“Aku menemukan beberapa keanehan malam ini. Kepala Staff mengatakan jika ada satu staff pengganti malam ini, tapi aku melihat tiga staff yang belum pernah aku temui sebelumnya. Aku tahu setelah aku memeriksa daftar staff yang aku dapat dari Alex.”“Kepala staff itu berbohong. Dia kemungkinan sudah bekerja sama dengan Levon. Levon menawarkan sesuatu padanya atau justru mengancamnya jika dia tidak ingin bekerja sama dengannya.” Sammy terdiam sesaat. “Para staff itu hanya pegawai biasa yang menuruti perintah atasan mereka. Pemilik pulau ini kemungkinan berada dalam ancaman Levon dan keluarga Frangkrut sehingga mereka tidak bisa menolak,” ujar Sammy.“Levon bukanlah orang yang berada di balik rencana ini.”“Bagaimana kau tahu? Bukankah kau mengatakan jika Levon berada di pelabuhan sekarang? Dia mungkin sedang dalam perjalanan menuju pulau ini sekarang.”“Jika Levon pelakunya, sistem tentu tidak akan memberikanku sub quest,” gumam Davis seraya mengamati perahu.Sammy mengamati Davis yang t
Davis memeriksa keberadaan Levon. “Dia masih berada di pelabuhan saat ini. Aku menduga jika dia bekerja sama dengan Liam, atau Liam menjalankan rencana ini tanpa persetujuan Levon. Jika aku mengingat bagaimana pertemuan Levon dengan Jack, Edwin, Russel, dan Roland, Levon tampaknya menggunakan cara yang lebih halus. Levon mungkin akan mendatangiku dan berbincang denganku sebelum memintaku menyerahkan wilayah kekuasaanku padanya.”“Dia datang,” ujar Sammy setelah mengintip keadaan luar ruangan.Ron memasuki ruangan bersama Don dan Trex. “Aku datang membawa minuman yang Anda minta, Tuan.”Ron menyimpan beberapa botol minuman di meja, tersenyum. “Apa ada lagi yang Anda butuhkan sekarang?”Davis melakukan pemindaian pada Ron. Ia tersenyum ketika layar hologram menunjukkan identitas Liam Frangkrut. “Dugaanku benar. Dia memang Liam Frangkrut.”“Kau boleh pergi sekarang. Aku akan memanggilmu jika aku membutuhmu lagi.”Liam membungkuk sesaat, keluar dari ruangan, berjalan menuruni tangga. “Apa
Rudy bergerak cepat menaiki balkon kamar Sebastian. “Pria itu berhasil memasuki kamar Sebastian. Dia sangat salah memilih lawan. Dia sama saja menyerahkan nyawanya pada harimau buas yang kelaparan.”Rudy melihat sebuah pintu balkon yang terbuka, mendengar suara batuk sebanyak tiga kali. “Sebuah kode dari Tuan Simon. Dia memintaku untuk tetap berada di luar selama dia menghajar berandalan itu. Aku akan mengintip bagaimana Tuan Simon menghajar pria itu sembari aku memberi perintah pada pasukanku.”Rudy mengawasi keadaan halaman. Ia melihat beberapa musuh bergerak sangat cepat melumpuhkan pasukan Davis. “Mereka adalah para pengawal yang cukup hebat. Levon tidak main-main untuk menculik Tuan Simon. Kesalahan terbesarnya adalah dia terlalu meremehkan Tuan Simon.”Anggota Levon yang menerobos masuk ke kamar Sebastian berjalan dengan sangat hati-hati dan sesenyap mungkin. Ia melihat seseorang tengah terbaring di ranjang. Ketika akan mendekat suara seseorang membuatnya terkejut.“Ayah, apa ka
