“Tora, bawa kakekmu pergi dari tempat ini sekarang juga! Aku akan menghadapi orang-orang itu,” ujar Taka sembari bergegas keluar dari mobil.Taka mengamati seorang pria bertopeng yang berdiri di depan mobil. Ia mengeluarkan tongkat besi, memutar-mutarnya sesaat, lantas mengarahkan tongkat pada pria itu.Tora bergegas menghidupkan mobil, memutar kendaraan ke belakang. Saat baru saja melaju, dua mobil seketika memblokade jalan. “Sial!”Toshi menekan bahu Tora, mengamati dua pria yang keluar dari dua mobil berbeda. “Kau tetaplah berada di dalam mobil. Aku akan menghadapi mereka.”“Tapi, ayah memintaku untuk membawa pergi kakek. Dia pasti akan menghajarku jika aku tidak mematuhi perintahnya.”Toshi mengabaikan kata-kata Tora, bergegas keluar. “Aku sudah sangat tua sekarang, tetapi keadaan memaksaku untuk bertarung. Meski begitu, aku merasa sangat bersemangat sekarang.”“Kakek.” Tora keluar dari mobil, menatap dua pria bertopeng yang mendekat. Ketika menoleh ke belakang, ia melihat Taka se
“Kenapa kalian mencariku?” tanya Toshi sembari mengarahkan pistol pada Sung.“Tuan Dylan memerintahkan kami untuk bertemu denganmu, Senior. Tuan Dylan tahu jika kelompok berbahaya sedang mengincarmu setelah mereka bertemu dengan cucumu di terowongan,” jelas Sung.“Tuan Dylan? Jangan bergurau atau aku akan menembakmu!” Toshi mendengkus kesal, melirik ponselnya yang berdering.“Tuan Dylan pasti menghubungimu, Senior.”Toshi mendengkus kesal, mengambil ponsel dari celana. Sebuah nomor asing sedang menghubunginya. Ia segara mengangkat panggilan setelah membaca pesan.“Tuan Dylan.” Toshi terkejut saat melihat Dylan di layar.“Dylan,” batin Taka dan Tora.“Aku senang bisa berbicara denganmu, Toshi. Simon dan Sung akan menjelaskan semuanya padamu. Ikuti Sung, Grey, dan Benny sekarang juga. Aku memastikan jika kau dan keluargamu aman,” kata Dylan.“Aku mengerti, Tuan.” Toshi mengembus napas panjang. “Kau tetap menyebalkan seperti biasa, Sung. Aku memiliki banyak pertanyaan sekarang.”“Di mana
“Jadi, bagaimana perkembangan rencana kita?” tanya Ludwig sembari menghampiri Logan yang sedang berkutat dengan laptop.Ludwig mengamati para pekerjaan yang tampak sibuk mengecek banyak peralatan. “Kita hanya memiliki waktu tiga minggu lagi sebelum penyerangan dimulai.”“Semua berjalan sesuai dengan rencana kita, Tuan. Kita memiliki pasukan dan peralatan yang mumpuni. Aliansi itu tidak akan mampu bisa mengalahkan kita.” Logan tersenyum.Ludwig mengambil sepasang sarung tangan, mengamati saksama. “Kalau saja Levon memilih bekerja sama denganmu sejak awal, dia tidak mungkin berada dalam penjara sekarang.”Logan tertawa, melirik Ludwig sekilas. Pria itu kembali fokus memeriksa banyak persiapan. “Kau pandai memuji, Tuan. Aku tidak sehebat yang kau pikirkan. Aku hanya melakukan apa pun yang bisa aku lakukan. Bagaimana pun juga aku berhutang budi pada Levon di masa lalu.”Ludwig menyimpan sarung tangan ke dalam kotak, mengamati layar yang menunjukkan pasukan yang sedang berlatih. “Membuat a
