“Aku dan Eslon akan membawa Jack, Edwin, Russel, dan Roland ke Spectatown. Kami akan berpura-pura sudah menolong mereka darimu dan pasukanmu. Kami harus memastikan jika kami masih berada di pihak mereka,” kata Tommy.Eslon menambahkan, “Davis, aku yakin Jack, Edwin, Russel, dan Roland tidak akan menerima kekalahan ini. Mereka akan melakukan serangan balasan padamu. Jika kau mampu mengalahkan mereka, kau seharusnya bisa mengalahkan mereka di pertarungan selanjutnya.”“Aku mengerti. Kalian boleh pergi sekarang.”Don dan Trex meninggalkan ruangan bersama Tommy dan Eslon. Mereka berbincang mengenai skenario penculikan Jack, Edwin, Russel, dan Roland.“Beristirahatlah, Davis,” ujar Paula.“Aku harus menghubungi Alex, Angela, dan Jacob.” Davis mengambil ponsel dari nakas. Ia mendapatkan banyak pesan dan panggilan dari Angela, Alex, dan Jacob. “Selain kalian, mereka juga sangat mengkhawatirkanku.”“Davis, kenapa dengan wajahmu?” tanya Alex sesegukan.“Syukurlah, kau selamat Davis. Aku bisa t
“Dasar brengsek!” pekik Romeo sembari memukul kemudi hingga berbunyi keras. “Bawahan Davis tidak mengizinkanku untuk memasuki rumah Davis, padahal aku sudah menyiapkan beragam rencana untuk lebih dekat dengan Angela. Dia pasti sengaja melakukannya!”Gabriel, Joseph, dan Paul saling menatap satu sama lain.“Ya, aku juga bingung kenapa penjagaan di rumah Davis sangat ketat, padahal saat kita berkunjung tempo hari penjagaan justru biasa-biasa saja. Apa mungkin sudah terjadi sesuatu?” tanya Gabriel.“Ke mana sebenarnya Davis pergi dan apa yang sedang dia lakukan?” Joseph balik bertanya. “Kepergiannya membuatku curiga.”“Davis tampaknya sudah mengantisipasi kedatangan kita sehingga memperketat penjagaan. Davis tidak ingin kita mengunjungi rumahnya.” Paul menoleh ke samping, terkejut saat melihat dua orang pria yang tengah duduk di mobil. “Orang-orang itu sepertinya mengikuti kita sejak tadi. Aku melihat mereka saat kita pergi ke rumah Davis.”“Apa?” Romeo seketika menepikan mobil ke sisi
“Kau sangat menyedihkan, Pria Ayam!” Russel tertawa.“Kau justru lebih buruk darinya,” ketus Roland.“Brengsek!” Russel menarik baju Roland.“Hentikan!” bentak Jack seraya duduk di sofa. “Kita datang bukan untuk bergaduh. Kita datang untuk membahas sesuatu.”“Jika kalian ingin membahas kekalahan kita, aku tidak akan mendengarnya. Kalian sebaiknya pergi sebelum aku mengusir kalian,” kata Edwin.“Bangunlah dan bergabung dengan kami sekarang, Pria Ayam!” pekik Jack.Edwin melompat dari ranjang, menutup rambutnya, berjalan menuju sofa. “Jangan berani memerintahku dengan mulut busukmu!”Jack mengawasi pintu selama beberapa waktu. “Ini mengenai Joseph. Pria brengsek itu sepertinya sudah mengkhianati kita.”Edwin, Russel, dan Roland terdiam.“Dia tidak serius saat membantu kita dalam pertarungan tadi. Bawahan yang dikirmkannya untuk membantu kita bisa dikalahkan dengan mudah oleh pasukan Davis, padahal mereka menang secara jumlah dibandingkan pasukan Davis.”Edwin, Russel, dan Roland saling
