Malam yang panjang berganti pagi.Davis baru menyelesaikan quest harian di ruangan. Pria itu berbaring di lantai, menatap langit-langit ruangan, mengendalikan napas yang terengah-engah. “Bahuku masih terasa sakit ketika aku gerakan.”[Nama Host: Davis][Keluarga: Miller][Status Pewaris: Level 9 (111/900)][Health Point: 26/29][Kekuatan: 20 | Pertahanan: 21 | Kecerdasan: 22 | Kelincahan: 20][Money Power: $1.019.400.000]Davis seketika duduk, memperhatikan layar hologram. “Aku mendapatkan tambahan 5 EXP dan $50.000 setelah berhasil menyelesaikan quest harian. Apa karena level status pewarisku sudah mencapai level 9?”[Mulai dari level 9 dan seterusnya, hadiah dari quest harian juga akan meningkat]“Aku mengerti.” Davis bergegas keluar dari ruangan. Ia terkejut ketika melihat Sammy, Don, Trex, Frans, Willy, Nathan, dan Paula memperhatikannya. “Mereka kembali bersikap aneh. Apa yang sebenarnya terjadi pada mereka?”Davis membersihkan diri, mengganti pakaian, menatap pantulan dirinya
Davis terdiam sesaat, menghadap Sammy. “Aku sudah membuat beragam rencana untuk mencapai tujuanku. Semua rencana itu tersimpan rapi di sebuah sistem.”“Aku sudah memeriksa beberapa sudut di halaman dan gedung, tapi aku tidak menemukan dua pria kembar di tempat ini. Mereka sepertinya sudah mengetahui dan melepas alat pelacak,” ujar Sammy.Davis mengecek ponselnya, merasa lega karena Sammy tidak bertanya lebih lanjut mengenai sistem. “Mereka masih berada di dekat pinggiran kota dari informasi terkahir alat pelacak itu.”Davis memperbesar layar. “Aku tahu tempat ini. Mereka berada di markas The Street Boss. Jaraknya cukup dekat dengan bangunan ini.”“Apa yang akan kau lakukan sekarang?” tanya Sammy.Davis menoleh pada Sarah yang masih anteng bermain di mobil. “Aku berpikir untuk memeriksa markas The Street Boss, tapi aku khawatir dengan keadaan Sarah jika dia sendirian di dalam mobil dalam waktu cukup lama.”“Aku akan memeriksa tempat itu. Aku memiliki urusan pribadi dengan mereka karena
“Pria cacat itu sangat kuat.” Julius terpojok ke sudut ruangan.Sammy melesatkan serangan bertubi-tubi pada Julius hingga pria itu ambruk ke lantai, Ketika ia akan melesatkan tendangan, Julius berguling ke samping, berlari ke arah jendela.Sammy menendang punggung Julius hingga pria itu mendobrak jendela.Julius segera menggenggam kaki Julian, menoleh ke bawah bangunan.“Dasar brengsek!” cibir Julian ketika tangannya nyaris terlepas dari pegangan. “Kenapa kau selalu menempel padaku?”“Peganglah besi itu dengan benar sialan. Kau bisa membuat kita mati,” ucap Julius.“Tutup mulutmu bajingan! Aku sedang berusaha keras sekarang!”“Kita tidak boleh tertangkap oleh pria bertopeng itu atau kita akan mati di sini. Dia belum melawan kita dengan serius.”Sammy berlari ke arah Julian dan Julius. Ketika ia muncul di jendela, Julian tanpa segan melepaskan pegangan pada besi. “Dasar bodoh!” maki Julius.Julian dan Julius melesat turun dengan cepat. Mereka terkejut saat melihat Sammy ikut melompat
