Episode 145: Kasih Sayang Yang Menumbuhkan Keakraban, Membentuk Rumah Menetap. 3466 / 02 / Aquarius, (Musim Dingin). 11:17. Semua warga kota Eden mengenakan sarung tangan hangat dilengkapi pakaian tambahan demi meminimalisasi cengkeraman suhu dingin dibawah ingar-bingar hujan salju yang lebat. Aktivitas kota tidak surut ditengah iklim ekstrem hari ini. Kendati lebih banyak beraktivitas di dalam ruangan. Kelinci imut berbulu warna hitam terbang di antara para pedagang. Makhluk ajaib yang seakan mencari keberadaan majikannya yang lama hilang. Orang-orang tidak kuasa menahan kejengkelannya ketika makhluk itu mulai mengusik kedamaian. 'Kuru-kuru ....' Kelinci itu bertengger di puncak kepala ibu-ibu hingga harus terbang lagi karena pukulan-pukulan maut yang diberikan ibu-ibu padanya. Lalu bertengger di atas lapak buah-buahan, bertengger lagi pada atap stan pedagang sayur, bertengger pada pakaian, bertengger pada nyaris semua pedagang yang ada di sini—stan pedagang punya bentuk ata
Episode 146: Apa Itu Cinta Sehidup Semati, Kalau Bisa Kawin Berkali-Kali. Kota Tera .... —21:44. Kim Deun tengah terjebak derasnya dilematik yang sama membebaninya dengan menghadapi semua tugas-tugas kantornya. Semua jamuan cintanya serasa diludahi, dimuntahkan begitu saja selepas ia mengorbankan apa yang tidak bisa diambil lagi. Sesungguhnya ini adalah jam diskusi mengenai laporan bencana dari serangan Monster Parasit sekaligus memikirkan perceraiannya dengan istri tercinta. Ruangan kerja, di hunian mewah Komisaris Deun. Yang berinterior simpel. Dengan ditemani Theus, Komisaris Deun mencari jalan alternatif yang efektif dalam menuntaskan masalah. Kendatipun dilubuk hati terdalam sang Komisaris Deun sama sekali tidak ingin dan tidak siap menerima perceraiannya, tetapi pria berbandana batik awan itu cukup mahir dalam bersikap tegar dan tabah. Theus yang sedari tadi memotivasinya agar membalas atau berbuat perkara penting yang mampu menanamkan kesan setimpal yang traumatis pad
Episode 147: Gores Nyawaku, Tinta Mataku, Terbakar Merah, Akulah Mesinmu. Kota New Feel ....Kota indah, eksotis dalam pluralisme yang sangat membara hangat di sini. Pelabuhan kota adalah tempat yang nyaris selalu lembur dari hiruk pikuk umat manusia. Transaksi jual-beli paling interaktif. Beragam manusia dari ras yang berbeda-beda nampak bersinergi harmonis. Tanpa diskredit rasial, kepercayaan atau perdebatan bodoh yang melahirkan benci. Beberapa pihak yang nakal tidak melebihi batas wajar. Semua aktivitas sangat menyenangkan. Lingkungan yang sehat. Dengan kisah hidup masing-masing yang sesungguhnya amat kontradiktif, tapi mereka dewasa untuk saling menjaga, menghormati. Bekerja dibawah sorot keriangan dan mudah meraih resiprositas di sini—siluman saja dapat berkeliaran bebas tanpa beban di kota ini. Maka, semakin banyak turis, semakin banyak ladang uang yang dapat diraup. Itulah yang Kael manfaatkan betul-betul dalam membuka jasa antar barang, jasa membersihkan kapal, keamanan