Rudy memberi tanda pada anggota-anggotanya untuk menjauh darinya dan Drake.“Aku tidak membutuhkanmu dan orang-orangmu! Pergi dari rumahku sekarang!” Drake menujuk pintu keluar.“Aku tidak bisa melakukannya, Tuan. Davis memerintahkanku untuk menjaga keluarga Anderson malam ini. Meski kau memaksaku dan orang-orangku pergi, tapi aku sudah mendapatkan izin dari Tuan Sebastian untuk tetap berada di rumah ini,” ujar Rudy.“Dasar brengsek! Ini rumahku dan akulah yang berhak mengatur siapa pun yang boleh masuk dan keluar dari rumahku! Aku tidak menerima perintah dari Davis!” Drake mengembus napas panjang. Ia sudah cukup kelelahan, tetapi bawahan Davis membuatnya emosi.Drake menatap para pengawalnya. “Dasar bodoh! Aku sudah membayar mahal mereka, tetapi kenapa mereka tidak bisa bekerja dengan benar?” gumamnya.Drake memijat kepalanya yang pening. Suasana masih gelap karena listrik masih belum menyala. Ia juga tidak bisa memastikan keselamatan dan keamanannya dan keluarga pada para pengawal y
Liam tampak sangat percaya diri dengan rencananya. Ia masih berada di dalam perahu dan akan menemui Davis ketika pria itu memintanya untuk bertemu. “Malam ini akan menjadi yang sangat menarik.”Liam tiba-tiba tertawa ketika mengecek ponselnya. “Levon dan pasukannya gagal menculik William. Davis dan pasukannya berhasil mempercundanginya kembali. Levon pasti sangat kesal sekarang.”“Aku tidak boleh gagal dalam rencana ini. Aku harus mengambil wilayah kekuasaan Davis dan menjadikannya sumber uangku.”Sementara itu, Davis tengah menonton tayangan video dari ponsel. Sammy, Don, Trex, Sonny, dan anggota lain tengah berbincang dengan beberapa anggota polisi dan staff gedung. “Mereka bersandiwara dengan sangat baik. Aku juga harus berakting dengan sempurna.”“Davis, beberapa anggota polisi ingin bertemu denganmu,” kata Sammy di luar ruangan.“Aku akan menemui mereka di ruangan utama. Aku butuh beberapa waktu untuk bersiap.” Davis turun dari ranjang, mengamati penampilannya di cermin, terseny
Liam sontak terdiam ketika melihat ekspresi Davis yang tiba-tiba berubah. “Apa yang sudah dia rencanakan? Ini semakin menarik,” gumamnya.“Tuan Davis, Anda tentu tahu akibat jika Anda menolak kerja sama ini. Nama baik Anda dan perusahaan Anda akan hancur. Aku tidak bisa memberikan Anda kesempatan lagi jika Anda menolaknya. Aku harap kau berpikir dengan bijak,” ujar Liam.Davis tiba-tiba tertawa. “Aku menolak kesempatan yang kau berikan, dan aku tidak akan menyesali keputusanku.”“Kau tampak sangat percaya diri.”Davis memberi tanda pada Sammy. “Aku memiliki banyak bukti jika aku bukan pemilik dari narkoba-narkoba itu. Aku berharap kalian siap untuk melihat bukti-bukti yang aku miliki.”“Anda memiliki banyak bukti yang menguatkan jika Anda bukan pemilik narkoba-narkoba itu?” Liam menatap tajam Davis.Sammy menekan sebuah tombol. Layar menunjukkan beberapa orang berpakaian serangam pasukan Davis berjalan menuju hutan dengan membawa beberapa kotak kayu.“Tuan Davis, video ini justru menu
Sammy, Don, Trex, dan Sonny berdiri bersamaan dengan bawahan Liam. Eric dan anggota lain mengawasi dari ruangan berbeda. Di saat yang sama, para polisi mulai bersiaga.“Kau tentu tahu siapa ayahku dan keluargaku, Davis. Kami bisa menghancurkanmu dengan sangat mudah jika kau mau. Akan tetapi, aku dan keluargaku adalah orang-orang yang tidak menyukai perselisihan. Kami selalu menggunakan cara yang lembut untuk menyelesaikan masalah. Kau nyaris tidak memiliki kesempatan untuk menang melawanku dan keluargaku. Kami memiliki semua hal untuk menghabisimu.”Liam berpura-pura mengecek ponsel, mengamati Sammy, Don, dan Sonny bergantian. Ia menekan tombol darurat pada anggota-anggotanya. “Jadi, kau akan tetap menolak kerja sama denganku?”“Aku akan tetap pada keputusanku.”Liam tertawa. “Kau bisa lolos sekarang, tetapi kau tidak akan lolos dari masalah yang akan terus berdatangan padamu. Aku pastikan kau akan datang padaku untuk meminta maaf.”“Aku tidak sabar untuk menunggu masalah-masalah itu