[Nama Host: Davis][Keluarga: Miller][Status Pewaris: Level 35 (3160/3500)][Health Point: 54/54][Kekuatan: 54 | Pertahanan: 55 | Kecerdasan: 53 | Kelincahan: 54][Money Power: $30.322.690.000]Rombongan mobil menepi di depan sebuah restoran. Henry Tolando keluar dari kendaraan begitu pintu terbuka. Ia mengamati restoran dan sekeliling, mendengkus kesal saat melihat Davis dan para pengawalnya keluar dari pintu.“Sial! Bagaimana mungkin Davis bisa tahu keberadaan Ludwig hanya dalam waktu empat hari setelah aku memberinya tugas? Padahal pasukanku tidak tahu keberadaannya hingga saat ini.”“Aku benar-benar muak!” gerutu Henry Tolando sembari berjalan memasuki restoran.Para pelayan membungkuk hormat.“Aku tidak menduga kau datang secepat ini, Tuan,” ujar Davis.“Jangan berbasa-basi denganku, Davis. Katakan mengenai informasi yang kau tahu sekarang juga. Aku sangat sibuk sekarang.”“Kenapa kita tidak makan siang bersama lebih dahulu, Tuan? Aku sudah menyiapkan banyak sajian lezat untukm
Sebuah mobil melaju kencang di jalan raya, melewati area pantai yang sepi. Seorang pria berada tengah berkutat dengan layar hologram.“Tidak, aku salah.” Dustin mengembus napas panjang. “Dylan memang sempat berada di Pulau Salu beberapa waktu lalu. Dia bertemu dengan pasukan keluarga Miller dan bertarung dengan mereka. Akan tetapi, dia kalah dan disekap di Pulau Sema.”“Ini sangat aneh karena Dylan sempat memberikan perlawanan pada pasukan keluarga Miller. Dia bahkan mampu memecundangi mereka. Akan tetapi, setelah aku mendapatkan informasi mengenai Ryan Buldone, aku tahu apa yang terjadi.”“Dylan sengaja menyuruh seseorang untuk berpura-pura menjadi dirinya, sedangkan dia berada di sebuah tempat. Dylan bekerja sama dengan Ryan Buldone. Hal itu dibuktikan dengan perkataan Ryan Buldone soal mengubah wujud dan alat-alat canggih.”Mobil berhenti di sisi jalan. Dustin menutup layar hologram, membuka kaca mobil, mengamati lautan yang luas.Dustin mengembus napas panjang, melirik jam tangan
Helga turun dari mobil, mengamati sebuah kafe. “Aku benar-benar sangat kesal sekarang. Daisy memperlakukan sebagai bawahannya. Akan tetapi, jika aku tidak menuruti permintaannya, maka keluargaku akan berada dalam bahaya.”Helga mengentak trotoar, memasuki kafe. Ia memilih ruangan VVIP, memesan sebuah minuman. “Astaga, kenapa aku sangat kesal? Apa mungkin karena Daisy ingin bertemu dengan Davis? Aku sama sekali tidak memiliki hubungan khusus dengan Davis. Jadi, aku ....”Helga bersandar di kursi, tercenung selama beberapa waktu. Ia mendengarkan musik, bersandar di kursi hingga tertidur.Helga terbangun saat mendapat panggilan. “Apa yang kau inginkan, Harry?”“Helga, di mana kau sekarang? Ayah mengatakan jika kau pergi dari rumah tanpa izin.” Harry memasuki mobil, mengamati kantor sampai akhirnya menghilang dari pandangannya.“Aku berada di Leaventown sekarang. Aku memiliki pertemuan dengan Nona Daisy.”“Apa?” Harry terkejut. “Kau akan bertemu dengan Nona Daisy? Apakah kau membuat masal
Sistem terus memberikan peringatan pada Davis.Helga masih tertidur. Tubuhnya mendadak ambruk di kursi hingga berbaring. Wanita itu mengigau sembari tersenyum. “Kau sangat menyebalkan, Davis. Kenapa kau sangat dingin padaku? Kau seharusnya beruntung karena aku memperhatikanmu.”“Apa?” Davis terkejut, mengamati Helga dan layar hologram bergantian. “Daisy semakin dekat. Dia ... tampaknya akan memasuki ruangan ini. Apa mungkin Helga akan bertemu Daisy?”“Daisy sangat menyebalkan karena dia ingin bertemu denganmu, Davis. Kau seharusnya hanya bertemu denganku dan mengabaikan wanita selain aku,” kata Helga.“Aku harus segera pergi dari tempat ini, tetapi hanya ada satu pintu masuk dan keluar dari tempat ini.” Davis menoleh ke sebuah pot tanaman besar. “Apakah aku akan baik-baik saja jika aku berdekatan dengan Daisy?”Daisy berjalan lebih cepat, mengawasi keadaan sekeliling. Wajahnya menunjukkan kebahagiaan. “Astaga, aku semakin tegang. Aku harap aku tidak melakukan tindakan bodoh.”Sammy me