Episode 148: Bicarakan Kebahagiaan, Bicarakan Kenyataan. Beberapa manusia fanatik terhadap objek tertentu. Dan mereka yang mendapati objek fanatiknya terlecehkan ia yang terikat dengannya akan merasa terlecehkan pula. Sebagaimana manusia bertubuh tambun yang hidup bersama makhluk kegelapan, dengan rasa fanatik terhadap klan dan kaumnya. Lalu terobsesi atas cita-cita klannya, pria 42 tahunan itu sangat memahami akan tujuan dan keberadaannya di sini. Satu premis kuat yang jadi arti hidupnya sekarang.Menetapkan bahwa siluman bukanlah makhluk yang tercipta untuk menjadi budak manusia, barang dagang, mainan, atau bahan pelampiasan marah, bukan. Ada tujuan mulia mengapa siluman dihadirkan di tengah-tengah umat manusia, dan layak diperhitungkan ke dalam kategori makhluk yang boleh menikmati hidup senormal manusia, bukan makhluk hina yang harus selalu jadi objek supresif. Sehingga pengorbanan seluruh rekan-rekannya dan anak buahnya tidak akan ia biarkan sebagai suatu yang sia-sia.Pria be
Episode 149: Berlari Mengejar Kunang-Kunang Harapan Tanpa Keuangan. Jujur saja, Kael De Rigel kalah melawan salah satu siluman buaya yang punya level Aura Gelap setingkat 64. Pun memahami akan betapa tidak seimbangnya seni beladirinya dengan beberapa siluman yang telah melatarbelakanginya untuk menyerahkan sisa para siluman pada pihak berkompeten; militer Pasifikasi. Walau kalah dengan siluman—ini bukan kekalahan yang pertama kalinya dengan siluman, jangankan dengan siluman, dengan beberapa Auranias pun sering kalah—Kael tidak lantas kapok, dan sebelum meneruskan kegiatannya, dia terpaksa dilarikan ke rumah medis lebih dulu lantaran dua kakinya putus. Beruntungnya dengan rasa solidaritas yang tinggi, Liora rela mencangkok kedua kaki rekannya itu dengan kaki baru. Dengan satu cangkok kaki yang senilai 10.000 Kinh (tapi karena adanya inflasi stok sel kaki sehingga harganya menjadi 10.200 Kinh), tidak masalah mengorbankan banyak uang bagi sang Alkemis-Aura asalkan rekannya lekas pulih
Episode 150: Mudah-Mudahan Dosa Kita Seluruhnya Jadi Motivasi Kesuksesan. 12:05. Bangsa Selatan-Kelabu .... Area hutan Timur terdapat pertemuan rahasia antara Eriel dengan tiga tokoh berjubah lonceng warna kelabu, bertopeng cermin. “... kita sempat mempertanyakan ... apakah yang melatarbelakangi kelompok sosial non-negara memiliki penafsiran sendiri terhadap sistem pemimpin dan penguasa? Di mana dahulu Nyonya Athina nyaris kalah debat oleh mereka—atau sebetulnya memang kalah debat ....” Tiga individu—dua perempuan dan satu laki-laki—yang masih menekuni pendidikan akademi intelijen Selatan-Kelabu siap sedia dalam meneladani sang Perdana Menteri Eriel dalam banyak aspek. ”... biar ketua sedikit luruskan mengenai pemahaman kelompok Non-negara perihal interpretasi pemimpin dan penguasa sesuai pandangan mereka ...,“ kata Perdana Menteri Eriel. Itulah motif ketiga persona di depannya kembali serius dalam mencerap. ”... pertama, pihak sosial non-negara mencirikan khas pemimpin itu
Episode 151: Harga Diri Yang Dinilai Berlandaskan Algoritma Keuangan. Bangsa Selatan-Putih .... 15:28. '... pihak militer divisi Perang dan pihak medis yang dikerahkan masih kesulitan mengevakuasi masyarakat ....' '... Kloning Monster Parasit berangsur-angsur musnah kendati dibarengi dengan jatuhnya korban luka-luka maupun korban jiwa ....' '... dua pelaku sebagai siluman Monster Parasit sudah berhasil dibekuk oleh pihak militer Pasifikasi untuk selanjutnya akan diproses hukum ....' Demikian bagaimana narasi berita memvisualisasi keadaan darurat dan genting dalam desa Moon beserta desa World serta sekitarnya. Persona berjubah lonceng dengan logo '8' pada punggungnya tengah diamati pria berambut uban di belakangnya. Merasakan sensasi yang serupa seperti pertama kali melihat sang putra lahir mencicipi nyelenehnya dunia. Yang menjelaskan mengapa pria 65 tahunan lebih ini merasa begitu tentu karena putra pertamanya punya sikap berbeda setelah terjun dalam politik. Dengan situasi
