“Anda mengejutkan saya, Tuan Muda,” kata Mario sambil mematikan layar. "Aku tidak punya banyak waktu untuk berbicara denganmu, Mario.” Dariel memperhatikan pintu. “Katakan padaku, apakah pria itu Dylan?”Mario menghela napas panjang. “Kenapa kau pikir orang itu bukan Dylan? Bukankah kau melihat video kemunculan Dylan dan pertarungannya dengan pasukan keluargamu dengan sangat jelas?”“Orang itu memang terlihat seperti Dylan, tapi firasatku mengatakan bahwa orang itu bukan Dylan.”“Bukankah kau belum pernah bertemu dengan Dylan, Tuan Muda?”“Jangan menguji kesabaranku, Mario.” Dariel menatapnya tajam. “Katakan padaku sekarang!”Mario meregangkan badan. “Aku sudah memeriksa semua video Dylan. Aku bisa menyimpulkan bahwa pria itu bukan Dylan.”Dariel sangat terkejut sampai dia menahan napas. “Aku ingin mendengar penjelasanmu sekarang juga, Mario. Aku ingin mendengar alasan yang kuat, bukan hanya dugaan.”“Saya mengenal Dylan lebih baik dari siapa pun di rumah ini. Dylan cenderung berjala
Ethan, Rico, dan Felix tampak babak belur. Mereka menatap Davis dengan marah, memberontak untuk membebaskan diri. Trex membenturkan kepala mereka hingga mereka hampir terjatuh.“Mengapa kalian mengawasi tempat ini? Apa Jack yang menyuruh kalian?” tanya Davis sambil mengitari Ethan, Rico, dan Felix. Dia merasa waktu telah berlalu begitu cepat. Ketiga orang itu adalah musuh-musuhnya di masa lalu. Bertemu dengan mereka membuatnya menyadari betapa jauhnya ia telah melangkah. “Dasar bajingan! Kami tidak ingin menjawab pertanyaanmu, Davis!” Ethan berkata sambil berjuang untuk membebaskan diri. Sayangnya, Trex kembali meninju kepalanya.“Aku yakin kau tahu bahwa aku, Jack, Edwin, Russel, dan Roland sedang melakukan gencatan senjata saat ini. Tindakanmu telah melanggar perjanjian, dan aku bisa menyerangmu dan Black Lizard jika aku mau.”Davis tersenyum. “Baiklah, aku akan menghubungi Jack sekarang. Aku yakin dia punya kejutan menarik untukmu!”Ethan, Rico, dan Felix terkejut. Davis menahan
“Davis, apa yang terjadi?” tanya Sammy setelah melihat pertarungan di layar kaca. “Davis tidak boleh tahu tentang Tuan Dylan untuk saat ini,” gumamnya. Davis segera menutup laptopnya dan menarik napas dalam-dalam. Dia merenung sejenak. “Dylan akan menjadi umpan bagi Lucas Frangkrut untuk datang ke lokasi. Aliansi dengan kekuatan penuh akan menangkapnya saat itu. Aliansi dan aku hanya memiliki satu kesempatan untuk mengalahkannya.”Davis menatap langit-langit ruangan sejenak. “Siapa pun Dylan, aku tidak perlu memikirkannya meskipun keluarga Miller mencarinya. Saya harus fokus untuk menyelesaikan misi ini.”“Aku akan mengambil laptop ini untuk kuperiksa.” Davis memasukkan laptop itu ke dalam laci. “Ethan, Rico, dan Felix tidak punya apa-apa sekarang, tapi aku tidak ingin melepaskan mereka begitu saja. Aku ingin mengurung mereka selama beberapa hari. Jack tidak akan rugi jika mereka berada di tempatku.”Sementara itu, Alex masih berada di sekolah, duduk di dekat lapangan basket. Dia mel