Davis berhenti berlari, menoleh ke arah Sammy dan Don. Hujan mengguyur semakin deras, disusul angin yang berembus kencang.“Apa Sammy baru saja mengatakan soal keluarga Miller?”Davis kembali berlari, menggeleng beberapa kali. “Aku sepertinya salah mendengar. Jarakku dan Sammy cukup jauh, ditambah hujan sedang mengguyur deras.”Davis mengamati Sammy dan Don yang meninggalkan lorong. “Tapi, mereka mungkin saja mengetahui sesuatu soal keluarga Miller.”Davis menyelesaikan quest harian satu jam kemudian. Setelah membersihkan diri, ia menemukan Sammy, Don, Trex, Frans, Willy, Nathan, dan Paula di kamar inapnya.[Nama Host: Davis][Keluarga: Miller][Status Pewaris: Level 18 (1410/1800)][Health Point: 36/39][Kekuatan: 34 | Pertahanan: 35 | Kecerdasan: 31 | Kelincahan: 34][Money Power: $1.090.255.000]“Aku dan Trex memutuskan untuk membantu Frans, Willy, dan Nathan untuk mencari rekan-rekan kami. Semakin cepat kita menemui mereka, semakin baik untuk kita. Kita harus mengantisipasi sera
Levon turun dari mobil, menatap takjub bangunan megah dan mewah di depannya. “Tempat ini lebih cocok disebut istana dibanding kediaman sebuah keluarga.”Lucas tertawa. “Simpan rasa takjubmu untuk sekarang, Levon. Kau harus fokus pada pekerjaan pentingmu. Selain kakakmu, kau adalah putraku yang akan melanjutkan hubungan baik keluarga kita dengan keluarga Miller. Kau harus mendapatkan kepercayaan mereka.”Lucas dan Levon melalui pemeriksaan yang ketat untuk sampai ke rumah ini. Samson dan beberapa pengawal menyambut kedatangan mereka di terus rumah.“Tuan Daniel sudah menunggu Anda berdua di ruang utama. Aku akan mengantar kalian bertemu dengannya,” ujar Samson.“Terima kasih, Tuan,” sahut Lucas dan Levon.Levon semakin takjub ketika melihat suasana di dalam kediaman keluarga Miller. Meski ia tinggal di rumah yang juga selayaknya istana, tetapi rumah ini jauh lebih dari segi apa pun dibandingkan rumahnya.Lucas dan Levon duduk di kursi. Samson meninggalkan ruangan, lantas kembali bersam
“Levon memang berhasil mengetahui di mana aku berada sekarang, tapi dia tidak akan bisa menemukan keberadaanku dengan mudah, begitupun dengan keluarga Miller.” Dylan tertawa terbahak-bahak. “Aku akan memberikan sedikit kejutan padanya sebagai hadiah karena sudah mengejutkanku.”Dylan mengetik sangat cepat, tertawa beberapa kali. Ia tampak semangat. Layar menunjukkan progres yang terus berlangsung hingga berakhir di angka seratus persen.“Ini akan menjadi sangat menarik. Jangan dendam jika hadiahku tidak sesuai dengan harapanmu, Levon.”Dylan bersandar di kursi, menguap beberapa kali. “Aku sudah mengetatkan keamanan. Levon tidak akan bisa berbuat macam-macam lagi sekarang.”Layar menunjukkan Davis yang tengah berada di kantor. “Trex, Frans, Willy, dan Nathan sedang pergi menuju tempat rekan-rekan mereka yang lain. Sebelum Davis melawan keluarga Miller, dia harus menghadapi banyak rintangan yang berbahaya, salah satunya adalah Lucas Frangkrut. Davis membutuhkan pasukan yang sangat kuat.