Episode 152: Perbedaan Menuntut Keadilan, Persamaan Itu Membosankan. 21:15. Dalam kamar nomor 113, lantai 7, mereka—Kael, Liora, Fang Yin, Arata, Ineia dan Niro—kembali berbaur bersama manakala suasana kota sedang kurang kondusif. Menurut keterangan Ineia, hari ini dan dua hari ke depan simpatisan pemerintah dan simpatisan Presiden Eidris akan bergejolak saling berkonfrontasi. Perang dingin nasional baru dimulai. Ia juga menginformasikan mengenai lokasi mana saja yang tidak aman dan lokasi yang bagus dalam mengumpulkan dana, sekaligus memberitahukan tempat potensial dalam merekrut anggota baru. Liora menyempatkan diri mengkritik perilaku Kael De Rigel yang dinilai gegabah. Yang berurusan dengan militer Pasifikasi karena pelecehan terhadap ajaran Pewaris-Aura Merah. Khawatir akan keselamatan dirinya dan takutnya mencoreng reputasi kelompok. “... tidak. Aku amat sekali dan teramat sangat tidak melecehkan ajaran Pewaris-Aura Merah. Sebaliknya, aku didakwa melecehkan oleh mereka
Episode 299: Karena Kebahagiaan Itu Membosankan, Sama Membosankannya Dengan Penderitaan!'Wush'.Sekelebat bayangan kemerahan pekat melintas di hadapannya. Gaun merah yang menjuntai hingga ke tumit kaki berkibar mistis dengan dua mata yang bersinar putih menyilaukan mengintip dari rambutnya yang hitam amat panjang serta-merta dikenali Eriel De Atria sebagai Azusa Mingxia, Pewaris Aura Cahaya terakhir di benua Selatan.Bagian mengejutkannya ketika sosok Azusa berintegrasi dengan Eriel selayaknya air dan basahnya diiringi ribuan pasukan yang siap melawan sesosok pria gondrong berbusana urakan yang mengangkat pusaka Tongkat-Kujang Berlian. Suasana dimeriahkan lagi oleh berlangsungnya gerhana matahari serta beberapa meteor kemerahan yang menghujani wilayah Selatan. Fenomena alam yang sekalian dieksploitasi oleh Eriel dan sosok pria gondrong demi memperoleh kualitas Aura Cahaya lebih tinggi. Guru Erika pun bahkan bergabung mendukung pria Auranias Cahaya itu.Dan jiwa Azusa Mingxia yang seak
Episode 298: Seperti Menyaksikan Benda Yang Belum Pernah Ada Di Dunia Ini.3469 / 03 / Leo (Musim Semi). 12:05.Ruruia hanya bingung harus bersikap seperti apa saat yang didapatkan adalah sesuatu yang tidak terencana sejauh hidupnya. Walau bagaimanapun keadaannya tekadnya kokoh kepada alasan dia memulai. Yang lebih baik dari itu adalah tidak satu pun yang menyadari niat terselubungnya. Kemenangan kelompoknya tidak hanya mendapat apresiasi dari masyarakat, penghargaan berupa materi dan medali diserahkan pemerintah kota Diwa kepada kelompok Tunggalitas—ya, tidak diragukan lagi, para petinggi Tunggalitas yang mendapatkan manisnya sedang anggota-anggota dibawahnya cukup mendapatkan hikmahnya.Ratusan sampai ribuan individu rela menyesaki area rumah megah Ruruia hanya demi menyaksikan sekaligus menyambut ketua baru Tunggalitas. Amat ramai. Sampai-sampai disiarkan langsung oleh salah satu stasiun televisi lokal sebab peristiwa ini sangat historis bagi tiap-tiap kalangan yang terlibat di da
