“Brengsek! Samson sama sekali tidak memberitahuku jika dia dan pasukannya berhasil menemukan lokasi keberadaan anggota aliansi sialan itu!” Lucas mengepalkan tangan eraterat, mendengkus kesal. “Dia tidak ingin aku berhasil menangkap Dylan.” “Sial! Aku terlalu fokus mengejar Henry Tolando hingga melupakan alinsi bodoh itu!” Lucas memukul kaca mobil hingga bergetar, menendang kursi sopir. “Lebih cepat!” “Aku mengerti, Tuan.” Rombongan mobil terus melaju sangat kencang, melewati jalanan berkelor di tebing. Lucas tampak tegang, mengoleh pada jam tangan beberapa detik sekali. Ia teramat kesal hingga dadanya menjadi sangat sesak. “Keluarga Miller sejak awal tidak menginginkanku menemukan Dylan. Mereka hanya ingin memanfaatkanku saja. Mereka sungguh sangat licik!” Lucas menatap tajam, berusaha setenang mungkin. “Sial, aku tidak bisa mengalahkan mereka sekarang.” Liam sangat sibuk mengatur para bawahannya, begitupun dengan Levon yang terus berusaha tahu situasi di lokasi pertemuan. Le
Suara tembakan terdengar sangat nyaring. Burung-burung seketika berterbangan, menjauh dari lokasi pertemuan. “Ayah!” teriak Jack seraya bersiap berlari, tetapi Tommy segera menahan tangannya. “Turunkan senjata kalian!” pekik Samson seraya mengarahkan tembakan pada Jeremy. Jeremy membeku di tempat, mengabaikan tetes keringat yang berjatuhan dari dahinya. “Tembakan berikutnya akan mengenai kepalamu, Jeremy!” Samson mendengkus kesal, memelotot tajam. “Kalian pikir siapa kalian, brengsek! Berani sekali kau mengajakan kesepakatan bodoh padaku dan keluarga Miller! Aku sangat yakin kau dan aliansi bodohmu tahu apa yang bisa aku dan pasukanku lakukan sekarang!” “Brengsek!” maki Henry Tolando ketika melihat tayangan video. “Kenapa kau hanya diam saja, Dylan? Apa mungkin kau sengaja membuat aliansi berada dalam bahaya?” Rombongan mobil terus melaju sangat kencang. Di saat yang sama, Lucas Frangkrut dan pasukannya masih berada dalam perjalanan. “Samson tidak segan melesatkan tembakan. J
Lucas sontak tersenyum, bergumam, “Apakah Samson dan pasukan keluarga Miller sudah membantai orang-orang bodoh itu? Itu kabar yang sangat bagus. Aku bisa fokus untuk menangkap Dylan sekarang.” “Aku sudah mendapatkan informasi mengenai keberadaan Dylan dari aliansi itu. Kau tidak perlu ikut campur dalam penangkapan Dylan,” ujar Samson. Lucas sontak terdiam. “Apa maksudmu, Tuan?” “Aku tidak membutuhkan bantuanmu lagi untuk menangkap Dylan sekarang. Aku dan pasukanku tidak akan ikut campur dalam perseteruanmu dengan aliansi.” Lucas mengepelkan tangan erat-erat. Ia mengutuk Samson dalam hati. “Tuan Samson, aku sama sekali tidak melakukan kesalahan. Aku melakukan semua hal terbaik untuk menangkap Dylan. Kau tidak bisa membebas tugaskanku begitu saja.” “Diamlah, bodoh!” bentak Samson, “aku bukan orang yang sudah memutuskan keputusan ini. Tuan Daniel, Donald dan yang lainlah yang sudah memerintahkanku untuk menyampaikan kabar ini padamu.” “Tuan Samson, tapi aku ….” “Aku tahu ka
