“Aku sudah mendengar semuanya dari Harold,” ujar Henry Tolando sembari meletakkan gelas di meja, menatap Harry dan Helga bergantian.Henry Tolando tersenyum. “Kalian harus membina hubungan baik dengan Dariel dan Daisy. Mereka berdua adalah kunci kita untuk membangun hubungan dengan keluarga Miller.”“Aku juga tidak menduga jika Dariel akan mengajakku untuk menonton pertandingan minggu depan, Ayah. Aku bahkan berkali-kali memastikan kebenaran berita itu dari Jack.” Harry tertawa. “Sial! Jack sangat beruntung karena bisa berbicara dengan Dariel.”Henry Tolando menoleh pada Helga. “Apa yang terjadi padamu, Helga? Kenapa kau justru cemberut setelah bertemu dengan Daisy? Kau seharusnya merasa senang dan lega karena dia tidak menghukum keluarga kita. Kita semua bisa hancur jika dia melapor pada ayahnya.”Helga berpura-pura memijat kepala, berdiri dari sofa. “Aku hanya kelelahan, Ayah. Aku sebaiknya segera beristirahat sekarang.”“Tunggu!” Henry Tolando menahan tangan Helga, menarik putrinya
Hujan mengguyur deras sebuah pemukiman padat penduduk. Angin berembus cukup kencang, menggugurkan daun sekaligus ranting pohon. Petir beberapa kali menggelegar di saat Tora menunggu di sebuah ruangan.Tora mengembus napas panjang, memejamkan mata saat mengingat peristiwa di lorong beberapa waktu lalu. “Sial! Siapa sebenarnya mereka? Mereka terbang menggunakan roket seperti di film-film. Penampilan mereka juga tampak berbeda.”Tora melirik pintu sekilas, bersandar di kursi. “Aku beruntung karena berhasil selamat dari orang-orang itu. Mereka tampaknya berasal dari sebuah organisasi rahasia. Mereka mencari ... sosok pria yang bernama .... Aku tidak mengingat namanya.”Tora berbaring di kursi. “Ayah sedang berbicara dengan kakek sekarang. Bagaimana jika kakek mengenal orang-orang itu?”“Kakek dan ayah sangat hebat, tetapi aku takut mereka tidak akan bisa mengalahkan orang-orang aneh itu. Mereka memiliki alat canggih yang bisa menumbangkan ayah dan kakek.”“Tora! Kemarilah sekarang!” teria
“Jika mereka adalah anggota Shibacrom, maka aku akan berada dalam bahaya. Mereka kemungkinan memiliki alat-alat yang lebih canggih. Davis dan yang lain akan berada dalam bahaya besar jika Shibacrom berhasil menangkapku.”“Mereka tidak boleh sampai tahu keberadaanku, apalagi sampai menangkapku.” Dylan mengepalkan tangan erat-erat, mengecek banyak CCTV di wilayah kota itu. Layar menunjukkan banyak layar kecil.“Pria bernama Tora mengaku bertemu dengan dua orang aneh itu di dalam lorong. Aku harus mempersiapkan banyak hal sekarang.” Dylan tersenyum, merenggangkan badan. “Aku tidak boleh kalah dengan mereka.”“Ayah.” Dalton memasuki ruangan. Tubuhnya bergerak di atas skate board melayang. “Kau tampak sangat sibuk, Ayah. Apa yang bisa aku lakukan untuk membantumu?”“Jika kau ingin membantuku, kau tidak boleh menggangguku sekarang. Kau sebaiknya mengerjakan tugasmu.” Dylan berkata tanpa menoleh sedikit pun.Dalton mengembus napas panjang, mengamati layar. Tatapannya tertuju pada lorong-loro
