Home / Fantasi / Sistem Aura (Infinity) / Episode 115: Di Alam Baka Yang Hampa Tidak Ada Wafer Rasa Vanila.

Share

Episode 115: Di Alam Baka Yang Hampa Tidak Ada Wafer Rasa Vanila.

Author: Radif
last update Last Updated: 2022-08-28 20:01:42

Episode 115: Di Alam Baka Yang Hampa Tidak Ada Wafer Rasa Vanila.

—15:01.

“WOAH ...!” Piring bekas pakai ditaruh di atas meja kayu berbentuk pentagon. “Aku tidak pernah menyangka, hidangan rendang ini selezat aromanya.”

Itulah bagaimana Kael mengungkapkan rasa senang, terima kasih dan haru untuk kali pertamanya mencicipi makanan bernama Rendang.

Detik ini juga, ia sudah bersama Satoshi tengah mengistirahatkan diri dalam Rumah Makan Marga Arcernar. Setelah seharian bersusah payah mencari anggota baru atau pemasukan tim lumrah mereka mengaso beberapa lama di sini.

Kael mengangkat tangannya memanggil lagi pelayan untuk pesanan seporsi rendang. ”Tambah seporsi lagi!“

Pria kurus berbandana batik awan biru yang berada di ujung lemari kaca makanan mengangkat jempolnya, tanda mengiyakan.

Dan kelihatannya Satoshi tidak senang akan itu. “Yang benar saja, paman?!”

”Setelah kita luka-luka saat memburu Siluman ada baiknya mengisi tenaga!“ ungkap Kael dengan entengnya.

“Tapi tidak dengan tiga piri
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 116: Bahagia Melihat Dia Sekarat, Sengsara Melihat Dia Bahagia.

    Episode 116: Bahagia Melihat Dia Sekarat, Sengsara Melihat Dia Bahagia.—16:33.Penilaian terhadap kinerja Mikael memang belum tepat mencapai deduksi bahwa ia benar-benar tidak angkuh, egois atau oportunis. Pun terlalu dini membentuk kesimpulan bahwa Mikael sukses membimbing kelompoknya dalam puncak kejayaan—setidaknya membutuhkan lebih dari setahun untuk melihat hasil kinerja seorang pemimpin. Ya, sekurang-kurangnya sikap pantang menyerah dan optimisnya lumayan etis untuk para anggota tim teladani, atau membuat konklusi sendiri tentangnya pun tidak mengapa. Jadi, di sinilah dia sekarang ....'Puafh'.'Puafh'.[Bola Aura] masih terlihat saling beradu. Pecah menghunjam pepohonan, atau sirna dalam angin. Dua Auranias di area pepohonan cemara masih sengit bertarung. Beberapa meter mereka sudah bergerak jauh dari titik awal pertarungan.{325% Energi-Aura telah Mikael konsumsi selama pertarungan. Sedangkan 385% Energi-Aura dikuras pria bermata hitam.}Cakram Emas tidak selamanya Mikael gu

    Last Updated : 2022-08-29
  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 117: Menungguku Terpeleset, Sama Saja Menunggu Selamanya.

    Episode 117: Menungguku Terpeleset, Sama Saja Menunggu Selamanya. Konon, manusia cenderung merusak apabila dianugerahi satu kekuatan supranatural atau kekuatan absolut. Baik kesaktian maupun kekayaan .... Sekarang pukul 18:21. Bersama kehadiran malam yang gelap, harapan dan ambisi tetap menguat memotivasi pertarungan. “Terimalah nasibmu!” bentak pria bermata hitam itu dengan penuh gejolak kemurkaan. “[Beratus Jarum Es] aktifkan!” 'Syut-Syut'. Dari Aura Pingai ratusan jarum es—yang tampak lebih cocok disebut paku—menghujani Mikael. “GAH ...!” Mikael sudah kembali terpojok. Area hutan terlampau gelap untuk menghindari serangan lawan. Terlebih, lawan memiliki ilmu [Deteksi Aura] yang memberikannya keuntungan lebih—dapat mendeteksi gerakan Cakram Emas dan posisi Mikael walau dinaungi bayangan kegelapan malam. Luka-luka bertambah menyakitkan. Pil Energi-Aura yang kembali dikonsumsinya sama sekali tidak mendukung. Pikiran dan perasaan bingung, bimbang, atau kesal sudah bercampur beran

    Last Updated : 2022-08-30
  • Sistem Aura (Infinity)   Bab 3: SISTEM AURA V.7.5 (Dewan Keadilan 2.)

