Sebuah mobil melaju kencang di jalan raya, melewati area pantai yang sepi. Seorang pria berada tengah berkutat dengan layar hologram.“Tidak, aku salah.” Dustin mengembus napas panjang. “Dylan memang sempat berada di Pulau Salu beberapa waktu lalu. Dia bertemu dengan pasukan keluarga Miller dan bertarung dengan mereka. Akan tetapi, dia kalah dan disekap di Pulau Sema.”“Ini sangat aneh karena Dylan sempat memberikan perlawanan pada pasukan keluarga Miller. Dia bahkan mampu memecundangi mereka. Akan tetapi, setelah aku mendapatkan informasi mengenai Ryan Buldone, aku tahu apa yang terjadi.”“Dylan sengaja menyuruh seseorang untuk berpura-pura menjadi dirinya, sedangkan dia berada di sebuah tempat. Dylan bekerja sama dengan Ryan Buldone. Hal itu dibuktikan dengan perkataan Ryan Buldone soal mengubah wujud dan alat-alat canggih.”Mobil berhenti di sisi jalan. Dustin menutup layar hologram, membuka kaca mobil, mengamati lautan yang luas.Dustin mengembus napas panjang, melirik jam tangan
Helga turun dari mobil, mengamati sebuah kafe. “Aku benar-benar sangat kesal sekarang. Daisy memperlakukan sebagai bawahannya. Akan tetapi, jika aku tidak menuruti permintaannya, maka keluargaku akan berada dalam bahaya.”Helga mengentak trotoar, memasuki kafe. Ia memilih ruangan VVIP, memesan sebuah minuman. “Astaga, kenapa aku sangat kesal? Apa mungkin karena Daisy ingin bertemu dengan Davis? Aku sama sekali tidak memiliki hubungan khusus dengan Davis. Jadi, aku ....”Helga bersandar di kursi, tercenung selama beberapa waktu. Ia mendengarkan musik, bersandar di kursi hingga tertidur.Helga terbangun saat mendapat panggilan. “Apa yang kau inginkan, Harry?”“Helga, di mana kau sekarang? Ayah mengatakan jika kau pergi dari rumah tanpa izin.” Harry memasuki mobil, mengamati kantor sampai akhirnya menghilang dari pandangannya.“Aku berada di Leaventown sekarang. Aku memiliki pertemuan dengan Nona Daisy.”“Apa?” Harry terkejut. “Kau akan bertemu dengan Nona Daisy? Apakah kau membuat masal
Sistem terus memberikan peringatan pada Davis.Helga masih tertidur. Tubuhnya mendadak ambruk di kursi hingga berbaring. Wanita itu mengigau sembari tersenyum. “Kau sangat menyebalkan, Davis. Kenapa kau sangat dingin padaku? Kau seharusnya beruntung karena aku memperhatikanmu.”“Apa?” Davis terkejut, mengamati Helga dan layar hologram bergantian. “Daisy semakin dekat. Dia ... tampaknya akan memasuki ruangan ini. Apa mungkin Helga akan bertemu Daisy?”“Daisy sangat menyebalkan karena dia ingin bertemu denganmu, Davis. Kau seharusnya hanya bertemu denganku dan mengabaikan wanita selain aku,” kata Helga.“Aku harus segera pergi dari tempat ini, tetapi hanya ada satu pintu masuk dan keluar dari tempat ini.” Davis menoleh ke sebuah pot tanaman besar. “Apakah aku akan baik-baik saja jika aku berdekatan dengan Daisy?”Daisy berjalan lebih cepat, mengawasi keadaan sekeliling. Wajahnya menunjukkan kebahagiaan. “Astaga, aku semakin tegang. Aku harap aku tidak melakukan tindakan bodoh.”Sammy me
