“Dylan.” Dominique tiba-tiba menangis, memeluk Damian.Damian menyentuh sebuah tombol di benda kotak. Layar hologram tiba-tiba muncul dan menunjukkan wajah Dylan.“Dylan.” Damian dan Dominique sontak terkejut, menatap tak pecaya.“Halo, bagaimana kabar kalian?” Dylan tersenyum, menahan rasa haru. Ia sangat merindunkan kakaknya dan juga kakak iparnya. Waktu dua puluh lima tahun adalah waktu yang cukup lama.“Dylan, apa itu benar-benar kau?” Dominique menyentuh layar hologram, tetapi tangannya justru menembus layar tersebut. “Aku bersyukur kau baik-baik saja sekarang, tapi kau tampak sangat kurus, Dylan.”Dylan tertawa. “Ya, aku cukup sibuk selama ini.”“Aku benar-benar tidak menduga kau akan menghubungi kami.” Damian menunduk sesaat. “Aku benar-benar bahagia.”“Aku minta maaf karena sudah membuat kalian menunggu cukup lama. Aku harus mempersiapkan banyak hal. Aku juga membutuhkan cukup banyak waktu untuk menemukan kalian. Kalian tampak berbeda dengan penampilan kalian sekarang.”“Kami
[Nama Host: Davis][Keluarga: Miller][Status Pewaris: Level 24 (1885/2400)][Health Point: 40/44][Kekuatan: 42 | Pertahanan: 43 | Kecerdasan: 38 | Kelincahan: 42][Money Power: $16.096.500.000]Dua minggu berlalu dengan cepat.Matahari bersinar dengan sangat terik. Angin berembus pelan. Anggota pasukan tengah berlari di pantai seraya membawa beberapa batu di punggung mereka.Sementara itu, Davis tengah menaiki bukit seraya membawa batu di dada dan punggungnya. Keringat sudah membanjiri sekujur tubuhnya, tetapi ia masih belum menyerah. Ia tidak ingin kalah dari Sammy dan yang lain.“Aku berhasil menaikkan dua poin untuk status kekuatan, pertahanan, dan kelincahan. Aku juga berhasil menaikkan poin kecerdasan sebanyak satu poin dalam waktu dua minggu. Aku harus bisa bertambah kuat dengan cepat. Aku tidak boleh membuang-buang waktu dan kesempatan yang aku miliki.”Davis mengembus napas panjang, berjalan lebih cepat. Latihannya bertambah sulit dari hari ke hari, bahkan lebih sulit diba
Victor memasuki ruangan Mario bersama beberapa pengawal. Ia melihat Mario tengah berkutat dengan beberapa komputer. “Aku sudah tahu jika kau menemukan lokasi Dylan. Jangan melakukan apa pun karena aku sudah merekamnya.”Mario tercenung selama beberapa waktu, mengepalkan tangan erat-erat. Ia sudah berusaha menyembunyikan temuannya mengenai lokasi Dylan, tetapi Victor bekerja dengan sangat baik dan cepat.“Aku memang menemukan lokasi Dylan.”“Lalu kenapa kau tidak memberitahuku?” Mario mengamati deretan kode dan peta di layar besar, menoleh pada Mario.“Aku harus memastikan kebenaran informasi yang aku dapatkan sebelum aku memberi tahumu dan yang lain. Dylan bisa saja memberikan informasi palsu pada kita untuk menjebak kita. Kau tentu tidak ingin masuk dalam jebakan Dylan, bukan?”Mario menekan sebuah tombol. Layar menunjukkan seorang pria yang berjalan di trotoar. Kamera menyorot punggung pria itu, kemudian beralih ke samping hingga menunjukkan wajah pria itu.“Dylan,” gumam Mario deng