    Bab 3: SISTEM AURA V.7.5 (Dewan Keadilan 2.)Bangsa Timur-Laut ....Gedung Rumah Sakit Jiwa Ouran, bernama Denial, diperuntukkan bagi siapapun yang menderita gangguan mental serius. Salah satu syarat metode medisnya mengkhususkan terapi rawat inap jangka panjang atau permanen.{Ouran: Sebutan atau istilah pada benua Timur terhadap pemilik ilmu Aura.}Rumah Sakit Jiwa Denial ini memang dikhususkan bagi para Pewaris-Aura. Sehingga pengamanannya dilaksanakan oleh militer, bahkan setiap ruangan rawat atau ruang pengobatan didesain ketat, tertutup dan diawasi 24 jam—seperti penjara bagi kriminalitas Ouran. Dengan cat didominasi warna putih yang menanamkan sugesti ketenangan.Mayoritas pasien akan dirawat secara paksa atau kadang-kadang sukarela. Bagaimana pun secara signifikan para Ouran yang berada di sini pasti mengalami gangguan kejiwaan yang selalu menimbulkan bahaya pada lingkungan sekitar atau pada diri pribadi. Itulah kenapa pasien dengan punggung nomor 13-B dirawat dalam ruang isol

    Last Updated : 2022-09-01
  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 118: Lebih Baik Korup Daripada Tidak Sama Sekali.

    Episode 118: Lebih Baik Korup Daripada Tidak Sama Sekali.Bangsa Selatan-Kelabu punya iklim yang lebih hangat ketimbang tiga negara saudaranya. Negara ini tidak sekecil yang diperbincangkan—akan disebut negara kecil bila komparasinya terhadap Selatan-Putih dan Selatan-Hitam. Satu negara yang dapat bersaing di kancah dunia, negara yang lebih kaya dari negara besar tetangganya.Letak geologisnya yang strategis, di mana letaknya pada titik pertemuan batas wilayah bangsa Selatan-Hitam, Selatan-Putih, benua Utara, benua Timur dan laut internasional.Sebagai negara distributor dan pelabelan dagang benua Selatan. Tempat ternyaman serta teraman bagi para petualang, turis, investor, koruptor, pengusaha, selebritas, atau para kriminalis kelas kakap. Perlindungannya langsung ditangani kemiliteran.Selatan-Kelabu disanjung atas kebangkitan ekonomi, sosial, politik dan budaya, hanya dalam waktu singkat mampu menjadi negara maju. Membentuk keadaan masyarakat disiplin, berilmu, berpikir terbuka, mod

    Last Updated : 2022-09-06
  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 119: Akhir Yang Bahagia Hanya Pantas Untuk Yang Rela Berkorban.

    Episode 119: Akhir Yang Bahagia Hanya Pantas Untuk Yang Rela Berkorban. Hari berikutnya, Perdana Menteri Eriel De Atria mengadakan jamuan publik bersama beberapa petinggi negara dan masyarakat biasa. Diadakan untuk dua hari kedepannya. Hari pertama ini untuk para jurnalis, petinggi negara Laturnia dan masyarakat. Bertempat di mana tamu yang tidak diundang tidak boleh berkeliaran tanpa izin, tepatnya, di sebuah hotel bintang lima, dengan gaya bangunan menyerupai pohon. Acara sudah dibuka sejak sembilan pagi. Semua tamu—masyarakat—sudah Eriel seleksi. Meski ribuan masyarakat yang mendaftar, Eriel hanya memilih mereka yang sekiranya belum pernah bertemu dengannya, terutama kalangan ibu-ibu rumah tangga. Beberapa petinggi negara yang berdatangan, para jurnalis atau masyarakat sipil Eriel sambut dengan girang dan ramah-tamah. Acara berkumpul bersama ini akan meningkatkan relasi, ikatan emosi, komunikasi dan sifat familier dari setiap kalangan. Eriel menjembatani itu dalam menanamkan men

    Last Updated : 2022-09-06
  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 120: Sukses Tidak Disanjung, Gagal Dicaci Maki.