Episode 297: Hidup Ini Jadi Berat Karena Sebagai Hal Yang Tidak Diinginkan.Tensi pertarungan lebih tinggi dan intensitas serangan lebih rapat. Sangat ambisius dan agresif bagaimana mereka bertempur. “GYYAAAAAAAAAH ...!” Odero mengaktivasi [Sisik Seribu Api] yang mengejawantahkan ratusan bola-bola api seukuran bola tenis tepat memberondongi Aleon.'BLARSH'.“... [Benteng Timur] Aktif!” Bersama kecekatan Aleon yang luar biasa sebuah serangan balik diserahkannya, “[Seribu Duri Salju] kombinasi [Gelembung Udara Peledak] ...!”'BOOMM'.'BOOMM'.Kendatipun mati-matian serangan jarak jauh-dekat silih berganti belum ada tanda siapa yang dipastikan mencapai garis kemenangan.Begitu duel tiba dipukul 15:37, Energi-Aura milik Odero yang telah menipis dan keadaan yang menyudutkannya menciptakan alasan untuk menabrakkan dirinya menuju satu pilar. Berniat meledakkan semuanya. 'DHUAAARSS'.Selepas berhasil, keseimbangan keempat pilar berantakan. Suplai unsur alam kepada Aleon terhenti. Dan tidak
Episode 296: Mati Dalam Kebebasan Lebih Baik Ketimbang Hidup Dalam Perbudakan.3469 / 02 / Leo (Musim Semi).Aleon selaku pimpinan serikat kaum siluman Selatan-Putih belum kalah mempertahankan ideologinya sekalipun dengan telak dan merugikan kelompoknya telah dikalahkan—sampai mencelakainya malah.Pertempuran di hutan Rambut Alam telah tuntas, tapi banyak target operasi yang entah bagaimana melarikan diri tanpa malu-malu, tanpa dapat dihentikan saat keadaannya sangat mendukung penangkapan besar-besaran. Ada yang melakukan pembelotan atau telah terlibat situasi pelik yang menyebabkan itu lazim terjadi.Tidak diragukan lagi,—meskipun enggan diakui—sebagai salah satu yang melarikan diri dari operasi tersebut ialah Aleon dan tokoh-tokoh kesayangannya. Sementara sekutu-sekutu Odero menuntaskan urusannya masing-masing, dia dalam kemantapan hati sendirian mendatangi lokasi keberadaan Aleon. Tidak sulit baginya menemukan siluman singa itu selagi Odero sendiri yang mengumumkan dalang atas kek
Bab 9: SISTEM AURA V.7.5 (Peserta Primordial).'Di luasnya alam semesta Aura ini ... ada yang mengawasi mereka.'Menyaksikan data-data alam semesta Aura dan Gudang Ilmu-Ilmu Aura, siapapun pasti takjub akan semua pengetahuan bagai tak berujung itu, yang apabila dicatatkan sebagai sebuah buku anak-anak pun tidak akan keliru dalam menebak bahwa manusia biasa akan kehabisan umurnya sebelum mampu merampungkan semua detail yang ada. Ya, itu terdengar seperti lelucon atau lebih konyol lagi.Dan semua usaha para Programmer Aura untuk menyatukan setiap generasi dengan cara yang sangat variatif gagal total dan malah sebaliknya, pembentukan heterogen menjadi persaingan antar departemen permainan dunia yang beralih perselisihan abadi tak berujung. Satu-satunya jalan keluar sebetulnya hanyalah pemusnahan secara tak bersisa.Menyebabkan kerumitan masif, kebingungan tanpa ujung dan melontarkan ribuan pertanyaan dari mereka-mereka yang menuntut kejelasan mendalam, “Mengapa Sistem mengondisikan ske
Bab 8: SISTEM AURA V.7.5 (Peserta Primordial).Mengingkari prinsip kinerja alam semesta bagi Solum bukanlah kemustahilan. Dialah yang mendesain hukum semesta Aura. Membangun atau menghancurkan peradaban. Sebagai satu dari beberapa Programmer yang utama. Sang pimpinan Departemen Permainan Dunia Sistem Dewa-Dewi. Dalam kasus itu, beberapa sebutan istimewa tersemat kepadanya, walaupun yang paling kontroversial adalah kemampuannya dalam meretas Sistem lalu memanipulasi seluruh dunia.Dari sana tidak perlu ada yang diherankan, gelar dan ilmunya melampaui seluruh peserta di dunia Aura. Lebih baik dari itu, usianya yang sangat panjang melebihi umur alam semesta Aura. Dirinya lebih dulu eksis daripada kehadiran dunia Aura itu sendiri. Menjadi saksi banyak peristiwa dan hidup-mati makhluk-makhluk permainan. Sebelumnya bahkan ia telah menciptakan permainan dunia sesuai visual imajinasinya. Heroik, antagonistis, nyata, maya, kasar atau segala sesuatu yang eksis di semesta Aura telah diketah