Perseteruan Aliansi dengan Lucas Frangkrut dan kelompoknya semakin memanas setiap hari. Aliansi menyebarkan foto-foto dan video kejahatan Lucas Frangkut ke publik. Foto dan video tersebut menjadi topik hangat di dunia nyata dan maya. Beberapa elemen masyarakat menuntut pemerintah untuk segera menangani masalah ini karena merasa polisi tidak netral. Sayangnya, pihak kepolisian bersikeras bahwa mereka telah bertindak sesuai prosedur. Mereka bahkan berniat untuk menangkap siapa saja yang menuduh mereka tidak netral. Pada saat yang sama, beberapa akademisi yang telah menerima uang suap menyangkal kebenaran foto dan video tersebut. Mereka muncul di banyak saluran berita untuk mempengaruhi opini publik. Beberapa pejabat negara yang disandera oleh Lucas Frangkrut bahkan membantah tuduhan tersebut. Mereka mengatakan semua hal positif tentang Lucas dan keluarganya.Pada saat yang sama, Aliansi tidak mau kalah. Mereka memperkerjakan banyak akademisi untuk mengonfirmasi keaslian video dan foto
Dua hari berlalu dengan cepat. Sebuah pertemuan antara perwakilan Aliansi dan mantan kepala polisi Fluxton diadakan di sebuah pulau terpencil. Ryan Buldone, Henry Tolando, Jeremy, dan Erwin pergi ke lokasi pertemuan. Mereka menyamar sebagai pengantar makanan untuk menghindari kecurigaan musuh. Mobil melaju dengan sangat cepat di atas jembatan. Suasana terasa hening dan mencekam. Para pengawal sudah menodongkan senjata ke arah Ryan Buldone sejak pria itu bertemu dengan Henry Tolando, Jeremy, dan Erwin. Henry Tolando menerima pesan dari Harold. “Asistenku telah tiba di lokasi pertemuan. Dia bertemu dengan asisten Tuan Evan. Dia mengkonfirmasi bahwa lokasi sudah aman.”Henry Tolando, Jeremy, dan Erwin menatap Ryan Buldone.Ryan Buldone tersenyum. “Aku sudah mengatakan jika aku tidak menipu kalian. Aku memang berniat untuk bergabung dengan aliansi kalian.”“Kau masih harus menunjukkan ketulusanmu, Ryan. Aku tahu kau licik seperti sahabatmu, Lucas. Kau bisa saja berpura-pura bergabung d
Alvin melihat ke arah telepon genggam Levon. "Levon berhasil mendapatkan informasi mengenai pertemuan Henry Tolando dan anggota aliansi dengan mantan polisi Fluxton. Aku harus... Tuan Dylan melarang saya meretas ponsel dan laptop Levon. Dia ingin Davis menyelesaikan misi ini." Alvin mengangkat Levon saat dua pengawal memasuki ruangan. "Apa yang terjadi dengan Tuan Levon?" tanya salah satu pengawal. Alvin membaringkan Levon di tempat tidur. "Aku mendengar suara keras dari dalam kamar. Aku menemukan Tuan Levon sudah tergeletak tak sadarkan diri di lantai. Kau harus segera memanggil dokter. Dia terlihat kelelahan." Seorang dokter segera memeriksa kondisi Levon. Liam bergegas menuju kerumunan orang di depan kamar Levon. "Apa yang sedang terjadi? Mengapa kalian berkumpul di depan kamar?" Liam masuk ke dalam ruangan, terkejut ketika seorang dokter sedang memeriksa Levon. "Bagaimana keadaan Levon sekarang?" "Tuan Levon kelelahan dan stres, jadi kondisinya memburuk. Dia perlu istiraha
Henry Tolando, Ryan Buldone, Jeremy, dan Erwin langsung menoleh ke belakang, mengamati seorang pria tua di kursi roda dengan satu mata tertutup seperti bajak laut. Mereka tidak mengatakan apa-apa meskipun terkejut.Evan Mike Mulikas tiba-tiba tertawa. "Kalian terlihat sangat penasaran saat kita belum bertemu. Namun, kalian tiba-tiba diam saat melihatku. Manusia selalu menilai orang lain dari penampilan mereka. Itu sangat menjengkelkan, tapi semua orang melakukannya."Evan mendorong kursi rodanya. Para pengawalnya segera berdiri di sampingnya. "Ya, beginilah penampilanku sekarang. Aku berhasil selamat dari kecelakaan yang menimpaku beberapa tahun yang lalu. Sayangnya, aku kehilangan satu kaki dan mataku. Namun, aku masih memiliki semangat untuk menjalani hidupku sampai sekarang."Henry Tolando, Ryan Buldone, Jeremy, dan Erwin membungkuk. Evan menoleh kepada Ryan Buldone. "Aku sangat terkejut ketika kau menghubungi asistenku, Ryan. Aku tahu suatu saat kita akan bekerja sama. Jadi, apa