    Episode 120: Sukses Tidak Disanjung, Gagal Dicaci Maki. 3466 / 14 / Libra, (Musim Dingin). —08:48. Pagi mendung. 'Puafh'. 'Puafh'. Beberapa [Bola Aura Merah] musnah beradu dengan [Bola Aura Pingai]. Pewaris-Aura Merah level 63 (Eidris De Atria) tengah melawan Pewaris-Aura Pingai level 65 (ajudan pribadi presiden bernama Neon). Di belakang istana presiden, lapangan,—kota Auroran, provinsi Barat—mereka melakukan latihan sebelum mengadakan pertemuan penting dengan para pemimpin marga dan ketua Auranias Selatan-Putih. Jubah Presiden Eidris berkibar cepat begitu ia melompat setinggi 7 meteran seraya berputar hebat, dapat mengelak dari belasan [Bola-Bola Aura Pingai]. 'Poufh-Poufh' 'Poufh-Poufh'. “[Bola Api-Aura] aktifkan!” serunya sambil kedua telapak tangan-Aura dijulurkan menuju target. 'Bufh'. 'Bufh'. [Bola Api-Aura] memiliki rupa bagaikan bola api merah yang berukuran 3 atau 4 kali lipat dari ukuran bola basket, melesat menuju sang ajudan. “[Benteng Tombak-Es] aktifkan!” s

    Last Updated : 2022-09-06
  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 121: Hidup Tidak Semudah Modal Petuah Nenek Moyang.

    Episode 121: Hidup Tidak Semudah Modal Petuah Nenek Moyang. —19:09. Di malam hujan salju yang dingin .... Ruangan kerja, di hunian mewah Komisaris Deun. Empat figur laki-laki memenuhi ruang berinterior simpel; dengan lemari buku dan berkas-berkas penting. Mereka berkumpul resah di depan meja kerja komisaris kota Tera. Getaran suram membanjiri segenap ruang kantor. Menanggung rasa sakit yang paling membelenggu kesadaran. “... kami benar-benar memohon ampun—tuan muda sudah wafat.” Seorang dari dua orang pria tegap menguak kenyataan paling pahit. Dua pria itu bahkan nampak tertunduk menyesal dan tak berdaya. Merasa bertanggung jawab atas efek yang ditimbulkan dari hasil kerja mereka. “AAAAAAARRRRRRGGGGGGHH ...!!” Menjadi informasi mengerikan yang seorang manusia waras mana pun akan merasa terpukul karenanya. Perihal kematian salah satu anggota keluarga. Mikael De Arcernar, yang diketemukan wafat dengan kondisi fisik menyedihkan yang dipandang sekali saja akan melongo. “BODOH KALI

    Last Updated : 2022-09-06
  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 122: Dikesunyian Doa Yang Khusyuk, Hanya Berakhir Kekecewaan.

    Episode 122: Dikesunyian Doa Yang Khusyuk, Hanya Berakhir Kekecewaan. 3466 / 15 / Libra, (Musim Dingin). —10:02. Pagi yang dingin. Di bulan ini kebanyakan manusia Selatan menguatkan kehangatannya dengan menambah lapisan pakaian hangat. Baju tambahan, mantel tambahan atau syal dan lainnya yang bisa melunturkan kedinginan. Bukannya apa-apa, pada bulan inilah suhu ekstrem meningkat pesat dan itensitas salju lebih banyak. Kemarin-kemarin bahkan badai salju sempat datang untuk merusak rumah dan aktivitas warga. Danau Omega yang luasnya melebihi stadion Berlian, tetap utuh menyegarkan tanpa terjamah pembekuan es. Pagi ini pengunjung lumayan banyak berdatangan. Dari turis luar kota sampai luar negara hadir di sini. Di atas danau, sebuah sampan tengah dipakai dua tokoh untuk kegiatan memancing. Sosok pria jangkung bermantel hitam panjang dengan beberapa tambalan kain, rambut gondrong terkucir rendah ke belakang, kacamata-pilot hitam, dan selalu menyematkan tas pinggang di bagian dalam m

    Last Updated : 2022-09-08

Latest chapter

  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 310: Tanpa Alasan Bahkan Bisa Dijadikan Alasan.

