“Selamat datang di ruanganku!” teriak seorang pria sembari tersenyum riang. Pria itu memangku dua ekor kucing di tangan kiri dan kanan. Puluhan kucing berkeliaran di ruangan, saling bertengkar, mengeong, tertidur, dan berlarian ke berbagai tempat. Ruangan terlihat sangat kontras dengan kondisi gedung yang menyeramkan. Ruangan ini sangat terang dengan warna merah dan emas. Sebuah lampu gantung besar berada di langit-langit ruangan. Beberapa rumah dan mainan kucing berada di sisi kiri ruangan, sedangkan sofa, televisi, lemari-lemari, dan kolam renang berada di sebelah kanan. Daniel, Chris, dan Adrian mengamati keadaan sekitar, masih berdiri di tempat mereka. Daniel mengamati pria berkemeja warna-wani di depannya. Ia mengira jika pemimpin orang-orang bertopeng itu adalah seorang pria besar, tinggi, bertato, dan bertampang menyeramkan. Akan tetapi, pria itu justru seperti pria kutu buku dan penyayang binatang. “Senang bertemu dengan Anda.” Aaron meletakkan kedua kucing di lantai, men
Dariel merasa sangat mengantuk sekarang, tetapi ia berusaha untuk tetap berjaga. Ia masih mengkhawatirkan keadaannya. “Ayah sudah mempercayakan tugas ini padaku. Aku tidak boleh sampai mengecewakannya. Aku juga harus kembali dengan selamat.”Dariel menoleh pada laut yang tampak tenang. Kilatan cahaya terlihat beberapa kali. “Aku harus terbiasa dengan keadaan tegang dan menakutkan seperti sekarang. Aku akan menghadapi situasi ini lebih sering jika aku sudah menggantikan posisi ayah. Kalau aku lengah, maka aku dan ayah akan berada dalam bahaya. Musuh akan menghabisi kami tanpa ampun.”Dariel mengepalkan tangan erat-erat, bersandar di kursi, mengembus napas panjang. Ia masih ragu apakah Donald dan Deric mampu mencelakainya dan ayahnya hanya untuk harta.Dariel tertidur selama beberapa menit hingga akhirnya kembali sadar. Ia segera mengawasi keadaan sekeliling. Setelah merasa tidak ada hal aneh, ia merasa lega. “Pertemuan itu berjalan dengan lancar. Aaron akan mengirimkan orang-orang itu
Red, Blue, dan Aaron memasuki ruangan. Para kucing seketika mendekati mereka. “Ah, perjalanan ini sangat melelahkan. Aku ingin langsung beristirahat.” Blue merenggangkan badan, menguap beberapa kali. Setelah berbaring di sofa, ia seketika tertidur. Red membuka layar hologram, memeriksa pembaharuan informasi. “Kelompok lain juga belum bisa menangkap satu anggota Technocrom. Mereka sangat pandai bersembunyi dan membuat jengkel.”Aaron datang membawa minuman, menyimpan secangkir teh hangat di meja. Ia melirik Blue yang sudah terlelap di sofa. Red mengembus napas panjang, menutup layar hologram, meneguk teh perlahan. “Kau tampaknya baru saja kedatangan tamu, Aaron.”Aaron duduk berhadapan dengan Red. “Dariel Miller baru saja mengunjungiku, Tuan. Dia meminta bantuan untuk menyingkirkan anggota keluarga Miller. Mereka terlibat perseteruan sesama anggota keluarga karena sama-sama mengincar hak ahli waris.”“Keluarga Miller.” Red bersandar di sofa, menatap langit-langit ruangan. “Dylan me