“Dua anggota Shibacrom mengincarku dan Dylan. Mereka muncul beberapa hari lalu di kota Lotania. Mereka bertemu dengan salah satu bawahan Dylan. Ini berbahaya.”Dustin membuka jendela, mengamati keramaian pusat kota. “Aku ingin bertemu dengan Dylan dan berbicara soal rencana mengalahkan Shibacrom. Akan tetapi, dia tampaknya sangat sibuk sekarang. Aku dan Dylan memiliki kesempatan menang hanya lima puluh persen. Jika aku dan Dylan kalah, maka kami akan tewas.”Dustin mengembus napas panjang. “Aku dan Dylan memang seharusnya tidak bertemu untuk sekarang. Kami harus bisa menjaga diri kami sendiri.”Dustin termenung selama beberapa waktu, mengamati lalu lalang kendaraan di jalan dan pejalan kaki di trotoar. Ia mengamati beberapa mobil mewah yang bergerak cepat.Dustin menutup jendela, berbaring di ranjang, mengamati sebuah video dua anggota Shibacrom. “Mereka pasti akan menemukan keberadaanku dan Dylan cepat atau lambat.”“Aku sebaiknya mempersiapkan diri untuk kemungkinan terburuk.” Dusti
“Kakek menyelamatkanku,” gumam Davis sembari bergegas keluar kafe. Ia terkejut saat melihat Helga berdiri di dekat mobil. “Helga, aku harus segera pergi karena urusan mendadak.”Helga memutar bola mata, menoleh pada Daisy yang baru saja keluar dari kafe. “Dia sangat menyebalkan,” gumamnya.Davis memasuki mobil, melambaikan tangan sebelum menutup kaca mobil. Kendaraan melaju sangat cepat di jalan raya.Davis mengamati Daisy dan Helga, mengembus napas panjang. “Aku tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi, tetapi aku sebaiknya fokus pada quest.”Helga berpura-pura tersenyum. “Apa yang terjadi selama kalian mengobrol?”Daisy menunduk, menyembunyikan senyuman. “Davis ... tampak canggung saat bersamaku. Apa mungkin aku membosankan?”“Aku pikir siapa pun akan canggung jika bersama seorang wanita cantik sepertimu, apalagi kau berasal dari keluarga Miller. Davis merasa canggung karena dia takut melakukan kesalahan.”“Itu alasan yang masuk akal.” Daisy merasa tidak puas dengan perjumpaan tadi, t
“Dengarkan aku baik-baik, Draco. Kau harus memastikan Henry Tolando tertarik padamu. Hal bagus jika kau berhasil mengalahkan si Dewa Kematian,” ujar Ludwig.Draco mengepalkan tangan erat-erat. “Aku pasti bisa mengalahkan si Dewa Kematian itu, Tuan. Jangan meremehkanku.”“Kau harus membuktikan perkataanmu.”Draco mendengkus kesal saat panggilan berakhir. “Dasar brengsek! Kau meremehkanku, Ludwig. Aku bukanlah petarung dan berandal biasa. Aku pasti bisa mengalahkan si Dewa Kematian dan menjadi penguasa arena ini!”Draco meninggalkan ruangan, berjalan di lorong, melewati para petarung yang tengah bersiap-siap dan berbincang. “Aku akan membalas tindakan kalian di arena. Kalau bukan karena aku harus menyembunyikan kekuatanku, aku pasti akan menghajar kalian semua.”Draco berbelok ke samping, memasuki ruangan.Toba, Lexy, dan John mengamati Draco, berdiri di dekat pintu.“Apa kau masih yakin jika pria itu berbahaya, Toba?” tanya Lexy.John menyahut, “Pria itu memang lolos hingga ke tahap in
Jack, Emir, Russel, dan Harry sontak terkejut, saling bertatapan sesaat. Mereka tentu ingin memiliki hubungan baik dengan Dariel sehingga kesempatan ini tidak boleh sampai terlewatkan.“Sial, kenapa Dariel terlihat sangat penasaran dengan Davis?” gumam Jack sembari mengepalkan tangan erat-erat. “Dasar brengsek! Kau membuatku semakin muak, Davis.”“Aku tidak ingin Davis semakin sombong di depanku, tetapi aku tidak bisa melewatkan kesempatan ini begitu saja. Ayah pasti sangat senang jika aku bisa pergi ke salah satu perusahaan keluarga Miller bersama Dariel,” batin Emir. “Persetan dengan Davis saat ini. Aku harus bisa pergi ke perusahaan keluarga Miller.” Russel tersenyum, melirik Jack, Emir, dan Harry. “Mereka pasti memiliki pikiran yang sama denganku.”“Ini menarik.” Harry mengamati Dariel. “Dariel penasaran pada Davis sehingga dia memberikan sebuah hadiah yang menarik. Aku tentu tidak boleh menyia-nyiakan kesempatan itu. Satu hal lagi, aku semakin penasaran dengan Davis. Siapa kau s
