Kediaman keluarga Anderson tampak ramai malam ini. Rebecca terlihat bahagia di pesta ulang tahunannya. Wanita itu sengaja memamerkan hadiah dari Davis pada semua orang, terutama Susan dan Emmely.“Rebecca, dari mana kau mendapatkan kalung itu?” tanya Louise seraya menyentuh kalung. “Kalung itu terlihat sangat mahal.”Rebecca tersenyum, melirik Susan dan Rebecca. “Kalung ini adalah pemberian dari seseorang, Ayah.”“Apakah orang itu adalah seorang pria dari keluarga kaya raya?” Louise tersenyum. “Dari keluarga mana dia berasal?”Rebecca tidak ingin menjawab pertanyaan itu karena Louise akan marah jika tahu pria itu adalah Davis. Ia memutar bola mata ketika melihat Susan dan Emmely mengamatinya.“Kau harus mengenalkan pria itu pada ayahmu, Rebecca.”Louise bergabung dengan Drake dan Ivan, menyapa beberapa undangan.Rebecca mengelus kalung di depan Susan dan Emmely. “Kalung ini benar-benar luar biasa. Davis sangat tahu bahwa aku akan menyukai hadiahnya.”Susan memutar bola mata, kesal dan
Pesta ulang tahun berlangsung meriah. Rebecca tampak sangat bahagia di hari istimewanya. Wanita itu terus menerus mengelus kalungnya, terutama di depan Susan dan Rebecca. Ia tentu sangat senang melihat kedua sepupunya iri. “Aku berterima kasih atas kedatangan kalian di pesta ulang tahun putriku, Rebecca. Aku berharap bahwa hubungan kita semua menjadi lebih dekat dari sebelumnya.” Louise memberi tanda pada Rebecca untuk mendekat. “Putriku adalah sosok yang luar biasa. Dia sangat cantik, pekerja keras dan merupakan kebanggaan. Aku yakin siapa pun pria yang menjadi suaminya akan sangat beruntung.”“Ayah.” Rebecca menunduk karena malu, tersenyum pada para tamu.“Berbahagialah di hari istimewamu, Rebecca. Kau pantas mendapatkannya.”Para pelayan berdatangan di lokasi acara, menghidangkan beragam minuman dan makanan lezat pada para tamu.Louise mengajak Rebecca untuk berkenalan dengan beberapa rekan kerjanya, begitupun dengan Drake dan Ivan yang memperkenalkan Susan dan Emmely. Mereka ten
Alex Jacob dan Carlos setelah mengirimkan pesan pada Rudy. “Aku memiliki informasi penting. Pria bernama Emir Smiledone yang sekarang berbincang dengan Paman Louise adalah mantan pemimpin Red Hawk. Dia datang bersama Edwin, pemimpin Red Hawk sekarang.”“Apa?” Jacob dan Carlos terkejut.“Emir tampaknya ingin mendekati Rebecca. Dia ingin mendapatkan informasi mengenai Davis atau justru mendekati Kakek Sebastian.”“Apa kau sudah mengirimkan informasi ini pada Rudy, Alex?” tanya Jacob.“Aku sudah memberi tahu Rudy. Dia sudah berada di rumah ini dengan menyamar sebagai salah satu pengawal.” Alex mengamati Edwin yang sedang bersama Emir. “Remaja itu adalah teman sekelasku di sekolah. Dia tampaknya mencariku sejak tadi. Dia tidak boleh menemukanku di tempat ini. Dia akan curiga jika aku memiliki hubungan dengan Davis dan keluarga Anderson.”Jacob dan Carlos saling bertatapan sesaat.“Aku harus berbicara dengan Kakek Sebastian.” Alex mendekati Sebastian ketika pria tua itu sendirian. “Kakek,