Kediaman keluarga Anderson tampak ramai malam ini. Rebecca terlihat bahagia di pesta ulang tahunannya. Wanita itu sengaja memamerkan hadiah dari Davis pada semua orang, terutama Susan dan Emmely.“Rebecca, dari mana kau mendapatkan kalung itu?” tanya Louise seraya menyentuh kalung. “Kalung itu terlihat sangat mahal.”Rebecca tersenyum, melirik Susan dan Rebecca. “Kalung ini adalah pemberian dari seseorang, Ayah.”“Apakah orang itu adalah seorang pria dari keluarga kaya raya?” Louise tersenyum. “Dari keluarga mana dia berasal?”Rebecca tidak ingin menjawab pertanyaan itu karena Louise akan marah jika tahu pria itu adalah Davis. Ia memutar bola mata ketika melihat Susan dan Emmely mengamatinya.“Kau harus mengenalkan pria itu pada ayahmu, Rebecca.”Louise bergabung dengan Drake dan Ivan, menyapa beberapa undangan.Rebecca mengelus kalung di depan Susan dan Emmely. “Kalung ini benar-benar luar biasa. Davis sangat tahu bahwa aku akan menyukai hadiahnya.”Susan memutar bola mata, kesal dan
Pesta ulang tahun berlangsung meriah. Rebecca tampak sangat bahagia di hari istimewanya. Wanita itu terus menerus mengelus kalungnya, terutama di depan Susan dan Rebecca. Ia tentu sangat senang melihat kedua sepupunya iri. “Aku berterima kasih atas kedatangan kalian di pesta ulang tahun putriku, Rebecca. Aku berharap bahwa hubungan kita semua menjadi lebih dekat dari sebelumnya.” Louise memberi tanda pada Rebecca untuk mendekat. “Putriku adalah sosok yang luar biasa. Dia sangat cantik, pekerja keras dan merupakan kebanggaan. Aku yakin siapa pun pria yang menjadi suaminya akan sangat beruntung.”“Ayah.” Rebecca menunduk karena malu, tersenyum pada para tamu.“Berbahagialah di hari istimewamu, Rebecca. Kau pantas mendapatkannya.”Para pelayan berdatangan di lokasi acara, menghidangkan beragam minuman dan makanan lezat pada para tamu.Louise mengajak Rebecca untuk berkenalan dengan beberapa rekan kerjanya, begitupun dengan Drake dan Ivan yang memperkenalkan Susan dan Emmely. Mereka ten
Alex Jacob dan Carlos setelah mengirimkan pesan pada Rudy. “Aku memiliki informasi penting. Pria bernama Emir Smiledone yang sekarang berbincang dengan Paman Louise adalah mantan pemimpin Red Hawk. Dia datang bersama Edwin, pemimpin Red Hawk sekarang.”“Apa?” Jacob dan Carlos terkejut.“Emir tampaknya ingin mendekati Rebecca. Dia ingin mendapatkan informasi mengenai Davis atau justru mendekati Kakek Sebastian.”“Apa kau sudah mengirimkan informasi ini pada Rudy, Alex?” tanya Jacob.“Aku sudah memberi tahu Rudy. Dia sudah berada di rumah ini dengan menyamar sebagai salah satu pengawal.” Alex mengamati Edwin yang sedang bersama Emir. “Remaja itu adalah teman sekelasku di sekolah. Dia tampaknya mencariku sejak tadi. Dia tidak boleh menemukanku di tempat ini. Dia akan curiga jika aku memiliki hubungan dengan Davis dan keluarga Anderson.”Jacob dan Carlos saling bertatapan sesaat.“Aku harus berbicara dengan Kakek Sebastian.” Alex mendekati Sebastian ketika pria tua itu sendirian. “Kakek,
Sistem menampilkan informasi mengenai perahu.“Sistem tidak bisa memindai orang-orang yang berada di dalam perahu. Aku harus melihat objek secara langsung.”“Apa yang terjadi?” tanya Davis ketika memasuki ruangan.“Tuan Davis, kami memanggil beberapa polisi untuk memeriksa hutan. Kami melakukannya untuk memastikan keamanan Anda dan orang-orang Anda. Tindakan kami sesuai dengan prosedur dan aturan yang sudah kita sepakati. Kami menjamin privasi Anda dan orang-orang Anda selama pemeriksaan.”Davis menoleh pada perahu. “Apa masih ada polisi yang berada di dalam perahu itu?”“Hanya beberapa polisi yang memeriksa hutan bersama beberapa staff kami, Tuan. Beberapa polisi tetap berada di perahu.”“Aku ingin mendapatakn identitas mengenai para polisi,” kata Davis.“Kami tidak bisa melakukannya karena hal itu melanggar privasi para polisi, Tuan. Mereka bekerja seseuai dengan prosedur.”Davis mengamati kepala staff dan beberapa anggotanya. Ia merasa jika mereka aneh.“Aku akan menunggu di ruanga