[Nama Host: Davis][Keluarga: Miller][Status Pewaris: Level 35 (2520/3500)][Health Point: 54/54][Kekuatan: 54 | Pertahanan: 55 | Kecerdasan: 53 | Kelincahan: 54][Money Power: $30.322.055.000]Davis tengah bersiap pergi ke kantor. Ia membuka layar hologram, mengecek keberadaan Lucas, Liam, dan Levon. “Mereka masih berada di penjara. Sampai sejauh ini mereka tidak melakukan tindakan mencurigakan. Akan tetapi, hal itu justru membuatku curiga.”Davis meninggalkan kamar. “Mereka bukanlah orang yang gampang menyerang, apalagi membiarkan musuh berada di atas mereka. Jika mereka tidak bergerak, kemungkinan mereka memerintahkan seseorang untuk mengumpulkan pasukan dan mengatur rencana balas dendam. Aku harus tetap waspada.”Davis sarapan bersama yang lain di meja makan. Ia melirik tempat kosong di sampingnya. “Aku pikir Kakek akan menginap semalam, tetapi dia tidak kunjung datang. Dia juga tidak mengirimkan pesan apa pun. Aku sebaiknya menemui kakek di rumahnya.”Davis meninggalkan rumah b
“Jadi, pria itu adalah rekan kakek dan nenek dahulu. Dia duduk di kursi roda. Apakah dia juga menyembunyikan kemampuannya seperti kakek dan nenek?” gumam Sanu sembari mengamati Sebastian.Sonya dan Sanu berjalan menuju teras, mengikuti Sebastian.Sebastian melirik Sonya dan Sanu sekilas. “Aku tidak menduga kau akan menikah dengan Sung, padahal kalian berdua tampak saling membenci selama dalam pasukan.”Sonya mengembus napas panjang. “Kau tentu pernah mendengar jika perasaan seseorang sangat mudah berubah, bukan? Saat peristiwa nahas itu terjadi, aku hampir saja mati. Sung menyelamatkanku dan mengobatiku hingga aku sembuh.”“Cinta dan benci memang seperti dua sisi koin. Sangat mudah berbalik.” Sebastian tertawa.Sonya mengamati keadaan rumah. “Kau hidup dengan baik, berbeda sekali denganku dan Sung karena kami harus terus berpindah-pindah agar selamat dari kejaran pasukan sialan itu. Kau memang pandai bersembunyi sejak dahulu.”Beberapa mobil memasuki gerbang, menepi di depan teras.Su
“Daisy, ke mana kau akan pergi?” tanya Donald sembari mendekat.Daisy seketika berhenti berjalan, bergeser ke samping. Ia menyembunyi keterkejutan, bersikap senormal mungkin. “Paman Donald,” gumamnya.“Kau belum menjawab pertanyaanku, Daisy.” Donald mengamati Daisy dari ujung kepala hingga ujung kaki. Meski Daisy bukan musuh utama Deric, tetapi ia tetap harus berhati-hati.“Aku hanya sedang berjalan-jalan, Paman. Aku sebaiknya segera kembali ke kamar. Aku takut ayah akan mencariku.” Daisy bergegas berlari, terkejut saat foto terlempar dari saku dan terjatuh ke lantai.Donald mengamati kertas itu saksama, mendekat perlahan.Daisy mengambil foto itu dengan cepat, memasukkan ke dalam saku. “Aku terlalu ceroboh sampai menjatuhkan fotoku saat liburan.”Daisy bergegas pergi, mengembus napas panjang. “Astaga, kenapa aku bertindak bodoh? Paman Donald pasti berpikir aneh. Tapi, aku bersyukur karena dia tidak melihat foto ini. Dia pasti akan langsung melaporkan foto itu pada ayahku.”Donald ter
Henry Tolando mendengkus kesal ketika memasuki rumah, mengamati keadaan sekeliling. “Kau memiliki selera yang cukup baik, Davis.”Henry Tolando menatap orang-orang yang menyambutnya di ruang utama. “Mereka adalah orang-orang kepercayaan Davis. Menurut informasi yang aku dapatkan, mereka bukan berasal dari keluarga kelas atas. Mereka justru berasal dari keluarga kelas bawah. Meski begitu, mereka memiliki kemampuan yang luar biasa.”Henry Tolando menatap Alex saksama. “Bocah itu adalah bocah SMA, tetapi dia menjadi penanggung jawab sistem keamanan perusahaan dan rumah Davis. Apakah dia sehebat itu sampai bisa mendapatkan banyak informasi yang timku bahkan tidak bisa mendapatkannya?”“Sial! Davis semakin membuatku penasaran. Kenapa setiap tindakannya selalu membuatku bertanya-tanya? Apa yang sebenarnya ada dalam pikirannya?” gumam Henry Tolando sembari mengepalkan tangan erat-erat.“Tuan Henry, apakah kau membutuhkan sesuatu?” tanya Davis.Henry Tolando menggeleng, menoleh pada meja maka