“Dua anggota Shibacrom mengincarku dan Dylan. Mereka muncul beberapa hari lalu di kota Lotania. Mereka bertemu dengan salah satu bawahan Dylan. Ini berbahaya.”Dustin membuka jendela, mengamati keramaian pusat kota. “Aku ingin bertemu dengan Dylan dan berbicara soal rencana mengalahkan Shibacrom. Akan tetapi, dia tampaknya sangat sibuk sekarang. Aku dan Dylan memiliki kesempatan menang hanya lima puluh persen. Jika aku dan Dylan kalah, maka kami akan tewas.”Dustin mengembus napas panjang. “Aku dan Dylan memang seharusnya tidak bertemu untuk sekarang. Kami harus bisa menjaga diri kami sendiri.”Dustin termenung selama beberapa waktu, mengamati lalu lalang kendaraan di jalan dan pejalan kaki di trotoar. Ia mengamati beberapa mobil mewah yang bergerak cepat.Dustin menutup jendela, berbaring di ranjang, mengamati sebuah video dua anggota Shibacrom. “Mereka pasti akan menemukan keberadaanku dan Dylan cepat atau lambat.”“Aku sebaiknya mempersiapkan diri untuk kemungkinan terburuk.” Dusti
Suasana pusat kota tampak sangat ramai malam ini. Gedung-gedung pencakar langit tampak seperti titik-titik cahaya dari kejauhan. Mobil-mobil terjebak macet di beberapa jalan. Bus-bus menurunkan para penumpang di halte, dan para pejalan kaki sibuk berjalan sembari mengamati deretan toko. Para berandal terlihat di gang-gang kecil. Para polisi tertawa terbahak-bahak saat menonton televisi, padahal seorang wanita tengah duduk dengan darah berceceran. Angin berembus kencang, menggeser awan menjauh dari pusat kota. Davis berada di balkon kamar, mengamati pemandangan keramaian kota. “Langit tampak sangat terang malam ini. Aku bisa melihat taburan bintang yang sangat indah. Keadaan tenang ini seperti keadaan sebelum badai datang.”Davis membuka layar hologram. “Seluruh anggota aliansi sudah berkumpul dan bersiap memulai serangan. Mereka tampak sangat tegang. Lucas, Liam, dan Leon masih berada di sel mereka dengan penjagaan yang sangat ketat.”Davis melirik jam tangan, mengepalkan tangan er
[Nama Host: Davis] [Keluarga: Miller] [Status Pewaris: Level 36 (3440/3500)] [Health Point: 54/54] [Kekuatan: 54 | Pertahanan: 55 | Kecerdasan: 53 | Kelincahan: 54] [Money Power: $30.327.330.000]Hujan mengguyur sangat deras sejak beberapa jam lalu. Banyak kendaraan yang terjebak macet di beberapa ruas jalan. Para pejalan kaki tampak berlarian saat turun dari bus. Di saat yang sama, kafe dan restoran tampak padat oleh pembeli. Davis masih dalam perjalanan, mengamati ombak yang bergulung-gulung di laut. Angin berembus sangat kencang hingga beberapa ranting pohon dan kertas terbang ke berbagai arah. Davis membuka layar hologram, mengamati keadaan Lucas, Liam, dan Levon. “Mereka masih berada di dalam penjara. Para penjaga juga berjaga dengan sangat ketat. Musuh mustahil untuk menerobos masuk, kecuali ada pengkhianat di dalam pasukan aliansi.”Davis beralih pada Henry Tolando. “Tuan Henry masih berada dalam perjalanan menuju lokasi pertemuan. Dia tampak sangat tegang.”Davis meng