[Ding][Sub Quest sudah dibuat][Quest : Mengalahkan Liam dan pasukannya][Tingkat kesulitan : sangat sulit][Durasi : 30 menit][Reward : 1000 EXP + $1.000.000]“Sebuah sub qeust baru,” ujar Davis seraya mengamati Liam dan ketiga bawahannya. “Tapi, waktunya setengah jam, bukan lima belas menit sesuai dengan durasi pertandingan. Aku harus mengalahkan Liam dan seluruh pasukannya. Dia tampaknya berencana untuk melakukan kecurangan.”Davis mentap dingin Liam. “Dia adalah anggota keluarga Frankrut. Dia tentu akan berbuat curang agar memenangkan pertandingan ini. Aku sudah meminta Trex dan yang lain untuk meningkatkan penjagaan.”Sammy, Don, dan Sonny berdiri di samping kiri dan kanan Davis, bersiap untuk bertarung. Mereka percaya diri mampu mengalahkan bawahan Liam.Davis, Sammy, Don, dan Sonny segera maju bersamaan dengan suara tembakan berbunyi. Mereka bertarung dengan penuh semangat menghadapi Liam dan tiga bawahannya.Davis menghadapi Liam, melesatkan pukulan dan tendangan. Keduanya s
Dennis, Dawson, dan Deavon sontak terkejut. Mereka menatap Donald tanpa berkedip, tenggelam dalam pikiran masing-masing. “Menjadikan keluarga kita di luar negeri sebagai sekutu adalah pilihan yang sangat tepat. Daniel tidak akan bisa mengalahkan mereka,” ujar Donald. “Apa yang sebenarnya kau rencanakan?” tanya Dennis, “Apa mungkin kau akan memberi tahu mereka soal kejadian ....”“Aku memang berencana untuk memberi tahu mereka mengenai kejadian itu. Mereka pasti akan sangat marah.” Donald tertawa. “Aku tidak tahu kau sudah segila ini!” Dennis mendengkus kesal. “Jika kau memberi tahu mereka, kita pasti akan mendapatkan masalah besar. Daniel tidak mungkin tinggal diam. Dia pasti akan menyeret kita semua.”Dawson berdiri. “Itu benar. Aku setuju jika kau menjadikan keluarga kita di luar negeri sebagai sekutu, tetapi memberi tahu mereka mengenai kejadian di masa lalu adalah risiko yang sangat besar. Mereka bisa saja mencurigai kita dan menghukum kita.”“Lalu, apa rencana kalian untuk men
Daisy tertidur selama beberapa menit, terbangun saat ponselnya berdering. “Ayah? Dia pasti mengkhawatirkanku.”“Aku baik-baik saja, Ayah. Aku akan bertemu dengan Helga Tolando. Dia sedang berlibur sekarang. Tenanglah, Ayah. Aku yakin mereka tidak akan menyakitiku.”Daisy mengembus napas panjang, menatap pemandangan selama beberapa waktu. “Ayah menjadi sangat mengkhawatirkanku akhir-akhir ini. Tidak, ayah sangat khawatir padaku sejak ibu meninggal dunia. Bagaimanapun juga aku satu-satunya putrinya.”Daisy tiba-tiba tersenyum saat mengingat Davis. “Astaga, apa yang aku pikirkan? Kenapa aku tiba-tiba memikirkan Davis?”Daisy mendadak cemberut. “Aku memang merindukan Davis. Aku bisa saja meminta Helga untuk mengajak Davis seperti waktu itu, tetapi aku merasa aku seharusnya yang lebih berusaha untuk dekat dengan Davis. Dia benar-benar tidak peka!”Daisy memejamkan mata sesaat. “Aku sebaiknya bertemu dengan Helga untuk bersenang-senang sekarang.”“Astaga, kenapa aku terlihat sangat menyedih