Sistem menampilkan informasi mengenai perahu.“Sistem tidak bisa memindai orang-orang yang berada di dalam perahu. Aku harus melihat objek secara langsung.”“Apa yang terjadi?” tanya Davis ketika memasuki ruangan.“Tuan Davis, kami memanggil beberapa polisi untuk memeriksa hutan. Kami melakukannya untuk memastikan keamanan Anda dan orang-orang Anda. Tindakan kami sesuai dengan prosedur dan aturan yang sudah kita sepakati. Kami menjamin privasi Anda dan orang-orang Anda selama pemeriksaan.”Davis menoleh pada perahu. “Apa masih ada polisi yang berada di dalam perahu itu?”“Hanya beberapa polisi yang memeriksa hutan bersama beberapa staff kami, Tuan. Beberapa polisi tetap berada di perahu.”“Aku ingin mendapatakn identitas mengenai para polisi,” kata Davis.“Kami tidak bisa melakukannya karena hal itu melanggar privasi para polisi, Tuan. Mereka bekerja seseuai dengan prosedur.”Davis mengamati kepala staff dan beberapa anggotanya. Ia merasa jika mereka aneh.“Aku akan menunggu di ruanga
“Aku menemukan beberapa keanehan malam ini. Kepala Staff mengatakan jika ada satu staff pengganti malam ini, tapi aku melihat tiga staff yang belum pernah aku temui sebelumnya. Aku tahu setelah aku memeriksa daftar staff yang aku dapat dari Alex.”“Kepala staff itu berbohong. Dia kemungkinan sudah bekerja sama dengan Levon. Levon menawarkan sesuatu padanya atau justru mengancamnya jika dia tidak ingin bekerja sama dengannya.” Sammy terdiam sesaat. “Para staff itu hanya pegawai biasa yang menuruti perintah atasan mereka. Pemilik pulau ini kemungkinan berada dalam ancaman Levon dan keluarga Frangkrut sehingga mereka tidak bisa menolak,” ujar Sammy.“Levon bukanlah orang yang berada di balik rencana ini.”“Bagaimana kau tahu? Bukankah kau mengatakan jika Levon berada di pelabuhan sekarang? Dia mungkin sedang dalam perjalanan menuju pulau ini sekarang.”“Jika Levon pelakunya, sistem tentu tidak akan memberikanku sub quest,” gumam Davis seraya mengamati perahu.Sammy mengamati Davis yang t
Davis memeriksa keberadaan Levon. “Dia masih berada di pelabuhan saat ini. Aku menduga jika dia bekerja sama dengan Liam, atau Liam menjalankan rencana ini tanpa persetujuan Levon. Jika aku mengingat bagaimana pertemuan Levon dengan Jack, Edwin, Russel, dan Roland, Levon tampaknya menggunakan cara yang lebih halus. Levon mungkin akan mendatangiku dan berbincang denganku sebelum memintaku menyerahkan wilayah kekuasaanku padanya.”“Dia datang,” ujar Sammy setelah mengintip keadaan luar ruangan.Ron memasuki ruangan bersama Don dan Trex. “Aku datang membawa minuman yang Anda minta, Tuan.”Ron menyimpan beberapa botol minuman di meja, tersenyum. “Apa ada lagi yang Anda butuhkan sekarang?”Davis melakukan pemindaian pada Ron. Ia tersenyum ketika layar hologram menunjukkan identitas Liam Frangkrut. “Dugaanku benar. Dia memang Liam Frangkrut.”“Kau boleh pergi sekarang. Aku akan memanggilmu jika aku membutuhmu lagi.”Liam membungkuk sesaat, keluar dari ruangan, berjalan menuruni tangga. “Apa
Rudy bergerak cepat menaiki balkon kamar Sebastian. “Pria itu berhasil memasuki kamar Sebastian. Dia sangat salah memilih lawan. Dia sama saja menyerahkan nyawanya pada harimau buas yang kelaparan.”Rudy melihat sebuah pintu balkon yang terbuka, mendengar suara batuk sebanyak tiga kali. “Sebuah kode dari Tuan Simon. Dia memintaku untuk tetap berada di luar selama dia menghajar berandalan itu. Aku akan mengintip bagaimana Tuan Simon menghajar pria itu sembari aku memberi perintah pada pasukanku.”Rudy mengawasi keadaan halaman. Ia melihat beberapa musuh bergerak sangat cepat melumpuhkan pasukan Davis. “Mereka adalah para pengawal yang cukup hebat. Levon tidak main-main untuk menculik Tuan Simon. Kesalahan terbesarnya adalah dia terlalu meremehkan Tuan Simon.”Anggota Levon yang menerobos masuk ke kamar Sebastian berjalan dengan sangat hati-hati dan sesenyap mungkin. Ia melihat seseorang tengah terbaring di ranjang. Ketika akan mendekat suara seseorang membuatnya terkejut.“Ayah, apa ka