Davis, Sammy, dan Sarah tiba di kediaman keluarga Anderson.“Aku akan bertemu dengan kakek untuk membicarakan sesuatu. Kalian tetap berada di dalam sampai aku kembali.” Davis keluar dari mobil, mengawasi keadaan sekeliling.Davis memasuki rumah. Suasana kediaman utama tampak sepi. “Aku harap Paman Drake, Paman Louise, dan Paman Ivan tidak tiba-tiba muncul dan berteriak padaku. Aku sangat bosan mendengar teriakan mereka.”Davis menaiki tangga, kembali mengawasi sekitar. Ia berjalan dengan tenang setelah memastikan tidak ada Drake dan yang lain.“Kakek.” Davis berbicara di alat kecil yang terletak di samping pintu. “Bisakah kita bicara sebentar?”Tidak ada jawaban hingga satu menit lamanya.Davis kembali berbicara, tetapi tetap mendapat respons tetap sama. “Aku harus mengecek taman belakang. Kakek sering berada di sana.”Davis menuruni tangga, mengawasi keadaan halaman yang juga sepi. “Apa mungkin kakek pergi bersama yang lain ke suatu tempat?”“Sial! Kita tidak menemukan informasi apa
Davis, Sammy, dan Sarah meninggalkan kediaman Anderson.Romeo, Gabriel, Joseph, dan Paul masih berada di teras, memperhatikan mobil yang baru keluar dari gerbang..“Pria bernama Sammy itu pasti sangat kuat jika sampai bisa mengalahkan Roxy dengan satu tendangan. Kita harus bisa berlatih di bawah bimbingan Sammy. Aku yakin dia orang yang sangat cocok untuk menjadi pelatih kita,” ujar Joseph.“Jangan bodoh! Davis pasti sengaja mengarang cerita itu agar kita takjub. Davis adalah pembohong ulung sejak dulu,” ketus Romeo.“Terlepas dari benar atau tidaknya cerita Davis, aku pikir Sammy adalah pria yang hebat. Aku masih mengingat saat dia dan yang lain bergerak cepat mengelilingi Paman Drake dan yang lain semalam. Sammy memancarkan aura kuat yang membuatku takut,” ucap Gabriel.“Berhenti berbicara mengenai Davis. Kalian membuatku sangat muak.” Romeo memasuki rumah dengan terburu-buru. Ia sangat kesal meski berharap bisa berlatih di bawah bimbingan Sammy. Sementara itu, Drake, Louise, dan I
[Nama Host: Davis][Keluarga: Miller][Status Pewaris: Level 9 (126/900)][Health Point: 29/29][Kekuatan: 20 | Pertahanan: 21 | Kecerdasan: 22 | Kelincahan: 20][Money Power: $1.019.500.000]Davis, Sammy, dan Sarah berkunjung ke kediaman keluarga Anderson. Sebastian, Susan, Rebecca, dan Emmely menyambut hangat kedatangan mereka di halaman. Di saat yang sama, Drake, Louise, dan Ivan menahan kekesalan setengah mati saat mendengar Sarah akan menginap di rumah mereka.Davis dan Sammy meninggalkan kediaman keluarga Anderson.Sarah bersembunyi di balik kursi roda Sebastian ketika Drake, Louise, dan Ivan memelototinya.“Aku ingin menyampaikan satu informasi penting pada kalian.” Sebastian berkata agak keras. “Setelah berbincang dengan Sammy, aku baru tahu jika dia adalah putra dari sahabat lamaku. Aku tidak ingin kalian bertindak kasar pada Sarah karena dia adalah cucu dari mendiang teman lamaku.”Drake, Louise, dan Ivan meninggalkan teras lebih dahulu.Susan, Rebecca, dan Emmely mengajak
Davis memperhatikan Ethan, Rico, dan Felix hingga ketiga pria itu bergabung bersama anggota Black Lizard yang lain.“Ada apa?” tanya Sammy seraya mengawasi keadaan sekitar.“Aku melihat tiga musuhku berada di kerumunan anggota Black Lizard. Mereka adalah dalang di balik penculikan Susan, Rebecca, dan Emmely selain Toba, Lexy, dan John beberapa waktu lalu. Mereka semua tampaknya bergabung menjadi anggota Black Lizard setelah aku mengalahkan mereka.”Enam buah mobil memasuki gerbang. Perhatian hampir semua orang tertuju pada kendaraan-kendaraan yang datang.“Mereka adalah pemimpin utama Black Lizard.” Davis mengamati Alan yang keluar dari mobil bersama Julian dan Julius, lantas memperhatikan lima pemimpin utama yang lain. “Informasi yang dikirimkan Alex benar.”Davis menoleh pada Sammy yang tengah memperhatikan Alan. “Ada tugas lain yang tidak kalah penting selain menyusup dan mendapatkan informasi dari Black Lizard. Kita harus bisa mengalahkan salah satu pemimpun utama Black Lizard.”“