“Tora, bawa kakekmu pergi dari tempat ini sekarang juga! Aku akan menghadapi orang-orang itu,” ujar Taka sembari bergegas keluar dari mobil.Taka mengamati seorang pria bertopeng yang berdiri di depan mobil. Ia mengeluarkan tongkat besi, memutar-mutarnya sesaat, lantas mengarahkan tongkat pada pria itu.Tora bergegas menghidupkan mobil, memutar kendaraan ke belakang. Saat baru saja melaju, dua mobil seketika memblokade jalan. “Sial!”Toshi menekan bahu Tora, mengamati dua pria yang keluar dari dua mobil berbeda. “Kau tetaplah berada di dalam mobil. Aku akan menghadapi mereka.”“Tapi, ayah memintaku untuk membawa pergi kakek. Dia pasti akan menghajarku jika aku tidak mematuhi perintahnya.”Toshi mengabaikan kata-kata Tora, bergegas keluar. “Aku sudah sangat tua sekarang, tetapi keadaan memaksaku untuk bertarung. Meski begitu, aku merasa sangat bersemangat sekarang.”“Kakek.” Tora keluar dari mobil, menatap dua pria bertopeng yang mendekat. Ketika menoleh ke belakang, ia melihat Taka se
Pertemuan berakhir satu jam kemudian. Anggota aliansi mulai meninggalkan lokasi. Saat mobil-mobil keluar dari gerbang, hujan deras mendadak mengguyur deras. Petir beberapa kali menggelegar, membuat suasana menjadi sangat tegang. Jack berjalan di lorong bersama Tommy dan para pengawalnya, menatap Jeremy dan para pengawal yang berbelok ke arah lain. Ia seketika teringat dengan kejadian di Pulau Salu tempo hari. “Aku tidak boleh menjadi beban untuk Ayah. Akulah yang seharusnya melindunginya.”Jack mendengkus kesal, mengepalkan tangan erat-erat. “Pertarungan dan aliansi membuatku sangat sibuk. Aku nyaris melupakan rencanaku untuk mengambil alih wilayah kekuasaanku yang Davis rebut dariku.”Jack keluar dari elevator, berjalan menuju pintu keluar. “Aku tidak yakin Davis hanya akan berdiam diri dalam pertarungan ini. Dia sering kali ikut campur dalam berbagai masalah. Sialnya, dia pasti akan mendapatkan keuntungan dari tindakannya seperti saat dia menolongku dan yang lain dari Levon tempo h
[Nama Host: Davis] [Keluarga: Miller] [Status Pewaris: Level 36 (3275/3500)] [Health Point: 54/54] [Kekuatan: 54 | Pertahanan: 55 | Kecerdasan: 53 | Kelincahan: 54] [Money Power: $30.327.165.000]Satu hari sebelum penyerangan, seluruh anggota aliansi berkumpul di sebuah lokasi rahasia. Para penjaga berjaga dengan sangat ketat. Suasana tampak hening meski beberapa anggota terlihat bercakap-cakap.Para penjaga memeriksa berbagai ruangan dan lorong, saling berkomunikasi. Setiap anggota dan para pengawalnya masuk, mereka harus melalui pemeriksaan berlapis-lapis. “Dasar brengsek!” Jack mendengkus kesal, mengamati keadaan sekeliling. “Keadaan ini membuatku sangat muak, bahkan lebih muak saat aku melihat wajah Davis.”“Situasi masih terkendali saat ini, Jack,” bisik Tommy.“Tutup mulutmu, sialan! Aku tidak bertanya padamu,” ketus Jack sembari bersandar di kursi. Ia menatap jengkel Emir dan Russel yang baru saja memasuki ruangan. “Kau tampak sangat tegang, Jack. Aku akan membawamu ke