Alex berlatih di sebuah ruangan dengan bimbingan Sebastian. Keringat membanjiri sekujur tubuhnya, dan napasnya tersengal-sengal. “Kau baru berlatih selama lima belas menit, Alex!” ujar Sebastian seraya memukul bokong Alex dengan tongkat. “Berlari lebih cepat! Jangan lemah!” “Ah!” Alex melompat-lompat sambil meringis kesakitan. Ia berlari mengelilingi ruangan lebih cepat, mengendalikan napas yang terengah-engah. Ia melihat tetesan keringat yang berjatuhan ke lantai. “Aku seharusnya tidak mengintip pertemuan Kakek Sebastian dan yang lain malam itu. Ah, sial! Bokongku sakit sekali.” “Lebih cepat!” teriak Sebastian. “Aku mengerti.” Alex menyeka keringat, terus berlari mengelilingi ruangan. “Kakek Sebastian seperti orang yang sangat berbeda sekarang, padahal dia orang yang sangat ramah sebelumnya. Aku mengerti kenapa Don dan teman-temannya sangat mengerikan. Mereka juga sangat menghormati dan segan pada Kakek Sebastian.” “Apa kau sedang mengejekku, Alex?” Sebastian memelotot tajam.
Asap hitam membumbung tinggi ke langit dan sekeliling. Dua anggota dari tim rahasia bergerak sangat cepat menuju beberapa pengawal yang menjaga Lucas, Liam, dan Levon.Davis mendadak muncul, menghadang dua anggota itu. Ia menggunakan kemampuan pelumpuh, bergerak ke belakang sebuah pohon.Dua anggota itu terdiam saat tersengat listrik, nyaris terjatuh.“Apa yang terjadi?” tanya seorang anggota sembari mengawasi keadaan sekeliling, berusaha tetap berdiri tegak. “Kita seharusnya bisa menahan serangan listrik dengan alat kita.”“Ya, kau benar. Apakah alat-alat kita rusak, atau musuh memiliki alat yang lebih canggih dibandingkan kita?” sahut anggota lain sembari memaksakan diri bergerak.Davis muncul di belakang dua pria itu, memukul mereka sekuat mungkin. “Aku tidak memiliki waktu banyak.”“Ah!” Dua anggota itu seketika ambruk di tanah. Alat-alat mereka mengeluarkan asap.“Sialan! Aku tidak bisa bergerak! Alat-alatku juga hancur! Siapa yang sudah menyerang?”“Aku melihat seseorang menyera
Keempat pria muncul dari balik pohon, berlari menuju Lucas, Liam, dan Levon yang berada di dalam mobil. Saat mereka akan mendekat, Don dan yang lain segera menyerang mereka.Keempat pria itu menahan serangan Don, Trex, Frans, dan Willy, sedangkan Sammy, Nathan, dan anggota lain segera melindungi Davis.“Orang-orang itu mampu melawan Don dan yang lain dengan seimbang,” ujar Davis saat mengamati pertarungan.Davis memindai keempat pria itu melalui layar hologram. “Mereka memiliki beberapa alat canggih. Kita harus secepatnya pergi dari tempat ini sebelum pasukan Logan dan Ludwig datang.”Keempat pria itu tersenyum karena mendapatkan lawan sepadan. Mereka menyerang sembari saling berbagai informasi.Davis mendapatkan sebuah notifikasi di layar hologram. “Mereka meretas semua alat kita, termasuk mobil-mobil kita. Kita tidak memiliki pilihan selain melawan mereka.”“Kau benar, Davis. Aku tidak bisa menghubungi siapa pun sekarang.” Sammy memberikan tanda pada Nathan.Nathan segera menaiki po
