Share

41. Bertemu pengacara.

"Iya Mas. Aku ingin bersantai dan sekalian mau ngucapin terima kasih atas bantuan kamu," jawabku sambil tersenyum.

"Tante kenal Papa?" ucap gadi kecil yang ada di gendonganku ini. Aku sampai lupa kalau aku sedang menggendong anak kecil. Tubuhnya yang mungil membuat aku tak merasa sedang gendong sesuatu. Entah kenapa akhir-akhir ini aku berurusan dengan manusia-manusi bertubuh kecil. Apa karena tubuhku yang tinggi besar, ya? Jadi nggak ideal lagi untuk seorang wanita. Tubuh kecil cantik lebih menggemaskan.

"Laras turun! Nanti Tante Intannya kecapekan gendongin kamu," Mas Yoga mendekat padaku, ia mengambil alih anaknya yang ada di gendonganku. Sebenarnya aku tak keberatan. Mungkin ia tak enak hati padaku.

Aku suka dengan anaknya, memang sejak dulu aku pengen banget punya anak perempuan. Tapi karena Ammar lahir dan aku masih repot, aku menunda dulu kehadiran adiknya. Hingga sampai sekarang rencana menambah momongan hanya tinggal wacana belaka.

"Ayo masuk! Nggak enak ngobrol di jalan,"
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status