    3471-27-Aquarius (Musim Dingin).—14:22.Bangsa Selatan-Kelabu ….Kota Ikora. Kediaman Eriel De Atria ….Sesungguhnya hari ini cuaca agak gelap dan dingin, tidak cocok berkeliaran di luar ruangan. Tetapi, di area garasi kereta kuda, seorang wanita berambut hijau cerah pendek tengah terlibat dialog serius dengan seorang pria berjubah. Seusai perbincangan tersebut bergegaslah Madam Ni memasuki rumah mewah Eriel yang dijaga oleh dua pengawal setianya.Di dalam rumah, mata Madam Ni mendapati keberadaan seorang muridnya, pengurus panti asuhan kepunyaan Eriel, kedua mertua Eriel, Hiro Asashi, seorang pelayan pribadi dan tidak lupa adalah putri cantik yang telah dilahirkan Eriel De Atria. Mereka asyik berbincang-bincang santai. Mengetahui kalau Eriel sendiri sibuk di ruang kerjanya memaksa Madam Ni untuk menunggu di ruang utama bersama sejumlah orang. Memendam suatu informasi sampai urusan sang Pewaris Aura Cahaya beres.Tidak salah lagi, ruangan kerja sang Pewaris Aura Cahaya berhawakan k

  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 309: Tanggalkan Mimpi Untuk Berdiri Menerima Kenyataan!

    3471-25-Aquarius (Musim Dingin).Tetesan salju bertumpah ruah dari awan-awan di Kota Nirvena ....Dalam domain militer angkatan darat Komando kelopak Tiga, di kebun pelatihan, Pelatih Barta sibuk melakukan percakapan serius dengan salah seorang prajurit militer. Saking intensnya dibutuhkan setengah jam untuk mengakhiri perbincangan.Bersamaan dengan seekor tupai terbang albino yang melompat dari sebuah batu pada batuan lainnya tampaklah dirinya tiba di sebuah area rawa-rawa. Menghampiri seorang pria berambut hitam gondrong berpenampilan kacau nan bau lumpur. Yang tidak lain merupakan satu-satunya Pewaris-Aura Cahaya di negara Selatan-Putih … Kael De Rigel.Melalui banyak metode efektif pelatihan eskalasi level yang ditekuninya tampak berjalan sempurna. Bukan hanya terepresentasi dari penampilannya yang kelihatan capek atau berantakan, level Aura yang baru-baru ini mencapai 59 membuktikan itu. Dan, itu melebihi target estimasi yang semestinya hanya mencapai level 58. Bahkan, berbanding

  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 308: Haruskah Kebenaran Itu Sesuai Selera?

    18:09.Dalam ruang rapat pabrik tekstil, 9 individu duduk di sekitar meja oval guna menyibukkan diri dalam diskusi krusial. Namun, betul-betul tidak habis pikir. Kedatangan sang pimpinan parlemen Selatan-Putih Ketua Rion mendapat cecaran tuntutan dari anggota-anggota rapat. “… pimpinan ini bukannya menghukum sekelompok pembelot malah melakukan negosiasi. Malah buat gagasan baru, budaya baru, sistem negara baru. Malah memfasilitasi pekerja seks komersial seperti pegawai negeri, malah buat aturan yang mengkerdilkan Auranias!” kata perwakilan Absurdinty, Nurry De Canopus.”Hendaknya Ketua Rion dalam mengambil kebijakan bisa lebih keras. Jadilah sang tangan besi. Dengan begitu, Sinkretis-Sosial dapat mewujud merata,“ sambung seorang pria gundul (wakil kelompok Stoicinity, Serdu Duo De Rigel, Auranias Pingai).”Banyak yang salah paham soal proyek Sinkretis-Sosial. Belum dengan ekspansi industri kita yang kekurangan pekerja produktif,“ ujar pria berambut hitam cepak (perwakilan Nihilinity,

  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 307: Tidak Semua Pahlawan Menggunakan Topeng.

