven Zhou ada di sana. Beberapa pendekar sekaligus cendikiawan termasuk Dokter Chou Tien Chen duduk bersama dia. Termasuk, sang putra.“Apakah memutuskan untuk memberi Xian Hua kesempatan mengendarai Cultivatron 01 merupakan tindakan yang tepat, Daoming?” tanya Dokter Chou.“Untuk mengendarainya, sipapun di antara kita bisa. Tapi terus terang, pada saat penggabungan, itu adalah sebuah pertanyaan besar. Zhu Lian telah bertualang lama bersama para gadis cantik itu dan kekuatannya tidaklah biasa. Itulah yang membuat ia mampu menyatu dengan mereka.”Doaming menjelaskan, sementara Zhu Lian duduk menyimak perbincangan yang terjadi di situ dengan lugu. Raven Zhou berkata.“Jika terjadi sesuatu, apakah itu akan menempatkan kita pada risiko yang besar, Master Daoming?”Menatap pada Raven Zhou sejenak, Daoming menjawab dengan tenang. “Sebetulnya, kita tinggal menukar Xian Hua dengan Zhu Lian secara paksa. Itu ada
Bai Lu mendatangi Zhu Lian dari arah belakang. Tempat mereka berada adalah sebuah ruangan santai yang memiliki balkon.Sedangkan Xue Er dan Feihong ada di bawahnya, duduk-duduk pada sebuah ruangan lain yang begitu lega layaknya sebuah hangar. Di sana, Jing Yi dan Zexian juga duduk bersama mereka.“Ya, Guru?” sahut Zhu Lian tidak seserius itu.“Kau masih mau memanggilku ‘guru’?” canda Bai Lu.“Bagaimana pun juga kamu adalah guru keduaku, bahkan orang yang mau mengajariku bertualang,” kata Zhu Lian.“Dan ternyata sebetulnya kau tidak juga membutuhkan seorang guru,” Bai Lu berkata seraya tersenyum.“Tidak juga. Sekuat apapun seorang pendekar, ia membutuhkan seorang mentor, bukan?” ujar Zhu Lian lagi.“Jika aku adalah guru, bagaimana dengan Xue Er?”Pertanyaan Bai Lu membuat Zhu Lian terdiam. Terus terang, mendengar nama kekasihnya itu disebut saja, hati Zhu Lian bak bergetar.Dia bagai percaya tidak percaya. Ia sudah memastikan bahwa dirinya sudah bertekad bakal menikahi Xue Er yang begi
Hu Chen tercengang. Xue Er berkata-kata di belakangnya. Tubuhnya tidak dapat digerakkan sementara ia merasakan ada sesuatu yang menjalar dalam badannya.Si Buaya Penjelajah melakukan kebodohan. Baru saja, Xue Er memperagakan teknik tingkat Summit miliknya yang bernama Ilusi Klon Para Penari Maut.Selain itu, dia langsung mengerahkan jurus totoknya yang disebut Sentuhan Bayangan Racun Perampas Sukma.Xue Er berkata lagi, “Kau beruntung karena hasrat pembunuhku tidak sedang menggelora, Hu Chen. Tapi sekali lagi kamu berani berada di dekatku, kau bahkan tidak akan menyadari bahwa aku telah merenggut nyawamu.”Selanjutnya, Hu Chen merasa salah satu titik pada tulang punggungnya disentuh. Ia dapat kembali bergerak. Begitu ia membalikkan badan, dirinya melihat. Xue Er sudah ada berada dengan Zhu Lian jauh di sudut ruangan sebelah sana.“Aku melihatnya, berengsek. Apa yang kau katakan pada Xue Er sehingga si Putri Teratai Emas mengamuk, Hu Chen?”Untuk yang kedua kali, Hu Chen dibuat terkeju
Sekali lagi, Xue Er merapal kekuatan spiritualnya. “Kak Zhu Lian, aku mengasihimu dan ini adalah kekuatan cinta,” Xue Er berkata dalam benaknya.Seketika itu tangan kanan God Cultivatron V yang berwarna keemasan menyala layaknya bara api. Lalu, Xue Er berucap.“Tinju Badai Sakti Pemurni Jiwa!”Kekuatan spiritual berkaitan dengan kekuatan pikiran juka tekad. Nama-nama teknik yang dimiliki para pendekar tercetus begitu saja dalam pikiran mereka secara spontan.Sementara Bai Lu yang pernah menggunakan busur panah ayahnya mengucapkan jurus yang pernah ia kerahkan, Xue Er menciptakan dan menamai tekniknya sendiri.“Xue Er …” ucap Zhu Lian kagum dalam dirinya.Tangan kanan God Cultivatron V yang mengepal pun menghentak ke depan. Seketika itu, bara pada lengan mesin tempur tersebut melesat ke arah Jenderal Kelam.Pancaran energi tersebut berbentuk sebuah kepalan berwarna layaknya api tersebut menerpa tubuh makhluk itu.Bwussshhh …!“Hriaaaakh …!”Dalam hitungan detik, tubuh dari monster raks