“Aku menemukan beberapa keanehan malam ini. Kepala Staff mengatakan jika ada satu staff pengganti malam ini, tapi aku melihat tiga staff yang belum pernah aku temui sebelumnya. Aku tahu setelah aku memeriksa daftar staff yang aku dapat dari Alex.”“Kepala staff itu berbohong. Dia kemungkinan sudah bekerja sama dengan Levon. Levon menawarkan sesuatu padanya atau justru mengancamnya jika dia tidak ingin bekerja sama dengannya.” Sammy terdiam sesaat. “Para staff itu hanya pegawai biasa yang menuruti perintah atasan mereka. Pemilik pulau ini kemungkinan berada dalam ancaman Levon dan keluarga Frangkrut sehingga mereka tidak bisa menolak,” ujar Sammy.“Levon bukanlah orang yang berada di balik rencana ini.”“Bagaimana kau tahu? Bukankah kau mengatakan jika Levon berada di pelabuhan sekarang? Dia mungkin sedang dalam perjalanan menuju pulau ini sekarang.”“Jika Levon pelakunya, sistem tentu tidak akan memberikanku sub quest,” gumam Davis seraya mengamati perahu.Sammy mengamati Davis yang t
“Selamat datang di ruanganku!” teriak seorang pria sembari tersenyum riang. Pria itu memangku dua ekor kucing di tangan kiri dan kanan. Puluhan kucing berkeliaran di ruangan, saling bertengkar, mengeong, tertidur, dan berlarian ke berbagai tempat. Ruangan terlihat sangat kontras dengan kondisi gedung yang menyeramkan. Ruangan ini sangat terang dengan warna merah dan emas. Sebuah lampu gantung besar berada di langit-langit ruangan. Beberapa rumah dan mainan kucing berada di sisi kiri ruangan, sedangkan sofa, televisi, lemari-lemari, dan kolam renang berada di sebelah kanan. Daniel, Chris, dan Adrian mengamati keadaan sekitar, masih berdiri di tempat mereka. Daniel mengamati pria berkemeja warna-wani di depannya. Ia mengira jika pemimpin orang-orang bertopeng itu adalah seorang pria besar, tinggi, bertato, dan bertampang menyeramkan. Akan tetapi, pria itu justru seperti pria kutu buku dan penyayang binatang. “Senang bertemu dengan Anda.” Aaron meletakkan kedua kucing di lantai, men
Dariel memasuki rumah bersama para pengawalnya. Hujan semakin mengguyur deras di luar. Petir berkali-kali menyambar dan angin semakin kencang hingga beberapa ranting terlempar ke jendela. Suasana ruangan sangat hening, berbeda dengan suasana hari Dariel yang tegang.Dariel menempuh perjalanan hingga berjam-jam untuk di pulau ini. Ia memastikan semuanya dengan sebaik mungkin. “Aku sangat mengkhawatirkan keadaan ayah sekarang, tetapi ayah memintaku untuk melakukan ini. Aku tidak boleh mengecewakannya,” gumamnya.Dariel berusaha fokus dan tenang untuk menyelesaikan misi. Daniel memintanya untuk bertemu dengan seseorang. Pencarian orang itu tidaklah mudah, apalagi Mario berkali-kali tidak sadarkan diri di ruangannya. Selain itu, ia dan Daniel harus waspada terhadap Daniel, Deric, maupun anggota keluarga lain.Dariel mengembus napas panjang, berusaha mengendalikan diri untuk tetap tenang. Ia mengepalkan tangan erat-erat saat pikiran buruk mendadak muncul. Ia sering kali membayangkan Daniel