    “Artinya, ialah … kehadiranmu di sini bukan sebatas karena kamu memimpin kelompok siluman yang besar. Jadi kami harap, jangan sekali-kali mencampuri peperangan ini. Selain dari pada kamu tidak lebih mengetahui dari pada kami, adalah ini bukan urusanmu.” Raja Siluman Barat Alden memberikan tuntutan.”Ya, saya tidak hendak secara melankolis menetapkan standar moral seperti bahwa pihak Barat adalah penjahatnya dan pihak Timur sebagai yang teraniaya lalu mencoba mendamaikan keduanya. Itu di luar tanggung jawabku tentunya. Tetapi, kehadiranku di sini, mutlak, membangun hubungan diplomatis serta penetapan solusi dari dua makhluk kontradiktif yang telah secara nyata terlibat konflik berkepanjangan.“ Ketua Odero mengklarifikasi. “Benar. Tapi, maksudku adalah … apa yang Anda sampaikan sebetulnya sudah pernah dilakukan oleh pendahulumu. Dengan cara yang berbeda; semua solusi, semua perjanjian dan omong kosong lainnya. Dan kami melihatmu sebagai anak kemarin sore yang baru mengenal cara kerja d

  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 306: Wahai Manusia, Kamu Hanyalah Budak Kami, Mainan Kami!

    Seluruh langit yang berwarna kemerahan dan awan-awan kehitaman yang menggantung melingkungi seluruh wilayah asing ini. Reruntuhan rumah-rumah yang menimbun tanah hitam. Jutaan pohon kering yang terbakar. Bau busuk dan hawa suram yang bersemilir. Asap dan api, hujan dan fenomena alam yang membelakangi kenormalan.Rupanya, migrasi yang dilakukan oleh seluruh kaum Siluman Aura besar-besaran tidak luput dari campur tangan peserta utama nonaktif. Lebih dari sekadar itu, perang besar yang tidak dibatasi oleh server maupun klan di alam Siluman kini berlangsung mengerikan. Perang dunia Siluman. Sebagian wilayah Timur alam Siluman jadi medan perang (server 50). Dari semua kenyataan mengerikan yang tersuguh dapat diterka kalau perang telah melalui durasi waktu yang panjang dan tidak diketahui kapan berakhirnya.Ledakan-ledakan Aura Gelap bersahutan dalam setiap detail kecamuk peperangan. Ratusan ribu makhluk-makhluk buruk rupa yang beterbangan, melata maupun melompat-lompat saling berjibaku d

  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 305: Hanya Karena Masuk Akal, Bukan Berarti Benar.

    Tiba di Kota Tera yang dihujani salju lebat, Zihao dan dua temannya selesai memesan satu kamar di sebuah apartemen berlantai 4, berikut dengan merehatkan diri sebelum menghadapi aktivitas melelahkan. Akan tetapi, dihari kemudian perjalanan mereka menuju desa Moon banyak tertunda oleh lantaran Zihao rajin membantu sejumlah orang. Entah itu seorang bocah yang menyeberang jalan, seorang kakek yang berjualan minuman ringan atau seekor kucing yang dikeroyok oleh segerombolan kucing salju. 3471-09-Libra (Musim Dingin). 15:13. “… aku masih tidak menyangka.” Tetapi, Nieni mengkhawatirkan sesuatu yang masih mengganjal di hatinya. Ada ketidakmengertian. Perasaan tidak keruan serta ikatan persahabatan yang membawanya kesituasi yang selain emosional adalah merasa butuh perhatian khusus. Sampai-sampai Narda menyatakan kalau pembunuhan kepada Ziha yang Zihao lakukan dilandasi sakit hati. Sedari kecil tidak akur, dipandang sebelah mata dan dianggap sebagai beban masalah. Sehingga wajar Ziha

  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 304: Sejuta Kebaikan Yang Sia-Sia Karena Satu Kesalahan Fatal.