Suasana di ruangan rahasia perlahan tenang. Anggota-anggota aliansi tampak saling berbincang satu sama lain. Meski begitu, penjagaan masih sangat ketat. Davis duduk di sebuah batu, mengamati derasnya air terjun. Ia masih merasakan jantungnya berdebar sangat kencang saat mengingat peristiwa tadi. “Pria bernama Samson dan pasukan keluarga Miller memang berbahaya. Aku melihat Jeremy, Erwin, dan beberapa anggota aliansi ketakutan dan panik saat berhadapan dengan mereka.” “Dylan muncul di saat yang sangat tepat. Jika Samson masih bersikeras untuk memaksa aliansi, aku yakin pertarungan tidak mungkin terelekkan. Aku tidak tahu bagaimana nasibku dan yang lain sekarang.” Davis mengepalkan tangan erat-erat. “Aku merasa aneh dengan diriku sendiri. Aku seharusnya senang bila keluarga Miller menangkap Dylan karena aku masih menjadi bagian dari keluarga mereka. Akan tetapi, di sisi lain, aku merasa jika mereka tidak seharusnya menangkap Dylan.” “Aku harus tahu siapa Dylan sebenarnya.” Dav
“Aku sangat benci melihat wajahmu sekarang, tetapi aku akan mendengarkan rencanamu, Davis. Akan tetapi, kau hanya memiliki waktu dua menit untuk menjelaskan rencanamu padaku,” ujar Henry Tolando seraya memberi tanda pada para pengawalnya untuk meninggalkan ruangan. Davis tertawa. “Kau memang memiliki hati yang baik, Tuan. Aku tidak akan membuang waktumu dengan sia-sia.” Davis menjelaskan rencananya pada Henry Tolando. Ia menoleh ke luar ruangan sekilas, tersenyum saat pria itu memperhatikannya dengan saksama. “Bagaimana menurutmu?” Henry Tolando berbaring di kasur, mengembus napas panjang. “Kau sungguh membuatku sangat muak, Davis. Aku harus mengakui jika idemu menarik. Jika kau mengatakan mereka lebih kuat dibandingkan dengan orang itu, aku terpaksa menyetujui rencanamu. Hanya saja, kau harus bertanggung jawab penuh dengan rencanamu.” “Aku mengerti.” Jeremy, Erwin, dan tiga anggota aliansi mengamati ruangan Henry Tolando. “Pemuda bernama Davis itu sangat berani berbicara deng
“Dasar bajingan!” Lucas menendang kursi sangat kuat. Wajahnya memerah menahan amarah. “Aku tidak menerima penghinaan ini.” “Ayah, apa kau baik-baik saja?” tanya Levon dengan wajah tegang. Ia menyadari pertanyaan bodohnya setelah mengucapkan perkataan tersebut. “Diamlah, brengsek!” Lucas menutup panggilan, mengembus napas panjang. “Samson tidak akan membantuku saat aku terdesak oleh pasukan aliansi bodoh itu. Akan tetapi, aku bisa membuat aliansi bodoh itu untuk menganggu pertemuan Dylan dengan Samson dan pasukan keluarga Miller di Bukit Salu. Samson pasti akan sangat marah jika aliansi menganggu pertemuan itu atau bahkan proses penangkapan Dylan.” Lucas tersenyum. “Aku akan berada di dekat Pulau Salu dan pergi saat pasukan aliansi menyerang. Aku adalah target utama mereka, dan mereka akan melakukan apa pun untuk menangkapku hidup-hidup.” Lucas tiba-tiba terdiam. “Apakah Dylan akan membantu aliansi bodoh itu saat pertarungan? Bagaimana jika dia membantu mereka? Aku pasti akan kalah
“Kau bertanya pada orang yang tepat, Tuan. Apa yang ingin kau tanyakan?” tanya Davis seraya melompat dari batu, berjalan di pantai. Henry Tolando berdecak, mencengkeram tongkat lebih kuat. “Apa bawahanmu bisa mengetahui keberadaan Lucas dan pasukannya sekarang?” David terdiam sesaat, melirik cincinnya. “Jika bawahanmu tidak bisa melakukannya, aku akan menutup panggilan ini.” “Aku pikir bawahanku bisa mengatahui posisi Lucas dan pasukannya. Baiklah, aku akan mengirim posisi Lucas dan pasukannya padamu sekarang, Tuan.” “Jangan membual, Davis,” ketus Henry Tolando. Davis membuka layar hologram, mencari keberadaan Lucas. Ia segera mengirim lokasi pria itu pada Henry Tolando. “Aku sudah mengirimkan lokasi Lucas padamu, Tuan. Dia masih berada dalam perjalanan menuju Bukit Salu. Dia kemungkinan sudah tahu jika Dylan akan muncul di tempat itu.” Henry Tolando mendengkus kesal saat melihat sebuah Lucas di di dalam mobil. “Lucas berada di pelabuhan sekarang. Dia kemungkinan akan pergi
