Episode 109: Kotoran Yang Menjijikkan Hanya Cocok Untuk Lalat, Tidak Cocok Untuk Lebah Yang Merindukan Manisnya Madu.Karena sesungguhnya mencari uang dan anggota baru ialah kebutuhan kelompok yang tidak sopan bila banyak penundaan. Bukti pertanggungjawaban tersebut lewat praktik langsung yang dikerjakan oleh Mikael dan Kael—sebetulnya Satoshi juga ikut membantu, tanpa mengotot meminta bergabung dalam kelompok. Mereka mencari siluman dan menjualnya, atau mengikuti kompetisi-Aura lokal dalam desa Moon dan kota Tera. Dengan hasil yang pastinya menambah keuntungan finansial. Semua kebersamaan itu dilaksanakan setiap hari setelah Mikael menuntaskan ujian kenaikan kelasnya (sudah pasti Mikael naik kelas dengan nilai yang memuaskan; A), sehingga bulan ini ia dan sahabatnya akan banyak menghabiskan waktu liburan dengan kelompok.Secara efektif dan efisien, Kael De Rigel akhir-akhir ini berhasil memanfaatkan sumber daya yang Mikael miliki. Yakni, hunian megahnya di perumahan elite kota Tera
Episode 110: Niat Hati Menambah Wawasan, Malah Menambah Beban.—3465 / 22 / Sagitarius, (Musim Dingin).09:22.Ada tiga lantai pada rumah jamur. Ruangan kerja, kamar mandi, ruang tamu / utama dan dapur yang tanpa sekat, semua ruangan tersebut adalah lantai pertama. Apabila naik tangga, maka akan menemukan dua kamar (kamar Niro dan kamar Fang Yin), lalu jika sebuah gagang pada plafon ditarik, maka akan menemukan tangga rahasia menuju ruangan atap; tempat di mana Arata dan Kael akan tidur bila berada di rumah, sekaligus tempat barang-barang yang cukup penting disimpan.Rumah yang sederhana, tidak mewah, dengan interior yang apa adanya,—dan karena rumah ini tidak memiliki surat tanah, sehingga Niro tidak berani mengalkulasinya sebagai aset finansial. Namun, setidaknya ini adalah tempat pulang dan hasil dari kerja keras penghuninya, sebagai hal yang sangat pantas disyukuri.Pagi ini semua anggota sudah berkumpul dalam ruang kerja untuk mengadakan rapat penting.Dengan sejumlah pengalaman,
Episode 111: Membandingkan Dua Keburukan Untuk Membuat Salah Satunya Tidak Begitu Buruk.Yuan De Arcernar menyadari statusnya sebagai putra pertama dari empat bersaudara, sekaligus putra sang peternak biri-biri di desa Moon. Dikatakan bahwa keluarganya termasuk peternak sukses kelima pada desanya, dan ayahnya adalah saudagar bulu biri-biri terkaya ketiga pada wilayahnya. Tidak diragukan lagi, bahwa para politisi kerap kali mendekatinya untuk suatu bujukan tersendiri.Tapi keluarga Yuan, tak satu pun tertarik terhadap dunia politik.'Sudah menjadi rahasia umum, politik pada bangsa Selatan-Putih ini penuh intrik, manipulasi dan halusinasi. Mengorbankan modal untuk membeli suara rakyat, untuk menguasai rakyat dengan dalih membantu adalah kejahatan yang paling halus di antara banyaknya kejahatan.'Begitu pesan sang ayah padanya, yang hanya dianggap nonsens.Adik pertamanya menjadi guru pada Akademi Aura. Adik keduanya melanjutkan perjuangan sang ibu; Pewaris Aura sebagai administrator dal
Episode 112: Satu Pukulan Kecil Untuk Satu Perubahan Besar.—3465 / 26 / Sagitarius, (Musim Dingin).12:15.Kota Tianfan, provinsi Utara ....Barangkali memang kondisi inilah yang terbaik ....Taman Mini kota Tianfan merupakan tempat rekreasi dengan konsep bebatuan es yang membikin ilusi pegunungan bersalju, dan pepohonan bonsai berbahan kristal tersebar secara estetis. Taman yang lebih luas dari lapangan sepak bola dengan titik sentralnya berdiri pohon beringin tinggi yang punya juntaian serabut bening yang memancarkan cahaya warna keemasan. Dan pohon beringin emas adalah simbol persatuan rakyat kota Tianfan.Sedang di sekeliling taman ialah bangunan-bangunan komersial yang punya gaya arsitektur seperti pepohonan.Tidak banyak pengunjung yang datang, kesibukan mereka hanya jalan-jalan pada jalan setapak berbatu, menikmati pemandangan unik yang dipersembahkan taman ini. Sisanya hanyalah anak-anak muda yang menongkrong sembari bercengkerama bersama teman-temannya.Arata tengah duduk me
Episode 113: Dimatanya Adalah Pengorbanan, Dimataku Adalah Keuangan.—3465 / 30 / Sagitarius, (Musim Dingin).Kael tidak dapat menghentikan tindakan Mikael sebagaimana yang dikhawatirkan Arata, lebih jauh, rasanya kurang ajar mengusir Mikael saat ia punya kontribusi besar dalam pengumpulan dana kelompok. Atau dibicarakan secara kekeluargaan pun sama percumanya.Mikael sendiri selalu bersikeras atas pemahamannya. Memandang pemahaman kelompoknya terlalu gila untuk diwujudkan, aneh, bahkan tidak pantas disepakati. Lebih-lebih, penolakannya terhadap ajakan duel dari Arata dikatakan sangat tidak dewasa. Sehingga baginya tidak ada motif urgensi untuk hengkang dari kelompoknya.Dengan demikian, cukup bagi Arata mengambil kesimpulan demi sebuah keputusan yang menjanjikan masa depan cerah.{Akumulasi Dana Tim: 1.822.500 Kinh.}Syarat itu diterima: Mikael menyerahkan kontribusi terbesarnya dengan uang 10.000 Diel, dan secara bersamaan sarannya untuk diangkat sebagai ketua tim menjadi kenyataan.