Davis seketika terdiam, tertawa. “Dasar brengsek! Aku sama sekali tidak sedang melawak! Kenapa kau justru tertawa dibandingkan dengan menjawab pertanyaanku, Davis?” ketus Henry Tolando. “Aku minta maaf, Tuan.” Davis membersihkan mulut dan bibir dengan serbet. “Aku yakin kau sudah mencari tahu identitasku. Kau mungkin saja bertanya pada keluarga Anderson. Aku tinggal di panti asuhan sampai usiaku sepuluh tahun. Setelah itu, Kakek Sebastian mengadopsiku. Aku yakin kau sudah mendengarnya.”Henry Tolando mengepalkan tangan erat-erat. Ia sudah bertanya pada Drake, Louise, dan Ivan soal identitas Davis saat mereka berkunjung ke kantornya. Mereka mengatakan hal yang sama seperti yang Davis katakan barusan. Akan tetapi, mereka menambahkan jika Sebastian mengenal orang tua Davis, sedangkan mereka sama sekali tidak memberi tahu mereka.“Sebastian belum memberi tahu putra-putranya soal orang tua Davis. Mereka juga menduga Sebastian belum mengatakan pada Davis soal orang tuanya. Jika aku memang
Pertemuan berakhir satu jam kemudian. Anggota aliansi mulai meninggalkan lokasi. Saat mobil-mobil keluar dari gerbang, hujan deras mendadak mengguyur deras. Petir beberapa kali menggelegar, membuat suasana menjadi sangat tegang. Jack berjalan di lorong bersama Tommy dan para pengawalnya, menatap Jeremy dan para pengawal yang berbelok ke arah lain. Ia seketika teringat dengan kejadian di Pulau Salu tempo hari. “Aku tidak boleh menjadi beban untuk Ayah. Akulah yang seharusnya melindunginya.”Jack mendengkus kesal, mengepalkan tangan erat-erat. “Pertarungan dan aliansi membuatku sangat sibuk. Aku nyaris melupakan rencanaku untuk mengambil alih wilayah kekuasaanku yang Davis rebut dariku.”Jack keluar dari elevator, berjalan menuju pintu keluar. “Aku tidak yakin Davis hanya akan berdiam diri dalam pertarungan ini. Dia sering kali ikut campur dalam berbagai masalah. Sialnya, dia pasti akan mendapatkan keuntungan dari tindakannya seperti saat dia menolongku dan yang lain dari Levon tempo h
[Nama Host: Davis] [Keluarga: Miller] [Status Pewaris: Level 36 (3275/3500)] [Health Point: 54/54] [Kekuatan: 54 | Pertahanan: 55 | Kecerdasan: 53 | Kelincahan: 54] [Money Power: $30.327.165.000]Satu hari sebelum penyerangan, seluruh anggota aliansi berkumpul di sebuah lokasi rahasia. Para penjaga berjaga dengan sangat ketat. Suasana tampak hening meski beberapa anggota terlihat bercakap-cakap.Para penjaga memeriksa berbagai ruangan dan lorong, saling berkomunikasi. Setiap anggota dan para pengawalnya masuk, mereka harus melalui pemeriksaan berlapis-lapis. “Dasar brengsek!” Jack mendengkus kesal, mengamati keadaan sekeliling. “Keadaan ini membuatku sangat muak, bahkan lebih muak saat aku melihat wajah Davis.”“Situasi masih terkendali saat ini, Jack,” bisik Tommy.“Tutup mulutmu, sialan! Aku tidak bertanya padamu,” ketus Jack sembari bersandar di kursi. Ia menatap jengkel Emir dan Russel yang baru saja memasuki ruangan. “Kau tampak sangat tegang, Jack. Aku akan membawamu ke
Red, Blue, dan Aaron memasuki ruangan. Para kucing seketika mendekati mereka. “Ah, perjalanan ini sangat melelahkan. Aku ingin langsung beristirahat.” Blue merenggangkan badan, menguap beberapa kali. Setelah berbaring di sofa, ia seketika tertidur. Red membuka layar hologram, memeriksa pembaharuan informasi. “Kelompok lain juga belum bisa menangkap satu anggota Technocrom. Mereka sangat pandai bersembunyi dan membuat jengkel.”Aaron datang membawa minuman, menyimpan secangkir teh hangat di meja. Ia melirik Blue yang sudah terlelap di sofa. Red mengembus napas panjang, menutup layar hologram, meneguk teh perlahan. “Kau tampaknya baru saja kedatangan tamu, Aaron.”Aaron duduk berhadapan dengan Red. “Dariel Miller baru saja mengunjungiku, Tuan. Dia meminta bantuan untuk menyingkirkan anggota keluarga Miller. Mereka terlibat perseteruan sesama anggota keluarga karena sama-sama mengincar hak ahli waris.”“Keluarga Miller.” Red bersandar di sofa, menatap langit-langit ruangan. “Dylan me