Davis menyambut kedatangan Henry Tolando di ruangan VVIP. “Selamat malam, Tuan Henry. Senang bisa bertemu denganmu malam ini. Apakah kau siap untuk kesenangan malam ini?”Henry Tolando duduk di sofa, mengabaikan Davis. “Jangan membuatku kesal, Davis.”“Aku hanya berusaha ramah padamu, Tuan. Bagaimanapun juga kau adalah mitra bisnisku yang luar biasa.” Davis duduk di samping Henry Tolando, melirik Harold dan beberapa pengawal Henry Tolando di belakang kursi.Davis tersenyum, memeriksa layar hologram sekilas. Ia melihat Jeremy, Erwin, dan beberapa anggota utama aliansi tiba di lokasi. “Kau tampaknya sudah sangat siap untuk memenangkan pertarungan malam ini. Sayangnya, aku tidak akan memberikan gelar raja arena pada petarungmu.”Henry Tolando tersenyum kecut, melirik Davis sekilas. “Jangan terlalu sombong, Davis. Kita tidak bisa menebak masa depan.”“Kita memang tidak bisa menebak masa depan, tetapi kita bisa mempersiapkan semuanya dengan sebaik mungkin, Tuan. Aku sungguh tidak sabar mel
“Selamat datang di ruanganku!” teriak seorang pria sembari tersenyum riang. Pria itu memangku dua ekor kucing di tangan kiri dan kanan. Puluhan kucing berkeliaran di ruangan, saling bertengkar, mengeong, tertidur, dan berlarian ke berbagai tempat. Ruangan terlihat sangat kontras dengan kondisi gedung yang menyeramkan. Ruangan ini sangat terang dengan warna merah dan emas. Sebuah lampu gantung besar berada di langit-langit ruangan. Beberapa rumah dan mainan kucing berada di sisi kiri ruangan, sedangkan sofa, televisi, lemari-lemari, dan kolam renang berada di sebelah kanan. Daniel, Chris, dan Adrian mengamati keadaan sekitar, masih berdiri di tempat mereka. Daniel mengamati pria berkemeja warna-wani di depannya. Ia mengira jika pemimpin orang-orang bertopeng itu adalah seorang pria besar, tinggi, bertato, dan bertampang menyeramkan. Akan tetapi, pria itu justru seperti pria kutu buku dan penyayang binatang. “Senang bertemu dengan Anda.” Aaron meletakkan kedua kucing di lantai, men
Dariel memasuki rumah bersama para pengawalnya. Hujan semakin mengguyur deras di luar. Petir berkali-kali menyambar dan angin semakin kencang hingga beberapa ranting terlempar ke jendela. Suasana ruangan sangat hening, berbeda dengan suasana hari Dariel yang tegang.Dariel menempuh perjalanan hingga berjam-jam untuk di pulau ini. Ia memastikan semuanya dengan sebaik mungkin. “Aku sangat mengkhawatirkan keadaan ayah sekarang, tetapi ayah memintaku untuk melakukan ini. Aku tidak boleh mengecewakannya,” gumamnya.Dariel berusaha fokus dan tenang untuk menyelesaikan misi. Daniel memintanya untuk bertemu dengan seseorang. Pencarian orang itu tidaklah mudah, apalagi Mario berkali-kali tidak sadarkan diri di ruangannya. Selain itu, ia dan Daniel harus waspada terhadap Daniel, Deric, maupun anggota keluarga lain.Dariel mengembus napas panjang, berusaha mengendalikan diri untuk tetap tenang. Ia mengepalkan tangan erat-erat saat pikiran buruk mendadak muncul. Ia sering kali membayangkan Daniel
