Share

106. Lelaki Pengecut.

"Mas! Apa kamu tak sadar apa yang kamu katakan. Hah! Ini anakmu, Mas! Darah dagingmu sendiri. Tega kamu membaut Ammar menunggu dalam kesakitan seperti itu! Dasar bajingan!" teriakku lantang padanya.

Aku luapkan segala emosi yang terpendam di dada. Bagai bom waktu yang membuncah, menghabiskan segalanya. Hingga tak ada lagi kebaikan yang tersisa dan keluar dari mulutku ini.

"Kenapa tidak kamu saja yang mendonorkannya pada Ammar. Kenapa harus aku?" sungut Mas Dika.

"Jika aku cocok, aku tak akan mengemis denganmu Mas. Jangankan hati, jantung pun akan aku beri. Maka sebab itu berdoa pada Tuhan biar hatiku saja yang cocok dengan Ammar. Karena Ayah yang dia banggakan hanya sayang di mulut saja! Begitu tega!" teriakku tak kalah menyungut. Api amarahku sudah sampai ke ubun-ubun rasanya.

"Jangan sembarangan! Aku tak mungkin tega lah Intan. Aku juga tidak lepas tangan. Aku akan mencari donor yang cocok untuk Ammar secepatnya. Aku juga akan bayar berapapun harganya! Karena aku Ayah yang baik u
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status