Red, Blue, dan Aaron memasuki ruangan. Para kucing seketika mendekati mereka. “Ah, perjalanan ini sangat melelahkan. Aku ingin langsung beristirahat.” Blue merenggangkan badan, menguap beberapa kali. Setelah berbaring di sofa, ia seketika tertidur. Red membuka layar hologram, memeriksa pembaharuan informasi. “Kelompok lain juga belum bisa menangkap satu anggota Technocrom. Mereka sangat pandai bersembunyi dan membuat jengkel.”Aaron datang membawa minuman, menyimpan secangkir teh hangat di meja. Ia melirik Blue yang sudah terlelap di sofa. Red mengembus napas panjang, menutup layar hologram, meneguk teh perlahan. “Kau tampaknya baru saja kedatangan tamu, Aaron.”Aaron duduk berhadapan dengan Red. “Dariel Miller baru saja mengunjungiku, Tuan. Dia meminta bantuan untuk menyingkirkan anggota keluarga Miller. Mereka terlibat perseteruan sesama anggota keluarga karena sama-sama mengincar hak ahli waris.”“Keluarga Miller.” Red bersandar di sofa, menatap langit-langit ruangan. “Dylan me
Dariel merasa sangat mengantuk sekarang, tetapi ia berusaha untuk tetap berjaga. Ia masih mengkhawatirkan keadaannya. “Ayah sudah mempercayakan tugas ini padaku. Aku tidak boleh sampai mengecewakannya. Aku juga harus kembali dengan selamat.”Dariel menoleh pada laut yang tampak tenang. Kilatan cahaya terlihat beberapa kali. “Aku harus terbiasa dengan keadaan tegang dan menakutkan seperti sekarang. Aku akan menghadapi situasi ini lebih sering jika aku sudah menggantikan posisi ayah. Kalau aku lengah, maka aku dan ayah akan berada dalam bahaya. Musuh akan menghabisi kami tanpa ampun.”Dariel mengepalkan tangan erat-erat, bersandar di kursi, mengembus napas panjang. Ia masih ragu apakah Donald dan Deric mampu mencelakainya dan ayahnya hanya untuk harta.Dariel tertidur selama beberapa menit hingga akhirnya kembali sadar. Ia segera mengawasi keadaan sekeliling. Setelah merasa tidak ada hal aneh, ia merasa lega. “Pertemuan itu berjalan dengan lancar. Aaron akan mengirimkan orang-orang itu
“Selamat datang di ruanganku!” teriak seorang pria sembari tersenyum riang. Pria itu memangku dua ekor kucing di tangan kiri dan kanan. Puluhan kucing berkeliaran di ruangan, saling bertengkar, mengeong, tertidur, dan berlarian ke berbagai tempat. Ruangan terlihat sangat kontras dengan kondisi gedung yang menyeramkan. Ruangan ini sangat terang dengan warna merah dan emas. Sebuah lampu gantung besar berada di langit-langit ruangan. Beberapa rumah dan mainan kucing berada di sisi kiri ruangan, sedangkan sofa, televisi, lemari-lemari, dan kolam renang berada di sebelah kanan. Daniel, Chris, dan Adrian mengamati keadaan sekitar, masih berdiri di tempat mereka. Daniel mengamati pria berkemeja warna-wani di depannya. Ia mengira jika pemimpin orang-orang bertopeng itu adalah seorang pria besar, tinggi, bertato, dan bertampang menyeramkan. Akan tetapi, pria itu justru seperti pria kutu buku dan penyayang binatang. “Senang bertemu dengan Anda.” Aaron meletakkan kedua kucing di lantai, men
Dariel memasuki rumah bersama para pengawalnya. Hujan semakin mengguyur deras di luar. Petir berkali-kali menyambar dan angin semakin kencang hingga beberapa ranting terlempar ke jendela. Suasana ruangan sangat hening, berbeda dengan suasana hari Dariel yang tegang.Dariel menempuh perjalanan hingga berjam-jam untuk di pulau ini. Ia memastikan semuanya dengan sebaik mungkin. “Aku sangat mengkhawatirkan keadaan ayah sekarang, tetapi ayah memintaku untuk melakukan ini. Aku tidak boleh mengecewakannya,” gumamnya.Dariel berusaha fokus dan tenang untuk menyelesaikan misi. Daniel memintanya untuk bertemu dengan seseorang. Pencarian orang itu tidaklah mudah, apalagi Mario berkali-kali tidak sadarkan diri di ruangannya. Selain itu, ia dan Daniel harus waspada terhadap Daniel, Deric, maupun anggota keluarga lain.Dariel mengembus napas panjang, berusaha mengendalikan diri untuk tetap tenang. Ia mengepalkan tangan erat-erat saat pikiran buruk mendadak muncul. Ia sering kali membayangkan Daniel