[Nama Host: Davis] [Keluarga: Miller] [Status Pewaris: Level 36 (3110/3500)] [Health Point: 54/54] [Kekuatan: 54 | Pertahanan: 55 | Kecerdasan: 53 | Kelincahan: 54] [Money Power: $30.327.000.000]Hujan mengguyur sejak sore. Udara menjadi lebih dingin dibandingkan biasanya. Kilat terlihat beberapa kali di langit.Davis berada di dalam kamar, mengamati hujan dari jendela. “Dua belas hari berlalu dengan cepat bagiku. Hal ini berbeda sekali saat aku masih tergabung dalam aliansi.”“Tuan Henry dan aliansi bersiap untuk menangkap Logan dan Ludwig dalam dua hari lagi. Logan dan Ludwig juga bersiap untuk melakukan serangan. Kedua pihak mempersiapkan rencana mereka dengan sebaik mungkin.”Davis menutup jendela, duduk di sofa. “Ludwig tidak mendatangi Lucas setelah hari itu. Dia fokus untuk menyempurnakan persiapan. Meski aku sudah tahu rencana mereka dan memberi tahu rencana itu pada Tuan Henry, tetapi aku menduga ada hal yang tidak terduga yang bisa terjadi.”Davis mengembus napas panj
Hujan mengguyur sejak beberapa jam lalu. Davis berada di kamar, mengingat pertemuan dengan Mike Stormy beberapa jam lalu. Ia membuka layar hologram, tercenung selama beberapa waktu. “Sesuai dugaanku, Mike Stormy mencurigaiku membangun bisnis dengan modal dari para berandal. Selain itu, dia memerintahkan bawahannya untuk mencari informasi tentangku. Sayangnya, dia tidak akan mendapatkan apa pun. Aku pun juga belum mengetahui asal-usulku hingga sekarang.” “Aku sudah mencari informasi mengenai Mario, tetapi sistem tidak memberikan informasi apa pun. Mario tampaknya adalah orang yang masuk dalam daftar orang berbahaya. Dia lebih berbahaya dibandingkan Mike.” “Aku masih bisa mengamati keadaan Mike, tetapi aku tidak bisa mencari informasi Mario meski sudah mencoba berkali-kali.” Davis menoleh ke jendela saat petir menggelegar. Ia melihat keadaan menjadi terang sesaat. “Meski sistem tidak memberikan jawaban, aku masih bisa bertanya soal Mario pada seseorang.” Davis bergegas keluar d
[Nama Host: Davis] [Keluarga: Miller] [Status Pewaris: Level 36 (1130/3500)] [Health Point: 54/54] [Kekuatan: 54 | Pertahanan: 55 | Kecerdasan: 53 | Kelincahan: 54] [Money Power: $30.324.050.000]Davis sedang dalam perjalanan menuju lokasi pertemuan dengan Mike. Ia mengamati kondisi pusat kota yang sangat ramai. “Sistem memberikan waktu satu jam bagiku untuk bertemu dengan Mike Stormy. Waktunya lebih lama dibandingkan dengan waktu pertemuanku dengan Daisy. Apakah itu berarti Daisy lebih berbahaya dibandingkan Mike?”Davis mengembus napas panjang, membuka layar hologram, mengamati keadaan Henry Tolando dan seluruh anggota aliansi di sebuah ruangan. “Mereka berkumpul untuk membahas kabar kematian Evan Mulikas. Mereka berencana untuk mempercepat penyerangan.”Davis mengepalkan tangan erat-erat. “Firasatku mengatakan bahwa hal buruk akan terjadi. Aku harus bersiap-siap untuk kemungkinan terburuk.”Davis melirik Sammy, Don, dan Dave sekilas. “Aku yakin Tuan Henry akan menyewa Jay d
Mario masih tercenung, mengamati gambar di tangannya. Pikirannya penuh dengan kenangan masa lalu bersama putra kecil Damian dan Dominique.Mario menatap air mata yang terus menetes membasahi kertas. Bahunya berguncang berkali-kali sampai akhirnya ia menangis terisak-isak.Mario mengawasi kamar sekilas. “Apa mungkin Davis masih hidup? Aku mengira Dylan sudah meninggal, tetapi dia ternyata masih hidup. Davis kemungkinan memang masih hidup.”Mario segera menghidupkan komputer, mencari informasi mengenai Davis. Deretan informasi seketika bermunculan di layar. “Aku mengakses informasi kependudukan negara ini dan menemukan banyak sekali pria bernama Davis.”Mario menatap gambar, mencocokkan foto dengan informasi di layar. “Daisy menyerahkan kertas ini padaku beberapa hari lalu, tetapi aku baru melihat gambar pria ini sekarang. Donald mendadak datang sehingga aku belum sempat mengeceknya.”“Jika pria itu memang Davis, maka Daisy sudah bertemu dengannya.” Mario sontak terdiam, mengepalkan tan