[Nama Host: Davis] [Keluarga: Miller] [Status Pewaris: Level 36 (3275/3500)] [Health Point: 54/54] [Kekuatan: 54 | Pertahanan: 55 | Kecerdasan: 53 | Kelincahan: 54] [Money Power: $30.327.165.000]Satu hari sebelum penyerangan, seluruh anggota aliansi berkumpul di sebuah lokasi rahasia. Para penjaga berjaga dengan sangat ketat. Suasana tampak hening meski beberapa anggota terlihat bercakap-cakap.Para penjaga memeriksa berbagai ruangan dan lorong, saling berkomunikasi. Setiap anggota dan para pengawalnya masuk, mereka harus melalui pemeriksaan berlapis-lapis. “Dasar brengsek!” Jack mendengkus kesal, mengamati keadaan sekeliling. “Keadaan ini membuatku sangat muak, bahkan lebih muak saat aku melihat wajah Davis.”“Situasi masih terkendali saat ini, Jack,” bisik Tommy.“Tutup mulutmu, sialan! Aku tidak bertanya padamu,” ketus Jack sembari bersandar di kursi. Ia menatap jengkel Emir dan Russel yang baru saja memasuki ruangan. “Kau tampak sangat tegang, Jack. Aku akan membawamu ke
Pertemuan berakhir satu jam kemudian. Anggota aliansi mulai meninggalkan lokasi. Saat mobil-mobil keluar dari gerbang, hujan deras mendadak mengguyur deras. Petir beberapa kali menggelegar, membuat suasana menjadi sangat tegang. Jack berjalan di lorong bersama Tommy dan para pengawalnya, menatap Jeremy dan para pengawal yang berbelok ke arah lain. Ia seketika teringat dengan kejadian di Pulau Salu tempo hari. “Aku tidak boleh menjadi beban untuk Ayah. Akulah yang seharusnya melindunginya.”Jack mendengkus kesal, mengepalkan tangan erat-erat. “Pertarungan dan aliansi membuatku sangat sibuk. Aku nyaris melupakan rencanaku untuk mengambil alih wilayah kekuasaanku yang Davis rebut dariku.”Jack keluar dari elevator, berjalan menuju pintu keluar. “Aku tidak yakin Davis hanya akan berdiam diri dalam pertarungan ini. Dia sering kali ikut campur dalam berbagai masalah. Sialnya, dia pasti akan mendapatkan keuntungan dari tindakannya seperti saat dia menolongku dan yang lain dari Levon tempo h
Davis seketika terdiam, tertawa. “Dasar brengsek! Aku sama sekali tidak sedang melawak! Kenapa kau justru tertawa dibandingkan dengan menjawab pertanyaanku, Davis?” ketus Henry Tolando. “Aku minta maaf, Tuan.” Davis membersihkan mulut dan bibir dengan serbet. “Aku yakin kau sudah mencari tahu identitasku. Kau mungkin saja bertanya pada keluarga Anderson. Aku tinggal di panti asuhan sampai usiaku sepuluh tahun. Setelah itu, Kakek Sebastian mengadopsiku. Aku yakin kau sudah mendengarnya.”Henry Tolando mengepalkan tangan erat-erat. Ia sudah bertanya pada Drake, Louise, dan Ivan soal identitas Davis saat mereka berkunjung ke kantornya. Mereka mengatakan hal yang sama seperti yang Davis katakan barusan. Akan tetapi, mereka menambahkan jika Sebastian mengenal orang tua Davis, sedangkan mereka sama sekali tidak memberi tahu mereka.“Sebastian belum memberi tahu putra-putranya soal orang tua Davis. Mereka juga menduga Sebastian belum mengatakan pada Davis soal orang tuanya. Jika aku memang
[Nama Host: Davis] [Keluarga: Miller] [Status Pewaris: Level 36 (3440/3500)] [Health Point: 54/54] [Kekuatan: 54 | Pertahanan: 55 | Kecerdasan: 53 | Kelincahan: 54] [Money Power: $30.327.330.000]Hujan mengguyur sangat deras sejak beberapa jam lalu. Banyak kendaraan yang terjebak macet di beberapa ruas jalan. Para pejalan kaki tampak berlarian saat turun dari bus. Di saat yang sama, kafe dan restoran tampak padat oleh pembeli. Davis masih dalam perjalanan, mengamati ombak yang bergulung-gulung di laut. Angin berembus sangat kencang hingga beberapa ranting pohon dan kertas terbang ke berbagai arah. Davis membuka layar hologram, mengamati keadaan Lucas, Liam, dan Levon. “Mereka masih berada di dalam penjara. Para penjaga juga berjaga dengan sangat ketat. Musuh mustahil untuk menerobos masuk, kecuali ada pengkhianat di dalam pasukan aliansi.”Davis beralih pada Henry Tolando. “Tuan Henry masih berada dalam perjalanan menuju lokasi pertemuan. Dia tampak sangat tegang.”Davis meng