Jack berdiri dari kursi, menarik rambut Alan dengan kencang. “Aku hanya memberimu satu kali kesempatan lagi. Jika aku mendengar kau kembali gagal, aku akan menghajarmu dan membuangmu seperti sampah.”“A-aku mengerti.” Alan terpental ke belakang saat Jack menamparnya.Jack menampar Randy hingga pria itu nyaris terjengkang dari kursi. “Jangan membuatku kecewa. Aku tidak ingin penjualan narkoba kembali gagal.”“Aku mengerti.” Randy menyeka darah di bibir dan hidung.Jack menatap Julian dan Julius lekat-lekat, mendekat pada kedua pria kembar itu.Jack tiba-tiba menarik kerah baju Julian dan Julius, menatap murka. “Keluar dari ruangan ini sekarang juga sebelum aku menghajar kalian. Aku muak melihat wajah kalian.”Jack menatap asisten pemimpin utama yang lain. “Aku hanya ingin berbicara dengan keenam petinggi utama sekarang.”Julian, Julius, dan yang lain bergegas keluar ruangan.“Aku pikir Jack akan menghajar kita,” ujar Julian seraya menyeka keringat di dahi.“Aku juga berpikir hal yang s
[Ding][Host berhasil menyelesaikan Quest Rahasia][Quest Rahasia : 1. Melindungi Henry Tolando, Harry, dan Helga][2. Mengalahkan dan menangkap Lucas Frangkrut][Hadiah 6000 EXP +$60.000.000 dikirim ke status pewaris dan Money Power Anda][Host mendapatkan 1 kartu permintaan]“Aku berhasil menyelesaikan Quest Rahasia tepat waktu,” ujar Davis sembari mencengkeram tubuh Lucas seerat mungkin. Davis mendongak ke langit, mengamati drone dan bola yang melayang di udara. Kedua benda itu menghilang tak lama setelahnya. “Rencanaku berhasil. Aku menyerang rombongan mobil dengan sekaligus dan menyerang Lucas, Liam, dan Levon dengan bola hingga mereka tidak sadarkan diri.”Davis mencengkeram tubuh Lucas lebih erat. “Aku juga berhasil menangkap Lucas tanpa bantuan Sammy, Don, dan yang lain. Aku juga harus berterima kasih pada Jay dan yang lain karena sudah menjaga Tuan Henry, Harry, dan Helga dengan sangat baik. Aku sangat khawatir karena musuh berhasil menerobos gedung beberapa menit lalu.”Dav
Jack sontak menahan napas, menggigit tangan Tommy. “Kita terkurung di tempat sialan ini sekarang! Musuh pasti akan datang ke tempat ini jika kita hanya diam saja!”“Seluruh komunikasi kita terputus dengan pasukan lain. Meski begitu, aku yakin pasukan bantuan sedang dalam perjalanan menuju tempat ini.”Sebuah ledakan tiba-tiba terdengar. Jack dan Tommy sontak terdiam.[Waktu penyelesaian Quest Rahasia : 3 menit 30 detik]Sementara itu, pasukan gabungan aliansi dan pemerintah Floxia masih memburu Lucas, Liam, dan Levon. Mereka mengerahkan pasukan untuk mengejar melalui jalur darat dan udara.Ledakan terjadi di beberapa titik hutan, disusul asap hitam yang membumbung tinggi.Pasukan Logan dan Ludwig terus melindungi Lucas, Liam, dan Levon. Mereka juga bergerak untuk menghadang pasukan lawan.Rombongan mobil terlihat melewati jalan setapak. Titik kecil cahaya menjadi tanda pergerakan mobil di bawah rimbun daun.“Dasar brengsek!” Lucas menendang kursi. “Kenapa pasukan bodoh itu seakan-seak