Daniel tercenung di tengah keheningan ruangan. Ia mengamati seorang dokter yang memeriksanya. Ia memejamkan mata perlahan dan kembali tertidur. Daniel sadarkan diri beberapa menit kemudian. Dokter kembali memeriksa keadaannya. Ia terkejut ketika melihat kalender di nakas. “Aku tertidur tiga hari?” gumamnya. Daniel meremas selimut. “Sial, aku tidak bisa mengingat apa yang sudah terjadi padaku.” “Panggilkan saudara-saudaraku sekarang!” perintah Daniel pada dokter. Dokter itu mengangguk, bergegas keluar dari ruangan. Daniel meringis ketika duduk. “Apa yang sudah terjadi padaku selama aku tidur? Apakah Dylan sudah tertangkap? Aku akan menampar saudara-saudaraku jika mereka tidak melakukan apa pun. Mereka benar-benar tidak berguna.” “Tunggu.” Daniel sontak terdiam saat menyadari sesuatu. Ia mengepalkan tangan eraterat, menggertakkan gigi hingga berbunyi. “Bukankah ruangan ini adalah ruangan darurat? Apa yang sudah terjadi?” Donald, Dennis, Deavon, dan Dawson memasuki ruangan, be
[Nama Host: Davis] [Keluarga: Miller] [Status Pewaris: Level 36 (3275/3500)] [Health Point: 54/54] [Kekuatan: 54 | Pertahanan: 55 | Kecerdasan: 53 | Kelincahan: 54] [Money Power: $30.327.165.000]Satu hari sebelum penyerangan, seluruh anggota aliansi berkumpul di sebuah lokasi rahasia. Para penjaga berjaga dengan sangat ketat. Suasana tampak hening meski beberapa anggota terlihat bercakap-cakap.Para penjaga memeriksa berbagai ruangan dan lorong, saling berkomunikasi. Setiap anggota dan para pengawalnya masuk, mereka harus melalui pemeriksaan berlapis-lapis. “Dasar brengsek!” Jack mendengkus kesal, mengamati keadaan sekeliling. “Keadaan ini membuatku sangat muak, bahkan lebih muak saat aku melihat wajah Davis.”“Situasi masih terkendali saat ini, Jack,” bisik Tommy.“Tutup mulutmu, sialan! Aku tidak bertanya padamu,” ketus Jack sembari bersandar di kursi. Ia menatap jengkel Emir dan Russel yang baru saja memasuki ruangan. “Kau tampak sangat tegang, Jack. Aku akan membawamu ke
Red, Blue, dan Aaron memasuki ruangan. Para kucing seketika mendekati mereka. “Ah, perjalanan ini sangat melelahkan. Aku ingin langsung beristirahat.” Blue merenggangkan badan, menguap beberapa kali. Setelah berbaring di sofa, ia seketika tertidur. Red membuka layar hologram, memeriksa pembaharuan informasi. “Kelompok lain juga belum bisa menangkap satu anggota Technocrom. Mereka sangat pandai bersembunyi dan membuat jengkel.”Aaron datang membawa minuman, menyimpan secangkir teh hangat di meja. Ia melirik Blue yang sudah terlelap di sofa. Red mengembus napas panjang, menutup layar hologram, meneguk teh perlahan. “Kau tampaknya baru saja kedatangan tamu, Aaron.”Aaron duduk berhadapan dengan Red. “Dariel Miller baru saja mengunjungiku, Tuan. Dia meminta bantuan untuk menyingkirkan anggota keluarga Miller. Mereka terlibat perseteruan sesama anggota keluarga karena sama-sama mengincar hak ahli waris.”“Keluarga Miller.” Red bersandar di sofa, menatap langit-langit ruangan. “Dylan me