Suasana pusat kota tampak sangat ramai malam ini. Gedung-gedung pencakar langit tampak seperti titik-titik cahaya dari kejauhan. Mobil-mobil terjebak macet di beberapa jalan. Bus-bus menurunkan para penumpang di halte, dan para pejalan kaki sibuk berjalan sembari mengamati deretan toko. Para berandal terlihat di gang-gang kecil. Para polisi tertawa terbahak-bahak saat menonton televisi, padahal seorang wanita tengah duduk dengan darah berceceran. Angin berembus kencang, menggeser awan menjauh dari pusat kota. Davis berada di balkon kamar, mengamati pemandangan keramaian kota. “Langit tampak sangat terang malam ini. Aku bisa melihat taburan bintang yang sangat indah. Keadaan tenang ini seperti keadaan sebelum badai datang.”Davis membuka layar hologram. “Seluruh anggota aliansi sudah berkumpul dan bersiap memulai serangan. Mereka tampak sangat tegang. Lucas, Liam, dan Leon masih berada di sel mereka dengan penjagaan yang sangat ketat.”Davis melirik jam tangan, mengepalkan tangan er
Jack sontak menahan napas, menggigit tangan Tommy. “Kita terkurung di tempat sialan ini sekarang! Musuh pasti akan datang ke tempat ini jika kita hanya diam saja!”“Seluruh komunikasi kita terputus dengan pasukan lain. Meski begitu, aku yakin pasukan bantuan sedang dalam perjalanan menuju tempat ini.”Sebuah ledakan tiba-tiba terdengar. Jack dan Tommy sontak terdiam.[Waktu penyelesaian Quest Rahasia : 3 menit 30 detik]Sementara itu, pasukan gabungan aliansi dan pemerintah Floxia masih memburu Lucas, Liam, dan Levon. Mereka mengerahkan pasukan untuk mengejar melalui jalur darat dan udara.Ledakan terjadi di beberapa titik hutan, disusul asap hitam yang membumbung tinggi.Pasukan Logan dan Ludwig terus melindungi Lucas, Liam, dan Levon. Mereka juga bergerak untuk menghadang pasukan lawan.Rombongan mobil terlihat melewati jalan setapak. Titik kecil cahaya menjadi tanda pergerakan mobil di bawah rimbun daun.“Dasar brengsek!” Lucas menendang kursi. “Kenapa pasukan bodoh itu seakan-seak
Jay, Noah, dan Layla berhasil membekuk Draco.“Dasar brengsek! Lepaskan aku!” teriak Draco sembari terus memberontak. Ia merasakan aliran listrik di tubuhnya. “Mereka tersengat listrik, tetapi mereka tetap tidak melepaskanku! Siapa sebenarnya mereka, dan seberapa kuat mereka?”Draco mengamati Henry Tolando di dalam helikopter. “Sialan! Padahal aku hampir berhasil mengalahkannya! Kenapa orang-orang sialan ini sangat sulit dikalahkan?”“Ah!” Draco meringis kesakitan ketika Jay mematahkan tangan dan kakinya. “Dasar bajingan! Aku pasti akan membalas kalian semua!”Draco menggertakkan gigi, menahan rasa sakit yang semakin parah. Ia semakin kesulitan menggerakkan tangannya. “Apa yang harus aku lakukan sekarang?”Draco memaksakan mendongak saat beberapa pengawal memasuki helikopter. Ia tiba-tiba tersenyum saat menyadari sesuatu. “Mereka tidak bisa menghidupkan helikopter itu. Benda itu tampaknya rusak bersama seluruh sistem dan alat-alat canggih di gedung ini. Mereka tidak akan bisa meningga