Jay, Noah, dan Layla berhasil membekuk Draco.“Dasar brengsek! Lepaskan aku!” teriak Draco sembari terus memberontak. Ia merasakan aliran listrik di tubuhnya. “Mereka tersengat listrik, tetapi mereka tetap tidak melepaskanku! Siapa sebenarnya mereka, dan seberapa kuat mereka?”Draco mengamati Henry Tolando di dalam helikopter. “Sialan! Padahal aku hampir berhasil mengalahkannya! Kenapa orang-orang sialan ini sangat sulit dikalahkan?”“Ah!” Draco meringis kesakitan ketika Jay mematahkan tangan dan kakinya. “Dasar bajingan! Aku pasti akan membalas kalian semua!”Draco menggertakkan gigi, menahan rasa sakit yang semakin parah. Ia semakin kesulitan menggerakkan tangannya. “Apa yang harus aku lakukan sekarang?”Draco memaksakan mendongak saat beberapa pengawal memasuki helikopter. Ia tiba-tiba tersenyum saat menyadari sesuatu. “Mereka tidak bisa menghidupkan helikopter itu. Benda itu tampaknya rusak bersama seluruh sistem dan alat-alat canggih di gedung ini. Mereka tidak akan bisa meningga
Pedro tidak sadarkan diri setelah terkena pukulan di belakang lehernya. Meski begitu, alat di tubuhnya masih menyala dan mengirimkan informasi pada Logan dan Ludwig.Leon segera mengikat tubuh Pedro, menoleh ke lantai bawah. “Dia melemparkan koper-koper itu ke lantai bawah. Koper-koper itu kemungkinan adalah koper-koper yang tersimpan di ruangan rahasia.”Leon membunyikan peluit untuk mengirimkan pesan pada Jay, Noah, dan Layla. Ia bergegas menuruni tangga secepat mungkin, mengawasi keadaan sekeliling.Di waktu yang sama, pasukan bantuan musuh sudah memasuki bangunan. Mereka menyebar dan bergerak ke sekeliling, memasuki satu per satu ruangan, bergerak menuju tangga.“Aku baru saja mendapatkan informasi dari Tuan Logan. Ada musuh yang sudah sadarkan diri. Dia ... bahkan berhasil mengalahkan Tuan Pedro sendirian,” ujar pemimpin pasukan saat menghubungi anggota pasukan. “Jika kalian menemukan pria itu, kalian harus segera mengirimkan pesan darurat. Kalian harus menghindari pertarungan de
“Dasar brengsek! Aku tidak tahu apa yang terjadi, tetapi aku harus menggunakan kesempatan ini sebaik mungkin,” ujar Draco sembari melompati para penjaga yang tidak sadarkan diri di sepanjang lorong. Draco tersenyum, menendang seorang penjaga. “Apakah aku harus tetap menghabisi Henry Tolando sesuai perintah Logan dan Ludwig?”Draco mendengkus kesal, terkejut saat melihat layar hologram di depannya. “Apa ini? Kenapa tanganku bisa menembus layar ini?”Pedro berlari di samping Draco. “Itu adalah layar hologram, Tuan. Aku tidak tahu bagaimana pastinya, tetapi aku menduga layar hologram dan keadaan sekarang adalah ulah Logan.”Logan mendadak muncul di layar hologram. “Aku akan menjelaskan sedetail mungkin apa yang sedang terjadi sekarang. Aku menempatkan sebuah alat canggih di tubuh kalian sebelum kalian menyamar sebagai mata-mata. Alat itu aktif saat dalam keadaan darurat. Alat itu memiliki kemampuan untuk meretas semua sistem canggih, alat komunikasi sekaligus alat pelacak. Selama alat i
[Waktu penyelesaian Quest Rahasia : 30 menit 15 detik]Rombongan mobil yang membawa Lucas, Liam, dan Levon terus melaju menuju bukit, melewati tanjakan dan hutan lebat. Di saat yang sama, pertarungan terjadi halaman dan sepanjang jalan. Pasukan Logan dan Ludwig berhasil mengecoh musuh dan melakukan serangan mendadak. Asap membumbung tinggi di beberapa titik lokasi. Beberapa anggota pasukan terlihat terkapar di tanah dan jalan. Suara tembakan terdengar bersahutan berkali-kali. Dua anggota pasukan tengah menyingkirkan batang pohon yang menimpa mobil. Seorang anggota menarik Evan Mulikas dari dalam kendaraan, menjauhkan pria itu dari lokasi kecelakaan. Evan Mulikas tidak sadarkan diri setelah sebuah bom meledak di depan mobilnya. Pohon tumbang dan mengenai kendaraan hingga ia terjepit. Darah mengalir dari kepala dan wajahnya. Seorang dokter bergegas mengecek keadaannya. Di saat para pengawal utama Evan Mulikas mengobatinya, sebagian pasukannya dan pasukan aliansi bergegas mengejar Lu