[Nama Host: Davis] [Keluarga: Miller] [Status Pewaris: Level 36 (3110/3500)] [Health Point: 54/54] [Kekuatan: 54 | Pertahanan: 55 | Kecerdasan: 53 | Kelincahan: 54] [Money Power: $30.327.000.000]Hujan mengguyur sejak sore. Udara menjadi lebih dingin dibandingkan biasanya. Kilat terlihat beberapa kali di langit.Davis berada di dalam kamar, mengamati hujan dari jendela. “Dua belas hari berlalu dengan cepat bagiku. Hal ini berbeda sekali saat aku masih tergabung dalam aliansi.”“Tuan Henry dan aliansi bersiap untuk menangkap Logan dan Ludwig dalam dua hari lagi. Logan dan Ludwig juga bersiap untuk melakukan serangan. Kedua pihak mempersiapkan rencana mereka dengan sebaik mungkin.”Davis menutup jendela, duduk di sofa. “Ludwig tidak mendatangi Lucas setelah hari itu. Dia fokus untuk menyempurnakan persiapan. Meski aku sudah tahu rencana mereka dan memberi tahu rencana itu pada Tuan Henry, tetapi aku menduga ada hal yang tidak terduga yang bisa terjadi.”Davis mengembus napas panj
Hujan mengguyur sejak beberapa jam lalu. Davis berada di kamar, mengingat pertemuan dengan Mike Stormy beberapa jam lalu. Ia membuka layar hologram, tercenung selama beberapa waktu. “Sesuai dugaanku, Mike Stormy mencurigaiku membangun bisnis dengan modal dari para berandal. Selain itu, dia memerintahkan bawahannya untuk mencari informasi tentangku. Sayangnya, dia tidak akan mendapatkan apa pun. Aku pun juga belum mengetahui asal-usulku hingga sekarang.” “Aku sudah mencari informasi mengenai Mario, tetapi sistem tidak memberikan informasi apa pun. Mario tampaknya adalah orang yang masuk dalam daftar orang berbahaya. Dia lebih berbahaya dibandingkan Mike.” “Aku masih bisa mengamati keadaan Mike, tetapi aku tidak bisa mencari informasi Mario meski sudah mencoba berkali-kali.” Davis menoleh ke jendela saat petir menggelegar. Ia melihat keadaan menjadi terang sesaat. “Meski sistem tidak memberikan jawaban, aku masih bisa bertanya soal Mario pada seseorang.” Davis bergegas keluar d
[Nama Host: Davis] [Keluarga: Miller] [Status Pewaris: Level 36 (1130/3500)] [Health Point: 54/54] [Kekuatan: 54 | Pertahanan: 55 | Kecerdasan: 53 | Kelincahan: 54] [Money Power: $30.324.050.000]Davis sedang dalam perjalanan menuju lokasi pertemuan dengan Mike. Ia mengamati kondisi pusat kota yang sangat ramai. “Sistem memberikan waktu satu jam bagiku untuk bertemu dengan Mike Stormy. Waktunya lebih lama dibandingkan dengan waktu pertemuanku dengan Daisy. Apakah itu berarti Daisy lebih berbahaya dibandingkan Mike?”Davis mengembus napas panjang, membuka layar hologram, mengamati keadaan Henry Tolando dan seluruh anggota aliansi di sebuah ruangan. “Mereka berkumpul untuk membahas kabar kematian Evan Mulikas. Mereka berencana untuk mempercepat penyerangan.”Davis mengepalkan tangan erat-erat. “Firasatku mengatakan bahwa hal buruk akan terjadi. Aku harus bersiap-siap untuk kemungkinan terburuk.”Davis melirik Sammy, Don, dan Dave sekilas. “Aku yakin Tuan Henry akan menyewa Jay d
Mario masih tercenung, mengamati gambar di tangannya. Pikirannya penuh dengan kenangan masa lalu bersama putra kecil Damian dan Dominique.Mario menatap air mata yang terus menetes membasahi kertas. Bahunya berguncang berkali-kali sampai akhirnya ia menangis terisak-isak.Mario mengawasi kamar sekilas. “Apa mungkin Davis masih hidup? Aku mengira Dylan sudah meninggal, tetapi dia ternyata masih hidup. Davis kemungkinan memang masih hidup.”Mario segera menghidupkan komputer, mencari informasi mengenai Davis. Deretan informasi seketika bermunculan di layar. “Aku mengakses informasi kependudukan negara ini dan menemukan banyak sekali pria bernama Davis.”Mario menatap gambar, mencocokkan foto dengan informasi di layar. “Daisy menyerahkan kertas ini padaku beberapa hari lalu, tetapi aku baru melihat gambar pria ini sekarang. Donald mendadak datang sehingga aku belum sempat mengeceknya.”“Jika pria itu memang Davis, maka Daisy sudah bertemu dengannya.” Mario sontak terdiam, mengepalkan tan