Henry Tolando memasuki gedung, berjalan menuju kamarnya. Drake hendak mengikuti, tetapi Harry melarangnya. Henry Tolando memasuki kamar, melepas jas, menjatuhkan diri di sofa. “Di mana Harry dan Helga sekarang? Mereka tidak menyambutku.”Harold menyahut, “Tuan Harry sedang bersama Davis, sedangkan Nona Helga berada di kamarnya, Tuan.”“Kau harus melakukan tugasmu dengan benar, Harry.” Henry Tolando bersandar, mengembus napas panjang. Ia mendadak jengkel saat mengingat Davis. “Apa yang terjadi antara Helga dan Davis? Harry mengatakan jika Helga marah pada Davis? Apakah Davis membuat masalah?”“Nona Helga mendadak marah saat bertemu Davis. Dia mengatakan akan meninggalkan tempat ini secepatnya.”Henry Tolando tiba-tiba mengingat ucapan Harry tempo hari. “Helga menyukai Davis. Itu benar-benar gila sekaligus memuakkan.”Helga masih berada di kamar, mengabaikan panggilan di ponselnya. “Davis benar-benar membuatku kesal. Dia bahkan tidak memujiku, padahal aku sudah mempersiapkan semuanya
“Desas-desus?” Davis terdiam saat sistem memberikan peringatan. “Sistem melarangku untuk bertanya,” gumamnya. “Aku tidak pernah mendengar desas-desus apa pun mengenai keluarga Miller. Aku sibuk membangun bisnisku selama ini.”Harry tersenyum, bergumam, “Dasar penipu sialan! Daisy mengatakan kau adalah teman masa kecilnya. Kau pasti sudah tahu mengenai desas-desus ini, Davis. Tapi, aku ingin melihat reaksimu untuk memastikan dugaanku.”Harry bersandar di pagar. “Kabar ini hanya diketahui oleh keluarga kelas atas saja. Aku akan memberi tahumu desas-desus itu karena kita adalah teman.”Davis mengamati cincin. “Seperti yang sudah aku duga, sistem tidak memberi peringatan apa pun jika aku tidak bertanya soal keluarga Miller.”Harry mengawasi sekeliling sesaat. “Anggota keluarga Miller tidak akrab satu sama lain. Mereka hanya bersikap akrab di depan semua orang. Mereka sempat terlibat konflik berdarah bertahun-tahun lalu.”Davis menggigit bibir saat akan bertanya. Ia harus tetap diam tanpa
“Bisakah kau mengendarai mobil lebih cepat?” ketus Helga sembari menendang kursi sopir. “Kau mengendarai mobil seperti siput!” “Kau tampaknya tidak sabar bertemu Davis, Helga.” Harry tertawa terbahak-bahak. “Tenanglah, Davis tidak akan pergi ke mana-mana.” “A-apa maksudmu, Harry?” Helga memutar bola mata, berdecak saat wajahnya memerah. “A-aku hanya ingin segera beristirahat. Aku bahkan akan langsung pergi jika liburan ini membosankan.”“Kenapa Davis memilih tempat itu sebagai tempat liburan?” Helga mendengkus kesal. “Dia memang memiliki selera yang jelek. Dia seharusnya memilih tempat yang aku pilih sejak awal.”“Mengomel tidak akan mengubah apa pun, Helga. Kau harus menikmati liburan ini dengan baik. Bukankah kau sangat menantikan liburan ini sampai kau mempersiapkan banyak hal?”“Aku tidak mempersiapkan apa pun! Aku tidak akan pergi jika ayah tidak memaksaku!”“Kau membeli banyak busana kemarin. Kau bahkan pergi ke salon kecantikan hingga larut malam. Kau tentu ingin tampil luar
Romeo mengamati kamar Sebastian di balik dinding. “Alvin dan Sonya tampaknya masih belum keluar dari kamar kakek. Apa yang sebenarnya mereka lakukan?”Romeo terdiam saat Sonya keluar dari ruangan sambil membawa sebuah gelas. “Apakah dia menemui Kakek untuk mengambilkan minuman?”Sonya melirik Romeo sekilas, berbelok ke kiri. “Mereka masih mencurigaiku.”Romeo mendengkus kesal saat ponselnya berbunyi. “Ya, aku baru saja selesai bersiap-siap. Tunggu aku di sana, Gabriel.”Romeo mengamati kamar Sebastian sesaat, menuruni tangga. Ia tersenyum saat melihat Drake berjalan dari arah sebaliknya. “Paman.”“Apa yang kau inginkan, Romeo? Katakan sekarang,” ujar Drake. “Aku melihat Alvin dan Sonya memasuki kamar kakek, Paman. Sonya keluar dari kamar sambil membawa gelas, sedangkan Alvin masih berada di kamar Kakek hingga sekarang.”Drake terdiam sesaat. “Jangan halangi jalanku.”Romeo mengamati kepergian Drake. “Paman Drake masih saja ketus seperti biasa. Aku yakin dia pasti akan mendatangi kake