Dariel merasa sangat mengantuk sekarang, tetapi ia berusaha untuk tetap berjaga. Ia masih mengkhawatirkan keadaannya. “Ayah sudah mempercayakan tugas ini padaku. Aku tidak boleh sampai mengecewakannya. Aku juga harus kembali dengan selamat.”Dariel menoleh pada laut yang tampak tenang. Kilatan cahaya terlihat beberapa kali. “Aku harus terbiasa dengan keadaan tegang dan menakutkan seperti sekarang. Aku akan menghadapi situasi ini lebih sering jika aku sudah menggantikan posisi ayah. Kalau aku lengah, maka aku dan ayah akan berada dalam bahaya. Musuh akan menghabisi kami tanpa ampun.”Dariel mengepalkan tangan erat-erat, bersandar di kursi, mengembus napas panjang. Ia masih ragu apakah Donald dan Deric mampu mencelakainya dan ayahnya hanya untuk harta.Dariel tertidur selama beberapa menit hingga akhirnya kembali sadar. Ia segera mengawasi keadaan sekeliling. Setelah merasa tidak ada hal aneh, ia merasa lega. “Pertemuan itu berjalan dengan lancar. Aaron akan mengirimkan orang-orang itu
“Selamat datang di ruanganku!” teriak seorang pria sembari tersenyum riang. Pria itu memangku dua ekor kucing di tangan kiri dan kanan. Puluhan kucing berkeliaran di ruangan, saling bertengkar, mengeong, tertidur, dan berlarian ke berbagai tempat. Ruangan terlihat sangat kontras dengan kondisi gedung yang menyeramkan. Ruangan ini sangat terang dengan warna merah dan emas. Sebuah lampu gantung besar berada di langit-langit ruangan. Beberapa rumah dan mainan kucing berada di sisi kiri ruangan, sedangkan sofa, televisi, lemari-lemari, dan kolam renang berada di sebelah kanan. Daniel, Chris, dan Adrian mengamati keadaan sekitar, masih berdiri di tempat mereka. Daniel mengamati pria berkemeja warna-wani di depannya. Ia mengira jika pemimpin orang-orang bertopeng itu adalah seorang pria besar, tinggi, bertato, dan bertampang menyeramkan. Akan tetapi, pria itu justru seperti pria kutu buku dan penyayang binatang. “Senang bertemu dengan Anda.” Aaron meletakkan kedua kucing di lantai, men
Dariel memasuki rumah bersama para pengawalnya. Hujan semakin mengguyur deras di luar. Petir berkali-kali menyambar dan angin semakin kencang hingga beberapa ranting terlempar ke jendela. Suasana ruangan sangat hening, berbeda dengan suasana hari Dariel yang tegang.Dariel menempuh perjalanan hingga berjam-jam untuk di pulau ini. Ia memastikan semuanya dengan sebaik mungkin. “Aku sangat mengkhawatirkan keadaan ayah sekarang, tetapi ayah memintaku untuk melakukan ini. Aku tidak boleh mengecewakannya,” gumamnya.Dariel berusaha fokus dan tenang untuk menyelesaikan misi. Daniel memintanya untuk bertemu dengan seseorang. Pencarian orang itu tidaklah mudah, apalagi Mario berkali-kali tidak sadarkan diri di ruangannya. Selain itu, ia dan Daniel harus waspada terhadap Daniel, Deric, maupun anggota keluarga lain.Dariel mengembus napas panjang, berusaha mengendalikan diri untuk tetap tenang. Ia mengepalkan tangan erat-erat saat pikiran buruk mendadak muncul. Ia sering kali membayangkan Daniel
[Nama Host: Davis] [Keluarga: Miller] [Status Pewaris: Level 36 (3110/3500)] [Health Point: 54/54] [Kekuatan: 54 | Pertahanan: 55 | Kecerdasan: 53 | Kelincahan: 54] [Money Power: $30.327.000.000]Hujan mengguyur sejak sore. Udara menjadi lebih dingin dibandingkan biasanya. Kilat terlihat beberapa kali di langit.Davis berada di dalam kamar, mengamati hujan dari jendela. “Dua belas hari berlalu dengan cepat bagiku. Hal ini berbeda sekali saat aku masih tergabung dalam aliansi.”“Tuan Henry dan aliansi bersiap untuk menangkap Logan dan Ludwig dalam dua hari lagi. Logan dan Ludwig juga bersiap untuk melakukan serangan. Kedua pihak mempersiapkan rencana mereka dengan sebaik mungkin.”Davis menutup jendela, duduk di sofa. “Ludwig tidak mendatangi Lucas setelah hari itu. Dia fokus untuk menyempurnakan persiapan. Meski aku sudah tahu rencana mereka dan memberi tahu rencana itu pada Tuan Henry, tetapi aku menduga ada hal yang tidak terduga yang bisa terjadi.”Davis mengembus napas panj