[Ding][Host berhasil menyelesaikan Quest Rahasia][Quest Rahasia : 1. Melindungi Henry Tolando, Harry, dan Helga][2. Mengalahkan dan menangkap Lucas Frangkrut][Hadiah 6000 EXP +$60.000.000 dikirim ke status pewaris dan Money Power Anda][Host mendapatkan 1 kartu permintaan]“Aku berhasil menyelesaikan Quest Rahasia tepat waktu,” ujar Davis sembari mencengkeram tubuh Lucas seerat mungkin. Davis mendongak ke langit, mengamati drone dan bola yang melayang di udara. Kedua benda itu menghilang tak lama setelahnya. “Rencanaku berhasil. Aku menyerang rombongan mobil dengan sekaligus dan menyerang Lucas, Liam, dan Levon dengan bola hingga mereka tidak sadarkan diri.”Davis mencengkeram tubuh Lucas lebih erat. “Aku juga berhasil menangkap Lucas tanpa bantuan Sammy, Don, dan yang lain. Aku juga harus berterima kasih pada Jay dan yang lain karena sudah menjaga Tuan Henry, Harry, dan Helga dengan sangat baik. Aku sangat khawatir karena musuh berhasil menerobos gedung beberapa menit lalu.”Dav
Jack sontak menahan napas, menggigit tangan Tommy. “Kita terkurung di tempat sialan ini sekarang! Musuh pasti akan datang ke tempat ini jika kita hanya diam saja!”“Seluruh komunikasi kita terputus dengan pasukan lain. Meski begitu, aku yakin pasukan bantuan sedang dalam perjalanan menuju tempat ini.”Sebuah ledakan tiba-tiba terdengar. Jack dan Tommy sontak terdiam.[Waktu penyelesaian Quest Rahasia : 3 menit 30 detik]Sementara itu, pasukan gabungan aliansi dan pemerintah Floxia masih memburu Lucas, Liam, dan Levon. Mereka mengerahkan pasukan untuk mengejar melalui jalur darat dan udara.Ledakan terjadi di beberapa titik hutan, disusul asap hitam yang membumbung tinggi.Pasukan Logan dan Ludwig terus melindungi Lucas, Liam, dan Levon. Mereka juga bergerak untuk menghadang pasukan lawan.Rombongan mobil terlihat melewati jalan setapak. Titik kecil cahaya menjadi tanda pergerakan mobil di bawah rimbun daun.“Dasar brengsek!” Lucas menendang kursi. “Kenapa pasukan bodoh itu seakan-seak
Jay, Noah, dan Layla berhasil membekuk Draco.“Dasar brengsek! Lepaskan aku!” teriak Draco sembari terus memberontak. Ia merasakan aliran listrik di tubuhnya. “Mereka tersengat listrik, tetapi mereka tetap tidak melepaskanku! Siapa sebenarnya mereka, dan seberapa kuat mereka?”Draco mengamati Henry Tolando di dalam helikopter. “Sialan! Padahal aku hampir berhasil mengalahkannya! Kenapa orang-orang sialan ini sangat sulit dikalahkan?”“Ah!” Draco meringis kesakitan ketika Jay mematahkan tangan dan kakinya. “Dasar bajingan! Aku pasti akan membalas kalian semua!”Draco menggertakkan gigi, menahan rasa sakit yang semakin parah. Ia semakin kesulitan menggerakkan tangannya. “Apa yang harus aku lakukan sekarang?”Draco memaksakan mendongak saat beberapa pengawal memasuki helikopter. Ia tiba-tiba tersenyum saat menyadari sesuatu. “Mereka tidak bisa menghidupkan helikopter itu. Benda itu tampaknya rusak bersama seluruh sistem dan alat-alat canggih di gedung ini. Mereka tidak akan bisa meningga
Pedro tidak sadarkan diri setelah terkena pukulan di belakang lehernya. Meski begitu, alat di tubuhnya masih menyala dan mengirimkan informasi pada Logan dan Ludwig.Leon segera mengikat tubuh Pedro, menoleh ke lantai bawah. “Dia melemparkan koper-koper itu ke lantai bawah. Koper-koper itu kemungkinan adalah koper-koper yang tersimpan di ruangan rahasia.”Leon membunyikan peluit untuk mengirimkan pesan pada Jay, Noah, dan Layla. Ia bergegas menuruni tangga secepat mungkin, mengawasi keadaan sekeliling.Di waktu yang sama, pasukan bantuan musuh sudah memasuki bangunan. Mereka menyebar dan bergerak ke sekeliling, memasuki satu per satu ruangan, bergerak menuju tangga.“Aku baru saja mendapatkan informasi dari Tuan Logan. Ada musuh yang sudah sadarkan diri. Dia ... bahkan berhasil mengalahkan Tuan Pedro sendirian,” ujar pemimpin pasukan saat menghubungi anggota pasukan. “Jika kalian menemukan pria itu, kalian harus segera mengirimkan pesan darurat. Kalian harus menghindari pertarungan de