Episode 114: Puncak Mencintai Adalah Menikmati Rasa Sakit Tanpa Kesadaran. Sejauh ini, sejak pelantikan Mikael menjadi ketua tim, pemuda itu kian merasa bangga dan leluasa dalam memberikan saran. Dia tidak aneh-aneh, tidak angkuh, tidak merasa yang paling pintar, atau semaunya sendiri pun tidak! Ia mampu tidak mengambil keputusan secara egois, selalu menghadirkan diskusi dan tetap melaksanakan tugas masing-masing sebaik-baiknya. Tidak ada yang lebih berharga baginya ketimbang membimbing kelompoknya mencapai puncak kejayaan. —3466 / 09 / Libra, (Musim Dingin). —13:11. Bunga-bunga salju berhamburan membanjiri bumi Selatan. Mikael tengah menyusuri hutan Omega bagian Barat Daya. Jaket bomber hitam, celana pantalon hitam, dan yang paling dibanggakannya ialah bandana bermotif batik awan biru selalu dipakai membebat kepalanya. Pemuda berambut krem gaya 'belah tengah' ini tengah mengikuti seekor burung hantu berbulu warna ganda: Hitam pada sisi kiri tubuh dan warna putih pada si
Episode 115: Di Alam Baka Yang Hampa Tidak Ada Wafer Rasa Vanila.—15:01.“WOAH ...!” Piring bekas pakai ditaruh di atas meja kayu berbentuk pentagon. “Aku tidak pernah menyangka, hidangan rendang ini selezat aromanya.”Itulah bagaimana Kael mengungkapkan rasa senang, terima kasih dan haru untuk kali pertamanya mencicipi makanan bernama Rendang.Detik ini juga, ia sudah bersama Satoshi tengah mengistirahatkan diri dalam Rumah Makan Marga Arcernar. Setelah seharian bersusah payah mencari anggota baru atau pemasukan tim lumrah mereka mengaso beberapa lama di sini.Kael mengangkat tangannya memanggil lagi pelayan untuk pesanan seporsi rendang. ”Tambah seporsi lagi!“Pria kurus berbandana batik awan biru yang berada di ujung lemari kaca makanan mengangkat jempolnya, tanda mengiyakan.Dan kelihatannya Satoshi tidak senang akan itu. “Yang benar saja, paman?!””Setelah kita luka-luka saat memburu Siluman ada baiknya mengisi tenaga!“ ungkap Kael dengan entengnya. “Tapi tidak dengan tiga piri
Episode 116: Bahagia Melihat Dia Sekarat, Sengsara Melihat Dia Bahagia.—16:33.Penilaian terhadap kinerja Mikael memang belum tepat mencapai deduksi bahwa ia benar-benar tidak angkuh, egois atau oportunis. Pun terlalu dini membentuk kesimpulan bahwa Mikael sukses membimbing kelompoknya dalam puncak kejayaan—setidaknya membutuhkan lebih dari setahun untuk melihat hasil kinerja seorang pemimpin. Ya, sekurang-kurangnya sikap pantang menyerah dan optimisnya lumayan etis untuk para anggota tim teladani, atau membuat konklusi sendiri tentangnya pun tidak mengapa. Jadi, di sinilah dia sekarang ....'Puafh'.'Puafh'.[Bola Aura] masih terlihat saling beradu. Pecah menghunjam pepohonan, atau sirna dalam angin. Dua Auranias di area pepohonan cemara masih sengit bertarung. Beberapa meter mereka sudah bergerak jauh dari titik awal pertarungan.{325% Energi-Aura telah Mikael konsumsi selama pertarungan. Sedangkan 385% Energi-Aura dikuras pria bermata hitam.}Cakram Emas tidak selamanya Mikael gu