[Nama Host: Davis] [Keluarga: Miller] [Status Pewaris: Level 36 (3110/3500)] [Health Point: 54/54] [Kekuatan: 54 | Pertahanan: 55 | Kecerdasan: 53 | Kelincahan: 54] [Money Power: $30.327.000.000]Hujan mengguyur sejak sore. Udara menjadi lebih dingin dibandingkan biasanya. Kilat terlihat beberapa kali di langit.Davis berada di dalam kamar, mengamati hujan dari jendela. “Dua belas hari berlalu dengan cepat bagiku. Hal ini berbeda sekali saat aku masih tergabung dalam aliansi.”“Tuan Henry dan aliansi bersiap untuk menangkap Logan dan Ludwig dalam dua hari lagi. Logan dan Ludwig juga bersiap untuk melakukan serangan. Kedua pihak mempersiapkan rencana mereka dengan sebaik mungkin.”Davis menutup jendela, duduk di sofa. “Ludwig tidak mendatangi Lucas setelah hari itu. Dia fokus untuk menyempurnakan persiapan. Meski aku sudah tahu rencana mereka dan memberi tahu rencana itu pada Tuan Henry, tetapi aku menduga ada hal yang tidak terduga yang bisa terjadi.”Davis mengembus napas panj
Hujan mengguyur sejak beberapa jam lalu. Davis berada di kamar, mengingat pertemuan dengan Mike Stormy beberapa jam lalu. Ia membuka layar hologram, tercenung selama beberapa waktu. “Sesuai dugaanku, Mike Stormy mencurigaiku membangun bisnis dengan modal dari para berandal. Selain itu, dia memerintahkan bawahannya untuk mencari informasi tentangku. Sayangnya, dia tidak akan mendapatkan apa pun. Aku pun juga belum mengetahui asal-usulku hingga sekarang.” “Aku sudah mencari informasi mengenai Mario, tetapi sistem tidak memberikan informasi apa pun. Mario tampaknya adalah orang yang masuk dalam daftar orang berbahaya. Dia lebih berbahaya dibandingkan Mike.” “Aku masih bisa mengamati keadaan Mike, tetapi aku tidak bisa mencari informasi Mario meski sudah mencoba berkali-kali.” Davis menoleh ke jendela saat petir menggelegar. Ia melihat keadaan menjadi terang sesaat. “Meski sistem tidak memberikan jawaban, aku masih bisa bertanya soal Mario pada seseorang.” Davis bergegas keluar d
[Nama Host: Davis] [Keluarga: Miller] [Status Pewaris: Level 36 (1130/3500)] [Health Point: 54/54] [Kekuatan: 54 | Pertahanan: 55 | Kecerdasan: 53 | Kelincahan: 54] [Money Power: $30.324.050.000]Davis sedang dalam perjalanan menuju lokasi pertemuan dengan Mike. Ia mengamati kondisi pusat kota yang sangat ramai. “Sistem memberikan waktu satu jam bagiku untuk bertemu dengan Mike Stormy. Waktunya lebih lama dibandingkan dengan waktu pertemuanku dengan Daisy. Apakah itu berarti Daisy lebih berbahaya dibandingkan Mike?”Davis mengembus napas panjang, membuka layar hologram, mengamati keadaan Henry Tolando dan seluruh anggota aliansi di sebuah ruangan. “Mereka berkumpul untuk membahas kabar kematian Evan Mulikas. Mereka berencana untuk mempercepat penyerangan.”Davis mengepalkan tangan erat-erat. “Firasatku mengatakan bahwa hal buruk akan terjadi. Aku harus bersiap-siap untuk kemungkinan terburuk.”Davis melirik Sammy, Don, dan Dave sekilas. “Aku yakin Tuan Henry akan menyewa Jay d