Hujan mengguyur sejak beberapa jam lalu. Davis berada di kamar, mengingat pertemuan dengan Mike Stormy beberapa jam lalu. Ia membuka layar hologram, tercenung selama beberapa waktu. “Sesuai dugaanku, Mike Stormy mencurigaiku membangun bisnis dengan modal dari para berandal. Selain itu, dia memerintahkan bawahannya untuk mencari informasi tentangku. Sayangnya, dia tidak akan mendapatkan apa pun. Aku pun juga belum mengetahui asal-usulku hingga sekarang.” “Aku sudah mencari informasi mengenai Mario, tetapi sistem tidak memberikan informasi apa pun. Mario tampaknya adalah orang yang masuk dalam daftar orang berbahaya. Dia lebih berbahaya dibandingkan Mike.” “Aku masih bisa mengamati keadaan Mike, tetapi aku tidak bisa mencari informasi Mario meski sudah mencoba berkali-kali.” Davis menoleh ke jendela saat petir menggelegar. Ia melihat keadaan menjadi terang sesaat. “Meski sistem tidak memberikan jawaban, aku masih bisa bertanya soal Mario pada seseorang.” Davis bergegas keluar d
[Nama Host: Davis] [Keluarga: Miller] [Status Pewaris: Level 36 (1130/3500)] [Health Point: 54/54] [Kekuatan: 54 | Pertahanan: 55 | Kecerdasan: 53 | Kelincahan: 54] [Money Power: $30.324.050.000]Davis sedang dalam perjalanan menuju lokasi pertemuan dengan Mike. Ia mengamati kondisi pusat kota yang sangat ramai. “Sistem memberikan waktu satu jam bagiku untuk bertemu dengan Mike Stormy. Waktunya lebih lama dibandingkan dengan waktu pertemuanku dengan Daisy. Apakah itu berarti Daisy lebih berbahaya dibandingkan Mike?”Davis mengembus napas panjang, membuka layar hologram, mengamati keadaan Henry Tolando dan seluruh anggota aliansi di sebuah ruangan. “Mereka berkumpul untuk membahas kabar kematian Evan Mulikas. Mereka berencana untuk mempercepat penyerangan.”Davis mengepalkan tangan erat-erat. “Firasatku mengatakan bahwa hal buruk akan terjadi. Aku harus bersiap-siap untuk kemungkinan terburuk.”Davis melirik Sammy, Don, dan Dave sekilas. “Aku yakin Tuan Henry akan menyewa Jay d
Mario masih tercenung, mengamati gambar di tangannya. Pikirannya penuh dengan kenangan masa lalu bersama putra kecil Damian dan Dominique.Mario menatap air mata yang terus menetes membasahi kertas. Bahunya berguncang berkali-kali sampai akhirnya ia menangis terisak-isak.Mario mengawasi kamar sekilas. “Apa mungkin Davis masih hidup? Aku mengira Dylan sudah meninggal, tetapi dia ternyata masih hidup. Davis kemungkinan memang masih hidup.”Mario segera menghidupkan komputer, mencari informasi mengenai Davis. Deretan informasi seketika bermunculan di layar. “Aku mengakses informasi kependudukan negara ini dan menemukan banyak sekali pria bernama Davis.”Mario menatap gambar, mencocokkan foto dengan informasi di layar. “Daisy menyerahkan kertas ini padaku beberapa hari lalu, tetapi aku baru melihat gambar pria ini sekarang. Donald mendadak datang sehingga aku belum sempat mengeceknya.”“Jika pria itu memang Davis, maka Daisy sudah bertemu dengannya.” Mario sontak terdiam, mengepalkan tan