Hujan mengguyur deras sejak beberapa jam lalu. Ruangan makan tampak ramai oleh cerita Sarah dan Elora. Petir beberapa kali menggelegar hingga kedua anak itu menjerit ketakutan.Suasana yang ramai perlahan sepi setelah kepergian Sarah dan Elora. Davis berpindah ke ruangan utama, menonton berita di televisi. Pembawa berita tengah menyiarkan kabar ledakan bom dan kelompok teroris di ibu kota Floxia. “Aku sudah memberi tahu Tuan Henry soal penyerangan musuh pada Evan Mulikas. Akan tetapi, aku cukup mengkhawatirkan keadaan Evan Mulikas. Dia adalah sosok penting dalam aliansi. Jika dia terluka atau sampai tewas, aliansi pasti akan melemah. Logan dan Ludwig kemungkinan besar akan langsung menyerang. Jika aliansi kalah, mereka kemungkinan akan mengincarku.”Davis mengembus napas panjang, bersandar di kursi, tertawa. “Aku tampaknya terlalu berpikir berlebihan. Evan Mulikas dan pasukannya bukanlah orang-orang lemah. Dia adalah mantan kepala kepolisian Fluxton dan para bawahannya adalah orang-o
Ludwig berjalan menuju gedung, mengawasi keadaan sekeliling saksama. Ia mengabaikan para tahanan yang berkumpul di halaman.Ludwig menghubungi Logan, berjalan lebih cepat. “Bagaimana keadaan di tempat ini? Apakah musuh mencurigai keberadaanku?”Logan menamati layar-layar yang menunjukkan Ludwig dan kondisi penjara. “Tidak ada hal yang mencurigakan hingga sekarang. Akan tetapi, kau harus tetap waspada. Ingat kau hanya memiliki waktu setengah jam. Saat ini, aku masih mengunduh data sekarang.”“Aku mengerti.” Ludwig menutup panggilan, menuruni sebuah tangga. Saat tiba di lantai bawah, ia bergabung dengan para petugas kebersihan yang lain.“Para bawahan Evan Mulikas masih berkeliaran di dalam penjara dan kepolisian hingga saat ini. Mereka mengawasi Lucas, Liam, dan Levon dengan sangat ketat. Mereka bahkan tidak mengalihkan pandangan dari Paman Lando meski dia sedang sakit. Aku tidak boleh sampai tertangkap oleh mereka.”Beberapa polisi memasuki ruangan. Pemimpin mereka memberikan arahan s
[Nama Host: Davis][Keluarga: Miller][Status Pewaris: Level 36 (965/3500)][Health Point: 54/54][Kekuatan: 54 | Pertahanan: 55 | Kecerdasan: 53 | Kelincahan: 54][Money Power: $30.323.995.000]Sebastian tengah berada di sisi kolam, duduk di kursi roda. Pikirannya tertuju pada peristiwa semalam. “Davis tidak fokus dengan pertarungan. Dia tampaknya sedang memikirkan cara untuk menghadapi Logan dan Ludwig. Meski dia tidak terlibat langsung dengan dua orang itu, tetapi aku yakin dia akan turun dalam pertarungan untuk mengamankan Henry Tolando.”Sebastian menoleh ke belakang saat Sonya menghampirinya.“Apa sudah ada perkembangan dari pencarian anggota lain, Simon?” tanya Sonya sembari melirik sekeliling, memastikan keadaan aman. Ia menyimpan sebuah gelas di meja.“Grey dan Benny memberi tahuku jika mereka bertemu dengan Moses semalam. Sung dan Tora juga bertemu dengan Mathilda di lokasi berbeda. Akan tetapi, Toshi dan Taka belum bertemu siapa pun hingga saat ini. Moses dan Mathilda berak