Halo.... Salam hangat dari Penulis Sistem Aura Infinity.Maaf telah menunggu lama...Karena Ada beberapa soal yang harus penulis rampungkan, maka novel ini akan dilanjutkan setelah penulis menyelesaikan urusannya. Tentu dengan upaya agar gaya penulisan yang lebih ringan dan informatif (ya semoga saja) ....Terima kasih untuk yang berkenan membaca atau selainnya, penulis sangat mengapresiasi itu.maaf untuk banyak kesalahan dan kalimat yang menyinggung. Sungguh penulis hanya bermaksud menghibur dan moga tulisan sederhana ini bisa jadi Manfaat besar dalam kenyataan para pembaca....Nantinya penulis akan buatkan episode tambahan lebih dulu sebelum memasuki jilid 3. Beberapa episode jilid 2 pun sudah penulis revisi--artinya novel ini masih Berlanjut Sekalipun Sepi Peminat. Kalau semua ini kurang memuaskan, atau bahkan buruk yaaaa... aku kembalikan pada kebijaksanaan para pembaca....Terima kasih...
Bab 7: SISTEM AURA V.7.5 (Dewan Keadilan 0).Bangsa Tanah / Eartheia ....Konon nomor 0 adalah angka terakhir yang ditemukan setelah melalui angka 1 sampai sembilan ....Pun konon, siapa yang terkoneksi dengan Sistem secara langsung dia adalah budak dari Sistem itu sendiri. Tidak ada yang begitu peduli pada seorang pria yang hidup sendiri dan terbuang di hutan Ozon selain dirinya sendiri. Bertahun-tahun di sana, bahkan biarpun dia terlahir dari keluarga yang paling dihormati di desanya, dia tampak selalu terasingkan tidak seperti anggota-anggota keluarganya, mengerjakan apapun selalu seorang diri.Semua bermula saat diantara kedua saudara kandungnya dia adalah si bungsu (anak ketiga) yang tidak mewarisi Aura; non-Auranias. Tidak sedikit pun berminat melestarikan pemahaman keluarganya yang konservatif; Ortodoks-Aura. Satu-satunya anak yang berbeda, yang vokal mengingkari cara hidup keluarganya. Memiliki cara pandang sendiri mengenai dunia Aura dan cara kerjanya. Tidak sepakat harus se
Episode 295: Ketika Sudah Punya Segalanya Kita Umumkan Bahwa Hidup Ini Mudah Dan Indah. 18:44.Badai salju!Dalam rangka bermain bersama teman-temannya Zihao terpaksa menundanya lantaran derasnya arus badai yang menerpa Kota New Feel dan sekitarnya. Akan amat berbahaya kalau ia bermain di luar ruangan dalam cuaca yang dapat menerbangkan dua ekor kuda.Sekarang di kamarnya, Zihao menikmati lagi masa kanak-kanaknya dengan membaca komik Adiwira Auranias Cahaya Generasi Klasik. Komik yang cocok buat anak seusianya. Bahasa yang ringan tidak berbelit-belit, topik yang santai tidak berlebihan, banyak humor yang pas, tanpa bualan-bualan kontroversial, tanpa bunuh-membunuh, benar-benar pantas untuk melepaskan penat dan menghibur diri.Namun, begitu kebosanan mengintervensi jiwanya, dia meninggalkan kamarnya untuk lalu duduk bersama Mama-nya di sofa ruang utama. Sambil menonton acara televisi yang kesulitan mendapatkan sinyal karena badai yang berlangsung, sehingga hanya beberapa stasiun televi