Rudy memberi tanda pada anggota-anggotanya untuk menjauh darinya dan Drake.“Aku tidak membutuhkanmu dan orang-orangmu! Pergi dari rumahku sekarang!” Drake menujuk pintu keluar.“Aku tidak bisa melakukannya, Tuan. Davis memerintahkanku untuk menjaga keluarga Anderson malam ini. Meski kau memaksaku dan orang-orangku pergi, tapi aku sudah mendapatkan izin dari Tuan Sebastian untuk tetap berada di rumah ini,” ujar Rudy.“Dasar brengsek! Ini rumahku dan akulah yang berhak mengatur siapa pun yang boleh masuk dan keluar dari rumahku! Aku tidak menerima perintah dari Davis!” Drake mengembus napas panjang. Ia sudah cukup kelelahan, tetapi bawahan Davis membuatnya emosi.Drake menatap para pengawalnya. “Dasar bodoh! Aku sudah membayar mahal mereka, tetapi kenapa mereka tidak bisa bekerja dengan benar?” gumamnya.Drake memijat kepalanya yang pening. Suasana masih gelap karena listrik masih belum menyala. Ia juga tidak bisa memastikan keselamatan dan keamanannya dan keluarga pada para pengawal y
Henry Tolando memasuki gedung, berjalan menuju kamarnya. Drake hendak mengikuti, tetapi Harry melarangnya. Henry Tolando memasuki kamar, melepas jas, menjatuhkan diri di sofa. “Di mana Harry dan Helga sekarang? Mereka tidak menyambutku.”Harold menyahut, “Tuan Harry sedang bersama Davis, sedangkan Nona Helga berada di kamarnya, Tuan.”“Kau harus melakukan tugasmu dengan benar, Harry.” Henry Tolando bersandar, mengembus napas panjang. Ia mendadak jengkel saat mengingat Davis. “Apa yang terjadi antara Helga dan Davis? Harry mengatakan jika Helga marah pada Davis? Apakah Davis membuat masalah?”“Nona Helga mendadak marah saat bertemu Davis. Dia mengatakan akan meninggalkan tempat ini secepatnya.”Henry Tolando tiba-tiba mengingat ucapan Harry tempo hari. “Helga menyukai Davis. Itu benar-benar gila sekaligus memuakkan.”Helga masih berada di kamar, mengabaikan panggilan di ponselnya. “Davis benar-benar membuatku kesal. Dia bahkan tidak memujiku, padahal aku sudah mempersiapkan semuanya
“Desas-desus?” Davis terdiam saat sistem memberikan peringatan. “Sistem melarangku untuk bertanya,” gumamnya. “Aku tidak pernah mendengar desas-desus apa pun mengenai keluarga Miller. Aku sibuk membangun bisnisku selama ini.”Harry tersenyum, bergumam, “Dasar penipu sialan! Daisy mengatakan kau adalah teman masa kecilnya. Kau pasti sudah tahu mengenai desas-desus ini, Davis. Tapi, aku ingin melihat reaksimu untuk memastikan dugaanku.”Harry bersandar di pagar. “Kabar ini hanya diketahui oleh keluarga kelas atas saja. Aku akan memberi tahumu desas-desus itu karena kita adalah teman.”Davis mengamati cincin. “Seperti yang sudah aku duga, sistem tidak memberi peringatan apa pun jika aku tidak bertanya soal keluarga Miller.”Harry mengawasi sekeliling sesaat. “Anggota keluarga Miller tidak akrab satu sama lain. Mereka hanya bersikap akrab di depan semua orang. Mereka sempat terlibat konflik berdarah bertahun-tahun lalu.”Davis menggigit bibir saat akan bertanya. Ia harus tetap diam tanpa