“Kau tentu mendengar ucapan Tuan Dennis barusan, Ayah. Dylan bukan orang sembarangan. Dia orang yang sangat cerdas. Dia membuatku sangat kerepotan.”“Levon, kau harus segera menemukan keberadaan pria bernama Dylan itu. Nama baik keluarga kita berada di tanganmu sekarang.”Levon mengembus napas panjang. “Aku mengerti, Ayah.”Levon dan Lucas menuruni tangga, berjalan menuju pintu keluar. Mereka bertemu dengan Dariel di teras.“Tuan Dariel, aku ingin memperkenalkanmu dengan putraku Levon,” ujar Lucas.Dariel mengelurkan tangan, mengamati Levon dengan cepat. “Senang bertemu denganmu, Levon. Aku sudah mendengar cukup banyak mengenaimu dari ayahmu.”Levon membalas uluran tangan Dariel. “Senang bertemu dengan Anda. Aku sangat terhormat bertemu dengan Anda.”“Apa kalian berdua akan pergi?” tanya Dariel.“Waktu kunjungan kami sudah selesai. Kami akan kembali jika kami kembali diundang.”Levon dan Lucas membungkuk, meninggalkan Dariel, memasuki mobil.“Dariel memiliki sikap yang cukup berbeda d
Paula mengikuti seorang wanita tua, berjalan di lorong yang panjang, mengamati siswa-siswa di beberapa ruangan kelas berbeda.Paula dan wanita tua itu berhenti di depan sebuah kelas. Beberapa kali terdengar suara tawa dan teriakan dari dalam kelas.“Nona Smith berada di kelas ini. Kelas ini berisi anak-anak nakal. Nona Smith adalah guru terlama yang bertahan mengajar kelas ini.” Wanita tua itu membenarkan letak kacamata, mengamati Paula dari ujung kepala hingga ujung kaki. “Aku akan memanggil Nona Smith. Tunggulah di sini.”“Terima kasih atas bantuan Anda dan maaf jika kehadiranku membuat Anda kerepotan.” Paula membungkuk singkat.Wanita tua itu membuka pintu kelas. Ketika kaki kanannya baru memasuki kelas, sebuah balon air mendarat di wajahnya.“Aku mendapatkan tangkapan yang besar.” Seorang remaja laki-laki tertawa terbahak-bahak. “Berikan aku bola air lagi. Aku belum puas jika babi tua belum pingsan.”“Hentikan semua ini!” ujar seorang wanita berkacamata yang duduk di kursi, “dia a
Asap hitam membumbung tinggi ke langit dan sekeliling. Dua anggota dari tim rahasia bergerak sangat cepat menuju beberapa pengawal yang menjaga Lucas, Liam, dan Levon.Davis mendadak muncul, menghadang dua anggota itu. Ia menggunakan kemampuan pelumpuh, bergerak ke belakang sebuah pohon.Dua anggota itu terdiam saat tersengat listrik, nyaris terjatuh.“Apa yang terjadi?” tanya seorang anggota sembari mengawasi keadaan sekeliling, berusaha tetap berdiri tegak. “Kita seharusnya bisa menahan serangan listrik dengan alat kita.”“Ya, kau benar. Apakah alat-alat kita rusak, atau musuh memiliki alat yang lebih canggih dibandingkan kita?” sahut anggota lain sembari memaksakan diri bergerak.Davis muncul di belakang dua pria itu, memukul mereka sekuat mungkin. “Aku tidak memiliki waktu banyak.”“Ah!” Dua anggota itu seketika ambruk di tanah. Alat-alat mereka mengeluarkan asap.“Sialan! Aku tidak bisa bergerak! Alat-alatku juga hancur! Siapa yang sudah menyerang?”“Aku melihat seseorang menyera
Keempat pria muncul dari balik pohon, berlari menuju Lucas, Liam, dan Levon yang berada di dalam mobil. Saat mereka akan mendekat, Don dan yang lain segera menyerang mereka.Keempat pria itu menahan serangan Don, Trex, Frans, dan Willy, sedangkan Sammy, Nathan, dan anggota lain segera melindungi Davis.“Orang-orang itu mampu melawan Don dan yang lain dengan seimbang,” ujar Davis saat mengamati pertarungan.Davis memindai keempat pria itu melalui layar hologram. “Mereka memiliki beberapa alat canggih. Kita harus secepatnya pergi dari tempat ini sebelum pasukan Logan dan Ludwig datang.”Keempat pria itu tersenyum karena mendapatkan lawan sepadan. Mereka menyerang sembari saling berbagai informasi.Davis mendapatkan sebuah notifikasi di layar hologram. “Mereka meretas semua alat kita, termasuk mobil-mobil kita. Kita tidak memiliki pilihan selain melawan mereka.”“Kau benar, Davis. Aku tidak bisa menghubungi siapa pun sekarang.” Sammy memberikan tanda pada Nathan.Nathan segera menaiki po