    3471-08-Libra (Musim Dingin). 12:03.Bangsa Selatan-Putih ….“KAMU ITU MAUNYA APA SIH?!” Ziha kakak dari Zihao membentak marah. Kecewa dengan perilaku adiknya yang selalu membebani dan membawa masalah. Zihao terduduk fokus di kasurnya dengan memasukkan semua koleksi buku-buku Adiwira Cahaya ke dalam tas selempangnya. Ada niat ekstrem yang sebetulnya masih dipupuk dalam pertimbangan apakah dia harus melakukannya atau tidak.“Selalu dan selalu ada saja kekacauan, ada saja warga yang mengeluhkan kenakalanmu. Kakak sudah tidak sanggup lagi mengurus kamu. Jadi, enggak akan ada lagi uang jajan untuk bulan ini dan bulan depan. Juga kalau kakak mendengar lagi masalah … kamu cari makan saja sendiri.” Ultimatum diumumkan Ziha. Selain membuktikan perilaku Zihao tidak etis ditoleransi lagi adalah sebagai sanksi jera.Kemarahan yang lazim karena ia mendapati lagi Zihao berkelahi dengan anak-anak pendatang yang dilatarbelakangi oleh tuduhan mencuri buah-buahan milik pedagang. Tidak ada bukti soal

  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 303: Hanya Karena Dia Pintar Bukan Berarti Dia Benar.

    Terbukti!Tidak mudah dan tidak dapat secara singkat sesuatu yang diidealkan terwujud. Apa yang dipersembahkan oleh Tetua-Aura Dunia Alara termasuk para pemimpin dunia belum jitu menciptakan solusi pemungkas dalam menuntaskan kasus paling mendasar di dunia. Kekaisaran Dunia Aura yang mencakup seluruh negara-negara Pewaris-Aura. Satu tatanan pemerintahan. Satu tatanan dunia. Satu pemimpin dunia yakni ... Tetua-Aura Dunia Alara yang mencakup seluruh organisasi dunia baik kemiliteran maupun kesehatan merupakan perangkat politik Kekaisaran Satu Dunia Aura Alara Nun'Um. Generasi 71 yang diusung menggelar karpet kejayaan dunia Aura melanjutkan karpet perdamaian Tetua-Aura Dunia Laier.Tepat, konsepsi terkait yang dipersembahkan pihak Tetua-Aura Alara berujung kontra-prinsip baik dari kalangan non-Pewaris Aura maupun dari negara-negara dunia, tanpa terkecuali kalangan Pewaris Aura sendiri. Adanya penolakan rasional yang menimbulkan efek samping perpecahan hingga perilaku destruktif.Seirin

  • Sistem Aura (Infinity)   Bab 12: SISTEM AURA V.7.6 (Staf Ahli).

    SISTEM: [7#-8& … GI:8#- 8GIW … J6626_&)$] “HAHAHAHA … lihat si dungu itu!” Seorang siluman kera di desa Siluman Alam (Realita Tengah server 51) mengolok-olok salah satu staf ahli yang tengah sibuk bertugas. “Staf ahli itu tidak punya kehendak bebas. Sangat patuh kepada Sistem yang memperbudaknya! HA-HA-HA ….” “BAHA-HA-HA-HA-HA ….” Betul, Moderator Ligh-05 tidak menghiraukan beberapa siluman yang mengusik pekerjaannya. Dia sangat fokus dengan aktivasi ilmu Aura [Ft57 … &&]—ilmu yang hanya dimilikinya seorang. Selepas menutup koper besarnya dirinya mencari sukarelawan diantara sekumpulan siluman kera yang sedari tadi melecehkannya secara verbal. “Pergilah bodoh! Tidak ada yang mau mengikuti makhluk lemah sepertimu!” Bukan hanya penolakan kasar, tiga ekor siluman kera tipe Api mendadak melakukan penyerangan provokatif. Ilmu Aura Gelap [Bola Api] serta [Semburan Lahar] diaktifkan mereka hingga memaksa Moderator Ligh-05 menunjukkan bakatnya yang luar biasa; aktivasi ilmu [$46 ..

DMCA.com Protection Status