Hujan mengguyur deras sejak beberapa jam lalu. Ruangan makan tampak ramai oleh cerita Sarah dan Elora. Petir beberapa kali menggelegar hingga kedua anak itu menjerit ketakutan.Suasana yang ramai perlahan sepi setelah kepergian Sarah dan Elora. Davis berpindah ke ruangan utama, menonton berita di televisi. Pembawa berita tengah menyiarkan kabar ledakan bom dan kelompok teroris di ibu kota Floxia. “Aku sudah memberi tahu Tuan Henry soal penyerangan musuh pada Evan Mulikas. Akan tetapi, aku cukup mengkhawatirkan keadaan Evan Mulikas. Dia adalah sosok penting dalam aliansi. Jika dia terluka atau sampai tewas, aliansi pasti akan melemah. Logan dan Ludwig kemungkinan besar akan langsung menyerang. Jika aliansi kalah, mereka kemungkinan akan mengincarku.”Davis mengembus napas panjang, bersandar di kursi, tertawa. “Aku tampaknya terlalu berpikir berlebihan. Evan Mulikas dan pasukannya bukanlah orang-orang lemah. Dia adalah mantan kepala kepolisian Fluxton dan para bawahannya adalah orang-o
Ludwig berjalan menuju gedung, mengawasi keadaan sekeliling saksama. Ia mengabaikan para tahanan yang berkumpul di halaman.Ludwig menghubungi Logan, berjalan lebih cepat. “Bagaimana keadaan di tempat ini? Apakah musuh mencurigai keberadaanku?”Logan menamati layar-layar yang menunjukkan Ludwig dan kondisi penjara. “Tidak ada hal yang mencurigakan hingga sekarang. Akan tetapi, kau harus tetap waspada. Ingat kau hanya memiliki waktu setengah jam. Saat ini, aku masih mengunduh data sekarang.”“Aku mengerti.” Ludwig menutup panggilan, menuruni sebuah tangga. Saat tiba di lantai bawah, ia bergabung dengan para petugas kebersihan yang lain.“Para bawahan Evan Mulikas masih berkeliaran di dalam penjara dan kepolisian hingga saat ini. Mereka mengawasi Lucas, Liam, dan Levon dengan sangat ketat. Mereka bahkan tidak mengalihkan pandangan dari Paman Lando meski dia sedang sakit. Aku tidak boleh sampai tertangkap oleh mereka.”Beberapa polisi memasuki ruangan. Pemimpin mereka memberikan arahan s
[Nama Host: Davis][Keluarga: Miller][Status Pewaris: Level 36 (965/3500)][Health Point: 54/54][Kekuatan: 54 | Pertahanan: 55 | Kecerdasan: 53 | Kelincahan: 54][Money Power: $30.323.995.000]Sebastian tengah berada di sisi kolam, duduk di kursi roda. Pikirannya tertuju pada peristiwa semalam. “Davis tidak fokus dengan pertarungan. Dia tampaknya sedang memikirkan cara untuk menghadapi Logan dan Ludwig. Meski dia tidak terlibat langsung dengan dua orang itu, tetapi aku yakin dia akan turun dalam pertarungan untuk mengamankan Henry Tolando.”Sebastian menoleh ke belakang saat Sonya menghampirinya.“Apa sudah ada perkembangan dari pencarian anggota lain, Simon?” tanya Sonya sembari melirik sekeliling, memastikan keadaan aman. Ia menyimpan sebuah gelas di meja.“Grey dan Benny memberi tahuku jika mereka bertemu dengan Moses semalam. Sung dan Tora juga bertemu dengan Mathilda di lokasi berbeda. Akan tetapi, Toshi dan Taka belum bertemu siapa pun hingga saat ini. Moses dan Mathilda berak