[Ding][Host berhasil menyelesaikan Quest Rahasia][Quest Rahasia : 1. Melindungi Henry Tolando, Harry, dan Helga][2. Mengalahkan dan menangkap Lucas Frangkrut][Hadiah 6000 EXP +$60.000.000 dikirim ke status pewaris dan Money Power Anda][Host mendapatkan 1 kartu permintaan]“Aku berhasil menyelesaikan Quest Rahasia tepat waktu,” ujar Davis sembari mencengkeram tubuh Lucas seerat mungkin. Davis mendongak ke langit, mengamati drone dan bola yang melayang di udara. Kedua benda itu menghilang tak lama setelahnya. “Rencanaku berhasil. Aku menyerang rombongan mobil dengan sekaligus dan menyerang Lucas, Liam, dan Levon dengan bola hingga mereka tidak sadarkan diri.”Davis mencengkeram tubuh Lucas lebih erat. “Aku juga berhasil menangkap Lucas tanpa bantuan Sammy, Don, dan yang lain. Aku juga harus berterima kasih pada Jay dan yang lain karena sudah menjaga Tuan Henry, Harry, dan Helga dengan sangat baik. Aku sangat khawatir karena musuh berhasil menerobos gedung beberapa menit lalu.”Dav
Jack sontak menahan napas, menggigit tangan Tommy. “Kita terkurung di tempat sialan ini sekarang! Musuh pasti akan datang ke tempat ini jika kita hanya diam saja!”“Seluruh komunikasi kita terputus dengan pasukan lain. Meski begitu, aku yakin pasukan bantuan sedang dalam perjalanan menuju tempat ini.”Sebuah ledakan tiba-tiba terdengar. Jack dan Tommy sontak terdiam.[Waktu penyelesaian Quest Rahasia : 3 menit 30 detik]Sementara itu, pasukan gabungan aliansi dan pemerintah Floxia masih memburu Lucas, Liam, dan Levon. Mereka mengerahkan pasukan untuk mengejar melalui jalur darat dan udara.Ledakan terjadi di beberapa titik hutan, disusul asap hitam yang membumbung tinggi.Pasukan Logan dan Ludwig terus melindungi Lucas, Liam, dan Levon. Mereka juga bergerak untuk menghadang pasukan lawan.Rombongan mobil terlihat melewati jalan setapak. Titik kecil cahaya menjadi tanda pergerakan mobil di bawah rimbun daun.“Dasar brengsek!” Lucas menendang kursi. “Kenapa pasukan bodoh itu seakan-seak
Jay, Noah, dan Layla berhasil membekuk Draco.“Dasar brengsek! Lepaskan aku!” teriak Draco sembari terus memberontak. Ia merasakan aliran listrik di tubuhnya. “Mereka tersengat listrik, tetapi mereka tetap tidak melepaskanku! Siapa sebenarnya mereka, dan seberapa kuat mereka?”Draco mengamati Henry Tolando di dalam helikopter. “Sialan! Padahal aku hampir berhasil mengalahkannya! Kenapa orang-orang sialan ini sangat sulit dikalahkan?”“Ah!” Draco meringis kesakitan ketika Jay mematahkan tangan dan kakinya. “Dasar bajingan! Aku pasti akan membalas kalian semua!”Draco menggertakkan gigi, menahan rasa sakit yang semakin parah. Ia semakin kesulitan menggerakkan tangannya. “Apa yang harus aku lakukan sekarang?”Draco memaksakan mendongak saat beberapa pengawal memasuki helikopter. Ia tiba-tiba tersenyum saat menyadari sesuatu. “Mereka tidak bisa menghidupkan helikopter itu. Benda itu tampaknya rusak bersama seluruh sistem dan alat-alat canggih di gedung ini. Mereka tidak akan bisa meningga