“Dasar brengsek! Aku tidak tahu apa yang terjadi, tetapi aku harus menggunakan kesempatan ini sebaik mungkin,” ujar Draco sembari melompati para penjaga yang tidak sadarkan diri di sepanjang lorong. Draco tersenyum, menendang seorang penjaga. “Apakah aku harus tetap menghabisi Henry Tolando sesuai perintah Logan dan Ludwig?”Draco mendengkus kesal, terkejut saat melihat layar hologram di depannya. “Apa ini? Kenapa tanganku bisa menembus layar ini?”Pedro berlari di samping Draco. “Itu adalah layar hologram, Tuan. Aku tidak tahu bagaimana pastinya, tetapi aku menduga layar hologram dan keadaan sekarang adalah ulah Logan.”Logan mendadak muncul di layar hologram. “Aku akan menjelaskan sedetail mungkin apa yang sedang terjadi sekarang. Aku menempatkan sebuah alat canggih di tubuh kalian sebelum kalian menyamar sebagai mata-mata. Alat itu aktif saat dalam keadaan darurat. Alat itu memiliki kemampuan untuk meretas semua sistem canggih, alat komunikasi sekaligus alat pelacak. Selama alat i
[Waktu penyelesaian Quest Rahasia : 30 menit 15 detik]Rombongan mobil yang membawa Lucas, Liam, dan Levon terus melaju menuju bukit, melewati tanjakan dan hutan lebat. Di saat yang sama, pertarungan terjadi halaman dan sepanjang jalan. Pasukan Logan dan Ludwig berhasil mengecoh musuh dan melakukan serangan mendadak. Asap membumbung tinggi di beberapa titik lokasi. Beberapa anggota pasukan terlihat terkapar di tanah dan jalan. Suara tembakan terdengar bersahutan berkali-kali. Dua anggota pasukan tengah menyingkirkan batang pohon yang menimpa mobil. Seorang anggota menarik Evan Mulikas dari dalam kendaraan, menjauhkan pria itu dari lokasi kecelakaan. Evan Mulikas tidak sadarkan diri setelah sebuah bom meledak di depan mobilnya. Pohon tumbang dan mengenai kendaraan hingga ia terjepit. Darah mengalir dari kepala dan wajahnya. Seorang dokter bergegas mengecek keadaannya. Di saat para pengawal utama Evan Mulikas mengobatinya, sebagian pasukannya dan pasukan aliansi bergegas mengejar Lu
Lucas, Liam, dan Levon seketika bersiaga saat mendapatkan informasi dari bawahan mereka. Suara ledakan terdengar dari arah cukup jauh. “Dasar bajingan! Bagaimana mungkin aliansi bodoh itu menemukan keberadaan kita di tempat ini?” tanya Lucas sembari mengintip keadaan luar melalui jendela. Ia melihat asap mengepul di arah barat dan timur. Lucas mendengkus kesal. “Bukankah orang-orang itu mengatakan bahwa aliansi bodoh itu tidak mungkin menemukan keberadaan kita di tempat ini?”“Aku menduga jika ada pengkhianat di antara pasukan kita, Ayah. Mengingat penjelasan Paman Ludwig sekaligus melihat tindakan pasukan khusus itu, mereka tidak mungkin berbohong dengan ucapan mereka,” kata Liam. Levon menimpali, “Ya, aku juga menduga hal yang sama, Ayah. Pengkhianat itu pasti sudah membocorkan informasi lokasi ini pada Henry Tolando dan yang lain. Kalaupun tidak ada pengkhianat di pihak kita, kemungkinan lainnya adalah aliansi memang sudah mengikuti kita sejak kita keluar dari penjara. Meski beg