Lucas, Liam, dan Levon seketika bersiaga saat mendapatkan informasi dari bawahan mereka. Suara ledakan terdengar dari arah cukup jauh. “Dasar bajingan! Bagaimana mungkin aliansi bodoh itu menemukan keberadaan kita di tempat ini?” tanya Lucas sembari mengintip keadaan luar melalui jendela. Ia melihat asap mengepul di arah barat dan timur. Lucas mendengkus kesal. “Bukankah orang-orang itu mengatakan bahwa aliansi bodoh itu tidak mungkin menemukan keberadaan kita di tempat ini?”“Aku menduga jika ada pengkhianat di antara pasukan kita, Ayah. Mengingat penjelasan Paman Ludwig sekaligus melihat tindakan pasukan khusus itu, mereka tidak mungkin berbohong dengan ucapan mereka,” kata Liam. Levon menimpali, “Ya, aku juga menduga hal yang sama, Ayah. Pengkhianat itu pasti sudah membocorkan informasi lokasi ini pada Henry Tolando dan yang lain. Kalaupun tidak ada pengkhianat di pihak kita, kemungkinan lainnya adalah aliansi memang sudah mengikuti kita sejak kita keluar dari penjara. Meski beg
Henry Tolando dan para anggota aliansi berada dalam situasi yang cukup aman sekarang. Mereka berada dalam penjagaan yang lebih ketat dibandingkan sebelumnya. Meski begitu, pasukan Logan dan Ludwig tidak tinggal diam. Mereka menyebar ke berbagai lokasi untuk menemukan tempat persembunyian anggota aliansi sekaligus untuk melakukan serangan balasan. Situasi beberapa kota masih mencekam. Para polisi terus berpatroli di berbagai jalan, mencari dan mengejar para tahanan yang melarikan diri. Pemerintah kota menetapkan situasi gawat darurat dan melarang semua warganya untuk meninggalkan rumah. Di waktu yang sama, beragam media terus memperbaharui informasi seputar kerusuhan.Pasukan khusus aliansi berjaga di depan sebuah rumah, hilir mudik memeriksa keadaan. Para penjaga menjaga lorong dengan persenjataan lengkap. Setiap pasukan saling berkomunikasi, memperbaharui informasi. Di sebuah ruangan, Draco baru saja sadarkan diri. Pria itu membuka mata perlahan, mengawasi keadaan sekeliling. Saat
Rebecca memutar bola mata. “Susan, bisakah kau duduk? Kau terus jalan mondar-mandir sampai membuatku pusing.”Emmely menyahut, “Tenanglah, Susan. Aku yakin Davis akan baik-baik saja. Para pengawalnya akan melindunginya.”“Ya, orang-orang menyeramkan itu tidak akan mungkin membiarkan Davis dalam bahaya.” Rebecca meneguk teh hangat. “Suasana berbagai kota dalam bahaya sekarang. Kita beruntung karena Leaventown masih terkendali. Orang-orang Davis juga menjaga rumah ini. Kita akan aman selama kita berada di dalam rumah.”Susan menjatuhkan diri di sofa, mengendalikan napas yang terengah-engah. “Aku tetap mengkhawatirkan Davis. Dia bahkan tidak mengangkat panggilan dan membalas pesanku sejak tadi. Aku sangat takut sekarang.”Rebecca dan Emmely memutar bola mata, mengabaikan Susan. Romeo mendengkus kesal, menggerutu, “Susan sangat menyebalkan karena terus membicarakan Davis.”Gabriel tertawa. “Aku percaya bahwa Davis akan baik-baik saja. Dia memiliki keberuntungan yang sangat banyak.”“Apa