Pedro tidak sadarkan diri setelah terkena pukulan di belakang lehernya. Meski begitu, alat di tubuhnya masih menyala dan mengirimkan informasi pada Logan dan Ludwig.Leon segera mengikat tubuh Pedro, menoleh ke lantai bawah. “Dia melemparkan koper-koper itu ke lantai bawah. Koper-koper itu kemungkinan adalah koper-koper yang tersimpan di ruangan rahasia.”Leon membunyikan peluit untuk mengirimkan pesan pada Jay, Noah, dan Layla. Ia bergegas menuruni tangga secepat mungkin, mengawasi keadaan sekeliling.Di waktu yang sama, pasukan bantuan musuh sudah memasuki bangunan. Mereka menyebar dan bergerak ke sekeliling, memasuki satu per satu ruangan, bergerak menuju tangga.“Aku baru saja mendapatkan informasi dari Tuan Logan. Ada musuh yang sudah sadarkan diri. Dia ... bahkan berhasil mengalahkan Tuan Pedro sendirian,” ujar pemimpin pasukan saat menghubungi anggota pasukan. “Jika kalian menemukan pria itu, kalian harus segera mengirimkan pesan darurat. Kalian harus menghindari pertarungan de
“Dasar brengsek! Aku tidak tahu apa yang terjadi, tetapi aku harus menggunakan kesempatan ini sebaik mungkin,” ujar Draco sembari melompati para penjaga yang tidak sadarkan diri di sepanjang lorong. Draco tersenyum, menendang seorang penjaga. “Apakah aku harus tetap menghabisi Henry Tolando sesuai perintah Logan dan Ludwig?”Draco mendengkus kesal, terkejut saat melihat layar hologram di depannya. “Apa ini? Kenapa tanganku bisa menembus layar ini?”Pedro berlari di samping Draco. “Itu adalah layar hologram, Tuan. Aku tidak tahu bagaimana pastinya, tetapi aku menduga layar hologram dan keadaan sekarang adalah ulah Logan.”Logan mendadak muncul di layar hologram. “Aku akan menjelaskan sedetail mungkin apa yang sedang terjadi sekarang. Aku menempatkan sebuah alat canggih di tubuh kalian sebelum kalian menyamar sebagai mata-mata. Alat itu aktif saat dalam keadaan darurat. Alat itu memiliki kemampuan untuk meretas semua sistem canggih, alat komunikasi sekaligus alat pelacak. Selama alat i
[Waktu penyelesaian Quest Rahasia : 30 menit 15 detik]Rombongan mobil yang membawa Lucas, Liam, dan Levon terus melaju menuju bukit, melewati tanjakan dan hutan lebat. Di saat yang sama, pertarungan terjadi halaman dan sepanjang jalan. Pasukan Logan dan Ludwig berhasil mengecoh musuh dan melakukan serangan mendadak. Asap membumbung tinggi di beberapa titik lokasi. Beberapa anggota pasukan terlihat terkapar di tanah dan jalan. Suara tembakan terdengar bersahutan berkali-kali. Dua anggota pasukan tengah menyingkirkan batang pohon yang menimpa mobil. Seorang anggota menarik Evan Mulikas dari dalam kendaraan, menjauhkan pria itu dari lokasi kecelakaan. Evan Mulikas tidak sadarkan diri setelah sebuah bom meledak di depan mobilnya. Pohon tumbang dan mengenai kendaraan hingga ia terjepit. Darah mengalir dari kepala dan wajahnya. Seorang dokter bergegas mengecek keadaannya. Di saat para pengawal utama Evan Mulikas mengobatinya, sebagian pasukannya dan pasukan aliansi bergegas mengejar Lu
Lucas, Liam, dan Levon seketika bersiaga saat mendapatkan informasi dari bawahan mereka. Suara ledakan terdengar dari arah cukup jauh. “Dasar bajingan! Bagaimana mungkin aliansi bodoh itu menemukan keberadaan kita di tempat ini?” tanya Lucas sembari mengintip keadaan luar melalui jendela. Ia melihat asap mengepul di arah barat dan timur. Lucas mendengkus kesal. “Bukankah orang-orang itu mengatakan bahwa aliansi bodoh itu tidak mungkin menemukan keberadaan kita di tempat ini?”“Aku menduga jika ada pengkhianat di antara pasukan kita, Ayah. Mengingat penjelasan Paman Ludwig sekaligus melihat tindakan pasukan khusus itu, mereka tidak mungkin berbohong dengan ucapan mereka,” kata Liam. Levon menimpali, “Ya, aku juga menduga hal yang sama, Ayah. Pengkhianat itu pasti sudah membocorkan informasi lokasi ini pada Henry Tolando dan yang lain. Kalaupun tidak ada pengkhianat di pihak kita, kemungkinan lainnya adalah aliansi memang sudah mengikuti kita sejak kita keluar dari penjara. Meski beg