Dariel merasa sangat mengantuk sekarang, tetapi ia berusaha untuk tetap berjaga. Ia masih mengkhawatirkan keadaannya. “Ayah sudah mempercayakan tugas ini padaku. Aku tidak boleh sampai mengecewakannya. Aku juga harus kembali dengan selamat.”Dariel menoleh pada laut yang tampak tenang. Kilatan cahaya terlihat beberapa kali. “Aku harus terbiasa dengan keadaan tegang dan menakutkan seperti sekarang. Aku akan menghadapi situasi ini lebih sering jika aku sudah menggantikan posisi ayah. Kalau aku lengah, maka aku dan ayah akan berada dalam bahaya. Musuh akan menghabisi kami tanpa ampun.”Dariel mengepalkan tangan erat-erat, bersandar di kursi, mengembus napas panjang. Ia masih ragu apakah Donald dan Deric mampu mencelakainya dan ayahnya hanya untuk harta.Dariel tertidur selama beberapa menit hingga akhirnya kembali sadar. Ia segera mengawasi keadaan sekeliling. Setelah merasa tidak ada hal aneh, ia merasa lega. “Pertemuan itu berjalan dengan lancar. Aaron akan mengirimkan orang-orang itu
“Selamat datang di ruanganku!” teriak seorang pria sembari tersenyum riang. Pria itu memangku dua ekor kucing di tangan kiri dan kanan. Puluhan kucing berkeliaran di ruangan, saling bertengkar, mengeong, tertidur, dan berlarian ke berbagai tempat. Ruangan terlihat sangat kontras dengan kondisi gedung yang menyeramkan. Ruangan ini sangat terang dengan warna merah dan emas. Sebuah lampu gantung besar berada di langit-langit ruangan. Beberapa rumah dan mainan kucing berada di sisi kiri ruangan, sedangkan sofa, televisi, lemari-lemari, dan kolam renang berada di sebelah kanan. Daniel, Chris, dan Adrian mengamati keadaan sekitar, masih berdiri di tempat mereka. Daniel mengamati pria berkemeja warna-wani di depannya. Ia mengira jika pemimpin orang-orang bertopeng itu adalah seorang pria besar, tinggi, bertato, dan bertampang menyeramkan. Akan tetapi, pria itu justru seperti pria kutu buku dan penyayang binatang. “Senang bertemu dengan Anda.” Aaron meletakkan kedua kucing di lantai, men
Dariel memasuki rumah bersama para pengawalnya. Hujan semakin mengguyur deras di luar. Petir berkali-kali menyambar dan angin semakin kencang hingga beberapa ranting terlempar ke jendela. Suasana ruangan sangat hening, berbeda dengan suasana hari Dariel yang tegang.Dariel menempuh perjalanan hingga berjam-jam untuk di pulau ini. Ia memastikan semuanya dengan sebaik mungkin. “Aku sangat mengkhawatirkan keadaan ayah sekarang, tetapi ayah memintaku untuk melakukan ini. Aku tidak boleh mengecewakannya,” gumamnya.Dariel berusaha fokus dan tenang untuk menyelesaikan misi. Daniel memintanya untuk bertemu dengan seseorang. Pencarian orang itu tidaklah mudah, apalagi Mario berkali-kali tidak sadarkan diri di ruangannya. Selain itu, ia dan Daniel harus waspada terhadap Daniel, Deric, maupun anggota keluarga lain.Dariel mengembus napas panjang, berusaha mengendalikan diri untuk tetap tenang. Ia mengepalkan tangan erat-erat saat pikiran buruk mendadak muncul. Ia sering kali membayangkan Daniel