“Bisakah kau mengendarai mobil lebih cepat?” ketus Helga sembari menendang kursi sopir. “Kau mengendarai mobil seperti siput!” “Kau tampaknya tidak sabar bertemu Davis, Helga.” Harry tertawa terbahak-bahak. “Tenanglah, Davis tidak akan pergi ke mana-mana.” “A-apa maksudmu, Harry?” Helga memutar bola mata, berdecak saat wajahnya memerah. “A-aku hanya ingin segera beristirahat. Aku bahkan akan langsung pergi jika liburan ini membosankan.”“Kenapa Davis memilih tempat itu sebagai tempat liburan?” Helga mendengkus kesal. “Dia memang memiliki selera yang jelek. Dia seharusnya memilih tempat yang aku pilih sejak awal.”“Mengomel tidak akan mengubah apa pun, Helga. Kau harus menikmati liburan ini dengan baik. Bukankah kau sangat menantikan liburan ini sampai kau mempersiapkan banyak hal?”“Aku tidak mempersiapkan apa pun! Aku tidak akan pergi jika ayah tidak memaksaku!”“Kau membeli banyak busana kemarin. Kau bahkan pergi ke salon kecantikan hingga larut malam. Kau tentu ingin tampil luar
Romeo mengamati kamar Sebastian di balik dinding. “Alvin dan Sonya tampaknya masih belum keluar dari kamar kakek. Apa yang sebenarnya mereka lakukan?”Romeo terdiam saat Sonya keluar dari ruangan sambil membawa sebuah gelas. “Apakah dia menemui Kakek untuk mengambilkan minuman?”Sonya melirik Romeo sekilas, berbelok ke kiri. “Mereka masih mencurigaiku.”Romeo mendengkus kesal saat ponselnya berbunyi. “Ya, aku baru saja selesai bersiap-siap. Tunggu aku di sana, Gabriel.”Romeo mengamati kamar Sebastian sesaat, menuruni tangga. Ia tersenyum saat melihat Drake berjalan dari arah sebaliknya. “Paman.”“Apa yang kau inginkan, Romeo? Katakan sekarang,” ujar Drake. “Aku melihat Alvin dan Sonya memasuki kamar kakek, Paman. Sonya keluar dari kamar sambil membawa gelas, sedangkan Alvin masih berada di kamar Kakek hingga sekarang.”Drake terdiam sesaat. “Jangan halangi jalanku.”Romeo mengamati kepergian Drake. “Paman Drake masih saja ketus seperti biasa. Aku yakin dia pasti akan mendatangi kake
[Nama Host: Davis][Keluarga: Miller][Status Pewaris: Level 40 (1800/4000)][Health Point: 58/58][Kekuatan: 58 | Pertahanan: 59 | Kecerdasan: 58 | Kelincahan: 58][Money Power: $30.439.190.000]Rombongan mobil melaju kencang di sebuah jembatan, melewati pepohonan menjulang tinggi ke langit.Sebuah bangunan megah terlihat dari jarak agak jauh. Angin berembus kencang, menggoyangkan dedaunan dan ranting. Langit tampak sangat cerah.Rombongan mobil keluar dari hutan, melaju di jalanan lurus. Kendaraan-kendaraan itu memasuki gerbang, menepi di depan bangunan. Para penjaga dan pelayan sontak membungkuk saat satu per satu orang turun dari mobil.Davis keluar dari mobil, membantu Sebastian duduk di kursi roda. Ia tersenyum saat mengamati pemandangan sekeliling.“Tempat ini sangat luar biasa. Aku menyukai tempat ini.” Davis tersenyum, mengamati Sebastian. “Kau baik-baik saja, Kakek? Kau terus diam sepanjang perjalanan.”“Aku baik-baik saja. Aku hanya sedikit lelah karena perjalanan panjang. A
Dariel sudah berlari mengelilingi danau selama setengah jam. Keringat membanjiri sekujur tubuhnya. Meski sudah kelelahan, tetapi ia menyukai kegiatan ini.“Aku merasa sangat bugar dan bersemangat setelah menerima serum kemampuan itu. Aku harus meningkatkan levelku secepat mungkin untuk bisa membuka beragam kemampuan sistem.Dariel mengamati cincinnya sekilas. “Aku belum mendapatkan tanda-tanda pengkhianatan Chris dan Adrian hingga sekarang. Mereka bekerja sangat baik selama ini.”“Aku sejujurnya merasa bimbang sekarang. Siapa yang harus aku percaya antara Arnold, Chris, dan Adrian. Arnold memberikan cincin, dukungan, sekaligus serum kemampuan yang sangat berguna untukku. Meski begitu, aku harus tetap waspada karena aku belum tahu tujuan mereka sebenarnya.”Dariel mengepalkan tangan kuat-kuat. “Selama seminggu ini, aku sudah mencatat beberapa hal mengenai kemampuan penglihatan masa depanku. Aku akan merasakan sakit kepala saat penglihatan muncul. Penglihatan masa depanku muncul secara