Pedro tidak sadarkan diri setelah terkena pukulan di belakang lehernya. Meski begitu, alat di tubuhnya masih menyala dan mengirimkan informasi pada Logan dan Ludwig.Leon segera mengikat tubuh Pedro, menoleh ke lantai bawah. “Dia melemparkan koper-koper itu ke lantai bawah. Koper-koper itu kemungkinan adalah koper-koper yang tersimpan di ruangan rahasia.”Leon membunyikan peluit untuk mengirimkan pesan pada Jay, Noah, dan Layla. Ia bergegas menuruni tangga secepat mungkin, mengawasi keadaan sekeliling.Di waktu yang sama, pasukan bantuan musuh sudah memasuki bangunan. Mereka menyebar dan bergerak ke sekeliling, memasuki satu per satu ruangan, bergerak menuju tangga.“Aku baru saja mendapatkan informasi dari Tuan Logan. Ada musuh yang sudah sadarkan diri. Dia ... bahkan berhasil mengalahkan Tuan Pedro sendirian,” ujar pemimpin pasukan saat menghubungi anggota pasukan. “Jika kalian menemukan pria itu, kalian harus segera mengirimkan pesan darurat. Kalian harus menghindari pertarungan de
“Dasar brengsek! Aku tidak tahu apa yang terjadi, tetapi aku harus menggunakan kesempatan ini sebaik mungkin,” ujar Draco sembari melompati para penjaga yang tidak sadarkan diri di sepanjang lorong. Draco tersenyum, menendang seorang penjaga. “Apakah aku harus tetap menghabisi Henry Tolando sesuai perintah Logan dan Ludwig?”Draco mendengkus kesal, terkejut saat melihat layar hologram di depannya. “Apa ini? Kenapa tanganku bisa menembus layar ini?”Pedro berlari di samping Draco. “Itu adalah layar hologram, Tuan. Aku tidak tahu bagaimana pastinya, tetapi aku menduga layar hologram dan keadaan sekarang adalah ulah Logan.”Logan mendadak muncul di layar hologram. “Aku akan menjelaskan sedetail mungkin apa yang sedang terjadi sekarang. Aku menempatkan sebuah alat canggih di tubuh kalian sebelum kalian menyamar sebagai mata-mata. Alat itu aktif saat dalam keadaan darurat. Alat itu memiliki kemampuan untuk meretas semua sistem canggih, alat komunikasi sekaligus alat pelacak. Selama alat i
[Waktu penyelesaian Quest Rahasia : 30 menit 15 detik]Rombongan mobil yang membawa Lucas, Liam, dan Levon terus melaju menuju bukit, melewati tanjakan dan hutan lebat. Di saat yang sama, pertarungan terjadi halaman dan sepanjang jalan. Pasukan Logan dan Ludwig berhasil mengecoh musuh dan melakukan serangan mendadak. Asap membumbung tinggi di beberapa titik lokasi. Beberapa anggota pasukan terlihat terkapar di tanah dan jalan. Suara tembakan terdengar bersahutan berkali-kali. Dua anggota pasukan tengah menyingkirkan batang pohon yang menimpa mobil. Seorang anggota menarik Evan Mulikas dari dalam kendaraan, menjauhkan pria itu dari lokasi kecelakaan. Evan Mulikas tidak sadarkan diri setelah sebuah bom meledak di depan mobilnya. Pohon tumbang dan mengenai kendaraan hingga ia terjepit. Darah mengalir dari kepala dan wajahnya. Seorang dokter bergegas mengecek keadaannya. Di saat para pengawal utama Evan Mulikas mengobatinya, sebagian pasukannya dan pasukan aliansi bergegas mengejar Lu
Lucas, Liam, dan Levon seketika bersiaga saat mendapatkan informasi dari bawahan mereka. Suara ledakan terdengar dari arah cukup jauh. “Dasar bajingan! Bagaimana mungkin aliansi bodoh itu menemukan keberadaan kita di tempat ini?” tanya Lucas sembari mengintip keadaan luar melalui jendela. Ia melihat asap mengepul di arah barat dan timur. Lucas mendengkus kesal. “Bukankah orang-orang itu mengatakan bahwa aliansi bodoh itu tidak mungkin menemukan keberadaan kita di tempat ini?”“Aku menduga jika ada pengkhianat di antara pasukan kita, Ayah. Mengingat penjelasan Paman Ludwig sekaligus melihat tindakan pasukan khusus itu, mereka tidak mungkin berbohong dengan ucapan mereka,” kata Liam. Levon menimpali, “Ya, aku juga menduga hal yang sama, Ayah. Pengkhianat itu pasti sudah membocorkan informasi lokasi ini pada Henry Tolando dan yang lain. Kalaupun tidak ada pengkhianat di pihak kita, kemungkinan lainnya adalah aliansi memang sudah mengikuti kita sejak kita keluar dari penjara. Meski beg