[Nama Host: Davis][Keluarga: Miller][Status Pewaris: Level 40 (1800/4000)][Health Point: 58/58][Kekuatan: 58 | Pertahanan: 59 | Kecerdasan: 58 | Kelincahan: 58][Money Power: $30.439.190.000]Rombongan mobil melaju kencang di sebuah jembatan, melewati pepohonan menjulang tinggi ke langit.Sebuah bangunan megah terlihat dari jarak agak jauh. Angin berembus kencang, menggoyangkan dedaunan dan ranting. Langit tampak sangat cerah.Rombongan mobil keluar dari hutan, melaju di jalanan lurus. Kendaraan-kendaraan itu memasuki gerbang, menepi di depan bangunan. Para penjaga dan pelayan sontak membungkuk saat satu per satu orang turun dari mobil.Davis keluar dari mobil, membantu Sebastian duduk di kursi roda. Ia tersenyum saat mengamati pemandangan sekeliling.“Tempat ini sangat luar biasa. Aku menyukai tempat ini.” Davis tersenyum, mengamati Sebastian. “Kau baik-baik saja, Kakek? Kau terus diam sepanjang perjalanan.”“Aku baik-baik saja. Aku hanya sedikit lelah karena perjalanan panjang. A
Dariel sudah berlari mengelilingi danau selama setengah jam. Keringat membanjiri sekujur tubuhnya. Meski sudah kelelahan, tetapi ia menyukai kegiatan ini.“Aku merasa sangat bugar dan bersemangat setelah menerima serum kemampuan itu. Aku harus meningkatkan levelku secepat mungkin untuk bisa membuka beragam kemampuan sistem.Dariel mengamati cincinnya sekilas. “Aku belum mendapatkan tanda-tanda pengkhianatan Chris dan Adrian hingga sekarang. Mereka bekerja sangat baik selama ini.”“Aku sejujurnya merasa bimbang sekarang. Siapa yang harus aku percaya antara Arnold, Chris, dan Adrian. Arnold memberikan cincin, dukungan, sekaligus serum kemampuan yang sangat berguna untukku. Meski begitu, aku harus tetap waspada karena aku belum tahu tujuan mereka sebenarnya.”Dariel mengepalkan tangan kuat-kuat. “Selama seminggu ini, aku sudah mencatat beberapa hal mengenai kemampuan penglihatan masa depanku. Aku akan merasakan sakit kepala saat penglihatan muncul. Penglihatan masa depanku muncul secara
Lucas, Liam, Levon, dan Ludwig tengah sarapan bersama di meja makan. Hujan deras menemani kesunyian. Beberapa petir menggelegar, tetapi masih tidak ada obrolan. Mereka sibuk dengan pikiran masing-masing. Lucas, Liam, Levon, dan Ludwig saling melirik sesekali, menoleh pada pintu. Mereka tidak sabar mendengar cerita dari Logan mengenai pertemuannya dengan seniornya. Levon mengutuk Levon dalam hati. Ia amat kesal pada Logan, tetapi tidak bisa melakukan apa pun selain mengalah saat ini. Levon meneguk minuman hingga habis, mengamati hujan dari jendela. “Tempat ini jauh lebih baik dibandingkan penjara, tetapi aku merasa sangat kesal”Levon mengembus napas panjang, memejamkan mata erat-erat. “Aku seharusnya berterima kasih pada Logan karena dia sudah menolongku dan keluargaku. Aku seharusnya tidak menjadikannya sasaran kebencianku karena situasi yang aku dan keluargaku hadapi sekarang.”Levon mengamati Lucas, Liam, dan Ludwig sekilas. “Dibandingkan terus merasa jengkel dan benci, aku seha