Lucas, Liam, Levon, dan Ludwig tengah sarapan bersama di meja makan. Hujan deras menemani kesunyian. Beberapa petir menggelegar, tetapi masih tidak ada obrolan. Mereka sibuk dengan pikiran masing-masing. Lucas, Liam, Levon, dan Ludwig saling melirik sesekali, menoleh pada pintu. Mereka tidak sabar mendengar cerita dari Logan mengenai pertemuannya dengan seniornya. Levon mengutuk Levon dalam hati. Ia amat kesal pada Logan, tetapi tidak bisa melakukan apa pun selain mengalah saat ini. Levon meneguk minuman hingga habis, mengamati hujan dari jendela. “Tempat ini jauh lebih baik dibandingkan penjara, tetapi aku merasa sangat kesal”Levon mengembus napas panjang, memejamkan mata erat-erat. “Aku seharusnya berterima kasih pada Logan karena dia sudah menolongku dan keluargaku. Aku seharusnya tidak menjadikannya sasaran kebencianku karena situasi yang aku dan keluargaku hadapi sekarang.”Levon mengamati Lucas, Liam, dan Ludwig sekilas. “Dibandingkan terus merasa jengkel dan benci, aku seha
“Selamat, kau berhasil lolos dari ujian, Logan.”Aaron bertepuk tangan, tersenyum saat melihat para pengawalnya terbaring tidak sadarkan diri di lantai. “Kau memang pantas menjadi juniorku.”Logan tiba-tiba terjatuh terduduk, mengendalikan napas yang terengah-engah. Ia mengamati tetes keringatnya di lantai, menoleh pada para pengawal di sekelilingnya. “Aku berhasil lolos dari ujian.” Logan mengamati pistol di tangannya, tersenyum. “Sialan! Aku pikir aku akan gagal.”“Jadi, sampai kapan kau akan duduk di lantai, Logan? Apa kau tidak ingin mengelilingi bangunan ini sebelum kau kembali ke rumahmu? Kau tidak memiliki waktu untuk beristirahat.”Logan memaksakan berdiri, terhuyung-huyung sesaat. Ia menampar wajahnya saat penglihatannya tidak jelas. “Tentu saja, Tuan.” Logan menghadap Aaron. “Aku siap untuk berkeliling.”“Kau bebas pergi ke mana pun yang kau mau di lantai ini. Sayangnya, kau harus pergi sendiri. Aku akan kembali ke ruanganku untuk beristirahat.”“Aku mengerti, Tuan.”Aaron
Logan turun dari kapal, mengamati keadaan sekeliling.“Tempat ini adalah tempat persembunyian yang sangat menarik.” Logan tersenyum saat kakinya menyentuh pasir putih pantai.Logan dan beberapa pengawalnya berjalan memasuki kawasan hutan. Dari kejauhan, beberapa pria bertopeng sudah berbaris di depan pintu masuk.“Aku datang untuk bertemu dengan Tuan Aaron,” ujar Logan sembari menunjukkan sebuah pesan di ponsel.Seorang penjaga memindai tulisan dan kode di ponsel, mengangguk pada temannya. “Kode yang kau tunjukkan adalah asli. Tapi sebelum kau memasuki bangunan, kami harus memeriksanya dan para pengawalmu lebih dahulu.”“Aku sama sekali tidak keberatan. Aku datang dengan damai.”Para penjaga memeriksa Logan dan para pengawalnya, membuka jalan bagi mereka untuk melanjutkan perjalanan.Para penjaga kembali muncul dan melakukan pemeriksaan hingga berkali-kali hingga Logan dan para pengawalnya tiba di depan sebuah bangunan.“Siapa yang mengira ada sebuah bangunan unik di pulau terpencil s