Henry Tolando dan para anggota aliansi berada dalam situasi yang cukup aman sekarang. Mereka berada dalam penjagaan yang lebih ketat dibandingkan sebelumnya. Meski begitu, pasukan Logan dan Ludwig tidak tinggal diam. Mereka menyebar ke berbagai lokasi untuk menemukan tempat persembunyian anggota aliansi sekaligus untuk melakukan serangan balasan. Situasi beberapa kota masih mencekam. Para polisi terus berpatroli di berbagai jalan, mencari dan mengejar para tahanan yang melarikan diri. Pemerintah kota menetapkan situasi gawat darurat dan melarang semua warganya untuk meninggalkan rumah. Di waktu yang sama, beragam media terus memperbaharui informasi seputar kerusuhan.Pasukan khusus aliansi berjaga di depan sebuah rumah, hilir mudik memeriksa keadaan. Para penjaga menjaga lorong dengan persenjataan lengkap. Setiap pasukan saling berkomunikasi, memperbaharui informasi. Di sebuah ruangan, Draco baru saja sadarkan diri. Pria itu membuka mata perlahan, mengawasi keadaan sekeliling. Saat
Rebecca memutar bola mata. “Susan, bisakah kau duduk? Kau terus jalan mondar-mandir sampai membuatku pusing.”Emmely menyahut, “Tenanglah, Susan. Aku yakin Davis akan baik-baik saja. Para pengawalnya akan melindunginya.”“Ya, orang-orang menyeramkan itu tidak akan mungkin membiarkan Davis dalam bahaya.” Rebecca meneguk teh hangat. “Suasana berbagai kota dalam bahaya sekarang. Kita beruntung karena Leaventown masih terkendali. Orang-orang Davis juga menjaga rumah ini. Kita akan aman selama kita berada di dalam rumah.”Susan menjatuhkan diri di sofa, mengendalikan napas yang terengah-engah. “Aku tetap mengkhawatirkan Davis. Dia bahkan tidak mengangkat panggilan dan membalas pesanku sejak tadi. Aku sangat takut sekarang.”Rebecca dan Emmely memutar bola mata, mengabaikan Susan. Romeo mendengkus kesal, menggerutu, “Susan sangat menyebalkan karena terus membicarakan Davis.”Gabriel tertawa. “Aku percaya bahwa Davis akan baik-baik saja. Dia memiliki keberuntungan yang sangat banyak.”“Apa
“Apa?” Henry Tolando terkejut saat mendengar ucapan Davis di telepon. “Kau akan pergi untuk menangkap Lucas?”Harold dan para pengawal yang berjaga sontak terkejut, tetapi mereka memilih diam. Henry Tolando menjatuhkan tubuh ke soga, mencengkeram ponsel lebih erat. Ia seolah tidak peduli benda itu akan hancur. “Kenapa kau tiba-tiba berubah pikiran, Davis? Bukankah kau mengatakan akan berada di balik layar? Bagaimana jika kau tewas dalam penyerangan itu? Kelompok sialan itu mungkin saja akan muncul kembali.”Davis mengamati penampilannya di cermin, tersenyum. “Aku akan baik-baik saja, Tuan. Aku sudah menyusun rencana untuk tindakan ini. Kau juga tidak perlu khawatir jika aku tidak akan memberikan informasi padamu. Aku akan tetap memberikan informasi padamu sesuai dengan janjiku. Aku juga sudah mengirim pasukanku untuk menjagamu, Harry, dan Helga.”“Dasar bajingan tengik! Apa yang sebenarnya ada dalam otakmu? Pertarungan masih terjadi, dan kemungkinan musuh akan tahu pergerakanmu dan m